NovelToon NovelToon
My Cold Husband

My Cold Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:40.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Afria Lusiana

"Harusnya dulu aku sadar diri, bahwa aku sama sekali nggak pantas untuk kamu. Dengan begitu, mungkin aku nggak akan terluka seperti sekarang ini" ~Anindhiya Salsabila


Tindakan bodoh yang Anin lakukan satu tahun yang lalu adalah menerima lamaran dari cowok populer di sekolahnya begitu saja. Padahal mereka sama sekali tidak pernah dekat, dan mungkin bisa dikatakan tidak saling mengenal.

Anin bahkan tidak memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya. Hingga cowok dingin itu sama sekali tidak pernah mengajak Anin berbicara setelah meminta Anin untuk menjadi istrinya. Mereka hanya seperti orang asing yang tinggal di atap yang sama.

--------------------------------------------------------------------------
Bagaimana mungkin aku hidup satu atap dengan seorang pria yang bahkan tidak pernah mengajakku berbicara? Bagaimana mungkin aku hidup dengan seorang suami yang bahkan tidak pernah menganggapku ada?

Ya, aku adalah seorang gadis yang tidak dicintai oleh suamiku. Seorang gadis yang masih berusia sembilan belas tahun. Aku bahkan tidak tau, kenapa dulu dia melamarku, menjadikan aku istrinya, kemudian mengabaikanku begitu saja.

Terkadang aku lelah, aku ingin menyerah. Tapi entah kenapa seuatu hal memaksaku untuk bertahan. Aku bahkan tidak tau, sampai kapan semua ini akan menimpaku. Aku tidak tau, sampai kapan ini semua akan berakhir.

~ Anindhiya Salsabila~


Mau tau gimana kisah Anindhiya? Yuk cuss baca.

Jangan lupa like, komen dan vote ya. Jangan lupa follow ig Author juga @Afrialusiana
Makasih :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afria Lusiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27

Brakkkk

Seseorang yang sudah bisa di tebak. Di lingkungan Fakultas Kedokteran, siapa lagi yang akan mengganggu Anin jika bukan Mesya? Seperti mendapat kesempatan emas, Meisya yang mulanya hanya ingin menggoda Stevan sampai mengikuti pria itu saat menemui Anin, tersenyum miring saat merasa mendapat kesempatan emas.

Meisya bahkan tidak perlu lagi repot-repot menghampiri Anin ke Fakultas Keperawatan. Karena mangsanya itu sudah masuk ke kandang dengan sendiri. Fikir Meisya.

"Si-siapa kamu?" Tanya Anin saat mendengar derap langkah kaki yang semakin lama semakin mendekat ke arahnya.

Anin yang sudah tersungkur lemah di lantai dengn mata dan mulut yang masih tertutup sudah gemetaran, dia takut, dan juga cemas.

"Punya nyali juga lo datang ke sini rupanya" Ucap Meisya yang kini berdiri tepat di hadapan Anin.

Deg

Jantung Anin berdetak kencang. Sungguh, Anin sangat hafal suara itu. Suara gadis yang tidak segan-segan menghajar dirinya waktu itu. Tubuh Anin semakin gemetar, Anin benar benar takut saat ini.

Sekali lagi, Anin pobia gelap. Bagaimana caranya gadis itu melawan Meisya dengan tangan terikat, mulut di sumpal seperti ini?

Meisya mendekat, kemudian berjongkok di hadapan Anin. Meisya membuka mata Anin yang semula ia tutup. Kemudian tangan Meisya menarik rambut Anin kuat.

"Hmmmppttt" Jerit Anin tertahan karena mulutnya masih di sumpal.

"Tinggalin Stevan, atau lo..." Meisya menjeda ucapannya. "Bakalan mati di tangan gue!"

Deg

Jantung Anin semakin berpacu begitu kencang tidak karuan. Sungguh, Anin bingung harus berbuat apa. Bagaimana mungkin Anin meninggalkan Stevan begitu saja?

Tapi di sisi lain, Anin juga tau bahwa Meisya tidak akan main-main dengan ucapannya. Mengingat, apa yang sudah dilakukan Meisya pada dirinya waktu itu. Anin bahkan tidak sanggup melawannya. Meisya benar-benar kuat dan licik.

Meisya sungguh sudah gila. Dia benar-benar gila. Gadis itu sudah hilang akal. Obsesinya yang terlalu tinggi membuat dirinya begitu bodoh seolah tidak ada laki-laki lain di dunia ini.

"Ii iya, gue bakal ninggalin Stevan. Tapi tolong kasih gue waktu" Ucap Anin terbata-bata. Saat Meisya sudah membuka kain yang semula menutup mulut Anin.

Anin tidak punya pilihan lain selain menuruti ucapan Meisya untuk bisa terlepas dari sini. Dari tempat gelap yang sungguh membuat dadanya semakin terasa sesak dan sulit bernafas.

