NovelToon NovelToon
Luka Yang Membawa Pulang

Luka Yang Membawa Pulang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi / Wanita Karir
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: deviyaa

Apa jadinya setelah ditinggalkan lalu dipertemukan kembali? Alisha Maureen wanita cantik dengan senyuman manis ini dipertemukan kembali dengan pria yang dulu ia gila-gilai.

"Sejauh apapun kamu meninggalkan seseorang jika itu milikmu, maka akan kembali ke pelukanmu" –Alisha Maureen

"Memang benar tidak ada wanita lain yang seperti kamu, kamu hanya kamu hanya ada satu" –Askara Rigantara


Halo semua mari simak kisah mereka yuk! salam hangat❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deviyaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part - 14

Setelah kegiatan meeting tadi pagi Askara juga Rio melanjutkan perjalanan nya untuk pergi ke arah kantor.

Askara melirik ke arah jam tangannya, dan melihat sekarang sudah waktunya untuk makan siang.

Hal yang pertama ia pikirkan adalah memberi pesan kepada Alisha untuk makan siang. Sekarang segala hal yang Askara lakukan pasti terselip nama alisha di dalamnya.

Ia membuka hp ternyata ada pesan Alisha terlebih dahulu yang mengabari nya bahwa gadis itu telah sampai dirumahnya.

"Syukurlah, jangan lupa untuk makan siang Al." pesan Askara.

"Tuan kita langsung ke kantor atau bagaimana?"

Saat Askara sedang senyum-senyum menatap layar ponselnya, sang asisten mengejutkan dengan pertanyaan nya. Rio tersenyum kecil agar tidak terlihat oleh sang bos.

"Ke kantor saja, nanti kamu pesankan saja makanan yang ada di kantin. Saya akan makan disana." titah Askara.

"Baik tuan, saya akan segera mengabari pihak koki untuk menyiapkan makanan Anda."

Kemudian Askara pun berbalas pesan dengan sang gadis pujaan hati nya itu.

"Iya kara, kamu juga ya."

"Pastinya! Aku sedang perjalanan pulang meeting, sekarang arah ke kantor." Askara memberi tahu

"Lalu akan makan siang dimana?"

"Di kantor, aku sudah menyuruh asisten ku untuk menyiapkan makanannya."

"Enak sekali ya tinggal nyuruh aja."

"Jelas enak Al, nanti kamu juga akan merasakan jika sudah bersama ku kamu tidak akan susah. Semuanya akan aku bikin mudah, agar kamu lebih nyaman dan bahagia."

Tebak bagaimana perasaan Alisha? Akankah ia akan berguling-guling di kasur atau berolahraga dengan gaya roll depan? Hanya Alisha yang tahu.

"Manis sekali perkataan laki-laki yang satu ini."

"Kalau pait itu obat al, kan yang manis cuman kamu." lanjut Askara.

Setibanya di perusahaan Askara bergegas turun dari mobil, dibukakan pintu oleh sang asisten.

Saat sampai di ruangan ia langsung merebahkan tubuhnya di ruangan pribadi nya sambil menunggu Rio membawakan makan siang untuknya.

Tok Tok Tok

Terdengar pintu diketuk beberapa kali, Askara mengernyitkan dahi nya, siapa yang akan bertamu ke ruangannya disaat jam makan siang begini? Jika itu Rio tak mungkin pria itu akan mengetuk pintu dengan mengetuk lebih dari tiga kali.

Tok tok tok

Dengan kesal Askara pun dengan terpaksa bangun lalu keluar untuk melihat siapa orang yang berani mengganggu waktu istirahat nya.

"Ehh Tuan, maaf mengganggu waktunya."

Ternyata orang yang mengetuk pintu dengan berkali-kali itu sang sekretaris yaitu, Riani.

"Cepat katakan mau apa! saya tidak suka basa-basi." ucap Askara tegas.

Ia cukup muak dengan perilaku sang sekretaris nya, ia sudah beberapa kali melihat kelakuan Riani yang cukup mengganggu nya diluar pekerjaan.

Askara sampai memarahi Rio karena ia dapat Riani dari rekomendasi siapa.

"Saya akan menyiapkan makan siang untuk anda tuan."

Askara menaikkan alisnya, heran sekaligus tidak menyangka dengan wanita satu ini.

"Apa kau tak baca aturan apa yang tertulis di kontrak?"

Blamm

Setelah mengatasi hal itu Askara menutup pintu ruangannya dengan tanpa permisi, ia cukup muak dengan wanita yang banyak basa-basi untuk bisa menarik perhatiannya. Caranya benar-benar murahan!

Padahal wanita tidak perlu berperilaku seperti itu, jika wanita sudah berkelas laki-laki lah yang akan mengejarnya bukan malah sebaliknya.

Riani pun sungguh kesal dengan respon sang atasan, ia kira seiring berjalannya waktu laki-laki itu akan sedikit luluh ternyata susah juga.

"Tapi aku tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan hati nya." Riani membatin dengan tekad yang bulat.

...----------------...

Kehangatan masih selalu terasa di keluarga yang satu ini, keluarga Alisha. Saat ini Alisha sedang menggendong sang ponakan yang sedari tadi ia tanyakan.

