Habis kontrak pernikahan dengan Tuan Muda Alfred, Nona Ariel menghilang bagai ditelan bumi tanpa meninggalkan pesan apapun.
Hubungan yang awalnya dianggap hanya sebatas perjanjian nyatanya lebih dari itu. Alfred mulai merasa ada yang hilang dari dirinya padahal dia sudah mendapatkan kembali apa yang menjadi tujuannya termasuk sang cinta pertama, Milea.
'Nona Ariel, dialah yang membawa separuh hidup tuan muda',
Tapi wanita itu menghilang tanpa jejak.
Hingga beberapa tahun kemudian, takdir membawa Alfred bertemu kembali dengan Ariel, tapi sudah ada laki-laki lain yang mengisi hati wanita itu.
Apa Alfred terlambat?
Note : Sangat disarankan untuk membaca (Perjanjian Dengan Tuan Muda) terlebih dahulu, karena ini sekuel dari cerita tersebut ✌🏻🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon acih Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Alasannya
Alfred tidak menanggapinya, dia sudah bisa menebak apa yang Arthur lihat sampai membuat laki-laki seperti ini.
"Ada apa?" tanya Alfred dengan malas, dia masih tidak bisa menghilangkan wajah Ariel dari pikirannya.
"Nona Ariel....saya melihatnya keluar dari sini!"
Hening....
Alfred tidak bereaksi seperti apa yang Arthur bayangkan. Kenapa diam? Apa dia tidak senang?
"Tuan, saya baru saja berpapasan dengan Nona Ariel, saya ingin menangkapnya....."
Ucapan Arthur terhenti saat Alfred mengangkat tangannya.
"Apa ini? Anda tidak percaya?"
"Lupakan dulu, sekarang! Apa kau membawa apa yang aku pinta?"
Sebelumnya, Alfred meminta Arthur untuk membawa data terperinci keempat Putri Sinclair.
"Ya, tentu saja saya membawanya. Tuan, Pak Yuran sudah ditemukan dan sekarang beliau saya amankan di Kastil."
Yuran...ini semakin membuka peluang untuk Alfred mendapatkan kebenaran.
"Bagaimana dengan keadaannya?" tanya Alfred singkat.
"Dalam keadaan baik, begitu juga dengan Yummy."
Alfred mengangguk, lalu meminta berkas yang ada ditangan Arthur.
"Tuan, sebenarnya untuk apa ini? Apa karena salah satu Putri Tuan Sinclair akan menikah dengan Tuan Jonas?"
Alfred mulai membuka lembaran pertama, menjawab pertanyaan Arthur tanpa melihat wajah laki-laki itu, "Apa kau sudah memeriksa ini?"
Arthur menggeleng, "Belum. Tapi saya pastikan semua data-data itu asli."
Pantas saja dia masih terlihat santai.
Jika Arthur sudah membuka data-data dan melihat foto anak-anak Sinclair, pasti dia akan heboh sendiri.
Dari keempat urutan nama, Alfred menemukan nama Rachel, lengkap dengan fotonya dan itu benar-benar wajah Ariel. Tidak hanya foto kala wanita itu dewasa, bahkan saat dia masih bayi, balita, remaja terpampang di sana.
Apa benar dia Rachel... bukan Ariel?
"Putri ketiga Sinclair," ucap Alfred.
Arthur menyipitkan matanya. Bukankah dia yang menjadi calon Jonas....apa Anda juga tertarik pada gadis itu Tuan? Lalu, bagaimana dengan Nona Ariel?
"Putri ketiga Sinclair, bernama Rachel, usianya dua puluh lima tahun. Dia Putri dari Istri kedua Sinclair, Nyonya Bella, Nyonya Bella sudah meninggal saat Rachel masih sangat kecil. Tuan, Rachel calon Tuan Jonas," setelah memberi penjelasan singkat, Arthur menegaskan Tuannya, bahwa wanita itu calon adik Iparnya.
