Zain kembali jatuh cinta setelah sempat menyembunyikan perasaan pada sahabatnya yang ternyata sudah menikah, Zain jatuh cinta kembali pada gadis yang masih bocah yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di apartemen nya, namun sayang saat dirinya jatuh cinta kembali Ayahnya meminta dirinya untuk menikahi calonnya, tak ingin kehilangan cintanya kembali Zain berbohong pada semua orang dan menikahi Faiza diam-diam namun juga menerima perjodohan yang Ayahnya minta. Akankah pernikahan itu baik-baik saja? adakah hati yang akan terluka? apakah yang terjadi jika semua orang tau? bagaimana dengan perasaan dua wanita?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Talita
Plakkk
plakkk
Tangan itu mendarat di pipi bunda hingga membiru, amarah Ayah Atma memuncak melihat istrinya yang tak berada di sisinya justru membela Zain dan Faiza.
Bunda memegang pipi yang perih dengan hatinya yang terluka, sakit hatinya karena suaminya berani melayangkan tamparan pada dirinya di depan banyak orang.
"Harusnya dulu aku tak kembali pada dirimu Yah!!"
"Harusnya aku besarkan Zain sendirian tanpa ayah yang keras dan kasar seperti dirimu!!"
"Kau nikmati hidupmu sendiri dengan sikap sombong dan angkuhmu itu!!!"
"Nikmati masa tuamu dalam sepi dan kesendirian!!!"
"Aku tak apa berpisah denganmu, aku akan bahagia bersama anak dan menantu juga cucuku!!!"
Bunda berkata tajam dan tegas membuat Zain terharu pada Bundanya itu, Zain pun peluk sang bunda lalu membawanya duduk di sisi Faiza setelah itu Zain berdiri dan menghadap pada Ayahnya.
"Ini rumah Zain, Silahkan Ayah pulang, sampai kapanpun Zain tak akan menceraikan istri Zain." Kata Zain tegas hingga tangan Ayah Atma terangkat ingin menampar Zain namun Zain lebih dulu menahan tangan Ayah Atma.
"Zain bisa urus bunda dan keluarga Zain dengan baik tanpa bermain tangan dan egosi seperti Ayah." Ucap Zain dingin dan tajam kali ini dia harus kuat agar bisa melindungi bunda dan istrinya juga nenek dari sikap arogan Ayah kandungnya sendiri.
"Sudah cukup Ayah membuat keributan!! Dengan rasa hormat silahkan Ayah keluar!" Kata Zain lalu menunjuk ke pintu keluar, Ayah Atma merasa terhina dengan sikap Zain dan Istrinya itu, beraninya mereka menantangnya.
"Apa kau pikir bundamu bisa hidup tanpa hartaku??? Ciih, Ibumu itu terbiasa makan dengan sendok emas, apakah kamu pikir dia akan betah hidup susah??" Kata Ayah Atma meremehkan istrinya.
Bunda yang mendengar pun mengepalkan tangannya, akan dia tunjukkan bagaimana dia bisa hidup tanpa harta suaminya itu, selama ini dia bertahan bukan semata-mata karena harta namun karena rasa cintanya yang besar, sangat di sayangkan sekian tahun bersama suami arogannya itu tak sedikitpun bisa melihat tulusnya hati dan cintanya.
"Baru punya perusahaan sendiri saja sudah berani melawanku, akan ku pastikan perusahaanmu itu hancur dan kau kembali mengemis pada Ayahmu ini!" Sumpah serapah Ayah Atma sembari membanting pintu keluar Rumah Zain.
...****************...
Di dalam.
Faiza mengompres pipi mertuanya dengan pelan, ada rasa bersalah yang masuk dalam hati Faiza karena dirinya semua jadi begini, namun ada rasa terharu karena ibu mertuanya ini mau membela dan menerima dirinya.
"Maaf ya bun, karena Faiza bunda dan mas Zain jadi seperti ini." Ucap Faiza pelan.
"Ah, bunda yang minta maaf sayang, bunda terlambat mengenal dirimu." Jawab bunda mencoba tersenyum meski sakit dan nyeri pipinya.
"Bunda tak apa, mungkin cara ini bisa membuat Ayah Zain sadar." Lanjut Bunda meski hatinya pesimis.
"Sayang, Bunda minta maaf atas sikap Zain yang sebelumnya, Jangan tinggalkan Zain ya." Ucap bunda sembari mengelus tangan Faiza lembut, Faiza makin terharu hingga kaca di matanya mulai mengembun.
Bunda pernah berada di posisimu, Bunda tau betul perasanmu batin bunda cukup masa lalunya dia kubur sendiri agar tak perlu orang lain tau bagaimana dirinya.
