Terlanjur Mencinta (LOVE)

"Aku tidak berhak menerima hadiah ini Oppa. Terlebih lagi aku tidak bisa memakainya tanpa teringat dirimu. Sementara aku harus berusaha sekuat tenaga untuk melupakan perasaanku padamu. Jadi tolong, ambillah kembali kalung ini, Oppa."

Alson Memandang sendu kotak perhiasan itu, Saat membelinya Alson takut Keizaa salah paham dengan kata-kata yang terdapat di dalam kalung itu.

Ternyata Alson lah yang salah. Tanpa ia sadari saat itu ia sudah jatuh cinta pada Keizaa. Itu lah mungkin yang menjadi alasan kenapa selama ini, Alson selalu ingin memberikan apa yang Keizaa benar-benar inginkan.

Dan baru belakangan ini Alson menyadari tiap tindakannya pada Keizaa. Yang selalu ingin membuat Keizaa nyaman, senang dan selalu ceria. Selalu mendahulukan kepentingan Keizaa di atas kepentingannya. Serta bersedia mendengarkan apapun keluhan dan ceritanya.

Itu karena Alson sudah menyimpan rasa pada Keizaa, hanya saja Alson belum menyadarinya. Mungkin itu pula yang menjadi alasan sebenarnya Alson tetap membeli kalung itu untuk Keizaa. Kata-kata yang terdapat di dalam kalung itu, adalah kata-kata yang selama ini tersimpan di dalam hatinya untuk Keizaa.

"Kamu sudah melihat isinya?" tanya Alson pelan.

"Isi apa?" Keizaa balik nanya.

Itu berarti Keizaa belum mengetahui kata-kata yang terdapat di dalam kalung ini.

Alson mendorong kotak perhiasan itu lagi ke Keizaa, "Itu hadiah ulang tahunku untukmu Snow. Simpan lah, please."

"Oppa, aku..."

"Aku mau kamu menyimpannya Snow." kali ini Alson yang memotong kata-kata Keizaa, "Kamu tidak perlu memakainya. Hanya tersimpan di dalam lemarimu pun tidak masalah." lanjut Alson sambil menatap penuh mata Keizaa.

Kelopak mata Alson bergetar, ia berusaha sekuatnya untuk tidak kehilangan kendali diri, karena jemarinya sudah mulai terasa gatal ingin menyentuh Keizaa, dan menghapus air matanya.

Ya Tuhan, hatiku terasa sakit melihatnya yang begitu dekat, tapi tidak bisa ku sentuh. Rintih Alson dalam hati.

"Aku akan menyimpan kalung ini tapi ada syaratnya." seru Keizaa.

"Apa syaratnya?" tanya Alson hati-hati.

"Kamu harus belajar menerima pertunanganmu dengan ikhlas. Belajar membuka mata untuk Clarissa dan belajar mencintainya." jawab Keizaa.

"Tapi bagaimana denganmu? Aku juga tidak bisa mengabaikan perasaanku padamu Snow. Dan mengenai Clarissa, mungkin aku bisa menghormatinya karena bagaimanapun juga dengan perjodohan kami, dapat menyelamatkan nyawa orang-orang yang aku sayangi. Tapi bagaimana kalau ternyata aku tidak dapat membalas cintanya? Justru itu akan membuat Clarissa lebih sakit hati lagi."

"Oppa, saat ini Clarissa pun sudah tahu kan kalau kamu tidak mencintainya. Tapi dia tetap mempertahankan pertunangan kalian. Itu berarti dia siap menerimamu apa adanya."

"Lalu bagaimana denganmu?" tanya Alson.

"Aku akan segera melupakan perasaanku itu. Aku kan masih remaja labil, jadi mudah bagiku untuk berpindah hati." jawab Keizaa sambil tersenyum ceria, dan berusaha sekuat mungkin untuk tidak mengalirkan air mata lagi.

Maaf Oppa aku berbohong. Aku yakin tidak akan mudah bagiku untuk secepat itu berpaling darimu. Dengan banyaknya kenangan-kenangan kita sejak kecil hingga saat ini. Tapi aku harus berbohong. Karena aku tidak ingin kamu tahu. Seberapa besar rasa sakit yang sedang aku rasakan sekarang.

Biar saja ku simpan cinta ini di dalam hatiku. Aku akan berpura-pura seakan-akan cinta itu tidak pernah ada.

"Bagaimana kalau ternyata aku benar-benar tidak dapat melupakanmu, dan kamu pun tidak dapat melupakanku? Apa yang akan kita lakukan?" desak Alson.

Keizaa menghela nafas panjang, lalu tersenyum tipis sebelum menjawabnya,

"Kalau memang Tuhan menakdirkan kita untuk bersatu. Maka biarkanlah Tuhan yang mengatur kapan kita akan bisa bersama kembali. Karena Tuhan lah yang sudah menetapkan jalannya, dan kita hanya harus mengikuti alurnya tanpa harus mencuri jalan lain. Sambil terus berusaha merapikan hati kita agar tidak berantakan lagi."

