NovelToon NovelToon
Pria Manis Yang Ku Benci

Pria Manis Yang Ku Benci

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: ScarletWrittes

Alia merupakan wanita yang cantik dan lugu dulunya dirinya, hanya wanita polos yang mungkin bisa di bilang hanya wanita biasa dengan paras yang biasa dan tidak tertarik sama sekalia, karena alia hanya tertuju kepada keinginanya yaitu belajar, sampai dirinya bertemu dengan arnold pria yang kakak kelas tingkat 3 di banding dirinya, kakak itu sma 3 dan alia smp 3, alia menganggumi arnold layaknya pasangan sayangnya cinta alia tidak di balas melainkan hanya di permalukan di depan umum, sampai akhirnya 4 tahun sudah mereka bertemu kembali, di tempat perjodohan arnold awalnya tidak tahu siapa wanita cantik itu, sampai akhirnya dia tahu dan kaget.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ScarletWrittes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32

Mama merasa kesal dengan perkataan Alia. Tak lama, mama menampar Alia. Alia langsung diam saja dan merasa kesal dengan mamanya, sedangkan mamanya tanpa sadar sudah menyakiti hati Alia.

“Al, mama minta maaf, sayang. Mama nggak maksud begitu.”

Alia hanya diam saja, tidak berkata apa-apa. Tak lama, mamanya langsung keluar dari kamar Alia. Sepertinya mama sadar kalau perbuatannya salah. Akhirnya Alia hanya menghela napas melihat perbuatan mamanya.

---

Keesokan paginya di meja makan

Suasana terasa hening, seperti tidak ada kehidupan, karena permasalahan papa dan mama. Entah kenapa, Alia merasa enggan untuk makan bersama mamanya di meja makan yang sama.

Alia terus menatap ke arah papanya. Tak lama, papa bingung dengan sikap Alia dan mamanya. Tidak biasanya mereka, yang seperti perangko, kini malah seperti musuhan hingga tidak dapat berkata apa-apa.

“Pa, aku pergi dulu. Soalnya aku ada urusan di sekolah.”

“Ayo, papa antar.”

“Okay.”

Alia pergi keluar sambil menunggu papanya. Tak lama, papa melihat Alia, lalu mereka masuk ke dalam mobil bersama.

“Sayang.”

“Ya, Pa. Ada apa?”

“Kamu kenapa sama mama kamu?”

“Tidak ada apa-apa. Emang aku kenapa sama mama, Pa?”

Papa hanya menyipitkan matanya ke arah Alia. Alia tidak berani melihat papanya, karena sekali dirinya melihat papa sama saja seperti melawan.

Alia menghela napas, lalu mengalah kepada papanya. Papa tersenyum kepadanya, sambil Alia menatap balik ke arah papanya.

“Kemarin mama tampar Alia, lalu keluar dari kamar. Alia tidak mempermasalahkan itu, tapi Alia paham mama punya maksud. Hanya saja, Alia tidak suka kalau mama terus memaksa Alia bersama Arnold.”

Papa yang mendengar itu tidak menyangka kalau mama akan melakukan hal demikian. Tidak seperti biasanya mama bersikap begitu kepada Alia. Apa yang membuat mama melakukan hal itu?

“Yang sabar ya. Jangan marah sama mama kamu. Mungkin mama kamu khilaf melakukan hal itu. Mungkin juga ada salah mama kamu, dan juga kamu. Kamu juga harus benahi sifat kamu, sayang. Jangan cuma mau menang sendiri. Kamu paham kan apa yang papa bicarakan?”

Alia hanya diam saja, tidak berkata apa-apa. Tak lama, Alia terlihat menurut saja kepada papanya. Walau sebenarnya dia tidak peduli dengan perkataan mamanya, tapi perhatian papanya membuatnya bahagia.

---

Sesampai di sekolah, Papa berkata:

“Ya udah, belajar yang benar ya. Jangan sampai marah-marah lagi sama mama. Nggak baik anak cewek cantik marah sama mama.”

“Ya, aku sih nggak bakal marah sama mama kalau mama nggak duluan.”

“Ya, kamu juga harus tahu dong, kan kalau mama kamu orangnya begitu.”

“Iya sih. Ya udah deh, beda deh. Yang udah ada pawangnya mah selalu dibelain, aku mah apa atuh.”

“Nggak gitu, sayangku. Mana ada papa bilang mama kamu yang benar. Yang ada mah, papa juga marahin mama kamu kok kalau ketahuan papa waktu dia nampar kamu. Sayangnya nggak ketahuan aja. Kalau ketahuan, pasti udah papa ceramahin, sih, nggak cuma diomelin.”

Alia hanya mengerutkan dahi dan tidak berkata apa-apa. Dirinya tahu kalau mamanya memiliki “pawang” yang sangat setia kepadanya, walaupun galak.

“Ya udah deh, Pa. Kalau gitu aku ke kelas dulu ya. Papa hati-hati naik mobilnya, jangan ngebut-ngebut. Bye, Pa.”

