NovelToon NovelToon
Gara-gara Buket Bunga

Gara-gara Buket Bunga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Disarankan membaca Harumi dan After office terlebih dahulu, agar paham alur dan tokoh cerita.


Buket bunga yang tak sengaja Ari tangkap di pernikahan Mia, dia berikan begitu saja pada perempuan ber-dress batik tak jauh darinya. Hal kecil itu tak menyangka akan berpengaruh pada hidupnya tiga tahun kemudian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Insecure

Ari bersandar di kepala ranjang, sambil memangku laptopnya. Ada pekerjaan dari mantan rekan kerjanya di kementrian, lumayan untuk menambah pundi-pundi tabungannya.

Sepulang makan siang bersama istrinya, salah satu rekannya menghubungi dan meminta bertemu. Dia ditawari pekerjaan lepas.

Namanya Arjuna. Sama seperti dirinya, Arjuna mengundurkan diri sebagai ASN di Kementrian yang sama. Dia memilih bekerja di perusahaan asing, yang memiliki jenjang karir jelas. Tanpa persyaratan rumit.

Arjuna sudah terlebih dahulu mengajukan pengunduran diri setahun lalu. Dan dalam waktu itu pula, dia sudah diangkat menjadi asisten manajer.

"Apa ada yang bisa aku bantu?" Tanya Sandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

"Tinggal sedikit lagi, sayang ..." Ari menaikan kaca mata yang dikenakannya. Dia menceritakan soal pekerjaan itu pada istrinya, melalui pesan. Ari meminta pendapat, apa perlu menerima atau tidak. Sandi mendukung penuh, dan menawarkan bantuan jika diperlukan.

Suara mesin pengering rambut, mengisi keheningan di kamar mereka. Hingga lima belas menit berlalu, rambut panjang Sandi sudah benar-benar kering. "Aku boleh tanya boleh?" Tanyanya.

"Tanya aja sayang ..." Ari hanya melirik sekilas, lalu matanya kembali tertuju pada layar laptopnya.

"Apa alasan kamu mengundurkan diri menjadi ASN? Bukankah itu salah satu kelebihan kamu? Kamu dengan mudah mendapatkan seorang pendamping yang kamu inginkan. Karena menurut para orang tua, kamu adalah menantu idaman mertua." Sejak mengetahui Ari tak lagi menjadi seorang ASN, ingin sekali Sandi bertanya. Tapi dirinya merasa tak enak, bertanya dulu.

"Pengen aja, kerja nggak terikat." Mata Ari masih fokus pada layar laptop-nya.

Sandi memilah pakaian yang akan dipakainya ketika tidur nanti. Sekarang dia mengenakan bath rob, dengan kata lain Sandi membelakangi suaminya. "Aneh alasan kamu." Komentarnya. "Apa mungkin gara-gara nggak jadi nikah sama Mbak Rumi, ya?" Gumamnya pelan. "Segitu cintanya." Sambungnya masih dengan suara pelan.

Sandi memutuskan mengenakan baju tidur berbahan satin. Lalu dia kembali masuk ke dalam kamar mandi, untuk berganti baju. Meskipun sudah lebih dari seminggu menikah, tetap saja dia merasa canggung dengan suaminya.

Tepat saat dirinya keluar dari kamar mandi, Ari sedang menaruh laptop-nya. Tatapan mereka bertemu. "Mau langsung tidur?" Tanyanya.

"Kamu duluan aja," sahut Sandi. Dia melangkah keluar kamar.

"Mau kemana?" Tanya Ari heran.

Sandi tak menjawab, perempuan itu sudah menghilang dari jangkauan mata Ari. Tadi walaupun istrinya bergumam, dia tetap bisa mendengar perkataan pelan itu.

Ari menghela napas, "nyesel ... Nyesel." Tapi penyesalannya tak lagi bisa merubah apapun. Masa lalu yang menyakitkan itu, kini pun masih terasa efeknya. Bukan karena dirinya yang belum move on. Tapi karena kisah yang telah usai itu, membuat istrinya meragukan cintanya.

Ari memutuskan menyusul istrinya. Dia mulai paham karakter perempuan yang kini menghuni hatinya. Sandi tipe orang yang tidak melampiaskan amarah dengan marah-marah atau mencaci maki, tapi dengan cara diam seribu bahasa atau menghindarinya.

Dia mendapati istrinya sedang duduk di teras samping rumah. Di sana masih berupa tanah kosong ukuran sekitar empat meter, lebarnya.

Ari duduk di sebelah istrinya seraya merangkul pundak dan mencium rambut itu. Wangi sampo tercium di inderanya. "Maaf ya!"

"Maaf kenapa?" Tanya Sandi tanpa melihat ke sebelah, matanya menatap ke depan.

"Maaf karena aku punya masa lalu yang buruk." Katanya. "Aku tau itu cukup mengganggu kamu." Ari memegang kedua pundak istrinya agar tatapan itu hanya tertuju padanya. "Apa yang harus aku lakukan, supaya kamu tidak lagi meragukan aku? Jujur aku bingung harus bagaimana."