Bayi yang baru berumur tujuh bulan ini sangat menggemaskan dengan pipi chubby dan bulu mata yang sangat lentik seperti mama nya. Dan sang papa mewariskan mata yang sedikit bulat, juga hidung yang begitu mancung.

Karena mereka yang jarang bertemu membuat Alisha sangat merindukan keponakan nya ini. Apalagi mentari sudah sangat semakin menggemaskan seperti ini.

Bayi kecil ini sudah bisa merangkak di usia nya saat ini.

"Mentari cantik banget ih, siapa dulu dong ya onty nya aja cantik begini." sambil menguyel-nguyel pipi mentari Alisha berujar.

"Kamu gausah ikut mama sama papa ya, ikut onty aja ke apartemen." lanjutnya

Sang bayi tersenyum sambil menggigit jempol tangannya dengan kaki yang bergerak kesana kemari seakan mengerti apa yang diucapkan oleh sang onty.

"Lucu banget ih gemas." gemas Alisha menciumi pipi mentari.

"Punya sendiri lebih lucu loh sayang."

Tiba-tiba sang mama menghampiri nya dengan membawa sebuah piring yang berisi potongan buah mangga kesukaan Alisha.

"Nih buah kesukaan kamu, hasil metik dari depan tuh." Mama melati menyodorkan satu buah potongan buah ke mulut Alisha.

"Manis banget ma, nanti bawain ya kalau Al mau pulang."

"Iya mama sudah siapkan, sambal untuk Sandra juga sudah mama siapkan."

"Mama memang paling the best." Alisha mengacungkan jempol nya.

Disaat Alisha asik memakan buah mangga tadi, mentari pun terlelap di gendongan nya.

"Sini mama tidurkan dulu." Mama melati pun mengambil alih mentari dari tangan Alisha.

Saat ini mereka memang sedang berada di gazebo tempat bersantai dikala berkumpul seperti ini.

Mama melati pun menidurkan mentari di atas kasur kecil beralas karpet berbulu, tadi Alisha memang membawa kasur kecil untuk sang ponakan untuk berjaga-jaga jika mentari akan tertidur.

"Ma, Alisha pengen cerita." Alisha dengan mode serius melihat sang mama.

"Boleh sayang mau cerita apa."

"Dia kembali lagi ma."

Mama melati sudah tahu siapa yang disebutkan 'dia' oleh Alisha tadi. Karena hanya laki-laki itulah yang pertama kali Alisha bawa untuk kerumah. Setelah dan sebelum nya alisha tidak pernah membawa siapapun laki-laki kerumahnya.

"Benarkah? Terus kamu nerima lagi?" tanya sang mama.

Alisha hanya melamun di tempatnya, awalnya ia menyender ke bahu sang mama tapi lama kelamaan Alisha tidur di kaki sang mama.

"Entah ma Askara belum meresmikan hubungan ini."

"Hubungan nya seperti dulu lagi?"

Kemudian Alisha pun menceritakannya dengan detail kejadian dari pertama ia bertemu dengan Askara sampai saat ini, semua hal tidak ada yang ditutupi ia ceritakan terhadap sang mama.

Karena menurutnya selain Sandra sang mama adalah pendengar yang baik.

"Kami juga belum sempat untuk membahas tentang diri kita masing-masing ma." ucap Alisha

"Tapi Askara sudah mengajak untuk membicarakan tentang hubungan atau tentang diri kalian setelah kejadian waktu itu?"

"Sudah, tadi pagi dia bilang kita akan bertemu untuk menceritakan hal-hal yang kita lalui selama asing kemarin."

"Wajar sayang kalian masih menikmati waktu setelah berpisah kemarin, jadi belum ada waktu dan timing yang pas untuk membicarakan nya."

"Tapi menurut mama Askara pasti serius ga?"

"Menurut mama As–"

Belum sempat Mama melati melanjutkan perkataannya sudah dipotong oleh sang kakak, Leon.

"Cie cie siapa nih yang mau serius?"

"Ish apaan sih kak ikut campur banget." kesal Alisha

"Sana ah ngobrol lagi sama papa aja, ini kita lagi girl time ya!" usir Alisha kepada sang kakak.

"Jahat banget ya adek Alisha Maureen ini." ucap Leon

"Bodoamat, sana sana!" Alisha pun bangkit dan mendorong sang kakak untuk menjauh dari mereka.

Kemudian Leon dengan jahilnya mencubit pipi Alisha dengan kencang.

"MAMAAAA KAK LEON NYA JAHIL." Teriak Alisha mengadu kepada sang mama.

Sedangkan Leon yang menjadi penyebab nya hanya menjulurkan lidahnya kepada sang adik yang sedang mengusap-usap pipi yang tadi dicubit.

Begitulah kelakuan mereka jika sudah berkumpul, Mama melati hanya bisa geleng-geleng kepala. Untung mentari sang bayi itu tidak terbangun dengan suara teriakan Alisha tadi.

1
kappa-UwU
Terpesona☺️
deviyaa: seperti aku melihat kamu kak😍 terimakasih sudah mampir
total 1 replies
fianci🍎
Penuh emosi!
deviyaa: thank u kak telah support❤️ tunggu update bab selanjutnya ya hihi!><
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!