NovelToon NovelToon
Aku Bukan Penggantinya!

Aku Bukan Penggantinya!

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Ibu Pengganti / Cerai
Popularitas:34.6k
Nilai: 5
Nama Author: Redwhite

Banyak yang bilang orang baru akan kalah dengan orang lama. Nyatanya nasib Zema sangat berbeda.

Menikah dengan sahabat masa kecilnya justru membuat luka yang cukup dalam dan membuatnya sedikit trauma dengan pernikahan.

Dikhianati, dimanfaatkan dan dibuang membuat Zema akhirnya sadar. Terkadang orang yang dikenal lebih lama bisa saja kalah dengan orang baru yang hadir dihidup kita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redwhite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Luthfi tengah ketakutan, dia tak menyangka jika Zema benar-benar melaporkannya ke pihak yang berwajib.

Dia telah menerima panggilan dari sang ibu yang memberitahunya bahwa polisi tengah mencarinya.

Sang ibu bahkan meminta Luthfi untuk menyerahkan diri sebab para polisi ini selalu mengawasinya, membuat keluarga barunya tak nyaman.

Bahkan skandal yang terjadi pada ayahnya tirinya jadi naik lagi karena masalah yang Luthfi perbuat.

Ayah tirinya bahkan mengancam akan menceraikan ibunya kalau Luthfi tak mau menyerahkan diri.

Luthfi yakin jika ibu dan ayah tirinya tahu dimana dia sekarang, dia pasti akan diseret pulang oleh mereka.

Beruntung dirinya tak memberitahu mereka dimana dia berada kini.

Hidupnya makin tak tenang, bahkan saat keluar dia selalu merasa diawasi dan diperhatikan.

Apalagi saat ini gelar dokternya telah dicopot secara tak hormat karena dirinya yang selalu mangkir dari panggilan sidang.

Luthfi menoleh saat mendengar suara pintu utama rumahnya dibuka.

Kekasihnya menatap dia dalam, lalu menghembuskan napas terakhirnya.

"Beib ada apa?" tanya Luthfi cemas sembari menyusuri wajah kekasihnya.

Kekasihnya berjalan mendahului Luthfi dan duduk di ruang tamu sederhana mereka.

"Beib, apa perkerjaanmu masih lama di sini? Kapan kita bisa pulang ke negaramu?"

Luthfi berpikir kalau dia bisa segera pindah maka masalahnya akan berlaku begitu saja, oleh sebab itu dia ingin menekan sang kekasih agar dirinya bisa pergi saja terlebih dahulu.

"Tolong bicara jujur padaku Luth," ucap kekasihnya langsung.

Perasaan Luthfi mendadak cemas, terlihat dari tubuhnya yang bergerak tak nyaman.

"Ada apa Beib? Kenapa kamu terlihat begitu serius?"

"Apa kamu melakukan sebuah kejahatan serius?"

luthfi terkejut bukan main sebab kekasihnya bisa tahu tentang masalahnya.

Padahal yang dia tahu kekasihnya ini tak berhubungan dengan orang-orang yang dia kenal.

"Kejahatan apa? Sebaiknya kita fokus saja sama masa depan kita. Kalau memang masalah pekerjaan kamu masih lama, apa aku boleh berangkat terlebih dahulu?" elak Luthfi berusaha tenang.

Kekasih Luthfi yang bernama Jeremy lantas mengeluarkan sesuatu dari dalam tas kerjanya.

Dia mengambil sebuah kertas yang bergambar wajahnya dan penjelasan di bawahnya.

Luthfi mengambi dengan tangan gemetar. Apa para polisi sedang menyebarkan informasi dirinya sebagi DPO (Daftar Pencarian Orang)?

"Apa yang telah kamu lakukan Luth?"

Luthfi menggeleng, "tidak sayang ini pasti salah, aku tidak melakukan apa-apa?"

"Benarkah? Lalu bagaimana bisa kamu berakhir disini? Kamu bekerja, tapi kamu meninggalkan pekerjaanmu begitu saja—"

"Kau tahu, aku sebenarnya sudah tahu berita ini dari dua hari yang lalu. Aku sengaja tak memberitahumu sebab aku ingin menyelidiki kebenarannya dan ya, apa yang aku tahu memang kenyataan yang sebenarnya. Kau sedang dicari pihak kepolisian. Katakan padaku ada apa? Apa kamu melakukan mal praktik?"