Sandi berniat menepis kedua tangan yang memegang pundaknya, tapi Ari justru menekannya. Meski tak sampai menyakitinya. "Kamu tidak perlu melakukan apapun, aku aja yang nggak pede. Aku minder betapa sempurnanya mbak Rumi, dibandingkan aku. Aku ngerasa nggak pantas buat kamu." Ungkapnya.

"Emang ada yang bandingkan kamu dengan dia?"

Sandi menepis pelan kedua tangan itu, kali ini sang suami melepaskannya. "Nggak ada sih! yang tau kita nikah, cuma divisi ku aja. Cuma aku sadar diri aja. Aku kan jelek dan nggak seksi, sementara mbak Rumi. Tinggi, putih, semok, cantik. Pokoknya aku ngerasa kamu salah pilih jadikan aku sebagai istri. Harusnya kamu bisa dapat yang lebih baik."

"Astaga sayang ... Bisanya kamu mikir kayak gitu. Padahal aku yang cowok, nggak kepikiran sampai sana." Ari tak habis pikir. "Dengarkan perkataan aku, baik-baik." Kali ini Ari meraih kedua sisi wajah istrinya. Secara otomatis, mata mereka bertemu. "Mau ada aktris sekalipun berdiri di depan aku nggak pakai baju, aku nggak akan tertarik. Karena bagiku kamu yang buat hati ku bergetar, jadi hanya kamu yang buat aku bernafsu. Lalu soal dia yang kata kamu lebih seksi, itu tak akan pernah lagi berpengaruh apapun untuk aku. Perasaanku untuk dia, sudah aku enyahkan sejak aku memutuskan untuk mendekati kamu. Jadi, jangan pernah berpikir buruk pada diri sendiri." Ari mengecup kening istrinya lembut, dan kembali menatap mata itu dalam. "Kita hanya perlu menatap masa depan, dan menjadikan masa lalu sebagai pelajaran. Dan aku minta, ini terakhir kalinya kamu ngomong kayak gini. Bisa kan?"

Sandi mengangguk, lalu dia teringat sesuatu. "Tadi sore Mbak Mia telepon aku, katanya Mbak Rumi tanya-tanya soal kamu."

"Terus Mia bilang apa?"

"Mbak Mia bilang, udah jarang komunikasi sama kamu."

"Jujur dia." Ari bergumam pelan. "Kan kalau aku ngobrol sama dia. Selalu lewat kamu." Katanya, Jaka tak akan memperbolehkan untuk istrinya berkomunikasi dengan lelaki lain kecuali Gio. Adik kandung Mia.

Sandi mengangguk setuju, "kenapa tiba-tiba Mbak Rumi tanya soal kamu?" Tanyanya.

Ari menaikan bahunya, "entahlah. Abaikan saja, mungkin dia sekedar iseng bertanya." Dia belum siap didiamkan oleh istrinya, ketika dirinya jujur.

"Mas, akhir pekan ini. Aku mau di rumah aja, aku ingin tidur seharian." Beberapa akhir pekan berturut-turut, Sandi tak benar-benar istirahat. Padahal sebelumnya, dia selalu menghabiskan akhir pekannya dengan bermalas-malasan di kamar. Baik di kosan ataupun mess ketika masih tinggal di Surabaya. Dia pulang kampung, jika sudah menerima gaji bulanan.

"Baru aku mau ajak ke Bandung."

"Emang mau ngapain ke Bandung?"

"Arjuna ngajak hangout aja, refreshing dia bilang."

"Kamu aja sendiri, aku di rumah aja. Aku beneran mau istirahat."

"Mana bisa begitu, aku ikut kamu di rumah aja. Soal Arjuna, lain kali bisa kok!"

Sandi bangkit dari duduknya. Dia meregangkan tubuhnya sejenak, "aku mau tidur sekarang. Besok aku mau berangkat pagi-pagi banget, biar nggak lembur." Ujarnya. "Aku masuk dulu."

Ari mengikuti langkah istrinya, melintasi ruang tengah menuju kamar mereka. "Apa haid kamu sudah selesai?" Tanyanya.

"Udah." Sandi mulai membaringkan tubuhnya. "Kalau mau ngajak gituan, kapan-kapan aja ya? Soalnya kata orang sakit banget, dan bisa bikin orang susah jalan." Yang mengatakan itu adalah istri-istri dari para rekan kerjanya.

"Nggak segitunya kali, sayang ..." Ari tersenyum kecut. "Aku akan melakukannya perlahan. Sehingga kamu nggak kesakitan."

"Besok aja deh, aku udah ngantuk." Sandi mulai memejamkan matanya, usai berdoa. "Selamat tidur Mas Ari ..." Katanya mulai terlelap.