Papanya hanya tersenyum saja dan tidak berkata apa-apa. Tak lama, Alia pergi ke kelas lalu bertemu dengan Tobi.

---

Tobi hanya diam saja pada hari itu. Mungkin Tobi juga punya masalah dengan papanya, sehingga tidak dapat berbicara dengan siapa pun di sekitarnya.

“Tobi, lu kenapa sih? Gue ada masalah ya sama lu? Kayaknya lu diem banget sama gue. Kalau seandainya gue ada salah, bilang aja, jangan diem gitu. Kan gue jadi bingung harus ngapain.”

Tobi tetap mendiamkan Alia. Perasaan kesal pun muncul sendiri. Alia merasa seperti ada sesuatu yang disembunyikan, tetapi dirinya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Akhirnya, Alia pun mencoba pergi dari hadapan Tobi. Entah kenapa, Tobi tidak sedikitpun mengejarnya, tidak seperti biasanya. Pasti ada sesuatu masalah yang sedang dihadapi Tobi.

“Aneh ya, nggak biasanya tuh orang diem aja. Padahal biasanya kalau gue tinggalin, dia pasti ngejar gue. Tapi tumben-tumbenan ini dia diem aja. Mau gue tanya, tapi gue males. Ya udahlah, biarin aja. Capek gue juga sama dia.”

Alia merasa enggan untuk bicara dengan Tobi, sampai akhirnya ia pergi ke kantin sendiri tanpa ditemani Tobi.

“Ngeselin banget sih si Tobi. Padahal gue cuma pengen ngajak dia jalan-jalan sama bicara, tapi dia malah kayak gitu. Sikapnya bikin orang kesel dan snewon.”

Akhirnya, Alia mencoba pergi tanpa Tobi. Tetapi entah kenapa, saat tidak ada Tobi di sisinya, ia merasa hampa. Sepertinya Alia memang membutuhkan Tobi di sisinya.

“Aneh ya rasanya kalau nggak ada Tobi. Tapi nggak tahu kenapa, padahal dia nggak ngapa-ngapain. Cuma ya, rasanya aneh aja.”

---

Handphone Alia berdering. Panggilan dari Arnold membuat Alia kesal. Rasanya ia ingin melempar handphonenya.

“Kenapa lagi kamu telepon aku?”

“Aku cuma mau nanya kamu lagi di mana.”

“Ya sekolah lah. Mau di mana lagi? Pertanyaannya aneh banget. Emang aku mau ke mana jam segini? Ya pastinya sekolah lah. Kalau nggak sekolah, ya mau ngapain.”

“Lagian aku cuma nanya baik-baik kok. Kamu kenapa galak banget sih? Padahal aku nggak ada niat apa-apa. Toh juga kalau misalkan kamu nggak mau jawab ya nggak apa-apa sih. Kan aku cuma mau tahu.”

Karena kesal, akhirnya Alia langsung mematikan telepon tersebut tanpa berkata apa-apa. Ia merasa telepon dari Arnold hanya membuang-buang waktu.

Setelah dari kantin, Alia pun pergi dari sana mencari kebahagiaan lain, seperti ke perpustakaan. Mungkin Alia ingin mencari buku yang bisa membuat mood-nya kembali.

Setelah mood-nya membaik, akhirnya Alia melihat ke kiri dan kanan. Entah kenapa, perpustakaan selalu menjadi tempat ternyaman yang ia pilih. Walaupun tidak ada Tobi, itu tidak apa-apa. Yang penting ada perpustakaan.

Sebenarnya, di manapun tempat itu berada, bila dirinya bersama Tobi pasti akan terasa menyenangkan. Sayangnya, tidak ada Tobi. Namun Alia juga tidak bisa memaksa keadaan. Tidak semua hal selalu harus berhubungan dengan Tobi. Dirinya juga harus sadar kalau ia dan Tobi hanya sahabat, bukan pasangan.

Tak lama, bel sekolah pun berdering. Karena tidak ada pelajaran lagi dan guru tidak masuk, akhirnya mereka memilih untuk pulang. Saat Alia kembali ke kelas, sudah tidak ada orang lagi. Namun, tas Alia tetap tergeletak di kursinya, dan Tobi tidak ada.

Alia merasa sedih karena Tobi tidak ada di sana, padahal ia berharap Tobi bisa menghampirinya dan bercakap dengannya. Alia tidak tahu apakah ia melakukan kesalahan pada Tobi, tetapi ia mencoba untuk berpikir positif dan tidak berburuk sangka.

---

Saat keluar dari pagar sekolah, Alia melihat Arnold sudah menunggunya dengan mobil mewahnya. Namun, itu tidak membuat hati Alia gentar sama sekali.

Alia malah meninggalkan Arnold. Namun, Arnold menahan tangan Alia. Semua orang melihat ke arah mereka, membuat Alia merasa malu saat Arnold melakukan itu.

Akhirnya, Alia mencoba menurut pada Arnold. Walau dirinya sangat kesal kepadanya, tetapi tidak ada salahnya untuk mendengar apa yang ingin Arnold bicarakan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!