NovelToon NovelToon
Scandal

Scandal

Status: tamat
Genre:Romantis / Sudah Terbit / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:71.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Anna

“Gue ngerasa gila jauh dari lo.”
Kaisar, lelaki muda tampan, mapan dan bergairah. Kai lelaki bebas yang biasa meniduri setiap wanita yang ia temui di dalam Black Devil, klub malam kesukaannya.

Di usia yang hampir menginjak 35 tahun, Kai di paksa oleh sang Ibu untuk bertunangan dengan seorang gadis cantik anak dari salah satu pengusaha Department Store terbesar di Indonesia.

Airin, model sekaligus artis papan atas yang namanya kini sedang menjadi sorotan di kalangan publik. Namanya semakin melejit semenjak berita pertunangannya dengan Kai diumumkan. Namun siapa sangka, adik Airin yang bernama Krystal, mampu mencuri perhatian seorang Kaisar.

Bagaimana rasanya memiliki skandal dengan adik dari tunanganmu?

Don't tell anyone, or you'll feel a burst of passion!

©copyright by Anna, 20 Januari 2019

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan Aneh

Selamat membaca ... semoga suka genkss !!! ❤❤ ❤ ❤ ❤

***

"Astaga!" Krystal berteriak kaget setelah berhasil menekan saklar lampu dan mendapati Kai terbaring di atas sofa dengan satu tangan menutupi mata. Tubuh Kai yang tinggi membuat ujung kakinya melewati pembatas sofa.

"Kamu ngagetin tau gak sih, kak." Ia menghampiri Kai, lalu berhenti tepat di sisi sofa. "Ngapain coba tiduran di sini tapi lampu gak dinyalahin." Omelnya, namun tidak mendapatkan respon apapun dari laki-laki itu.

Mata Kai masih terpejam, dengan posisi tubuh yang tidak berubah. Tubuhnya seperti manekin, jika saja dadanya tidak bergerak naik turun, mungkin Krystal sudah mengira ia adalah mayat.

"Udah makan?" Tanya Krystal berusaha mendapat jawaban dari Kai, namun lagi-lagi cowok itu tidak bersuara. "Kak.. kamu tidur?"

Merasa tidak ada jawaban, Krystal memilih untuk membungkukan badannya tepat di depan wajah Kai, ia mencoba memastikan jika laki-laki itu memang tertidur.

Krystal mengamati tarikan nafas Kai yang beraturan, sedekat itu hingga ia bisa menghirup aroma tubuh maskulin Kai. Krystal terpesona, matanya tidak lepas memandangi setiap lekuk wajah Kai dengan jelas.

Dagunya yang sedikit ditumbuhi bulu halus, bibirnya yang berwarna merah kehitaman, pasti karena sering merokok. Hingga hidungnya yang sedikit mancung. Kai memang paket lengkap, dengan wajah lelah saja ia masih terlihat tampan.

Sudut bibir Krystal terasa gatal untuk tidak tertarik ke atas. Ia tersenyum puas memandangi wajah tampan laki-laki itu, tapi sayang ia tidak bisa melihat mata Kai karena tertutup oleh tangannya. Krystal jadi merona sendiri jika mengingat sudah banyak waktu yang ia habiskan dengan Kai. Entah di atas ranjang, sarapan pagi, atau makan malam.

Jantungnya berdegub keras tiba-tiba.

Tidak ingin mengganggu tidur Kai yang terlihat pulas, lantas Krystal memilih untuk membiarkannya, namun saat hendak beranjak dari posisinya, Krystal dikejutkan dengan tangan Kai yang tiba-tiba menarik pinggangnya kasar hingga membuatnya terjatuh di atas tubuh cowok itu.

"K-kak.."

"Udah puas liatin muka gue?" Sindir Kai dengan mata yang perlahan terbuka.

Krystal gugup, seketika ia bergerak gelisah. "A-aku kira kamu tidur." Ujarnya sambil berusaha melepaskan diri.

"Kemana aja lo? Mulai ngelayap?" Kai menatapnya tajam, seolah sedang menguliti dirinya dengan sorot mata itu.

