NovelToon NovelToon
Pria Dari Belgia

Pria Dari Belgia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Beda Dunia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kelly Hasya

"Aku sudah lama tidak pernah merindukan siapapun. Karena aku tahu, rindu itu cukup berat bagiku. Tapi sekarang, aku sudah mulai merindukan seseorang lagi. Dan itu kamu..!"

Maarten tahu, hidupnya tak pernah diam. Dia bekerja di kapal, dan dunia selalu berubah setiap kali ia berlabuh. Dia takut mencintai, karena rindu tak bisa dia bawa ke tengah laut.

"Jangan khawatir, kupu-kupumu akan tetap terbang.
Meski angin membawa kami ke arah yang berbeda,
jejak namamu tetap tertulis di sayapnya"

Apakah pria dari Belgia itu akan kembali?
Atau pertemuan kami hanya sebatas perjalanan tanpa tujuan lebih?

(Kisah nyata)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kelly Hasya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BANDARA

Pagi itu, ponselku bergetar pelan. Sebuah pesan dari Maarten muncul di layar.

"Aku gak sabar pengen cepet-cepet lihat kamu. Rasanya, waktu berjalan terlalu lambat hari ini."

Aku tersenyum, lalu membalas :

"Aku juga, Maarten. Aku bahkan udah nyiapin semuanya sejak tadi malam."

"Bersiaplah, kupu-kupuku. Hari ini kita akan memulai petualangan kita!"

Maarten berkata padaku dengan antusiasme yang belum pernah kulihat sebelumnya. Ia bahkan langsung mencari vila-vila terbaik yang ada di Bali.

"Kelly... Entah kenapa, dipertemuan kali ini, aku ingin semuanya terlihat istimewa"

"Akupun sama... Aku ingin semuanya terasa bermakna. Menikmati senja bersamamu adalah hal yang kuimpikan.."

"Kamu tau? Aku memilih vila terbaik di Bali. Ada kolam renang, dan tempat tidur yang sangat nyaman. Aku ingin kamu bahagia denganku"

"Maarten... Aku sangat senang.... Terima kasih.."

"Hey.... Kamu adalah kupu-kupuku... Kamu akan selalu mendapatkan yang terbaik. Bahkan vilanya sangat dekat dengan pantai. Kita bisa berjalan 15 menit"

"Ohya... Benarkah??? Maarten aku gak sabar bangeet!"

"Tunggu aku.... Sebentar lagi, aku berangkat menuju bandara"

Aku menatap layar ponselku cukup lama, mencerna setiap kalimat yang Maarten kirimkan. Ia benar-benar antusias. Aku bisa merasakan semangatnya dari cara ia menjelaskan vila itu, dari kolam renang yang jaraknya hanya 15 menit ke pantai. Semuanya terdengar seperti telah ia siapkan dengan sangat hati-hati. Seolah ingin memastikan tak ada satu hal pun yang kurang dalam kebersamaan kami nanti. Aku menggenggam ponselku erat. Detik ini juga aku ingin waktu melompat cepat. Maarten sedang menuju bandara, dan aku, sedang menunggu untuk dibawanya pergi.

Aku sudah meminta izin kepada nenekku. Dengan suara pelan, aku mengatakan rencanaku pergi ke Bali. Nenek menatapku lama. Mungkin terdengar dadakan. Haha ya memang ini salahku memberitahunya sangat lambat. Tapi dia mengizinkanku, lalu mengangguk pelan sambil tersenyum. Katanya, selama aku menjaga diri dan tahu arah langkahku, dia akan mendukung. Hatiku terasa hangat. Ada restu yang diam-diam membuatku merasa lebih yakin untuk melangkah.

Aku sempat membayangkannya, saat kami berjalan berdampingan di bandara, suara pengumuman samar di kejauhan, roda koper bergesekan dengan lantai, dan Maarten berada tepat di sebelahku. Aku membayangkan dia menggenggam tanganku, menatapku sejenak, lalu tersenyum dan berkata, “Kita mulai petualangan ini sekarang.” Bayangan itu membuat jantungku berdebar hangat. Rasanya seperti mimpi yang perlahan menjadi nyata, dan aku hanya bisa berharap segalanya berjalan seperti dalam imajinasiku.