Tapi Alfred tidak memperdulikan itu dia malah bertanya, "Lalu, Ariel?"
Arthur sedikit bingung, tiba-tiba lari pada Nona Ariel.... "Tuan, Nona Ariel dan Rachel sudah pasti dua orang yang berbeda, Nona Ariel, Putri kedua Pak Yuran, saya rasa Anda tahu ini."
Alfred mengangkat wajahnya, menatap Arthur lekat, "Apa mungkin, dua orang yang berbeda bisa memiliki wajah yang sama persis seperti ini?" Alfred bertanya seraya memberikan foto Rachel.
Arthur yang otaknya masih diajak muter-muter, meraih lembar foto itu.... Reaksinya sama, seperti dia berpapasan dengan Ariel di pintu.
"No...Nona Ariel.... Tapi ini Nona Rachel.... Mereka sangat mirip."
Arthur akhirnya paham, kenapa Alfred tidak terkejut saat dia mengatakan melihat Ariel di depan, "Apa, wanita yang saya temui tadi, Nona Rachel? Anda yang membawanya ke sini?"
"Dia, Ariel!" ralat Alfred, penuh penegasan.
Ya... wajahnya memang sama persis dengan Nona Ariel, tapi ini versi Ariel yang sangat bersinar.
Arthur meletakkan foto di atas meja, lalu menjawab pertanyaan Alfred, "Tuan, yang saya tahu. Setiap manusia memiliki kembaran lebih dari satu meskipun mereka tidak memiliki hubungan darah, saya rasa, Nona Ariel dan Nona Rachel hanya mirip saja, keaslian Identitas mereka sudah tercatat Negara, mereka bukan orang yang sama."
Arthur khawatir, karena wanita yang bernama Rachel itu akan menjadi pendamping Jonas. Jika Alfred bertindak nekat, pasti akan menimbulkan masalah besar.
Alfred bangun dari duduknya, "Mirip! Kita buktikan, jika mereka memang hanya mirip." Alfred meraih berkas atas nama Rachel, lalu beranjak menuju pintu keluar.
"Tuan, Anda mau kemana?"
Masih terus melangkah Alfred menjawab, "Menemui orang yang bisa memberikan jawabannya! Apa kau masih ingin tetap di sana?"
Arthur menghela, sepertinya masalah baru akan muncul dan sudah pasti akan merepotkannya, "Saya ikut bersama Anda, tuan."
......
Yang Alfred datangi adalah Yuran, sudah pasti laki-laki tua itu tahu semuanya.
Saat melihat Alfred, Yuran kaget, tapi juga senang karena laki-laki itu kini bisa berdiri dan berjalan, "Tuan Alfred, saya senang melihat Anda sudah sembuh."
"Terima kasih," timpal Alfred dan kini dia bertatapan serius dengan Yuran.
"Dimana Ariel?"
Pertanyaan ini sudah Yuran duga, sama seperti menjawab pertanyaan Arthur, Yuran mengatakan, "Ariel, tidak bersama saya tuan, dia tinggal di kota yang berbeda karena bekerja."
Alfred terkekeh, "Bekerja untuk menjadi Putri Sinclair?"
Yuran terkejut, Dia sudah tahu Tuan Sinclair? Itu artinya Alfred sudah bertemu Ariel sebagai Rachel.
Belum sempat Yuran menjawab, Alfred memberikan berkas riwayat Rachel, "Sepertinya Anda juga mengenal Sinclair, tentu bisa menjelaskan ini!"
Yuran menatap lembar yang terbuka, foto Rachel terlihat jelas disana. Dia pun tertunduk. Seharusnya tidak ada yang perlu ditutupi.
"Mereka orang yang sama, atau berbeda?" Alfred kembali bertanya.
"Ariel adalah putri saya, Nona Rachel adalah Putri Tuan Sinclair dan Nyonya Bella."
Alfred mendengus kesal, apa Orang Tua ini juga ingin berdusta?
