NovelToon NovelToon
Aether

Aether

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Lain
Popularitas:959
Nilai: 5
Nama Author:

Di dunia ini manusia terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu fells, Aether, dan Halflings. Fells merupakan manusia biasa yang tidak memiliki kemampuan apapun, dan hanya menjalani hidup seperti manusia biasa Sedangkan Aether adalah manusia yang memiliki kemampuan pengendalian elemen, setiap orang hanya bisa mengendalikan 1 elemen. Namun ada spesies khusus di dalamnya yaitu dark dan light yaitu pengendali elemen kegelapan dan cahaya Halflings adalah manusia yang bisa merubah dirinya menjadi hewan Dan itulah penjelasan singkat tentang cerita ini selanjutnya akan dibahas didalam

Bagian 11

Kita skip saja pertarungan ke tiga Arsen karena itu tidak jauh seperti pertarungan sebelumnya.

Ia sudah menyelesaikan pertandingan ke tiga dan berniat untuk kembali ke ruangannya.

Namun ia teringat akan Axel.

Dan juga ia teringat akan apa yang baru saja ia lakukan kepadanya.

Wajahnya memerah seperti tomat ketika memikirkannya.

Alhasil ia langsung buru buru pergi setelah mengambil ramuannya.

Padahal di dalam belum ada siapa siapa.

Tapi ia langsung ke kantin berniat membeli makan dan minum karena ia memang belum makan dari awal pertandingan.

Ia menghampiri meja penjual dan memesan nasi ayam bakar dan membawanya ke mejanya.

Ia menyuap ayam bakar tersebut dengan sangat lahap karena ia sangat menyukai makanan ini.

Ketika dulu pihak panti asuhan memberikan mereka masing masing 10 raks untuk sehari.

Arsen selalu menabung dan menyimpan 6 raks untuk kebutuhannya di masa depan.

Dan sisa empat raks nya ia jajankan roti dan susu untuk mengganjal makan untuk pagi sampai siang. Karena dari panti asuhan juga menyediakan makanan untuk pagi siang dan malam.

Dan setiap 1 raks yang ia simpan di 6 raks tadi akan ia belikan ayam bakar setiap minggunya sebagai self reward.

Dan itulah mengapa ia sangat menyukai ayam bakar. Karena ia biasanya hanya bisa menikmatinya di ajang yang spesial.

Namun di tengah acara makannya ada seseorang yang menghampirinya.

“Hai…. Apakah ada yang menempati kursi ini?” Tanya Asha sambil menunjuk kursi yang ada di depan Arsen.

Arsen yang masih mengunyah mengangkat kepalanya dan menggeleng.

Asha menduduki tempat duduk itu.

Arsen kembali melanjutkan kegiatan sebelumnya yaitu memakan ayam bakar yang ada di hadapannya.

“Aku tidak menyangka bahwa ada anak dari tahun pertama yang bisa melakukan teknik teknik rahasia yang belum pernah diajarkan kepada murid mana pun” ucap Asha memulai pembicaraan dengan Arsen.

Arsen yang memang introvert dan malu malu hanya bisa menundukkan kepalanya dan melanjutkan makannya.

“Terima kasih karena sudah berbagi pengalaman denganku, meskipun aku satu tahun lebih tua darimu tapi aku tetaplah seorang murid.

Aku harap kau menang agar aku punya alasan kalah oleh orang yang juara satu” Asha langsung beranjak dan meninggalkan Arsen yang masih terdiam sedari tadi.

Arsen pun kini bisa bernafas lega karena ia agak sedikit canggung jika berada di depan orang yang tidak terlalu dekat dengannya.

“Genit sekali orang itu” ucap seseorang yang baru saja duduk di sebelahnya.

Arsen pun terkejut dan hampir melompat dari kursinya.

Axel kini sedang duduk disampingnya dan memandang ke arahnya.

“Kau pikir aku tidak tau bahwa kau sedang menghindariku” ucap Axel.

Kini Axel tersenyum licik seakan ingin memakannya di tempat itu juga.

Arsen yang melihat Axel masih sedikit shock dan malu karena ia jadi teringat apa yang ia lakukan sebelum ia pergi ke pertandingan ke tiga.

“Mendingan kau langsung berikan ciuman itu kepadaku agar aku bisa tenang di pertandingan selanjutnya” goda Axel sembari memajukan wajahnya ingin menyentuh bibirnya kepada bibir Arsen.

“Tidak!!, perjanjiannya adalah jika kau menang turnamen ini, maka aku akan memberikannya,

Untuk sekarang kau harus bersabar dan menunggu karena aku juga harus mempersiapkan diri untuk pertandingan selanjutnya” jawab Arsen sambil menutup bibir Axel yang hampir menyentuh bibir Arsen.