Jeremy tidak tahu pasti kejahatan apa yang kekasihnya itu lakukan, yang ada dibenaknya hanya masalah Malpraktik karena masalah itu yang mungkin bersinggungan dengan pekerjaan kekasihnya.

Dari cara Luthfi melarikan diri tanpa mengundurkan diri membuat Jeremy menebak seperti itu.

Oleh karenanya, lelaki berkebangsaan asing itu sedang mencari cara agar kekasihnya bisa terbebas dari tuduhan Malpraktik. Namun jika masalahnya masih dalam kapasitas yang bisa dibantu, jika terlalu berat Jeremy berjanji akan menunggu Luthfi menghadapi masa sulitnya.

Luthfi menggeleng, jika hanya karena Mal praktik dia bisa begitu mudah mengatasi masalahnya sendiri.

Hal yang Luthfi khawatirkan, bagaimana jika Jeremy tahu kejahatannya yang menjadi otak dari kekerasan keji yang dia dalangi untuk menyakiti Dery dan juga Zema. Jangan lupa dirinya juga telah menipu Atta dan ayahnya.

"Masalah ini akan berlalu kalau aku pergi dari sini, kamu percaya saja sama aku, ini semua karena ulah ayah tiriku. Dia ingin mengorbankan aku Jer."

"Benarkah? Kalau begitu kenapa kamu harus lari? Kita hadapi mereka!"

"Tidak, kamu tidak tahu seberapa berkuasanya ayah tiriku. Aku mohon, jika kamu sayang dan peduli padaku, biarkan aku pergi dahulu—"

"Apa kamu pikir kamu bisa pergi begitu saja? Sudah pasti fotomu sudah disebar ke berbagai tempat agar kamu tak bisa pergi dari negara ini—"

"Ayo kita menyerahkan diri, aku janji akan mendampingimu—"

"Tidak! Kamu tidak tahu, kalau aku menyerahkan diri maka tak ada lagi jalan kembali, lebih baik aku mati!"

Luthfi takut terkena karma. Meski berpendidikan, tapi dirinya pernah dengar jika dipenjara maka entah bagaimana kejahatan yang permah dia lakukan di luar akan dia dapatkan di penjara.

Jelas dia tak mau mengalaminya, hingga sebuah keputusan yang mendadak dia lakukan.

"Baiklah, sepertinya kita sudah tak sepaham. Aku akan pergi dari sini dulu, nanti aku kabari keberadaanku. Jika kamu memang masih mencintaiku, maka kamu bisa menyusulku."

Saat Luthfi hendak pergi, Jeremy lantas mencegahnya.

"Tidak, kamu harus menghadapi permasalahanmu. Bukankah aku sudah bilang akan mendukungmu? kamu tak percaya padaku?"

Luthfi memberontak, meski tubuhnya atletis, tapi tubuh Jeremy jauh lebih besar dan berotot darinya.

"Kamu ngga tahu dan ngga akan tahu, kalau aku masuk penjara maka tak ada kemungkinan jalan untukku bebas."

Jeremy tak peduli, dia tak ingin ikut terseret dengan kasus yang menimpa Luthfi. Setidaknya, jangan sampai dia diinterogasi karena dianggap menyembunyikan seorang buronan.

Tiba-tiba terjadilah pergelutan antara keduanya. Luthfi melawan dengan segenap tenaga karena menolak usulan Jeremy untuk menyerahkan diri.

Hingga tiba-tiba, suara tembakan terdengar. Tak lama Jeremy ambruk dan bersimbah darah.

Luthfi mematung. Tak menyangka dia juga akhirnya menyakiti kekasihnya.

Saat perkelahian tadi, Luthfi teringat dengan senjata api yang dia temukan di barang pribadi Jeremy. Entah firasat atau apa, Luthfi tiba-tiba mengambilnya dan menyembunyikannya di meja dekat ruang tamu.

Waktu sang ibu menelepon, sebenarnya senjata itu dia pikir untuk berjaga-jaga saja. Tak ada niat atau pikiran untuk menyakiti Jeremy.

