NovelToon NovelToon
Fake Marriage

Fake Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Obsesi / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Red_Purple

Maura terpaksa menyetujui ajakan Elvano yang memintanya untuk melakukan pernikahan palsu setelah mengetahui kekasihnya berselingkuh dengan sahabat baiknya sendiri.

Elvano sendiri adalah seorang pengusaha sukses yang masih betah menyendiri karena sedang menunggu kekasihnya kembali. Tekanan dari keluarga membuat Elvano terpaksa harus mengikat perjanjian dengan seorang gadis yang baru saja dikenalnya.

‎Apakah mereka mampu menjaga rahasia pernikahan palsu mereka, ataukah cinta sejati akan mengubah rencana mereka?

Simak kisahnya yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red_Purple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 : Video yang tersebar.

"Tentu. Tidak pernah ada rahasia diantara kami."

Jawaban itu terdengar tegas dan meyakinkan. Meskipun Maura tidak tahu banyak tentang Karina dan hanya tahu jika Karina adalah wanita yang sedang Elvano tunggu, tapi dia harus memberikan jawaban yang tepat untuk membuat Rivan percaya bahwa mereka saling mencintai.

"Setahuku Elvano sangat mencintai Karina, aku sedikit terkejut saat mendengar kalian sudah menikah." ujar Rivan. "Kalau boleh tahu, kapan tepatnya kalian saling mengenal dan mulai dekat?"

"Aku dikhianati oleh kekasihku, dan malam itu aku bertemu dengannya tanpa disengaja. Dari sanalah kedekatan kami dimulai,"

Obrolan mereka terjeda saat seorang pelayan datang mengantarkan pesanan. Jantung Maura berdegup sangat kencang tapi wajahnya terlihat tetap tenang. Meskipun jawaban yang dia berikan tadi tak sepenuhnya bohong, tapi tetap saja dia merasa sedikit gugup. Semoga saja Rivan percaya dan tidak bertanya lebih jauh lagi.

Maura menghela napas lega saat Elvano datang dan kembali duduk di sebelahnya.

"Kenapa lama sekali, Kak." Maura memasang senyum yang dipaksakan, telapak tangannya menyentuh paha Elvano dan menekannya sedikit kuat.

Elvano yang mengerti akan kode yang diberikan oleh Maura pun mengimbangi akting istri palsunya itu, dia tersenyum dan menyentil lembut hidung Maura.

"Hanya lima menit, apakah begitu lama?" tangannya menyentuh pipi Maura dan mengusapnya lembut. "Cepat makan. Setelah ini kita kembali ke hotel, aku sudah tidak sabar ingin menemanimu tidur."

Matanya mendelik dengan senyuman yang masih dipaksakan, sementara tangannya mencubit paha Elvano yang dibalut celana pendek diatas lutut dengan sedikit keras. "Apa maksudnya menemani tidur?"

"Ehem," Rivan berdehem, merasa risih dengan pemandangan dihadapannya. "Kalian mau makan atau mau bermesraan," sindirnya.

"Ah, maaf Kak." Maura kembali duduk dengan benar dan mulai memakan makanan yang sudah tersaji di meja mereka.

"Buka mulutmu, Sayang."

Elvano menyuapkan makanan ke mulut Maura, lalu mengelap ujung bibir Maura dengan jari jempolnya saat ada makanan yang menempel disana. Pemandangan itu tak luput dari pengawasan Rivan, membuat darahnya semakin mendidih.

Perutnya yang tadi lapar mendadak kenyang, apalagi saat melihat Elvano terus menunjukkan keromantisannya bersama Maura, seolah-olah keberadaannya disana hanya sebagai obat nyamuk saja.

"Kenapa bukan aku yang bertemu dengan Maura lebih dulu. Kenapa harus El!"

Dulu, Rivan pernah mencintai seorang wanita bernama Audi saat dikampus, tapi Audi menolak cintanya karena Audi mencintai Elvano. Sayangnya, Elvano menolak Audi saat wanita itu menyatakan perasaannya dan lebih memilih menjalin hubungan dengan Karina. Audi yang terluka hatinya akhirnya memutuskan pergi, ikut dengan orang tuanya keluar negeri. Dan dua tahun lalu Rivan mendengar kabar jika Audi sudah menikah dengan pria bule disana.