“Tapi pertandingan finalnya masih esok hari….

Aku tidak bisa menunggu sampai esok, bagaimana jika kau berikan sekarang dan aku akan mengalahkan mereka di esok hari?” Pinta Axel dengan mata melasnya.

“Bagaimana kalau kau jadikan ini sebagai kotivasi agar kau bisa teringat kalau kau harus memenangkan pertandingan ini agar kau bisa mendapatkan yang kau inginkan.

Dan jika kau menang kau juga boleh melakukan apa saja yang kau mau kepadaku” tawar Arsen.

“Apa saja?” Tanya Axel.

Arsen menjawab dengan anggukan.

Senyum Axel mulai muncul, namun itu bukan senyuman biasa tapi senyuman yang seakan akan sedang merencanakan sesuatu yang akan ia lakukan kepada Arsen.

“Oke, aku akan tagih janjimu ketika turnamen ini selesai” ucap Axel.

Sedangkan Arsen sudah kembali melahap makanannya.

Sembari makan Arsen juga merancang rencana untuk pertarungan terakhirnya sebelum final.

Lawannya selanjutnya adalah siswa kelas dua elemen air tingkat dua.

Ia menyusun rencana untuk melawannya.

//////

Hera yang sedang duduk di tempatnya dikejutkan oleh Vera yang tiba tiba duduk di sampingnya.

“Sedang apa kau di tempat permata dewa?” Tanya Hera dan menatap kearah Vera.

“Bocah yang berambut putih….

Apakah kau berniat untuk merekrutnya ke neoptolemus?”

Hera hanya menggedikan bahunya dan kembali menatap ke arena yang sedang dipersiapkan untuk pertarungan selanjutnya.

“Dia memiliki potensi yang sangat besar. Tapi kita juga tau bahwa putri dari kepala sekolah Gaetry juga memiliki hal yang sama.

Meskipun dia tidak menguasai teknik rahasia seperti bocah berambut putih.

Tapi dia juga memiliki potensi yang sama.

Kuantitas kodranya melebihi si bocah itu dan penggerakan kodranya juga lebih presisi.

Bocah berambut putih itu bisa saja kalah kalau dia tidak bermain cantik” ujar Hera.

“Mengapa pula kau mengurus elemen es. Lebih baik kau urus saja Zareth dan Aska. Mereka memiliki lebih banyak potensi daripada bocah berambut putih itu.

Bahkan melebihi dirimu juga bisa” sambung Hera dan menatap ke Vera.

“Ya…… Zareth dan Aska memang memiliki potensi untuk melampauiku.

Namun bocah itu memiliki potensi untuk bahkan melampaui Atlas.” Jawab Vera.

Hera hanya bisa mengernyitkan keningnya.

Dua sahabat lama ini berbincang dengan serius mengenai siapa yang akan menjadi penerus siapa.

Vera hanya berbeda lima tahun dari Hera. Dan mereka merupakan teman lama.

“Kau bisa mengucapkan itu sedangkan kita tau bahwa tidak ada orang yang bisa mencapai level Atlas. Bahkan itu juga mustahil bagi Arci”

“Ada beberapa hal yang kau tidak ketahui.

Tentang sejarah asli yang disembunyikan.” Jawab Vera.

“Sejarah yang disembunyikan?” Tanya Hera.

“Kau akan tau ketika saatnya. Dan kau akan menyadari betapa pentingnya bocah itu untuk benua ini.

Dia bukan bocah ingusan tanpa nama. Tapi dia memang disiapkan untuk suatu hal yang lebih besar”

//////////

Arsen memasuki ruangan kelasnya.

“ARSEEEEEN!!” Panggil Razen dengan berteriak dan menghampirinya.

“Apa?!!”

Razen memegang kedua bahunya dan menatap matanya.

“Kau ingat tentang teknik yang kau bilang yang kau gunakan di pertandingan awalmu?”

Arsen menjawab dengan mengangguk.

“Aku berhasil melakukannya di pertandingan ke tiga tadi.

Awalnya aku memang gagal di pertandingan ke dua namun aku mencobanya kembali di pertandingan ke tiga dan berhasil melakukannya” jelas Razen.

Arsen pun senang mendengarnya karena ia merasa berhasil menjelaskan kepada orang tentang beberapa hal yang terkadang hanya bisa dimengerti olehnya.

Namun ia tau kalau Razen tidak akan terlalu paham dengan teori tapi ia berhasil melewati praktek.

1
arcturus
memiliki cerita yang menarik dan tidak terlalu berat
ian gomes
Makin ngerti hidup. 🤔
arcturus: gak nyambung
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!