"Berapa lama? seminggu?" Tanya Meisya sinis.

"Sampai kita tamat kuliah"

Plakkkkkk

"Arkhhhh"

"Lo gila, kita baru aja semester tiga. Lo mau waktu sampe tamat kuliah?" M a t i aja lo sana!" Meisya menghempaskan tubuh Anin lagi. Sungguh, seumur hidup Anin tidak pernah mendapat perlakuan kasar seperti ini dari keluarganya. Tapi sekarang, rasanya sungguh menyakitkan.

"Oke. Satu bulan. Satu bulan lagi gue bakal ninggalin Stevan" Ucap Anin dengan bibir bergetar. Sementara tangan Anin sudah berusaha melepas tali yang mengikat tangannya, namun tetap saja tidak bisa. Ikatan itu terlalu kuat.

"Sekarang lo keluarin gue dari sini sekarang juga! Nafas gue sesak!" Pinta Anin meninggikan suaranya kesal pada Meisya.

"Oke, sekarang tanggal 31 Oktober, lo ada waktu satu bulan sampai tanggal 30 November. Dan sampai saat itu tiba, telinga gue udah harus dengar berita kalo lo udah pisah sama Stevan. Deal?"

Anin mengangguk kesal. Tubuh Anin terasa sakit. Nafasnya sesak. Meisya kemudian merogoh saku celananya. Mengambil ponselnya kemudian menghidupkan senter.

Meisya berdiri di belakang Anin, membuka tali yang mengikat tangan Anin.

"Sekarang silahkan keluar!" Bentak Meisya.

Anin berdiri, matanya sesekali mengawasi gerak gerik Meisya. Hingga pada saat Meisya lengah, Anin memberanikan diri untuk mendorong tubuh Meisya kuat hingga gadis itu tersungkur di lantai.

"Gue nggak akan ninggalin Stevan!" Teriak Anin kemudian berlari dari sana sebelum Meisya mengejarnya.

***

Anin bersandar lemah di dinding entah gedung apa setelah berhasil bersembunyi dari Meisya. Tempat itu sekarang sudah sepi. Sepertinya Anin saat ini berada jauh dari keramaian. Dada Anin masih terasa sesak. Tubuhnya terasa sakit dan lemah. Bahkan wajah Anin saat ini terlihat pucat.

Meisya, gadis itu sungguh tidak punya hati nurani dan perasaan. Hanya karena laki-laki, dia bahkan rela mencoreng nama baiknya sendiri sebagai Mahasiswa Kedokteran yang seharusnya justru menolong orang lain.

"Bunda..." Lirih Anin menangis sembari memangku lututnya sendiri.

"Anin udah nggak kuat. Apa memang udah saatnya Anin menyerah?" Lirih gadis itu kemudian.

Anin melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul enam sore. Sudah sangat lama Anin berdiam diri di sana sendiri. Kampus sudah mulai sepi, meskipun masih ada beberapa mahasiswa yang ikut organisasi. Tapi tidak se ramai tadi.

...Jangan lupa like, komen, dan vote yah. Makasih :)...

1
Masliah Masliah
tolol
Aska
kasian Devan 😭😭😭😭😭😭
Aska
ya ealah nin Devan lagi serius kok malah bilang km nangis
Aska
elang emang sahabat terbaik Anin
Aska
tuh kan bener cuma mimpi tapi aq udah terlanjur mewek 😭😭😭😭😭
Aska
jgn jgn cuma mimpi
Aska
bikin emosi pemerannya lemah semua 🤦
Aska
ternyata musuh dari bocil
Aska
makanya non kalo mau pergi itu yg jauh pergi minggat kok dikota yg sm ya ketemu iblis la
Aska
kenapa pemerannya lemah dan bodoh
Aska
aq curiga Alif ini teman masa kecilnya Anin
Aska
anin terlalu bodoh
Novita Sari
Luar biasa
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
iya..kan aneh... aslinya Steven ini yg cari masalah....udh nikah malah dkt cew lain...ngapain coba...trs kl anin gk muncul d nikahan meysa..si Steven ini mau lanjut hubungan gitu sm meysa...GK jls banget...
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
hadehhh...apa slhnya ikut tmnnya pulang td...wong d tawari...heran...para pemain d sini oon2 semua...
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
makanya ak bilang km cow tolol gk punya otak.... percuma sklh tinggi2 ttp aja bego...
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
aneh... bknnya cari bini nya dulu malah mesra2 sm cew lain... bwt bls dendam...kl udh tau dr awal Anin d siksa knp br skrng bls dendamnya...terlambat..lakik kok tolol..
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
ngapain barang2 gk slh km tendang langsung aja tendang orangnya ...Cemen...
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
lah sekarang gk mau waktu itu mau d anter...udh jls cew plin plan...
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
aelah...pergi cuma deket2 situ percuma aja minggat...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!