Alson tertawa pahit, "Jadi kita harus mengakhiri hubungan kita yang bahkan belum kita mulai ini Snow?" tanyanya. Matanya bertemu dengan mata Keizaa, dan sama sekali tidak dapat menyembunyikan kesedihannya yang terdalam.

Keizaa tersenyum lebar, "Cinta kita layu sebelum berkembang yaa." candanya untuk mencairkan suasana.

Puncak dari kekuatanmu adalah saat kamu memilih tersenyum, padahal di matamu ada selaksa air mata yang tidak terbendung, itulah yang sedang di lakukan Keizaa saat ini.

Alson tidak menanggapi candaan Keizaa, "Baiklah kalau itu maumu." seru Alson dengan berat hati, lalu melajukan kembali mobilnya meninggalkan taman.

Perjalanan pulang kembali di lewati dengan keheningan, hanya suara Freddie sajalah yang mengisi keheningan itu.

Sampai vokalis Queen itu menyanyikan lagu Love Of My Life, salah satu lagu yang Keizaa dan Alson sukai, kisah nyata sang vokalis yang menjadi legenda luar biasa.

Love of my life, don't leave me.

You've taken my love, and now desert me.

Love of my life, can't you see?

Bring it back, bring it back.

Don't take it away from me.

Because you don't know.

What it means to me.

"Kamu tahu kenapa Freddie membuat lagu ini?" tanya Alson pada akhirnya memecah keheningan di antara mereka.

"Karena kekasihnya meninggalkannya." jawab Keizaa, matanya masih terus mengarah ke jendela sampingnya.

"Itu salah satunya. Tapi alasan sebenarnya kenapa hatinya terluka adalah karena pada kenyataannya ia masih mencintai kekasihnya. Dan sangat berharap kekasihnya itu mau kembali kepadanya. Tapi ternyata kekasihnya tidak pernah menyadari perasaannya." jelas Alson.

"Bukan tidak menyadari. Tapi siapa yang mau menerima kesalahan hidup kekasihnya yang seperti itu." sanggah Keizaa.

"Walaupun Fredie membuat kesalahan, bukan berarti cinta di hati fredie langsung menghilang terhadap kekasihnya. Bahkan di dalam lagu tersebut juga seolah Freddie ingin berkomitmen untuk mencintai kekasihnya seumur hidup. Itu makanya dihampir keseluruhan liriknya diisi dengan kata 'bring it back, don't take it away from me, because you don't know, what it means to me.' yang berarti kekasihnya itu teramat berarti untuknya." jelas Alson lagi.

"Yah setelah lagu ini akhirnya kekasihnya mau kembali padanya walaupun bukan sebagai kekasih. Tapi sebagai seorang teman." sahut Keizaa.

"Walaupun mereka sama-sama sudah memiliki kekasih lagi, tapi cinta Fredie kepada mantannya itu tidak pernah surut. Bahkan ia membelikan mantannya itu apartment tepat di sebelah apartmentnya, hanya agar Freddie bisa melihatnya setiap hari melalui jendela."

"Kamu tidak perlu membelikanku apartment di sebelah apartmentmu. Karena rumah kita sudah bersebelahan." canda Keizaa sambil melirik Alson sekilas, dan sekali lagi Alson tidak menanggapi candaannya.

"Awalnya aku menyukai lagu ini hanya karena group band legendaris Queen lah yang membawakannya. Tapi sekarang aku menyukai lagu ini. Karena lagu ini adalah representasi dari perasaanku saat ini." gumam Alson.

"Oppa..."

"Kamu boleh menyuruhku berpaling pada Clarissa, dan berusaha untuk mematikan rasa cintaku padamu. Yang kamu tidak tahu adalah sudah sedalam apa cintaku padamu. Sudah sedalam apa kamu mengisi relung hatiku. Kamu tahu Snow? Hati kita terlalu sempit jika harus didiami dua cinta. Itu makanya posisimu tidak akan pernah tergantikan di hatiku. Hanya kamu lah yang akan selalu mendiami hatiku." tegas Alson.

"Oppa..."

"Kamu tenang saja. Aku juga tidak akan bersikap egois. Aku sudah berjanji akan tetap bertunangan dengan Clarissa untuk balas budi tentu saja. Tapi aku tidak berjanji untuk mencintainya. Karena cinta tidak dapat di paksakan! Dan tolong simpan baik-baik kalung itu." sela Alson.

Keizaa kembali mengalihkan perhatiannya ke jendela sampingnya, sambil memikirkan kembali keputusannya untuk meminta Alson menerima Clarissa.

Yahh benar, cinta memang tidak bisa dipaksakan. Lalu apa aku salah? Aku hanya tidak ingin menjadi penyebab hancurnya pertunangan kalian. Aku tidak ingin menjadi orang ketiga!

Asal kamu tahu. Aku mencintaimu, meski aku memaksamu untuk meninggalkanku. Aku menginginkanmu, meski bibirku mengatakan yang sebaliknya. Aku harus terus berpura-pura seperti itu. Karena ada hati yang harus kamu jaga.