"Jadi... mereka hanya memiliki wajah yang sama?" kini giliran Arthur yang bertanya.
Yuran menatap Arthur, "Tidak, mereka satu wajah dengan dua nama berbeda."
Benang kusut pun mulai terurai, Alfred akan membawa kebenaran ini dihadapan Ariel agar wanita itu tidak lagi bisa membantah dan berpura-pura.
"Maksud Anda?" tanya Arthur, yang ingin mengetahui lebih jelas.
"Enam tahun yang lalu, Nona Rachel datang pada saya. Saat itu istri saya dalam keadaan sakit, jiwanya tidak baik. Nona Rachel lahir di tahun yang sama dengan putri saya Ariel, jadi usia mereka sama. Saat melihat Nona Rachel, istri saya menganggap jika itu putrinya. Dia sangat senang dan sakitnya perlahan sembuh. Sejak saat itu Nona Rachel membiarkan dirinya menjadi Ariel."
"Lalu, putrimu yang bernama Ariel?"
Yuran kembali tertunduk, wajahnya sangat sedih, "Putri saya Ariel, sudah meninggal dunia, 3 tahun sebelum Nona Rachel datang pada kami. Tapi saya tidak pernah melaporkan kematiannya hingga nama Ariel tetap tercatat sebagai sosok yang masih hidup sampai saat ini."
Alfred cukup tidak menyangka jika jalan ceritanya seperti ini, tapi... pasti ada alasan tertentu kenapa Rachel ingin menjadi Ariel.
"Beberapa hari setelah kedatangan Nona Rachel, pengasuh yang selama ini merawat Nona Rachel, mengirim sepucuk surat pada saya. Meminta saya untuk menjaga Nona Rachel dan membawa pergi jauh. Alasannya? untuk keselamatan Nona Rachel."
Jadi...Yuran ini bekerja di kediaman Keluarga Bella sebagai sopir pribadinya. Saat Bella menikah dengan Sinclair, Yuran diutus untuk menemani Bella di Keluarga barunya. Tapi wanita itu meninggal di usianya yang masih sangat muda dimana dia juga meninggalkan Rachel yang masih balita.
Beberapa tahun kemudian, dirasa sudah tidak ada gunanya, Yuran dipecat Marissa.
Hingga Rachel datang padanya. Setelah Yuran mengetahui kejahatan Marissa, dia pun langsung membawa Rachel pergi dari Negara asalnya, mengalihkan semua identitas putrinya pada Rachel, demi melindungi Anak majikannya.
"Nyonya Marissa sangat membenci Nyonya Bella, setelah Nyonya Bella meninggal tidak lantas membuat rasa kebencian itu hilang, justru dia turunkan pada Nona Rachel sampai saat ini."
Yuran menatap Alfred serius, "Enam tahun yang lalu, Nona Rachel hampir mati karena zat beracun yang tercampur di makanannya, ini bukan musibah tapi unsur kesengajaan. Marissa tidak ingin adanya Rachel, ini yang mengharuskan pengasuh Nona Rachel meminta saya untuk membawa jauh Nona Rachel."
Saat itu Yuran dan Ariel memutuskan untuk pergi ke Kota Mandalika tinggal di pusat Kota itu selama beberapa bulan, tapi utusan Sinclair yang mencari Rachel mungkin masih bisa menemukan mereka di pusat Kota itu hingga mereka melihat selebaran, yang disebar Arthur.
Selebaran yang memberitahu jika perkebunan Alfred membutuhkan pekerja, di Kaki Gunung Bora.
Tanpa pikir panjang karena tempat itu cukup terpencil, dan mungkin bisa menjaga persembunyiannya, Rachel dan Yuran pergi ke sana dan tinggal di pemukiman kaki gunung Bora. Dan inilah yang mempertemukan Ariel dengan Arthur hingga membawa wanita itu pada perjanjian dengan Alfred.