"Kak Rivan, kami duluan ya," pamit Maura saat mereka sudah selesai makan.

"Kenapa kita tidak bareng saja, sepertinya kita juga menginap di hotel yang sama kok." Rivan tersenyum penuh arti.

"Heuh," Maura sedikit terkejut. "Kok bisa banyak kebetulan sih hari ini?"

Elvano berdiri, meraih tangan Maura dan membawanya untuk ikut berdiri. "Kita datang dengan tujuan sendiri-sendiri, jadi sebaiknya kita urus saja urusan masing-masing."

Elvano melangkah lebar, pergi meninggalkan cafe dengan menggandeng tangan Maura. Rivan hanya menatap dari tempat dia duduk sekarang, merasa Elvano selalu beruntung karena bisa mendapatkan wanita disukai.

...---------...

Maura melangkahkan kakinya menuju kesamping ranjang saat mendengar handphonenya terus berdering diatas nakas. Begitu banyak pesan masuk dari teman-temannya dan ada beberapa panggilan tidak terjawab karena tadi pagi dia sengaja meninggalkan handphonenya sebelum pergi keluar untuk berjalan-jalan.

Sebuah video yang sedang berputar di layar ponselnya membuat Maura terdiam, hatinya seperti ditusuk-tusuk saat melihat video pertengkaran Alex dan Rina di halaman kantor Alex. Rupanya saat itu ada salah seorang karyawan kantor Alex yang melihat keduanya berdebat dan merekamnya.

"Maura, kamu baik-baik saja kan?"

"Tega sekali Rina menusuk kamu seperti ini, dasar sahabat nggak ada akhlak! Sudah dibaikin malah ngelunjak!"

"Waktu itu aku dengar kamu akan bertunangan tapi tiba-tiba dibatalkan, apakah ini alasannya Ra? Rina hamil!"

Pesan-pesan itu dikirimkan oleh teman-teman Maura yang peduli padanya. Maura mengeratkan genggamannya pada handphonenya saat dia sudah berdiri di balkon dengan air mata tertahan.

"Apa kamu sudah melihatnya?" tanya Elvano yang kini menyusul ke balkon.

Maura menoleh, "Apa Kakak sudah mengetahuinya?"

Elvano mendekat, berdiri di depan Maura dan menganggukkan kepalanya. "Video itu sudah tersebar sejak semalam."

"Jadi ini alasan Kakak mengajakku keluar sejak pagi? Supaya fokusku teralihkan dari handphoneku dan tidak melihat berita yang sedang trending ini?" tanya Maura dengan suara bergetar, air matanya menetes begitu saja tanpa permisi.

"Air matamu terlalu berharga untuk menangisi pria seperti itu." Elvano mengusap lembut air mata di wajah Maura. "Bukankah aku sudah bilang jika kamu bisa menggunakan kekuasaanku untuk menghancurkan mantan kekasihmu itu. Aku bisa membuat perusahaannya mengalami kebangkrutan jika kamu mau."

Maura menggeleng pelan, "Tidak, Kak. Perusahaan itu bukanlah milik Alex, tapi milik keluarganya. Dan apa yang terjadi antara aku dan Alex bukanlah salah keluarganya, sampai saat ini keluarganya masih bersikap baik padaku."

Elvano menghela napas panjang, "Baiklah, jadi apa yang bisa aku lakukan untukmu?"

Hening sejenak, Maura mengangkat wajahnya setelah tertunduk selama beberapa saat.

"Dengan adanya kamu disini sudah cukup buatku, bolehkah aku memelukmu?"

Elvano tak menjawab, mengikis jarak diantara mereka dengan kedua tangan terangkat untuk menyentuh wajah Maura. Hatinya ikut merasa sakit saat melihat wajah itu menangis, meskipun Maura berusaha bersikap tegar tapi dia tahu hatinya tengah terluka.

