NovelToon NovelToon
Ketika Hati Menyatu

Ketika Hati Menyatu

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duniahiburan / Selingkuh / Obsesi / Pelakor
Popularitas:108.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

'Kegagalan adalah sukses yang tertunda.'
'Kegagalan bisa jadi pelajaran dan cambuk untuk terus maju menuju sukses.'
Dan masih banyak kalimat motivasi ditujukan kepada seseorang yang gagal, agar bisa bertahan dan terus berjuang.

Apakah kalimat motivasi itu berlaku dalam dunia asmara?

Nathania gagal menuju pertunangan setelah setahun pacaran serius penuh cinta. Dan Raymond gagal mempertahankan mahligai rumah tangga setelah tiga tahun menikah.

Mereka membuktikan, gagal bukan berarti akhir dari kisah. Melainkan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru, lebih bernilai. Lahir dari karakter kuat, mandiri dan berani, setelah alami kegagalan.

Ikuti kisahnya di Novel ini: "Ketika Hati Menyatu"

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. ❤️ U. 🤗

Selamat Membaca
❤️🙏🏻💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32. KHM

...~•Happy Reading•~...

Nathania memberikan isyarat untuk semua diam. Dia minta Hendra keluar dari pintu gerbang rumah untuk melihat siapa yang mengetok.

"Jangan lupa bawa HP, Hendra." Bisik Nathania saat melihat Hendra keluar begitu saja, tanpa membawa ponselnya. 

"Oh, iya, Mbak." Hendra mengambil ponsel lalu memberikan jempol kepada Nathania. Dia mengerti, kenapa harus membawa ponsel. Agar kalau ada sesuatu yang terjadi di luar, dia bisa langsung telpon, tanpa perlu bolak balik untuk melapor atau lainnya.

Seperti dugaan Nathania, tidak lama kemudian Hendra telpon ke nomor telpon warung. Nathania langsung merespon, karena ingin tahu yang terjadi di luar.

"Mbak... Ini ada yang mau beli ole-ole. Mereka tanya, bisa apa ngga? Soalnya ada kegiatan di hotel, dan tidak keburu cari ole-ole." Hendra menjelaskan yang dikatakan orang yang mengetok rolling door. 

"Hendra, tunggu sebentar. Tutup dulu, nanti saya telpon balik." Nathania belum bisa memutuskan, sebab mereka dalam proses sortir barang.

Kemudian dia bicara dengan Herni dan Nana, tentang permintaan orang yang mengetok rolling door. "Iya'in saja, Mbak. Kita masukan yang belum disortir ke dalam kotak lagi, biar terlihat rapi." Usul Herni yang sudah biasa alami kejadian seperti itu, kalau mereka belum buka warung.

"Iya, Mbak. Sering terjadi begini. Kadang kami belum masuk kerja, ada yang mau beli ole-ole. Mbak Nike buka dan layani sendiri." Nana menambahkan untuk meyakinkan Nathania.

"Baik. Mari kita singkirkan kotak-kotak ini. Saya telpon Hendra." Nathania jadi mengerti, harus bersikap fleksibel dalam mengelola warung. Dia langsung hubungi Hendra, lalu ambil kunci untuk membuka rolling door.

Saat rolling door terangkat, Nathania terkejut melihat serombongan bapak-bapak dan ibu-ibu berdiri di depan warung. "Maaf, Mbak. Kami mengganggu. Habis kami sudah terbiasa ke sini dan sudah tidak keburu cari ole-ole di tempat lain." 

"Ini kami pergunakan waktu luang untuk beli sebelum pulang ke daerah kami." Para pengunjung menjelaskan sambil masuk ke dalam warung. Nathania hanya bisa tersenyum dan mengangguk, sebab para pengunjung terus berbicara dan menjelaskan tumpang tindih.

Nathania juga tercengang melihat mereka langsung ke tempat penyimpanan keranjang, lalu ambil keranjang masing-masing. Kemudian mengisi keranjang mereka dengan berbagai jenis ole-ole.

Nathania segera turun tangan membantu, tapi yang melayani pengunjung adalah ketiga karyawan yang sudah terbiasa. Herni dengan cekatan menerima pembayaran. Hendra langsung mengepak semua yang dibeli ke dalam kotak kardus dan menulis nama pemilik.

Nathania memperhatikan semua transaksi yang dilakukan karyawan dan pengunjung. Dia mencatat, agar bisa memperbaiki yang kurang. Semua ilmu dan pengalaman kerja lima bulan di perusahaan tambang membuat dia tanggap apa saja yang kurang. Semuanya dicatat dan diberi tanda khusus. 

