***
Indah tapi menyakitkan , pria yang dulu sangat mencintainya kini berubah menjadi pria yang kejam dan suka menyiksanya.
Moana tidak mengetahui apa penyebab nya kenapa Shaka suaminya sangat membencinya, padahal sebelum mereka menikah Shaka sangat lembut kepadanya.
" aku capek Shaka, lepaskan aku, biarkan aku pergi " mohon Moana kepada Shaka dengan mata berkaca kaca baru saja pria itu menampar pipi nya dengan sangat keras
" jangan bermimpi, dan ini baru permulaan Moana Ranayma kita belum masuk ke intinya " ucap Shaka menatap tajam kearah Moana tanpa expresi lalu melangkah pergi dari sana.
....
Yang penasaran dengan ceritanya yukk mampir di Novel nya Author guysss, jangan lupa Like comen dan Vote dukungan dari kalian sangat berarti untuk Author 🤗
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32.
.
.
" terimakasih tuan Shaka anda sudah mau menyempatkan diri untuk menghadiri meeting ini " ucap Direktur rumah sakit itu sambil mengulurkan tangan kanannya kearah Shaka baru saja meeting itu selesai
dan dengan santai Shaka menyambut uluran tangan dari Direktur itu seraya menganggukkan kepalanya
" kalo begitu kamu permisi dulu " bukan Shaka yang bersuara tetapi Roy
Direktur itu tersenyum lalu kembali berkata " terimakasih asisten Roy "
setelah nya Shaka dan Roy melangkah keluar dari ruangan meeting tetapi baru beberapa langkah tiba-tiba ada seorang wanita yang langsung memeluk Shaka dari arah belakan, sontak Shaka langsung kaget dan menghentikan langkah nya
sedangkan Roy ia hanya diam melihat wanita itu, dengan wajah dingin nya Shaka melepaskan tangan wanita itu dari perut nya tanpa bersuara, lalu membalikkan banda nya.
wanita yang memakai seragam dokter itu tersenyum manis ke arah Shaka
" aku merindukanmu Shaka, kenapa kamu tidak pernah menemuiku " ucap wanita itu dengan suara manjanya
Shaka memasukkan kedua tangannya di dalam saku celananya lalu melihat kearah wanita itu seraya menaikkan alis nya.
" jika tidak ada yang penting sebaiknya jangan menemuiku " ucap Shaka tegas
wanita itu ingin meraih tangan Shaka tetapi dengan cepat Shaka menepis nya " kenapa begitu Shaka kenapa....???? kenapa kamu tidak pernah membuka hati untukku, aku sangat mencintaimu " ucap wanita itu dengan tatapannya yang penuh harap kepada Shaka
Shaka berdiri dengan santai seraya menaikkan alisnya mendegar ucapan dari wanita yang selalu mengejarnya dua tahun ini tetapi Shaka tidak pernah melirik nya sedikit pun pria itu hanya acuh tak acuh saja kepada nya.
Shaka menghembuskan nafas nya " itu urusanmu Siska " ucap Shaka tanpa expresi
ya wanita yang memeluk Shaka dengan tiba-tiba dari belakan itu adalah Dokter Siska, semenjak dokter Siska melihat Shaka di salah satu meeting peting yang di laksanakan di rumah sakit Hospitals Harapan Indah dua tahun yang lalu di situlah Dokter itu terpesona kepadanya, apa lagi mendengar kabar jika Shaka adalah pria Jomblo, Dokter Siska semakin mengejar Shaka berharap suatu hari nanti pria tampan itu akan membuka hati untuk nya
setelah mengatakan itu Shaka membalikkan diri nya lalu melangkah pergi dari sana meninggalkan dokter Siska dengan mata nya yang sudah berkaca kaca.
Roy melirik sekilas kearah dokter Siska lalu berkata " jangan berharap kepada seseorang yang tidak pernah mengharapkanmu " bisik Roy ke telinga dokter Siska lalu melangkah pergi dari sana mengikuti sang bos yang sudah pergi lebih dulu.
Dokter Siska berlari pergi dari sana dengan air mata yang sudah membasahi pipi nya, rasanya sakit bukan hanya satu kali ini saja ia di tolak oleh Shaka tetapi sudah berkali kali, tetapi Dokter Siska tidak ingin menyerah begitu saja ia sangat mencintai pria itu ia sudah berjanji kepada diri nya sendiri jika ia akan terus mengejar Shaka berharap suatu hari nanti pria itu akan mencintai nya seperti harapan nya selama ini.
