Rere seorang Gadis yang berasal dari keluarga Sederhana dan cukup tapi takdir berpihak kepadanya, dia Yang anak kandung diperlakukan seolah dirinya orang lain, sedangkan orang yang seharusnya tidak menggantikan tempatnya menjadi kesayangan semua keluarganya.
Bagaimanakah kisah hidupnya, akankah dia mendapatkan kebahagian yang dia cari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
Wajah CEO yang menyeramkan kini membuat keduanya saling pandang, ini pertama kalinya mereka melihat dengan mata kepala mereka bagaimana amarah CEO, atau si Bos mereka.
"Mereka akan membayar mahal karena telah menipu dan juga memanfaatkan kebaikanku dan keluargaku selama ini".
Rere dan juga Laras tak berani membuka suaranya karena menunggu amarah sang bos mereka agar berdiskusi ini bisa berjalan lancar.
Setelah menunggu beberapa menit barulah wajah bos mereka mulai melunak, dia memandang kedua gadis itu yang kini menatapnya dengan tatapan ibah.
Mereka bertiga seperti kawan dan sahabat selama ini, selama 5 tahun bekerja bersama dalam keadaan apapun, membuat mereka saling memiliki empati satu sama lain, mereka seperti saudara jika dalam masalah pekerjaan karena tuntutan pekerjaan yang harus berdiskusi dan mencocokkan tiga kepala yang berbeda walau Laras dan Rere tidak pernah melewati batasannya sebagai karyawan.
"Tidak apa-apa, aku sudah tenang, aku sedang berusaha baik-baik saja". Arthur tersenyum membalas tatapan mereka kepadanya.
"Maaf bos, tapi perusahaan yang ini sangat parah, jika tidak cepat bertindak, ini bisa gulung tikar secepatnya". Rere menatap sang bos dnegan serius.
"Benar yang dikatakan Rere Bos, selain mengamankan aset tersisa, bos harus cari investor baru dalam waktu dekat, minimal dana yang mereka ambil harus kembali".
Arthur mengangguk membenarkan perkataan keduanya, dia harus bertindak cepat.
"Aku akan hubungi pengacara keluarga ku yang ada disana, aku akan seret mereka kepolisi sekarang".
Kedua Gadis itu saling memandang, mereka seakan tidak setuju dnegan apa yang dikatakan oleh bos mereka.
"Kalian kenapa??, apa yang salah dengan ucapanku?? ". Arthur menatap keduanya dengan kening mengkerut.
"Maaf pak bos, dari laporan yang ada, seperti nya tidak ada yang bisa bos percaya disana, para petinggi perusahaan bos disana seperti bekerjasama dengan sengaja membuat bangkrut perusahaan".
Arthur mengepalkan tangannya mendengar penjelasan Rere tentang kondisi perusahaannya.
"Bagaimana mungkin Re, mereka semua bekerjasama?? ". Tanyanya dengan tidak percaya.
Tubuhnya hampir limbung, beruntung Laras segera menolongnya, dia sangat Shock akan semua itu.
"Maaf bos, dari laporan ini, seluruh data dari semua pihak sangat sinkron dan hampir tidak ada cela, jika hanya petinggi utama yang membuatnya, tidak akan ada hal yang seperti ini". Rere menunjukkan laporan yang telah dia lingkari tadi.
"Coba bos perhatikan dari laporan penjualan, keuangan, pemasaran dan juga sistem gaji yang ada semuanya tak ada yang cacat, hampir semuanya sama persis tapi jika diteliti, dari dua laporan ini, yang membedakannya terletak dari permainan angka yang dilihat sekilas sama persis tapi berbeda nominal".
"Benar bos, yang kutemukan sama persis apa yang dikatakan Rere hanya bedanya aku mendapatkan satu lagi yaitu laporan penjualan angkanya hampir sama persis tahun lalu bahkan biaya produksinya dan rinciannya sama persis".
Mendengar penjelasan keduanya, Arthur meraup wajahnya dengan kasar, mereka sungguh keterlaluan jika benar adanya.
"Terus menurut kalian, apa yang harus aku lakukan?? ".
Arthur menatap keduanya meminta pendapat, kepalanya sudah buntu untuk berpikir sekarang.