Setelah rombongan keluar, diganti dengan pengunjung lain yang berhenti untuk membeli ole-ole, karena melihat rolling door warung terbuka. Hal itu terus berlangsung, membuat Nathania tercengang.

Dia berbisik kepada Hendra yang sedang sibuk mengepak ole-ole pengunjung. "Ini kalau dibiarkan, tidak berhenti. Setelah itu tutup rolling door. Bilang kita mau istirahat, Hendra." Nathania tetap berhati-hati, sebab semua barang belum ditata rapi.

Setelah orang terakhir keluar, Hendra segera menarik turun rolling door, lalu kunci. "Ini sudah biasa, Mbak. Apa lagi akhir pekan, ngga putus." Herni menjelaskan, karena melihat Nathania duduk terhenyak.

"Kalau begitu, kalian makan dulu. Nanti kita lanjutkan lagi, supaya sore ini sudah rapi." Nathania memutuskan. Dia berharap, pekerjaan mereka bisa rampung hari itu.

Setelah istrirahat, Nathania dan ketiga karyawan kembali melanjutkan pekerjaan yang tertunda. "Nana, barang yang cepat expired diprioritaskan untuk dijual dan jangan pesan banyak. Yang sudah expired tolong dihancurkan." Nathania berkata kepada Nana yang juga adalah kasir warung. Dia terkejut melihat ada barang yang sudah expired.

"Siap, Mbak Thania." Ketiga karyawan menjawab serempak, mengerti. Ke tiga karyawan bekerja sambil memegang kertas dan pensil di tangan. Mereka sudah lama bekerja dan mengetahui jenis barang yang dijual, jadi bisa cepat catat dan sortir.

"Mbak Thania, kita buka besok, tapi ini ada beberapa barang yang kadarluarsa tiga hari lagi. Apa masuk dalam barang diskon?" Tanya Herni setelah mencatat semua barang.

"Tidak usah Herni. Sisihkan semua, karna besok baru dibuka. Kalau kalian mau, boleh dibawa pulang. Bagi saja buat kalian bertiga, tapi kasih tanda di catatan, supaya saya tahu. Kalau banyak, bagi buat Bibi dibelakang." Nathania jadi mengerti, ole-ole jenis mana saja yang perlu dipesan banyak dan yang tidak, agar tidak menimbulkan kerugian.

Ketika melihat tembok kosong di atas kursi tempat duduk pengunjung, Nathania tahu apa yang akan menghiasi tembok itu. Sebab setiap hari dia atau Nike akan berdiri di belakang etalase sambil melayani konsumen. 

Jadi dia ingin menghiasi tembok itu, agar tidak terlihat monoton. Dan bisa menciptakan nuansa berbeda bagi pekerja dan pengunjung yang sedang menunggu.

Ketika senja mulai redup, semua tertata rapi di tempat masing-masing. "Sudah semua, ya. Kalau ada yang kurang, kita bisa lanjutkan sambil buka nanti." Nathania tidak mau menahan karyawan kerja lagi, sebab melihat ketiganya sedang berdiri menunggu.

"Iya, Mbak. Sudah. Ini catatannya." Hendra menyerahkan catatan disusul oleh Herni dan Nana.

"Oh, iya. Saya mau tanya, tapi lupa. Apa ada tempat yang menjual ole-ole di sekitar sini?" Tanya Nathania serius. Hal itu baru terpikirkan, mengingat penghasilan dari warung mereka lumayan menjanjikan. Jadi tidak mungkin mereka sendiri yang menjual ole-ole di tempat itu.

"Ada beberapa, Mbak. Tapi mereka angot-angotan. Kadang buka, kadang tutup. Dan tempat mereka tidak seluas ini." Jawab Hendra.

"Mungkin juga, karena tidak ada atau kurang tempat parkir, Mbak." Herni menambahkan.

"Oh, iya, tempat parkir. Terima kasih sudah ingatkan." Nathania makin mengerti, harus punya tempat parkir, kalau mau maju. 

"Ok. Makasih buat bantuannya. Sampai ketemu besok." Nathania sangat berterima kasih atas bantuan ketiga karyawan yang bekerja cepat dan cekatan.

~*

Menjelang malam, Nathania masuk ke rumah setelah para karyawan telah pulang dan dia sudah menutup pintu warung. Karena banyak yang dikerjakan, dia sangat lelah.

Nathania masuk untuk mandi dan istirahat sebelum makan malam. "Non mau minum sesuatu?" Tanya Bibi yang sudah menunggu.

