"Tahta tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan.."
Kalimat itu sangat cocok menggambarkan keadaan yang dirasakan oleh Zio Nabastala Winata, pria berusia 28 tahun itu harus merelakan sang kekasih menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya dan mengakhiri hubungan yang sudah terjalin 3 tahun lamanya itu.
Namun, bagaimana jadi nya disaat Zio baru saja putus, Kaivan selaku sang papa justru menjodohkannya dengan putri dari rekan bisnis nya.
Akankah Zio menerima perjodohan itu dan menikah dengan wanita pilihan sang papa? atau dia akan memilih untuk tetap mengejar cinta nya lagi ?
Simak Kelanjutan ceritanya..
Keluarga Winata S3
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 32. Rencana Balas Dendam
"... Milik Kimmora Wijaya". Laura mengucapkan nama itu dengan begitu tegas dan lantang, semua orang yang ada disana juga mendengar nya.
Kimmy yang mendengar itu sontak langsung tersenyum lebar seraya menoleh melirik kearah Mega dan dibalas senyuman juga oleh asistennya itu.
Berbeda dengan Sarah, rival Kimmy itu justru tak suka dengan keputusan Laura. Kedua tangannya terkepal erat disisi tubuhnya dan matanya menatap benci kearah Kimmy. Melihat itu, Rachel segera mendekat dan mengusap lembut lengan Sarah.
"Nona, jangan berkecil hati bagi saya gaun yang-"
"Diamlah!" sentak Sarah lirih lalu menepis kasar tangan Rachel.
"Laura, mama setuju dengan pilihan mu. Meskipun gaun milik Sarah juga tak kalah cantiknya. Tapi, gaun yang cocok kamu pakai dan pas dengan tema pernikahan kamu hanya milik Kimmora". Kata Linda
"Terimakasih nyonya Linda", ucap Kimmy
"Sama-sama Kimmora". Sahut Linda
Kemudian, Laura berbalik badan menghadap kearah Sarah. Ia berjalan mendekati wanita itu dan berhenti tepat dihadapannya. Tangan Laura terangkat menyentuh lembut bahu Sarah.
"Sarah maaf, kamu memang aku tunjuk sebagai wakil ku. Tapi, bukan berarti aku tidak memihak mu. Hanya saja kamu tau bukan? Sebelum aku memberikan tantangan ini. Baik aku, kamu dan Kimmora melakukan perjanjian jika aku tidak boleh mendukung satu pihak, aku harus bersikap netral. Dan ya, aku menepati janji itu. Aku memilih gaun yang menurutku itu yang bagus dan terbaik untuk aku kenakan..." Laura menjeda ucapannya menarik nafas pelan seraya mengusap lembut lengan Sarah."Maaf.. Sekali lagi maafkan aku Sarah. Kamu harus mengundurkan diri dari Karir mu, tapi aku janji butik mu tetap bisa kamu kelola hanya saja kamu bukan lagi desainer dibutik mu sendiri, harus orang lain yang menggantikannya,maaf". Terang Laura panjang lebar seraya terus meminta maaf sebesar-besarnya pada Sarah.
Namun, wanita itu tak menggubris ucapan Laura. Ia hanya terus menatap tajam kearah Kimmy seolah memberikan isyarat jika ia akan membalas semua apa yang terjadi hari ini pada Kimmy. Setelah itu, tanpa mengatakan sepatah kata pun Sarah menghentakkan kakinya berjalan keluar dari kamar Laura, Rachel yang melihat itu bergegas menyusul nona nya.
Laura yang melihat kepergian Sarah hanya bisa mendesahkan nafas panjang. Setelah itu, ia berbalik berjalan menghampiri Kimmy.
"Nona Kimmora.." panggilnya
"Ya nona Laura ?" sahut Kimmy
"Selamat atas kemenangan mu", ucap Laura memberikan selamat seraya mengulurkan tangannya pada Kimmy.
Dan, Kimmy membalas uluran tangan itu sambil mengulas senyum cantiknya,"terimakasih nona Laura karena anda telah memilih gaun hasil karya saya. Saya juga mengucapkan terimakasih lagi sebab anda juga sudah bersikap netral dan tidak memihak siapapun". Ucap Kimmy dengan tulus
"Sama-sama nona Kimmora, memang sudah seharusnya aku bersikap demikian. Oh ya, dan untuk perjanjian yang aku katakan soal promosi itu nanti manager ku yang akan mengurus nya". Ujar Laura
Mendengar itu, Kimmy mengulas senyum tipis seraya menganggukkan kepalanya pelan, "baik nona Laura. Kita bisa bicarakan hal ini lain waktu. Saya juga ingin mengucapkan selamat atas pernikahan anda nona Laura. Semoga Tuhan selalu memberkahi pernikahan kalian berdua". Doa Kimmy tulus
"Terimakasih nona Kimmora".
