Aira Maulida Bahira, gadis dua puluh satu tahun yang terlihat kalem dan memiliki wajah yang bisa di katakan kurang menarik apalagi cantik. kulit wajahnya sawo matang, ada tahi lalat kecil di pipi kanannya membuat penampilan wajahnya semakin tidak menarik di mata lelaki terlebih lelaki seperti Yusuf Ibrahim seorang CEO kaya raya yang terpaksa harus menikahi gadis yang menurutnya buruk rupa seperti Aira.
Yusuf merahasiakan status pernikahannya dengan Aira karena ia malu memiliki istri yang tidak cantik.
Di tengah masalah pelik rumah tangganya, seseorang dari masalalu muncul di hadapan Aira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps. 32 Kembali bertengkar
Yusuf berdiri di hadapan Aira ia sudah cukup sabar menghadapi tingkah Aira yang membangkang padanya. Yusuf menarik paksa lengan Aira dan mengajaknya masuk kedalam mobil.
"Kau mau lari dariku?" tanya Yusuf kesal.
"Mas aku mau pulang ke rumah Abi" kata Aira memohon.
"Tidak bisa! aku tidak akan membiarkan mu pulang sebelum aku mendapat apa yang aku mau Aira!"
Yusuf menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga membuat Aira ketakutan.
"Mas cukup tolong hentikan" kata Aira.
Yusuf tidak peduli ia ingin segera tiba di rumah. pikirannya sudah di penuhi hawa nafsu dunia. nafsu menguasai harta ayahnya dan juga memiliki anak dari Aira.
mobil Yusuf tiba di halaman rumah. ia menarik tangan Aira masuk kedalam rumah.
"Mas lepaskan! jangan mas!" Aira merengek memohon.
Sehebat apapun Aira melawan Yusuf, Yusuf bukanlah pria bodoh yang tidak memiliki power. Aira bukan lawan sebanding baginya dari segi usia mereka terpaut jauh, dari segi harta apalagi, dari segi pengalaman jelas berbeda. Aira gadis lugu berusia dua puluh dua tahun anak seorang kyai yang di didik dengan lembut dan penuh kasih sayang oleh kedua orang tuanya. sekuat apapun Aira melawan Yusuf ia tetap kewalahan.
Bukan berarti Aira gadis bodoh dan tidak berdaya. banyak hal yang jadi pertimbangan kenapa Aira mengikuti permainan Yusuf. seperti malam ini ia berencana kabur tapi ketahuan juga oleh Yusuf dan Aira kembali di bawa pulang dengan paksa.
Yusuf menendang pintu kamar dengan keras hingga terbuka lebar. ia menarik Aira lalu mendorongnya hingga terjatuh ke atas ranjang. Yusuf mengatur napasnya, ia memandang Aira yang nampak ketakutan.
"Selama ini aku tidak pernah menyentuh mu Aira, kau tahu jika aku ber-hak melakukan itu. pernikahan kita bukan hitam diatas putih atau pernikahan kontrak tapi pernikahan sungguhan. itu artinya kau adalah milikku yang sah!"
"Tapi mas tidak menginginkan ku! kau tidak mengakui ku sebagai istrimu karena malu aku tidak cantik lalu kenapa sekarang kau memaksa memiliki seorang anak dari wanita yang kau benci?!" tanya Aira dengan sorot mata tajam.
Yusuf menatap Aira yang berani padanya. Aira mengusap air matanya ia bangkit dari ranjang.
"Tunggu! aku ingin bertanya sesuatu padamu" Yusuf mencekal tangan Aira.
Aira menengadah menatap wajah Yusuf masih dengan sorot mata yang penuh amarah.
"Katakan jika kau sama sekali tidak menyukai ku?" kata Yusuf.
Aira memalingkan wajahnya seketika, hati dan pikirannya tidak sinkron mendengar pertanyaan Yusuf.
Ia ingin berkata tidak menyukai Yusuf sama sekali tapi hatinya menolak. selama pernikahan setiap hari Aira berada satu atap dengan Yusuf. rasa suka itu memang tumbuh meski perlakuan Yusuf padanya sungguh tidak bisa di benarkan. karisma Yusuf sulit di tolak. Aira sudah sekuat tenaga menolak untuk menyukai Yusuf tapi ia gagal. Aira tidak pernah jatuh cinta pada lawan jenis. ia pernah menyukai saudara jauh dari Abinya tapi rasa suka itu bertepuk sebelah tangan. di tengah rasa patah hati yang sakit sekali, Yusuf datang dengan membawa sebuah pernikahan. keduanya hidup bersama meski tanpa cinta dan entah kenapa rasa suka itu mulai tumbuh di luar kendali Aira.
"Kau tidak bisa menjawab Aira? kau menyukai ku?"
"Sama sekali tidak mas!" jawab Aira tegas.
"Kau pembohong Aira! kalau begitu lihat aku dan katakan kau sama sekali tidak menyukai ku sedikit pun"
Yusuf mencengkram tangan Aira, dengan mengumpulkan keberaniannya Aira menatap kedua bola mata Yusuf.
"Aku sama sekali tidak mencintai atau suka padamu mas!"
Yusuf tersenyum sinis, baru kali ini ada wanita yang menolaknya tepat di depan matanya.
Emosi Yusuf tak terkendali, ia meraih wajah Aira dengan sebelah tangannya lalu mencium bibir Aira.
jangan kalah ma Malika ,,itu wanita hitam legam kaye kedele item makanya di panggil Malika ehh CEO jatuh cintrong