NovelToon NovelToon
Dua Jiwa Yang Tertukar

Dua Jiwa Yang Tertukar

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Uswatun Kh@

Apa yang akan kalian lakukan jika tiba-tiba kalian terbagun di tubuh orang lain. Apa lagi tubuh seorang idola terkenal dan kaya raya.

Itulah yang sedang di rasakan Anya. Namun, ia bangun di tubuh Arka, seorang Leader boyband Rhapsody. Ia mendadak harus bersikap seperti seorang idola, tuntutan kerja yang berbeda.

Ia harus berjuang menghadapi sorotan media, penggemar yang fanatik, dan jadwal yang padat, sembari mencari cara untuk kembali ke tubuhnya sendiri sebelum rahasia ini terbongkar dan hidupnya hancur.

Mampukah Anya bertahan dalam peran yang tak pernah ia impikan, dan akankah ia menemukan jalan pulang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DUJIYAKAR 32

Arka memicingkan mata, bibirnya tertarik sinis. "Dasar tidak tahu diri. Sudah menipu, masih saja sombong dan arogan. Lihat saja, setelah ini apa kalian masih bisa sesombong itu."

Amarah Arka semakin membara. "Julian!"

Ia memanggil Julian, asistennya, yang segera datang membawa sebuah berkas.

"Julian, bacakan isi berkas itu," perintah Arka dengan nada angkuh.

Julian membuka map cokelat. "Di sini tertulis bahwa Samantha memiliki utang sebesar 300 juta rupiah kepada Pak Anton, ayah Anya. Surat utang ini ditandatangani oleh Samantha, ibunya, dan suaminya. Jadi, jelas di sini yang berutang sebenarnya adalah keluarga Samantha, bukan keluarga Anya."

Julian memperlihatkan isi berkas kepada semua.

Mata Samantha dan suaminya membelalak tak percaya. Bagaimana bisa Anya memiliki surat itu?

Mereka yakin telah menghancurkan surat itu setelah kakak Samantha meninggal.

Wajah Samantha memucat. "Gak, itu gak mungkin! Kau pasti mengarangnya, kan, Anya! Itu palsu, pasti palsu!"

Arka maju mendekat, matanya berkilat marah.

"Kalian memang sampah tidak tahu diri. Kalian yang berutang kepada ayahku, tapi dengan teganya kalian menuduh kami yang berutang, hah!" bentak Arka. "Kalian pikir aku tidak tahu asal-usul utang itu?"

Ternyata, berkas yang telah dibakar Samantha itu palsu. Berkas asli disimpan oleh orang kepercayaan ayah Anya.

Untungnya, Arka berhasil menemukannya dan mengetahui kebenarannya, sehingga kebohongan Samantha terbongkar.

Dulu, Samantha memohon-mohon untuk meminjam uang itu. Karena iba, ayah Anya meminjamkannya. Namun, saat tahu uang itu ternyata digunakan untuk hal yang tidak pasti dan hanya untuk investigasi yang tidak jelas, ayah Anya menyembunyikan berkas utang itu dengan aman, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi saat ini.

"Jangan kurang ajar kau, Anya! Kau bilang kami sampah, hah!" ujar Lucas suami Samantha. Ia melangkah maju, tangannya terangkat hendak menampar Arka.

Namun, Arka jelas tak akan tinggal diam. Dengan sigap, Arka menepis tangan itu dan membalas dengan tamparan keras.

Plak!

Seketika semua mata terbelalak menyaksikan Arka berani menampar pamannya.

Julian hanya tersenyum tipis, merasa puas. Margareth dan Fero yang baru saja tiba pun terkesiap melihat kejadian itu.

Samantha langsung memegangi pipi suaminya. "Kau berani sekali, ya!"

Samantha yang tak terima ikut mengangkat tangan, berniat memukul Arka. Namun, Fero yang baru tiba langsung berlari ke arahnya dan menahan tangan Samantha.

"Mau apa kau! Jangan harap bisa menyentuh kakakku. Dulu aku diam saja karena kami pikir kami memang berutang pada kalian, tapi sekarang aku tidak akan tinggal diam!" ujar Fero dengan nada tinggi.

Ia lalu menghempaskan tangan Samantha. "Kalian pilih pergi sendiri dari rumah ini atau menunggu diseret oleh polisi, hah!"

Fero berdiri dengan gagah di depan Arka, seolah menjadi tameng untuk sang kakak.

"Kau itu hanya bocah ingusan, jadi jangan sok mengatur orang tua," ucap Lucas, ia berusaha menegakkan tubuhnya sambil menahan perih di bibirnya.

