NovelToon NovelToon
Siapakah Engkau?

Siapakah Engkau?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Dendam Kesumat / Pelakor jahat
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Chiaro

Cassia adalah seorang gadis periang & cantik, ia disayang oleh semua orang sampai-sampai tak ada rasa sedih & sepi yang pernah hinggap dihatinya..

Sampai suatu ketika matanya tidak dapat melihat, dosa apa yang Ia lakukan sampai mendapatkan cobaan terberat dihidupnya..

Akankah Ia dapat melihat lagi & dapatkah Ia menerima cobaan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiaro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Begitu hening rumahku.. Aku tak akan bisa mendengar suara-suara yang aku rindukan, mama papa semoga kalian berbahagia, kalian berdua memang ditakdirkan selalu bersama, setidaknya kalian bisa saling memiliki dan kalian tidak akan kesepian, doakan aku agar aku menjadi anak yang kuat dan dapat membanggakan kalian.

Hari ini pemakaman orang tuaku, karena tidak ada jasad jadi pemakaman hanya sebatas sebuah prosesi saja, rasanya begitu pilu hatiku.

Setelah selesai pemakamannya, kami kembali ke rumah, aku duduk di sofa ruang keluarga dengan teh hangat menemaniku, tapi tetap pikiranku selalu menjadi tempat kenangan bersama kedua orang tuaku

"Nona... "

"Ya Nora?"

"Hmmm.. "

"Katakanlah.. "

"Maaf mengatakan ini pada Anda, para pemegang saham gelisah dengan nasib perusahaan karena kepergian kedua orang tua Anda dan karena kondisi fisik Anda"

"Jadi?"

"Mereka ingin menunjuk seseorang untuk mewakili Anda sebagai pewaris, karena kondisi Anda, mereka tidak setuju Anda menggantikan posisi Tuan"

"KETERLALUAN SEKALI MEREKA, PEMAKAMAN KEDUA ORANG TUAKU BARU HARI INI DAN TANAH KUBURAN PUN BELUM KERING!!!" Teriakku karena aku sudah tidak dapat menahan amarah lagi.

"Bagaimana menurut Anda Nona jika saya jadi asisten Anda, Anda tidak harus menunjuk saya sebagai wakil Anda tapi saya akan selalu mendampingi Anda untuk membantu Anda menjalankan perusahaan" Ucap Nora seraya menepuk-nepuk tanganku.

"Akan kupikirkan idemu Nora" Ucapku lalu aku berjalan ke arah kamarku..

Aaarrgghh... Pemegang saham kalian keterlaluan sekali, teriakku dalam hati, apa yang harus kulakukan sekarang, aku berfikir tapi tak menemukan ide apapun, sepertinya ide Nora adalah yang paling masuk akal, aku juga tidak bisa menyerahkan perusahaan papa ku begitu saja kepada mereka, setelah menimbang-nimbang apa yang akan terjadi akhirnya aku setuju dengan ide Nora.

Saat Nora memasuki kamarku aku mengatakan kalau aku setuju dengan idenya dan besok kami akan datang ke perusahaan, gugup sudah pasti tapi ini memang harus ku lalui.

Keesokan harinya pagi-pagi Nora sudah memintaku untuk sarapan, setelah sarapan Nora sibuk sekali di kamarku, Ia mendandaniku dan aku tidak tahu penampilanku seperti apa, yang aku tahu aku memakai blazer dan yang pastinya aku memakai pakaian formal.

"Ok sudah selesai Nona, ini saatnya kita pergi" Ucap Nora dan sambil menuntunku menuju mobil, pak Idin sudah menunggu dan segera membuka pintu mobil saat aku tiba.

"Semangat Nona!" Bisik Pak Idin kepadaku.

Aku tersenyum dan mengangguk, wah.. Aku benar-benar gugup sekali, sesekali aku mengeringkan telapak tanganku yang berkeringat dengan sapu tangan yang kubawa, Nora menepuk pundakku menenangkan ku, seakan-akan berbicara, tenang saja ada saya disamping Nona.

Sesampainya perusahaan papaku, para pegawai sudah berbaris di depan tanda penghormatan untuk atasan mereka, Pak Idin membukakan pintu mobil dan Nora menuntunku, saat aku keluar mobil ada seseorang menghampiriku dan berkata "Kami segenap karyawan perusahaan mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya, kami harap Nona dapat tegar menghadapi semua cobaan ini, papa Nona sosok yang sangat baik dan bijaksana, kami benar-benar sungguh kehilangan beliau, saya harap Nona dapat menjadi pemimpin kami dimasa yang akan datang" Ucap pegawai laki-laki tersebut.

"Terima kasih atas kepedulian Bapak dan semua pegawai di perusahaan ini, saya akan berusaha semampu saya untuk memimpin perusahaan ini, terima kasih". Ucapku lalu aku dan Nora berpamitan lalu menuju penthouse, karena disanalah para pemegang saham menungguku.

"Nona apakah Anda gugup?" Tanya Nora ketika di dalam lift.

"Kalau aku katakan aku tidak gugup berarti aku membohongimu Nora, tapi aku harus menghadapi semuanya, jadi akan kubuang gugup ku ini!" Ucapku penuh percaya diri, ya itulah darah yang mengalir di nadiku darah seorang Audrey, darah pemimpin mengalir disana, jadi aku tidak perlu takutkan apapun, hanya saja mereka pasti menyerang karena kondisi fisikku yang sekarang tidak sempurna.