1
bunny kookie
Rumi 🖕
Ninid Ninid
sepertinya si rumi ini perlu dikasi pelajaran berharga ya dari dimas... biar gak terus2an seperti itu... kasihan ari loooo.....
bunny kookie
baguss sandi teruskan 👏🏻👏🏻
hajar 2 kadal tak tau malu itu 😂😂
Dhia Tazkhia
jgn manut² ajalah san toh skrng ada yg bs d andalkan dan sll mndukung kpitusanmu
bunny kookie: iya ,aku greget banget sama sandi 😂
total 1 replies
Dhia Tazkhia
kaya nya bakal banyak drama deh,trutama dr 2manusia sampah yg d bwa ortunya sandi.masa mau honey moon nginepnya numpang wkwkw/Facepalm/
bunny kookie
ayo dong san sekali2 tegas dong sama orang tua mu biar mereka gk semena2 sama kamu,,sekali2 pamer loh sama mereka apalagi sama 2 samaph itu 😂,terlalu banyak diam gk baik jga loh san ,
Dhia Tazkhia
s rumi lg kah?? ganggu mulu sih,,,pengantin baru nih msh panas²nya malah d gangguin mulu
Mareeta: bukan, ini hama yang lain.
total 1 replies
bunny kookie
yahh 😂 di gantung sama kak othornya 😭😭
Dhia Tazkhia
kamu baru ilfil ri?? aku mah udah dr lama/Facepalm/
udah biarin aja tuh s rumi ngejar² suami org kaya orang stres dasar gatau malu.ntar nular ke suaminya yg pst bakal ngamuk² kaya org ksurupan klo tau istrinya berulah.dan yg psti ngamuknya ke org lain,bisa aja ari yg jd sasaran.pdhlkan yg gapunya adab bininya sndiri. pantes jodoh,pda gapunya otak mrk/Grin/
bunny kookie
AWAS ya rum jgan jadi anomali,
kasian bojo mu 😒
Dhia Tazkhia
ooo jd begitu,,,,
memang pantaslah jodohnya s harumi itu s dimas,dia jg yg bawa pengaruh gabener utk ari.untung sja mahkotanya ari yg dapt,lumayan ri garugi² amat d jagain brthn² jg udah dapat yg prtama wkkwkwk
bunny kookie
si rumi ini pasti ..
Dhia Tazkhia
loh,,,ko msh berasa kentang ya hahahaaa/Facepalm//Facepalm/
Dhia Tazkhia
jd sering nakal ya mas ari skrng,,,,,/Facepalm/
tp ya emng cinta dan nafsu penghalangnya hanya setipis tisu (katanyaaaa wkwkw)
aplg pacaran sma yg udah matang,suka cepet tegang hahahaaa/Grin/
Dhia Tazkhia
gakasian sma skli dr dulu jg klo liat rumi kaya gini,justru pengen nampol pala nya sumpah!!!!
lagian sampe nangis darah sklipun kaga bakal ngerubah apapun rumiii lu udah bahagia kan dapt suami kaya plus bucin tolol sampe² bakal ngamuk kesiapa aja yg buat kamu nangis(inget mia yg prnah jd sasaran dimas waktu itu/Smug/) rasa bersalah lo tanggung aja seumur idup lo!!!
Dhia Tazkhia
kata²nya mengingatkan sma gita,dita dan mia,,,walau mia kebobolan sblm akad wkwkwk
nabila anjani
Kak baca belum ada semenit ini mah udah selesai aja 😭😭
bunny kookie
udah tho ?
gitu aja ?
😭😭
bunny kookie: gpp kak thor ..
klo di sebelah kan emang rada2 😂
semangat ya nulisnya 💪🏻
Mareeta: nulisnya deg-degan kak, takut nggak lolos riview editor. makanya aku tulis singkat aja🤭
agak trauma gara-gara yang di sebelah.
total 2 replies
Dhia Tazkhia
ini yg bikin aku penasaran,,,
ari yg d hianati,dimas yg ngerebut,tp knp smua teman² dimas kaya benci bgt ke ari???
apa ari jg punya sisi gelap d balik sikap ramah dan baiknya ya thor?? (trbiasa dgn dua wajah fero dan kawan²nya jd ke arah sana kan pikiranku wkkwkw) atau hanya ketakutan mrka aja yg takut istri² mrka kecantol mas² jawa?/Grin/
Dhia Tazkhia: jd fiks itu krn rasa takut mrka aja ya thor,,,
secara galangsung mrk jg mengakui klo mas ari suami idaman cewek² dan takut para pasangan mrka kecantol?? mrka benci krn mrka mrsa klo mas ari lbh baik dr mrka kan??
Mareeta: Karena saat itu Ari idaman para wanita, selain karena ASN. Ari adalah cowok yang lembut, perhatian, act service nya oke banget, royal, dan dia setia banget sama satu cewek. Pacar masa lalunya cuma Rumi doang. buka kayak yang lain yang pada suka gonta-ganti. atau dingin kayak kulkas, kayak Denis dan Jaka
total 2 replies
Dhia Tazkhia
umur mas ari udah brpa ya thor??
Mareeta: 31 jalan 32
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!