Ia menunjuk-nunjuk ke arah mereka. Fero yang geram segera melayangkan tinju ke arah wajahnya hingga membuatnya terkapar di lantai.

Fero sedikit membungkuk sambil berkata, "Lebih baik kau tinggalkan orang seperti dia, Bik. Laki-laki penjudi dan penipu seperti dia tidak pantas dikasihani."

Samantha yang kesal berbalik dan melotot ke arah Fero. "Fero, cukup! Kau jangan ikut campur!"

"Mana mungkin aku gak ikut campur? Kalau kalian keluar dari rumah ini, baru aku gak akan ikut campur. Jadi, cepat tinggalkan rumah ini!" ujar Fero semakin kesal.

"Julian, cepat seret mereka keluar dari rumah ini," perintah Arka.

Julian segera masuk ke dalam dan menarik paksa Samantha dan suaminya keluar. Arka kemudian masuk ke dalam rumah.

Tak lama, ia keluar dengan membawa koper berisi semua pakaian mereka. "Kalian pergi dari sini sekarang juga! Jika tidak, aku akan panggil polisi dan memenjarakan kalian!"

"Kalian! Awas saja kalian!" teriak Samantha.

Julian lalu mendorong mereka keluar dari halaman rumah dan menutup pagar dengan kasar.

Margareth hanya bisa meneteskan air mata bahagia. Ia menatap sekeliling rumah itu.

Rumah yang mereka bangun dengan kerja keras dan menyimpan banyak kenangan di dalamnya membuat Margareth merasa terharu.

Fero panik melihat ibunya menangis. "Ibu, kenapa menangis?"

Margareth menggeleng pelan sambil mengusap air matanya. "Gak kok, Ibu gak apa-apa. Ibu hanya terharu, akhirnya kita bisa kembali ke rumah ini."

Fero segera memeluk ibunya. Ia juga merasa bersyukur bisa mendapatkan kembali rumah itu.

Margareth melihat Arka dalam tubuh Anya hanya berdiri di ambang pintu sambil menatap mereka berpelukan. Ia lalu merentangkan tangannya, meminta Arka mendekat dan memeluk mereka.

Arka menoleh ke samping, merasa canggung. "Kemarilah, sayang," pinta Margareth.

Arka perlahan mendekat dan memeluk Margareth. Mereka bertiga saling berpelukan.

'Hangatnya,' batin Arka dalam hati.

Sementara Julian cepat-cepat mendongak, berusaha menahan air matanya agar tidak menetes. Ia pun merasa terharu dengan kehangatan keluarga ini.

"Akhirnya bos Arka bisa merasakan hangatnya keluarga yang selama ini tidak pernah ia dapatkan," gumam Julian lirih.

Mereka lalu masuk ke dalam rumah. Lagi-lagi, Margareth menangis, tak kuasa menahan haru.

Fero segera mendekap pundak ibunya dan mengusap-usapnya. Ia juga mengantarkan ibunya untuk beristirahat di kamar.

Sementara itu, Arka langsung berjalan ke lantai dua, menuju kamar Anya. Di kamar Anya, ia melihat sekeliling, tempat yang tidak begitu luas namun cukup nyaman.

Ia merebahkan tubuhnya. "Nyaman ... tapi kenapa aku merasa sangat nyaman tinggal di sini? Padahal tempat ini biasa saja."

Tiba-tiba, Fero datang menghampiri.

"Kak, bagaimana kau bisa mengetahui semua itu? Kakak hebat," ucapnya sambil duduk di tepi ranjang.

Arka segera bangkit dan menceritakan semuanya. Fero terkesima, merasa takjub dengan keahlian kakaknya itu.

"Oh ya, lalu siapa dia yang bersamamu tadi? Apa dia lelaki yang waktu itu? Tapi aku rasa beda ... kau ganti cowok lagi ya?" ucap Fero, menggoda.

"Ngawur aja. Dia cuma teman, kok," jawab Arka sambil menggeleng pelan.

"Oh ... baguslah, soalnya aku lebih setuju kau dengan lelaki yang waktu itu sih," celetuk Fero.

Arka memiting kepala Fero. "Sudahlah, jangan berpikir aneh-aneh. Sekolah saja yang benar."

Fero yang merasa geli tertawa terbahak-bahak. Mereka tampak asyik bercanda bersama.

******

Anya dalam tubuh Arka merasa bosan di rumah. Ia bagai burung yang berada di sangkar emas.