"Maaf bos, saran aku, pertama-tama bos harus mencari investor untuk perusahaan bos, jangan libatkan siapapun yang berada di sana dalam hal itu, bersamaan itu bos harus mempersiapkan pengganti petinggi perusahaan yang berkompeten, dan jangan lupa mencari firma hukum terpercaya dan independen serta tim Audit sertifikasi, setelah semuanya siap, bos kesana dan bos laporkan semuanya, bos harus memastikan apa yang mereka ambil harus kembali"
"Rere benar, dan aku juga punya saran bos, pastikan bos lakukan itu tanpa ada yang tahu, terutama orang-orang yang ada di perusahaan termasuk tim hukum yang selama ini mendampingi keluarga om, takutnya mereka juga bersekongkol".
Arthur langsung memeluk keduanya dengan penuh rasa bangga dan rasa terima kasih, tidak bisa dia bayangkan bagaimana perusahaannya tanpa kedua gadis ini.
"Baiklah, tapi bagaimana dengan perusahaan yang di sini jika aku pergi?? ". Arthur tersenyum paksa, dia juga tidak bisa melakukannya sendiri.
"Bos ini kayak tidak punya kita saja, berikan saja kami wewenang untuk mengurus perusahaan selama pak bos pergi, kami akan mengamankan perusahaan".
Rere terkekeh pelan melihat bosnya langsung mengangguk cepat dan tersenyum lebar.
"Baiklah, kalian memang yang paling bisa aku andalkan terima kasih yah, aku beruntung banget memiliki kalian jadi karyawan ku".
Kedua gadis itu langsung mengangkat kedua jempolnya sebagai penyemangat pada sang bos.
"Oh iya bos, ini ada Firma hukum yang independen, bos bisa memakai mereka, dan ini tim audit yang terkenal dnegan kejujuran dan integritas mereka, bayarannya sedikit lebih mahal tapi hasilnya memuaskan". Laras menunjukkan brosur yang dia print dari komputernya,
Dia sengaja menyiapkannya agar bosnya bisa bergerak cepat, dan lagi-lagi lelaki muda itu terkesima dengan kecekatan, dan ketangkasan keduanya berurusan dengan hal ini".
"Oh iya bos, aku sudah membuat dan merekrut calon petinggi perusahaan bos yang baru, mereka adalah karyawan berkompeten dan sangat jujur, saat terakhir kami disana, kami melihat kinerjanya yang sangat bagus dan dia jujur, ini rekomendasi nya".
Arthur langsung meneteskan air matanya, keduanya tak henti membantunya dalam diam bahkan hal yang paling genting mereka langsung kerjakan tanpa dia minta.
"Sabar pak bos, kami akan membantu pak bos, jangan merasa sendiri, itu tugas kami, selain harus menyelamatkan perusahaan, kami juga membantu sahabat kami yang kesusahan".
Keduanya menepuk pundak bos mereka untuk memberi semangat, mereka menyayangi bow mereka seperti kakak mereka sendiri karena memang bos mereka usianya 2 tahun diatas mereka.
"Jika aku berhasil menyelamatkan perusahaan ku, aku pasti akan memberikan kalian bonus tak terkira, aku ucapkan terima kasih". Arthur melepaskan pelukan itu dan langsung membungkuk sedikit untuk memberi penghormatan kepada mereka.
"Kami karyawan sekaligus sahabat pak bos, jangan sungkan, bos bisa mempercayai kami". Rere tersenyum kepada bosnya iru
Ting..
Perkataan Rere terhenti karena adanya notifikasi email yang masuk kepadanya, senyumnya mengambang bahkan matanya menyisir karena bahagia.
"Bos bersiap pergi sekarang, aku akan pesankan tiket pada pak bos, dan lihatlah pak bos".
Rere membuka laptopnya dan memperlihatkan kepada bosnya itu, email yang diberikan pada Rere barusan
Arthur menutup mulutnya tidak percaya, perusahaan skala dunia itu menerima tawaran kerjasama yang Rere kirimkan tanpa sepengetahuan nya untuk membantunya.
Laras memeluk Rere dnegan bangga ketiganya bahkan berjingkrak kegirangan karena mereka berhasil mendapatkan solusinya perlahan.
"Bos pergi saja, kami akan mengontak firma hukum dan juga tim Audit itu, dan bos akan naik pesawat biasa bukan pribadi karena itu akan menimbulkan kecurigaan pada orang-orang Yang ada disana".
Arthur mengangguk tanpa bisa berkata-kata, entah apa yang bisa dia gambarkan suasana hati nya ini, dia sungguh-sungguh beruntung
"Aku pasti membalas kebaikan kalian padaku". Tekadnya menatap keduanya dengan tatapan penuh arti