"En-ggak kok," Krystal mencoba bangkit, namun cengkraman tangan Kai di pinggangnya begitu kuat. "Kak, gak enak ngobrol kayak gini, lepas dulu."

"Gue mau nagih 'seminggu empat kali' yang lo janjiin."

"Iya, tapi aku mandi dulu."

Kai beranjak dari tidurnya, membuat tubuh Krystal hampir terjatuh dan mau tidak mau ia mengeratkan tangannya di bahu Kai, hingga kemudian tubuhnya sudah berada di pangkuan cowok itu.

"Lo punya tisu basah?" Kai bertanya sembari menjumput rambut Krystal untuk ia selipkan pada balik telinga.

Dahi Krystal menyerngit. "Punya."

"Mana? Gue minta."

"Untuk?" Tanya Krystal yang mulai penasaran.

Kai menggeram, membuat tarikan nafasnya terasa menerpa wajah Krystal. "Banyak tanya! Buruan mana!"

Dengan cepat Krystal meraih tasnya yang berada di atas meja, lalu mengambil bungkusan plastik bermerk dan mengambil selembar tisu basah dari dalamnya.

Kai langsung merampas itu dan menggunakannya untuk mengelap pipi Krystal. Detik itu juga Krystal bisa merasakan sesuatu yang dingin menempel tepat di pipi kirinya. Kai mengusap pipi Krystal dengan tisu, menghapus jejak bibir Rekha yang menciumnya dengan tiba-tiba saat di depan lobby tadi.

Krystal meringis, pipinya terasa panas dan perih karena Kai melakukannya dengan kasar.

"Kenapa sih, Kak?" Krystal menyentak tangan Kai, membuat tisu itu pun terjatuh. "Sakit tau!" Keluhnya sambil mengusap-usap pipinya yang sakit. Kedua mata Krystal mulai berkaca-kaca.

"Selain di pipi, dia nyentuh lo dimana lagi?"

Krystal buyar, ia mengerjap untuk meyakinkan diri jika pertanyaan Kai tidak ada hubungannya dengan ciuman Rekha di loby tadi.

"A-apa.. maksud kamu?"

"Gak perlu 'kan gue ngulangin pertanyaan gue!"

Perasaannya mulai tidak baik, tatapan Kai semakin tajam dan deru nafas cowok itu semakin tidak beraturan. Tidak perlu waktu lama untuk Krystal mengerti jika laki-laki di depannya ini sedang marah.

Marah? Tapi untuk apa?

"Kejadiannya gak seperti yang kamu lihat kok." Ia menunduk, menyembunyikan wajahnya yang ketakutan.

"Oh.. berarti bukan cuma di pipi? Dimana lagi dia cium lo, di bibir?"

Krystal gelagapan, gadis itu mengibaskan tangannya cepat seolah tidak ingin Kai menjadi salah paham. Tapi, jika dipikir-pikir kenapa juga cowok itu harus salah paham.

"E-enggak, aku berani sumpah Rekha cuma cium aku di pipi."

Kai berdecak. Meraup udara banyak-banyak untuk memenuhi paru-parunya. Kedua mata Kai masih setia menyoroti Krystal. "Jadi namanya Rekha?"

"Kak-"

"Sesuka itu lo, sampai gak mau menghindar pas dia cium?"

Krystal semakin menundukan wajahnya. Ia semakin merasa tersudutkan dengan tatapan mata Kai. Dalam hati, Krystal juga mengutuki dirinya sendiri yang tidak bisa menghindar saat Rekha menciumnya. Krystal juga tidak ingin jika nantinya Rekha menjadi salah paham dengan sikapnya.

"Jangan ulangin lagi, cil." Suara Kai memelan, menarik dagu Krystal ke atas, membuat mata mereka saling bertatapan. "Gue benci banget liatnya tadi."

"Maaf." Cicit Krystal.

Lalu kecupan lembut itu Kai berikan. Hanya sebuah kecupan ringan tanpa adanya lumatan, namun terjadi secara berulang-ulang.