Ia tak bisa pergi ke mana pun. Ia sangat merindukan adik dan ibunya, bahkan untuk sekadar mendengar suara mereka saja ia tak bisa.

Anya jungkir balik di dalam kamarnya, merasa bosan dan bingung. "Akkkhhh! Aku bosan!"

Ia bahkan berteriak-teriak sendiri. Lalu, tiba-tiba ia terduduk dan segera mencari ponselnya.

Ia mencari informasi tentang sekolah Arka saat SMA. Ia ingin mencari tahu masa lalu Arka, mengapa ada seseorang yang membencinya sedemikian rupa.

Akhirnya, ia mendapatkan nama SMA tempat Arka bersekolah dulu. Saat Anya hendak mencari informasi lebih lanjut, tiba-tiba bel pintu berbunyi.

"Siapa sih yang datang malam-malam begini?" gumamnya.

Ia segera turun dari ranjang dan berjalan menuju pintu.

"Bukankah tempat ini dijaga ketat? Tapi siapa yang boleh datang ke sini?" Anya segera mengintip dari lubang pintu.

Terlihat anggota Rhepsody tengah tersenyum ke arahnya.

1
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
duhh greget nya.. nggak sabar nunggu bab selanjutnya. semangat yi
🟡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ :𝐏𝐀𝐓𝐑𝐈𝐂𝐊>⃟🌐
wkwkwkw jadi tumbal kemarahan fans sendiri 🤣
mhmmdrzcky
IHHH SERU BANGETTTT SUMPAHHHHH/Angry/ Kakak jangan lupa mampir yah ke ceritaku judulnya Ensiklopedia Sunyi Yang Tak Pernah Dibaca
§𝆺𝅥⃝©LUO YIˢ♬•⃟ₛ☆⃝🦉: makasih kak... 🤗
total 1 replies
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf
sampai di sini dulu kak🙏 nanti baca lagi
§𝆺𝅥⃝©LUO YIˢ♬•⃟ₛ☆⃝🦉: ncip makasih 🤗🤗
total 1 replies
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf
tertukar kembali?
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf
terkejut nya wkwk
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf
hai aku mampir dan terfavoritkan ceritanya bagus
🟡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ :𝐏𝐀𝐓𝐑𝐈𝐂𝐊>⃟🌐
Uluulu kacian nya wkwkwk😆😆😆
🟡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ :𝐏𝐀𝐓𝐑𝐈𝐂𝐊>⃟🌐
Wkwkwk arka sampe tepuk jidat/Facepalm//Facepalm/
🟡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ :𝐏𝐀𝐓𝐑𝐈𝐂𝐊>⃟🌐
wkwkwk jadi keinget anime your name yang jiwa nya ketuker/Facepalm/
🟡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ :𝐏𝐀𝐓𝐑𝐈𝐂𝐊>⃟🌐
Ih jadi pengen bikin novel
§𝆺𝅥⃝©LUO YIˢ♬•⃟ₛ☆⃝🦉: yokk bikin/Determined//Determined/
total 1 replies
🟡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ :𝐏𝐀𝐓𝐑𝐈𝐂𝐊>⃟🌐
Haloww anya/Shy/ wkwkwk nama nya mirip nama ku/Joyful/
§𝆺𝅥⃝©LUO YIˢ♬•⃟ₛ☆⃝🦉: kbetulan bnget🤭
total 3 replies
💜⃞⃟𝓛 S҇ᗩᑎGGITᗩ༄⃞⃟⚡
apa jiwa meraka tertukar ?
AravZA S'Naga🐉⃝Λ𝐋𝐒☘➢
/Drool//Drool//Drool/ ayo gunakan uang Arka
🟢≛⃝⃕|ℙ$ Fahira Eunxie💎
/Facepalm//Facepalm/
AravZA S'Naga🐉⃝Λ𝐋𝐒☘➢
kalo di bayangin, lucuu banget ketukar gitu 🤣
AravZA S'Naga🐉⃝Λ𝐋𝐒☘➢
eman eman tomat ama telur nya, lumayan itu buat makan
AravZA S'Naga🐉⃝Λ𝐋𝐒☘➢
Arka yang bakal kena omel/Facepalm//Determined/
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©Sakura⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉
mampir thor
§𝆺𝅥⃝©LUO YIˢ♬•⃟ₛ☆⃝🦉: Makasih aunty
total 1 replies
🟢≛⃝⃕|ℙ$ Fahira Eunxie💎
waduh /Awkward/, fix anya gak bakalan bisa tidur/Joyful//Joyful/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!