"Peluk aku sepuasmu, Maura. Menangislah, jangan ditahan."

Dengan gerakan cepat Maura melingkarkan tangannya di pinggang Elvano dengan kepala yang menyender di dadanya. Air matanya kembali menetes, menggambarkan betapa hancur hatinya saat ini. Selama ini dia berusaha untuk lupa, tapi saat melihat berita itu rasa sakit itu kembali datang. Bukan karena dia masih mencintai Alex, tapi karena pengkhianatan yang dia terima dari dua orang yang pernah dia anggap spesial.

Elvano membalas pelukan itu, mengusap lembut punggung Maura untuk menenangkan. Dengan tersebarnya video itu, reputasi keluarga dan perusahaan milik keluarga Alex pasti akan tetap rusak tanpa dia harus ikut bertindak.

...----------...

"Ini semua gara-gara kamu, Lex! Beberapa investor memutuskan kerja sama dan saham perusahaan kita menurun drastis!" Jordan mengetukkan tinjunya ke meja, menekankan kekecewaannya.

"Aku akan mencari tahu siapa yang sudah berani menyebarkan video itu." kata Alex sambil menahan amarahnya.

"Tidak perlu!" potong Jordan dengan nada keras. "Klarifikasi pun sudah tidak berguna. Lebih baik sekarang kamu nikahi Rina untuk menutupi aib keluarga dan perusahaan ini. Jika bukan karena video yang sudah terlanjur tersebar, Papa tidak sudi memiliki mantu seperti Rina!"

Selesai dengan kemarahannya, Jordan keluar meninggalkan ruangan dan menutup pintunya dengan keras. Meninggalkan Alex sendirian dalam ruangan dengan keputusasaan.

...

...

...

Bersambung...

1
mimief
yah...
semua perbuatan yg dipilih ada yg harus dipertanggungjawabkan bukan?
itu jalan yg lu pilih
nikmati aja😏
Zuri
nasib mu Riv... tertikung berkali kali🤧🤧
Zuri
dirimu sendiri yg milih jadi nyamuk, kenpaa kesel coba🙄
Zuri
kompor menyala😄
Zuri
jujur sih... cuma drama nya gak disebut🤭🤭
Zuri
banget.. dari pada ma Alex.. 🤧🤣🤣🤣
Zuri
kekepin aja.. daripada menunggu kepastian yang tidak akan datang kan atit🤧🤧
Zuri
yakin
..pertama dan terakhir😏😏😏
Zuri
ini sih si El🤣🤣
mimief
pernahlah
emang kenapa?
kepo deh🤣🤣
Violeta: Keponya melebihi cewek 😅😅😅
total 1 replies
Zuri
vote buat Maura😄
Zuri: kembali kasih kaka..terus semangat 💪
total 2 replies
Zuri
astaga maura/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zuri
bantuin aja bantu.. gak perlu pake ijin.. langsung seruduk ke kamar mandi🤣🤣
Violeta: Takut Maura masuk angin kalau dibantuin 😁
total 1 replies
Zuri
kode minta gendong itu El..😏
Zuri
mulai cinta itu namanya/Proud//Proud/
mimief
boleh...tapi aku ukur manual dulu ya
mau gak?
🤣🤣
mimief
lagi ngapa Thor
up lagi Thor 😭😭
Violeta: Asiap 🙌 sedang nunggu review ya kakak 😁
total 3 replies
mimief
walaupun temanya udah banyak,tapi outhor bisa mengemas nya dengan manis dan ngena di hati.
semangat Thor updatetan ya
selalu ditunggu
Violeta: 😍😍😍 Terimakasih banyak kakak untuk dukungan dan bintang-bintang luar biasanya 🙏🙏🙏
total 1 replies
mimief
wkwkwkwk
mudah mudahan terjadi yg diinginkan 🤣🤣
Violeta: Sesuatu yang selalu ditunggu2 😄
total 1 replies
mimief
wah wah
keguguran ni jgn jgn alesannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!