"Ngga Bi, saya mau minum air hangat saja." Ucap Nathania, lalu mengambil cangkir kesayangannya. Tiba-tiba terdengar bunyi 'praaang...' Nathania langsung berdiri seperti patung sambil melihat lantai di dekat kakinya.

"Non, jangan bergerak. Biar Bibi yang bersihin." Teriak Bibi yang lari tergopoh-gopoh dari arah belakang. 

Wajah Nathania memutih dan tidak bergerak. "Bibi, aku tidak menyenggol apa pun. Aku hanya ambil cangkirku. Kenapa cangkir kakak bisa jatuuu...?" Nathania bertanya dengan bibir bergetar sambil melihat Bibi memungut pecahan cangkir kesayangan kakaknya di lantai.

...~_~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
DITA🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
lupakan belva.. raymod buang buang energi jika kamu masih memikirkan kan nya.. sebaiknya segera selesaikan perceraian mu.. dan mulai moveon dari si belva yah.. 💃
semangat Raymond❣️
wiwik
Istri sah mlabrak pelakor scara elegan g ada adegan jambak"an dg bgitu aja pelakor udah mampuss lu..sip Jennie 👍😄
Rahmawati
setelah liat bukti perselingkuhan belva pasti Rey akan cepat move on, ngpain jg mikirin mantan istri tukang selingkuh
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
life must go on Raymond jangan buang buang energi mikirin Belva lagi dia tidak pantas untukmu sudah menodai kesucian pernikahan kalian berdua tetap semangat bekerja someday pasti akan ada gantinya yang lebih baik cantik muda perawan 💪🤭🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
🍁Hermina🧣❣️
Semangat babang ray. masih banyak yang berjejer antri 🙊🙈🙈
🍁𝗨𝗺𝗺𝗮💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️
Semangat Reymond, jalan hidup mu masih panjang yg sudah dihempas kan tidak usah dilihat lagi bikin sesak dada mu saja
Arieee
move on Rey 👍👍👍👍👍💪💪💪💪💪💪biar si Belva nangis darah
DITA🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
ya kenapa ngga tabok aja tuh pake cabe rawit merah.. biar tau rasa jadi pelakor,, jambak.. biar tau rasa si belva..❣️
DITA🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
waw akhirnya ketemu sama. jennie juga.. kemarin enak. enak kan sama. suami orang sekarang ketemu istrinya devino diam. aja belva.. baru kaya gitu udah mingkem, ❣️
тнιє🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Syukurinnn kau Belva tunggu saja penyesalan dan penderitaan sedang menghampirimu makanya jadi orang jangan jumawa merasa diatas akhirnya kena angin terhempas juga
тнιє🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Devino bukan terguncang karena anaknya sakit tapi karena udah keciduk dengan selingkuhannya. Hadeuhh.. gimana reaksi mamahnya klo dia tau kelakuan Devino yang anuu🤭
тнιє🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Sebagai orang tua pasti mamahnya Jennie bisa merasakan keadaan Jennie yang sedang tidak baik2 dengan suaminya hanya dengan melihatnya
тнιє🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
wkwkwk Pak Muel udah antisipasi dia bawa beberapa salinan surat cerainya good job Pak👏😆
тнιє🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Udahlah kamu tanda tangan aja Belva kalo kamu masih sayang sama hidup dan kariermu udah baik Ray tak menuntut
тнιє🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Bisa saja cerai karena Ray punya bukti kuat untuk menceraikan kamu lagian Ray juga gak mau nambah dosa dengan membiarkan istrinya selingkuh aja
тнιє🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
baru juga liat Muel kamu udah jantungan Belva gimana klo udah dengar apa yang akan dibicarakan Muel pasti beneran kamu jadi mayat hidup
🍁Alea❣️
keren Jenn biarr bungkam tu si Belva uler keket,,wkwkwk adegan ranjang live lebih hot keknya drpd adegan filmnya/Shy//Facepalm/
🍁Alea❣️
iya pasti jijik lah liat suami yg selingkuh smpe ninu" begitu sm perempuan lain ,baguslah tinggalin aja Devinonya Jen🏃‍♀
🍁Alea❣️
pinter sih memang pengacara Samuel,,jd sudah siaga surat cerai yg lain jd yg kusut td bisa dbuang😂
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️💋IMA
Akhirnya Raymond mendapatkan cara jitu untuk menghindari perngomelannya belvaria.. bener gak kata "perngomelannya" Teman-teman? anggap benar aja yahhhh 🤣🤣🤣🤣🤣❣️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!