Tepat jam 12 siang, aku memutuskan untuk pergi ke bandara. Aku berdo'a dengan sangat kencang dihatiku. Aku menarik napas panjang lalu melangkah keluar. Ada ketegangan kecil di dadaku. Antusiasme yang sulit dijelaskan. Setiap menit yang berlalu seolah mendorongku semakin dekat pada pertemuan yang telah lama kunanti. Di dalam taksi, aku hanya bisa memandang keluar jendela, membiarkan pikiran-pikiranku melayang menuju Maarten yang sebentar lagi akan kutemui.

Jakarta siang ini macet, seperti biasa. Mobil-mobil merayap perlahan di tengah terik yang menyengat, dan suara klakson yang saling bersahutan tanpa henti. Tapi anehnya, aku tidak merasa kesal. Justru ada semacam rasa sabar yang tumbuh dalam diriku. Di balik jendela mobil, aku melihat orang-orang bergegas, menjalani harinya masing-masing, sementara aku, sedang menuju sesuatu yang sudah lama kurindukan.

Nomor Maarten tidak aktif. Mungkin dia memang sudah berada di dalam pesawat. Aku tidak terlalu khawatir, karena semuanya sesuai rencana. Dia pernah bilang, sinyal akan hilang saat penerbangan dimulai. Jadi aku hanya perlu menunggu.

Inikah yang dimaksud dengan kupu-kupu? Bukan hanya soal keindahan atau kelembutan, tapi tentang seseorang yang datang membawa perubahan. Mungkin Maarten melihatku seperti itu  seseorang yang siap untuk terbang, tapi belum tahu caranya. Dan kini, dia datang dengan sayapnya, menuntunku perlahan, membawaku ke tempat yang belum pernah aku datangi. Bersamanya, aku merasa tidak perlu takut lagi.

Tak terasa sudah hampir satu jam aku berada di dalam mobil. Soekarno-Hatta memang jauh dari Jakarta, dan kemacetan membuat perjalanan terasa lebih lambat. Aku hanya duduk diam sambil sesekali melihat ponselku, memastikan waktu belum terlalu mepet. Sopir tak banyak bicara, dan aku pun memilih menikmati perjalanan sambil menahan rasa kantuk yang sempat datang.

Untuk mengusir bosan, aku membuka tas kecilku dan mengambil cemilan yang tadi pagi sempat kupersiapkan. Hanya roti dan beberapa potong biskuit, tapi cukup untuk mengisi perut yang mulai kosong. Sambil memakannya perlahan, aku kembali melihat pemandangan di luar jendela. Deretan kendaraan yang bergerak pelan dan langit Jakarta yang mulai memutih oleh cahaya siang.

Waktu terasa berjalan perlahan, seolah ikut menjaga detak hatiku yang semakin tak sabar. Setiap menit berlalu dengan penuh kehati-hatian, seakan semesta tahu betapa berharganya hari ini bagiku. Dan akhirnya, setelah perjalanan yang panjang dan sabar, aku tiba di bandara. Deretan taksi dan orang-orang yang memenuhi area parkir, sementara udara bandara membawa aroma petualangan yang segera dimulai.

Aku mengecek boarding pass sekali lagi untuk memastikan, lalu mengikuti tanda-tanda arah menuju gate A1. Bandara cukup ramai siang itu, langkah kaki para penumpang terdengar bersahut-sahutan di sepanjang lorong. Aku menarik koper kecilku, melewati beberapa toko dan ruang tunggu. Suara pengumuman sesekali terdengar dari pengeras suara, memanggil penumpang menuju gate masing-masing. Perjalanan menuju gate tidak terlalu jauh, tapi cukup membuatku harus menyesuaikan langkah dengan arus orang-orang di sekitarku.

Aku berjalan menyusuri lorong bandara hingga akhirnya menemukan tanda besar bertuliskan Gate A1. Suasana di sekitarnya cukup padat, tapi tertib. Barisan kursi tunggu hampir penuh, namun aku berhasil menemukan satu tempat kosong di sudut dekat toko roti. Dari situ, aku bisa melihat aktivitas keluar masuk petugas dan penumpang. Suara pengumuman bandara terdengar bergantian, sebagian aku dengar, sebagian hanya lewat begitu saja di telinga. Aku duduk diam, memperhatikan sekitar, dan menenangkan diriku sebelum penerbangan dimulai.