"Nek, maafkan Zain dan Ayahnya ya, beginilah keadaan keluarga kami jadi mohon maaf jika mengejutkan nenek." Kata bunda meraih tangan keriput nenek yang masih syok dengan kejadian hari ini.
"Saya bingung bagaimana harus bersikap bu." Kata nenek parau dan sedih mengapa begini nasib pernikahan cucunya.
Yah sesungguhnya nenek sudah menganggap Faiza sebagai cucunya sendiri sejak Faiza bayi merah. Nenek menyimpan rapat asal muasal Faiza, sesungguhnya Ibu yang katanya TKW dan Ayahnya pergi entah kemana hanya karangan, karena nyatanya Nenek menemukan Faiza di depan masjid saat akan salat subuh, nenek yang memang tak memiliki keluarga dan sebatang kara pun merasa bersyukur dan merawat Faiza hingga dewasa, sementara anak kandung nenek hilang kabar sejak pamit untuk transmigrasi ke sumatra dan tak pernah kembali.
Nenek merasa bersyukur Faiza menikah dengan Zain yang begitu baik, namun nenek amat sangat terkejut saat tadi melihat sendiri bagaimana Ayah Zain yang sombong dan arogan tadi.
"Nenek istirahat ya... Biar Faiza dan Bunda Zain yang urus." Kata Zain mengajak Nenek masuk ke kamar karena asma nenek tadi sempat kambuh karena terkejut atas kedatangan Ayahnya yang arogan.
Zain kemabli setelah mengantar nenek kemudian Zain duduk di hadapan sang bunda, memeluk Bunda dengan hangat.
"Bunda tak papa sayang." Ucap Bunda mengusap punggung Zain.
"Zain akan bekerja keras dan menjaga bunda dan keluarga Zain bun, restui hubungan Zain dan Faiza ya??" Ucap Zain memohon bunda tersenyum dan menganggukkan kepalanya lalu meraih Faiza untuk dia peluk juga.
"Bunda minta maaf kepada kalian semua atas sikap Ayah tadi, Bunda harap kalian bersabar atas ujian yang tengah kalian hadapi ini dan selesaikan urusanmu dengan Talita Zain agar jika itu sebuah sakit tidak membuat semakin sakit." Kata Bunda pada Zain.
"Zain akan membawa Faiza untuk bertemu bun, kami akan coba berbicara dari hati ke hati." Kata Zain membuat Faiza terkejut jujur dirinya belum siap bertemu dengan istri kedua suaminya itu.
...****************...
Sore hari.
Zain membawa mobil pelan sembari melihat Faiza yang cemas, Zain tau jika Faiza memiliki rasa takut jika ternyata hal yang buruk justru terjadi, namun Zain tak mau jika semakin berlarut masalah yang dia hadapi.
Mobil sampai di area parkir rumah sakit, Zain membuka pintu dan keluar kemudian membuka pintu di sisi Faiza, namun istrinya itu ternyata masih melamun.
"Sayang, ayuk." Kata Zain membuyarkan lamunan Faiza.
"Hah, maaf mas." Kata Faiza lalu turun dan menggandeng tangan Zain ada rasa takut jika suaminya itu akhirnya harus di miliki orang lain.
Langkah mereka sampai di depan ruang Talita, Zain masuk di susul Faiza di sana Talita tengah melamun sendirian, dia yang meminta Zain untuk tidak memberi tahu keluarganya, dia malu atas kegilaan yang dia perbuat kemarin.
"Assalamualaikum kak??" Sapa Faiza membuyarkan lamunan Talita.
Talita menoleh dan menatap gadis sederhana yang cantik dan imut di hadapan dirinya itu namun mendadak Talita memucat saat melihat Faiza seketika tragedi saat dia menelfon sembari menyetir malam itu kembali berputar, rasa takut dan perasaan bersalah pada Talita menguasai dirinya.
"Kamu???" Talita seperti tak percaya dengan gadis yang masih tersenyum cantik dan manis juga ramah di hadapannya itu.
"Saya Faiza istri mas Zain." Ucap Faiza sontak Talita syok ah kenapa bisa seperti ini? Jadi waktu itu.... kepala Talita berdenyut nyeri banyak perasaan dan pikiran yang bergejolak di kepalanya pandangan Talita pun buram dan...
Bruggg
...****************...
hayooo yang pengen kelanjutannya jangan lupa like, komen dan vote ya kak. 🤗
barang kali ada yang mau ngasih kopi biar bisa begadang buat nanti malam nulis author pasti makin semangat. 😁
Yang udah like, komen dan vote saranghae banyak-banyak pokoknya 🙏💕💕💕💕💕
nanti Talita mengalah karena rasa bersalahnya
nnti up lagi y thor
talita ya Allah makin tambah runyam
Dan setelah ini pph Atma akan menyalahkan Zain 😡😡😡
Untuk menghibur author tak kirim vote yak 💪🏼💪🏼