Shaka melangkah keluar dari rumah sakit dengan langkah lebar nya dan tiba-tiba
Brak
" Aaauuuuu cakit " ucap gadis kecil seraya terduduk di atas tanah dengan lengannya yang ia pegang
Shaka kaget lalu melihat kearah gadis kecil itu yang sedang duduk di atas tanah
" ini cakit Mommy... hiks.... hiks... " ucap nya lagi seraya melihat sikunya yang terluka gadis kecil itu mulai menangis
Shaka segera berjongkok lalu memegang pundak gadis kecil itu dengan lembut " maafkan om,..om tidak sengaja " ucap Shaka seraya menatap wajah gadis kecil itu
Amora segera menyeka air matanya lalu mengangkat kepalanya melihat kearah Shaka
Deg
seketika jantung Shaka berdetak dengan sangat kencang, wajah anak itu kenapa sangat mirip dengannya tetapi versi perempuan nya hidung nya yang mancung kulitnya yang putih, tetapi matanya sepertinya Shaka mengenal tatapan mata dari anak itu, seperti tatapan mata dari wanita yang selama ini ia cari.
" ini cakit " ucap Amora memperlihatkan sikunya yang terluka
Shaka langsung mengelusnya dengan lembut seraya meniupnya " ayo om bawa ke dalam supaya dokter mengobatinya " ucap Shaka lembut
Amora menggelengkan kepalanya " gak mau, nanti Amola di cuntik "
Shaka tersenyum seraya mengelus rambut panjang Amora " jadi namamu Amola " ucap Shaka
" pake L " ucap nya tidak bisa menyebut huruf R
Shaka mengangkat alisnya bingung " L om... apa cih lidahnya Amola cucah ucap nya " ucap Amora, Roy yang bediri di belakang bos nya itu gemas mendegar ucapan dari Amora kenapa gadis kecil itu sangat lucu rasanya Roy ingin mencubit nya
akhirnya Shaka mengerti lalu mengangguk anggukkan kepalanya " Amora " ucap Shaka
Amora menganggukkan kepalanya lalu kembali berkata " iya itu Om "
Shaka langsung membawa Amora ke gendongannya, Roy yang melihat itu menatap waja Shaka dan bergantian menatap wajah Amora, kenapa mereka berdua sangat mirip.
" apa ini masih sakit " ucap Shaka memegang siku Amora yang terluka
dengan cepat Amora menggelengkan kepalanya berbohong jelas saja ia tidak ingin di obati oleh dokter ia takut di suntik, memang cita cita Amora ingin menjadi dokter hebat tetapi ia takut dengan jarum suntik.
Shaka tersenyum melihat nya, ada perasaan aneh di dalam hati nya saat ia menggendong Amora dan Shaka tidak tau perasaan apa itu, berbeda dengan Roy pria itu sedang memikirkan sesuatu entah apa yang di fikirkan nya.
" Amora " ucap suster Diana dengan nafas yang naik turun wanita itu dari tadi mencari Amora yang ia tinggal sebentar karena ingin membelikan ayam krispi pesanan Maura, tetapi setelah ia kembali Amora tidak berada lagi disana, dan hal itu membuat suster Diana panik lalu segera mencari Amora
" cuctel " ucap Amora lalu meminta turun dari gendongan Shaka , Shaka menurunkan Amora dari gendongannya
" apa Amora tidak kenapa napa " ucap suster Diana memeriksa seluruh badan Amora dan tatapannya jatuh kepada siku Amora yang terluka
" astaga.... kenapa bisa luka begini sayang " panik suster Diana
" Amora tadi tidak sengaja menabrak tuan saya nona " bukan Shaka yang menjawab nya melainkan Roy
suster Diana menganggukkan kepalanya lalu melihat kearah Shaka dan Roy " Maafkan nona saya tuan " ucap suster Diana sopan
keduanya hanya menganggukkan kepalanya
" ayo sayang Mommy mu dan Maura menunggu kita " ajak suster Diana kepada Amora seraya menggandeng tangan Amora
sebelum melangkah pergi Amora terlebih dahulu melihat kearah Shaka " Amola pelgi dulu ya om ganteng, daaa... " ucap Amora seraya melambaikan tangannya lalu melangkah pergi dari sana
Shaka tersenyum melihat nya lalu membalas lambaian tangan dari Amora, rasanya Shaka tidak ingin berpisah dari gadis kecil yang baru di temui nya itu, rasanya ia sangat dekat dengan Amora , Shaka ingin kembali mengikuti Amora tetapi di hentikan oleh Roy
" klien dari hongkong sudah menunggu tuan di restoran xxxx " ucap Roy menghentikan langkah Shaka
Shaka menarik nafasnya dengan kasar lalu melangkah kearah mobil nya.
.
.
.