Setelah berbincang-bincang sebentar dengan Laura dan juga Linda, akhirnya Kimmy dan Mega pamit undur diri. Kedua nya bergegas melangkahkan kakinya keluar dari kamar tersebut, mereka harus segera kembali ke butik sebab ada beberapa klien yang sudah membuat janji dengannya untuk mengambil gaun pesananya. Butik hari ini tutup, karena seluruh karyawan sengaja Kimmy liburkan setelah dua hari mereka bekerja sama membantu Kimmy untuk menyelesaikan gaun tersebut.
Lift yang membawa Kimmy dan Mega tiba dilantai lobi hotel, kedua nya segera berjalan keluar dari dalam lift tersebut.
"Ga, kita mampir cari sarapan dulu diresto terdekat. Kamu juga belum sarapan kan ?", ujar Kimmy bertanya
"Udah bu, saya sud-", belum sempat Mega menyelesaikan ucapannya terdengar suara keroncongan dari dalam perut nya berbunyi keras. Mega pun menatap Kimmy sambil tersenyum meringis dan memegangi perut nya.
"Ck! sudah lah ayo kita cari sarapan dulu. Ini masih jam.. " Kimmy mengangkat tangan kirinya menatap jam yang melingkar dipergelangan tangannya tersebut. "Masih pukul 10 pagi, ayo cari makan sebentar setelah itu kita kebutik".
Mega hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.
Setelah itu, kedua nya melangkahkan kaki mereka menuju tempat parkir mobil. Kimmy mengeluarkan kunci mobilnya lalu melempar kunci tersebut pada Mega.
"Kamu yang nyetir ya Ga". Kata Kimmy
"Okey bu Kim". Mega segera masuk kedalam masuk kedalam mobil dan duduk dikursi kemudi, kemudian disusul Kimmy yang juga ikut masuk lalu duduk disamping Mega. Setelah kedua nya memasangkan seatblet dan duduk dengan nyaman, barulah Mega mulai menyalakan mesin mobilnya dan perlahan melajukan mobil tersebut keluar dari halaman tempat parkir hotel.
Tanpa Kimmy dan Mega sadari, jika sedari tadi ada dua orang wanita yang mengawasi gerak-gerik mereka dari dalam mobil. Satu diantara nya menatap sengit ke arah Kimmy seraya mengepalkan kedua tangannya dengan kuat. Setelah melihat mobil Kimmy mulai berjalan keluar, ia segera meraih ponsel nya dan mendial nomor seseorang.
"Ya?", sapa seseorang itu dari seberang telepon
"Aku ada tugas untuk mu, awasi mobil putih yang baru saja keluar dari hotel Sanrius... " Wanita itu memberikan perintah pada seseorang yang ia telepon. Dan, terdengar orang dari seberang telepon itu seolah menyanggupi perintahnya dan tak lama kemudian sambungan panggilan telepon pun terputus. Ia kembali meletakkan ponsel nya diatas dashboard mobil seraya terus mengawasi mobil yang Mega kemudikan baru saja berbelok menyebrang jalan dengan dibantu oleh penjaga keamanan hotel.
"Nona, apa anda serius ingin melakukan ini? anda tau bukan jika nona Kimmora sekarang calon istri dari putra kedua tuan Kaivan?". Tanya wanita yang duduk disamping nya itu dengan perasaan was-was saat mendengar nona nya itu ingin melakukan hal gila yang bisa membahayakan nyawa seseorang.
"Diamlah Rachel! Aku tidak peduli, mau Kimmora calon istri menantu tuan Kaivan atau bukan. Dia harus menerima pembalasan ku. Berani sekali dia merebut perhatian Laura dan Linda. Apa kamu tidak dengar tadi? seluruh orang yang ada didalam ruangan itu semua nya memuji Kimmora, aku muak mendengarnya". Sentak Sarah dengan nada suara yang terdengar sarkas juga ketus.
Ya, dua wanita itu adalah Sarah dan Rachel. Kedua nya duduk diam didalam mobil sambil terus mengawasi gerak-gerik Kimmy. Sarah merasa sakit hati saat gaun hasil karya nya tidak dipilih oleh Laura, apalagi semua orang dengan terang-terangan memuji hasil karya gaun Kimmy, hal itu membuat harga diri Sarah menjadi jatuh-sejatuh jatuhnya dihadapan banyak orang. Ia merasakan malu yang amat luar biasa. Hingga ide gila muncul diotak kecilnya, ia ingin membalas Kimmy dengan perbuatan yang setimpal karena sudah membuat nya seolah kehilangan muka didepan orang-orang.
.
.
.
Haii, jangan lupa dukungannya! like, vote dan komen... terimakasih 💖🌹
jangan sampe kamu salah minum obat yg bisa bikin bahaya sama kandungan kamu
/Heart//Heart//Heart/....Ter the best
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/