"Lo milik gue." Bisik Kai seduktif pada telinga Krystal. Tak butuh waktu lama untuk Kai menyerang kulit leher Krystal. Mengecupinya sebentar. Rasa dingin dari bibir Kai membuat gelenyar aneh di hati Krystal, rasanya menenangkan dan menyenangkan. Hanya sebentar Kai mengecupi lehernya, lalu ia kembali mengecup bibir gadis itu.

Kecupan yang awalnya hanya di bibir kini berpindah tempat menuju cuping, tengkuk, hingga berhenti di pertengahan lehernya. Kai menyerukan wajahnya di sana, menghisap, menggigit, berlama-lama hingga timbul warna kemerahan yang bertanda kepemilikan.

Tangan Kai tidak tinggal diam di bawah sana. Ia mengusap, merayu, mengelus perut Krystal dari balik kaosnya. Krystal melenguh, mengeratkan pegangan tangannya pada pundak Kai.

Ketika Kai menarik diri, Krystal bisa melihat mata Kai menatapnya dengan sorot mata yang tidak ia mengerti yang dalam beberapa detik berubah saat Kai memiringkan wajahnya, dan mencium bibirnya seduktif.

Semuanya terasa menggebu-gebu dengan penuh tuntutan. Krystal merasa bibir Kai bergerak dengan tergesah-gesah seolah tidak ingin kepemilikannya terbagi oleh siapapun.

Jika biasanya Kai harus memancing Krystal untuk membuka bibirnya, namun gadis itu mulai mengerti dan langsung membuka bibirnya. Lidah Kai menerobos masuk, membelit lidah Krystal, merasakan manis yang tidak ada habisnya.

Tangan Kai berpindah menuju punggung Krystal, sedangkah satu tangan yang lain mengusap lehernya, menekan untuk memperdalan ciuman mereka. Dengan keahlian yang tidak perlu diragukan lagi, Kai sudah berhasil melepas pengait bra milik Krystal hingga dua bukit kembar itu terlepas dari pembungkusnya.

Kai melepas ciuman itu sebentar hanya untuk menarik kaos Krystal ke atas dan melemparnya sembarang, begitupun dengan kain berenda pembungkus dua payudaranya.

Kai kembali menyatukan bibir mereka dengan sebelah tangannya * lembut dada Krystal. Ia merasakan ledakan gairah yang luar biasa, selalu seperti itu saat bersama Krystal. Tidak ada kata bosan dalam hidupnya setiap ia melakukan sex dengan Krystal, baik sekedar * atau benar-benar melakukan sex.

***

berikan cinta kalian untuk penulis dengan menekan vote, like, dan memberikan komentar ❤ ❤ ❤ ❤

1
Athifa Farik Akhmad
yang kristal sama kai satu lagi judulnya apa yaa
Liana Rismawati: judulnya nobis
total 1 replies
Bubble
Luar biasa
Bubble
ini part pling sedih mnurut aku,, udh 3 x baca msh aja mewek di part ini 😭😭
🦊~^ Kim taehyung~™v🦊
Luar biasa
Reza Alfanisia Putri
cuss baca karya othor lainnha
Reza Alfanisia Putri
baru ini gw baca novel ampe kelar
She's_cha
langsung mewek di part ini 😭😭😭
Bita Bita
baca berulang-ulang tapi ga pernah bosan♥️
Wildatul Hasanah
Luar biasa
kakaika
aku baca untuk kesekian kalinya...
februari 2025 😁
Titis Indrayanti
Sumpah demi apa, aku pingin banget punya cowo modelan Kaisar 🤣🤣🤣
Widya Hayati
Luar biasa
may
Usaha terosss sampe dapet keysa🤣
may
Kenapa kesel sih kai🤣
Sri Lestari
cerita nya bagus bgt
Rosieda
Luar biasa
gk pernah bosen baca cerita krystal sama kai 🥰 luph byk" ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
dedew w
Kecewa
dedew w
Buruk
Arida Susida
Luar biasa
skskksksk
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!