Karena suara tembakan itulah, akhirnya para warga di sekitar rumahnya tahu ada sesuatu yang terjadi.

Pihak keamanan setempat juga dipanggil untuk mengatasi kegaduhan yang terjadi.

Betapa terkejutnya mereka saat melihat seseorang tergeletak bersimbah darah di dekat seorang lelaki yang masih memegang senjata api.

Luthfi langsung dibekuk oleh pihak keamanan setempat, sedangkan para warga segera menghubungi ambulance karena melihat Jeremy masih bernapas agar bisa segera mendapatkan pertolongan.

Hukuman dan ancaman yang akan diterima Luthfi jelas semakin panjang saja karena kejadian ini

Dia justru diringkus karena kesalahannya telah menembak Jeremy.

Luthfi di giring ke polsek dengan keadaan linglung. Lelaki itu hanya terdiam dan terlihat syok.

Polisi sedikit kesulitan karena Luthfi sulit untuk dimintai keterangan.

Setelah sadar, Lutfi justru menjerit histeris. Dia memberontak dan minta dilepaskan. Dia ingin melihat keadaan Jeremy.

Namun para polisi yang kesal justru melumpuhkannya agar diam dan ditahan diruang isolasi.

Luthfi seperti orang gila karena benar-benar khawatir dengan keadaan kekasihnya.

Di tempat lain, pengacara Zema memberitahu jika Luthfi berhasil ditangkap, itu karena kejadian Luthfi menembak kekasihnya.

Zema hanya terdiam. Kini dia sadar Luthfi dirinya benar-benar tak mengenal sosok Luthfi. Ternyata lelaki itu sangat mengerikan.

Dirinya tak bertanya apa yang terjadi dengan Luthfi sebab Zema hanya berfokus pada masalahnya saja. Dia belum bisa lega sebelum berbicara dengan Luthfi. Dia hanya ingin jawaban langsung dari lelaki itu kenapa sahabat baiknya bisa berbuat sekeji ini padanya dan pada kakaknya.

Dia memang tahu kejahatan Luthfi yang sangat biadab itu, tapi tak pernah tahu kenapa Luthfi melakukan hal ini.

Sama halnya seperti permintaan maaf Atta, dia juga butuh jawaban atas alasan Luthfi melakukan semuanya sebelum dia melanjutkan hidup.

.

.

.

Lanjut

1
Intan Marliah
Luar biasa
Kereng Pangi
keren lho Thor ...gue heran bacaan sebagus ini komennya dikit....ga belib et...ga typo
Arieee
zema💪💪💪💪💪💪👍👍👍👍👍👍👍👍
Arieee
go zema💪💪💪💪💪💪💪💪💪
As Lamiah
keren ya tour setep bay step zema lakoni demi kebenaran
ninoy
kereeen Thor, ini kisah yg paling seru yg pernah saya baca di NT 👍👍🤩
Lee Mbaa Young
bagus zem.. jng mau ngalah. lanjut kan smp penjara..
ninoy
awal baca sudah pinisirin Thor, kebut ahh bacanya.. semangat Thor 🤗
adelina rossa
salam kenal kak..awal baca aja sudah emosi nih...
Hafizah Aressha R
lnjut k
Lee Mbaa Young
lanjutttt
kalea rizuky
liat karma mu abis ne dan buat bocil neraka tuh ikut emak bapak kandung lu yg bangsatt
Muchamad Ridho
lanjut Thor..pngn tau karma jg penyesalan atta jg Kenzie..semangat thor💪💪👌👌
Lee Mbaa Young
lanjuttt Selamat menikmati kesengsaraan...
Karma memang tak Semanis kurma
kalea rizuky
pinter mending ksih aja anak mereka ngapain ngasuh anak yg bakal jd benalu
Lee Mbaa Young
Syukurinnn. bagus Zema dah wes dng bgitu gk akn berhub dng kluarga Atta lagi.
Zeepree 1994
keren Thor..
Maizuki Bintang
bgs
Soraya
bagus zema
Soraya
luthfi kmu dibayar brp sm Atta juga kenzi buat bohongin zema
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!