"Baiklah Nona" Ucap Nora dan kembali diam disampingku, setelah pintu lift terbuka Nora membantuku keluar dari lift dan menuntunku ke arah ruang meeting.

"Selamat pagi Nona dan Nyonya, para pemegang saham sudah menunggu Anda di dalam" Ucap seorang pegawai lalu membukakan pintu untuk kami.

Saat masuk ke dalam ruang meeting, rasanya sangat dingin sekali, bukan karena ruangan yang berAC tapi karena suasananya, itu yang kurasakan.

Kudengar orang berbisik-bisik, mungkin karena melihat kondisi fisikku, Nora menuntunku untuk duduk di kursi papaku.

"Selamat pagi para pemegang saham yang saya hormati, saya merasa terhormat karena hari ini saya dapat hadir dan duduk bersama dengan Anda semua, kenalkan saya Cassia Audrey putri dari Tuan Aries Audrey dan Nyonya Yola Twuali, disini saya hadir untuk meneruskan pekerjaan yang telah papa saya jalankan selama ini". Ucapku dengan keteguhan dan rasa percaya diri setinggi langit dan mengubur perasaan sedih dan gugup ku sedalam mungkin.

"Selamat pagi Nona Cassia, saya Roger mewakili seluruh para pemegang saham yang terhormat sangat menyesali kepergian Tuan Aries Audrey dan Nyonya Yola Twuali dan tentunya dengan kondisi Anda sekarang ini. Saya tidak akan berbasa basi, maaf karena kondisi Anda yang terbatas seperti ini, saya tidak yakin Anda bisa menjalankan perusahaan. Saya harap Anda dapat mempertimbangkan pengobatan dibandingkan bekerja, biarkan kami bekerja dan Anda akan tetap dapat menikmati hasilnya". Ucap pemegang saham yang bernama Roger, dari suaranya Roger adalah seorang pria paruh baya, kira-kira lebih tua dibandingkan papaku.

"Salam kenal Tuan Roger, saya tahu dengan kondisi dan keterbatasan saya saat ini, tapi saya yakin dengan kondisi saya seperti ini tidak akan menjadi penghalang saya untuk menjalankan perusahaan ini". Ucapku dengan penuh penekanan sambil menghadap ke arah suara Tuan Roger.

"Nona seperti yang telah saya bilang, fokus saja dengan pengobatan Anda, kalau Anda sudah dapat melihat, baru kita bicarakan lagi dan semua orang disini setuju atas usulan pengobatan Anda". Ucap Tuan Roger lagi kepadaku sambil sedikit terkekeh.

"Beri saya kesempatan untuk membuktikannya kepada Anda semua" Ucapku lagi.

"Anda saja tidak tahu dimana air minum diletakan, bagaimana Anda bisa menjalankan perusahaan sebesar ini!" Ejek Tuan Roger

Tanpa sadar tanganku mengepal geram karena perkataan mengejeknya.

"Nora yang akan membantuku, jadi tolong beri aku kesempatan untuk membalas kebaikan orang tuaku dengan menjalankan perusahaan ini" Ucapku lagi dengan menahan gemuruh di dadaku.

"Baiklah jika Anda memaksa, tapi jika sampai harga saham merosot, itu akan menjadi kesalahan Anda!" Ucap Tuan Roger, kudengar dia bangun dari duduknya dan pergi meninggalkan ruangan begitu juga dengan pemegang saham yang lain.

Setelah ruangan kurasa kosong, aku merasakan kakiku lemas, Cassia kamu harus kuat dan semangat, aku menyemangati diriku!

"Nona Anda tidak apa-apa?" Tanya Nora sambil memegangi kedua tanganku.

"Tidak apa-apa Nora, antar aku keruangan papaku!" Ucapku lalu aku berdiri dan keluar dari ruangan itu.

Saat memasuki ruangan papaku, dadaku terasa nyeri dan sakit, mengingat beliau sudah tidak ada di dunia, harum bunga lili menyentuh lembut hidungku, ah.. Itu adalah bunga kesukaan mama, makanya papa selalu menghiasi ruangannya dengan bunga lili, kata papa agar mama betah berlama-lama di kantor papa, karena papa sangat suka ditemani mama. Aku tersenyum betapa manisnya perlakuan papa pada mama.

Tes.. Tak terasa air mata mengalir di pipiku..

Semoga kalian selalu bahagia, ucapku dalam hati.

"Nona apa yang ingin Anda lakukan terlebih dahulu?" Tanya Nora yang selalu berada di sekitarku dan aku segera menyeka air mataku.

"Pekerjakan orang yang bisa menerjemahkan semua dokumen dalam huruf braile"

"Baik Nona, saya pamit dulu untuk mencarikan orang yang tepat untuk membantu Anda dan tunggulah saya disini, saya akan segera kembali" Ucap Nora kemudian keluar dari ruangan papaku.

Aku berkeliling diruangan papaku.. sampailah aku dimeja kerjanya. Lalu aku duduk di kursinya bersandar dan mengingat semua kenangan yang kuhabiskan bersama dengannya, papa aku akan melanjutkan pekerjaanmu, lihatlah aku dari atas sana.

1
lin
seru nih...semangat thorr lanjutkan..jangan lupa mampir
Meliora
Puas hati!
aratanihanan
Camilan plus cerita ini, combo pas banget.
Khansa_nana_jennie22
Menginspirasi banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!