Lalu aku membuka ponselku dan mengetik pesan singkat untuk Maarten:

“Aku udah sampe di bandara. Sekarang aku lagi duduk di Gate A1.”

Kutekan tombol kirim, berharap ia membacanya segera setelah mendarat. Meskipun aku tahu pesawatnya mungkin masih di udara, tetap saja ada rasa lega setelah mengabarinya.

Aku menyandarkan punggung, menatap papan jadwal kedatangan, sambil menunggu waktu berjalan lebih cepat.

Banyak sekali turis yang lalu lalang di bandara. Beberapa membawa ransel besar, sebagian lagi menarik koper dengan roda berisik yang bergema di lantai marmer. Bahasa asing terdengar di mana-mana. Bahasa Inggris, Mandarin, mungkin juga Korea atau Jepang. Mereka tampak sibuk, tapi juga antusias, seperti sedang memulai atau mengakhiri sebuah perjalanan di bandara ini. Ada yang sibuk memotret, ada pula yang duduk santai sambil menunggu waktu boarding. Suasana di sekitar Gate A1 begitu hidup, tapi aku tetap diam di kursiku.

Waktu menunjukkan pukul 4 sore, tapi Maarten belum juga membalas pesanku. Layar ponselku tetap sunyi, hanya menampilkan pesan terakhir yang kukirim saat lalu. Aku menatapnya lama, berharap notifikasi itu muncul. Mungkin pesawatnya belum mendarat. Mungkin sinyalnya belum stabil. Tapi tetap saja, ada sedikit kegelisahan yang mulai merayap pelan di dadaku. Di tengah riuh turis yang datang dan pergi, aku merasa seperti satu-satunya orang yang sedang menunggu dengan cemas.

Sampai akhirnya satu notifikasi muncul.

"Hay kelly. Aku baru aja sampe dibandara. Kita akan bertemu sebentar lagi.... Hanya sebentar lagi!"

"Aaaa Maarten! Syukurlah kamu tiba dengan selamat. Aku disini, sedang duduk menunggumu"

"Tunggu aku, kura-kura memang lambat, tapi dia selalu datang"

"Dan kupu-kupumu akan siap terbang dengan sayapnya"

Hmmmmm, hari ini ada rasa senang yang sangat sulit dijelaskan...........! Kami akan bertemu lagi, bahkan lebih dari sekedar pertemuan. Ini adalah petualangan!!

"Kelly... Aku sekarang berada di baggage claim area. Aku sedang menunggu ranselku... Hufff sepertinya kamu harus menungguku lagi sekitar 20 menit"

"Lebih baik menunggu kalau memang pasti. Dan aku masih disini. Menunggu dengan sabar............ "

1
Dewi Ink
syediih ka
Kelly Hasya: sudah baca sampe bab mana nih? hehee
total 1 replies
Kelly Hasya
pengen nangiiissss 😢😢😢
Kelly Hasya
😢😢😢😢😢😔
Kelly Hasya
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Kelly Hasya
😭😭😭😭😭😭
Kelly Hasya
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Kelly Hasya
Maarten pria yang istimewa 🌼🌼🌼
Kelly Hasya
Sedihhh 😭😭😭😭
Kelly Hasya
bikin nangiss 😭😭😭😭😭
Kelly Hasya
oke🌼🌼🌼🌼🌹
Kelly Hasya
mantapp
Kelly Hasya
keren 👍👍
Kelly Hasya
kelasss....
Kelly Hasya
kupu-kupu cantik 🌼🌼🌼
Kelly Hasya
kereeennn 🏆🏆🏆
Kelly Hasya
KEREN 🌼🌼🌼🌼🌼
Kelly Hasya
LUPAKAN MASA LALU 🌹🌹🌹🌹🌹
Kelly Hasya
Maarten dan Kelly cocok bangetttt🏆🍟
Kelly Hasya: 🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
total 1 replies
Kelly Hasya
mantap
Kelly Hasya
gak bosen bacanya❣️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!