Lanjutan If You Meet Me First dan prolog Joy and Jessica Stories.
Jordan O'Grady harus pensiun dini dari Manchester United akibat cidera berat yang dialaminya saat pertandingan final Liga Champions. Sulung dari Shane O'Grady dan Apsarini Neville itu akhirnya mengurus bisnis bir dan baja milik keluarga O'Grady. Saat Jordan berada di Cork Irlandia untuk membuat resort, dia menemukan seorang gadis yang tidak ingat siapa dirinya. Hanya Addie yang dia ingat dan Jordan memanggilnya Addie.
Tanpa Jordan tahu jika Addie adalah Adelaide McCarthy, seorang dokter dan putri pengusaha kapal tangker yang dibunuh oleh pesaing bisnisnya. Addie berhasil kabur namun dia mengalami amnesia. Demi melindungi Addie, Jordan pun menikahinya dan berusaha mengembalikan semua ingatannya hingga bisa memenjarakan pembunuh ayahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Bar
Ruang Rawat Addie
Jordan termangu saat Olan bercerita apa yang terjadi semalam saat pengawal itu membawakan sarapan. Jordan melihat istrinya yang masih tidur akibat efek bius kemarin.
"Jadi dua orang ini yang semalam ingin masuk?" tanya Jordan sambil melihat foto-foto yang diambil Olan semalam.
"Iya, J. Aku curiga mereka ada kaitannya dengan kasus kalian. Apa kalian akan lapor polisi?" Olan menatap Bossnya yang duduk di sebelahnya.
"Belum. Sementara belum karena aku fokus ke Addie dulu."
Jordan dan Olan menoleh saat terdengar suara ketukan di pintu. Tak lama wajah Shane O'Grady terlihat di baliknya.
"Daddy!" bisik Jordan karena takut membangunkan Addie.
Shane dan Apsarini pun masuk lalu Jordan memeluk kedua orangtuanya. Mata Jordan terbelalak saat melihat Bayu dan Ajeng pun datang, ditambah Hunter dan Doogie.
"Bagaimana Addie?" tanya Apsarini sembari mendekati menantunya.
"Alhamdulillah pelurunya through and through dan tidak kena organ vital. Aku sudah takut saja kalau kena apapun di perutnya," jawab Jordan.
"Addie sangat beruntung," ucap Shane sambil menoleh ke Olan. "Apakah ada sesuatu semalam?"
"Mr O'Grady ...." Olan pun berdiri dan memberikan foto-foto yang tadi dia perlihatkan ke Jordan.
"Oom Bayu, Tante Ajeng, kok ikut?" senyum Jordan sambil memeluk pasangan suami istri itu.
"Aku sih mau frontal kalau Ajeng tetap ngeyel ikut ... Tahu sendiri kan Tante kamu," jawab Bayu lelah.
Ajeng memeluk Jordan. "Kamu tidak cidera kan? Patah tulang, keseleo atau apapun?" tanya Ajeng perhatian.
"Alhamdulillah Tante. Hanya kakiku yang cidera dulu sakit sedikit dan sudah diberikan obat oleh Caroline. Rumput di lembah pas tebal-tebalnya jadi kami tidak sampai cedera parah. Hanya memar dan luka kecil." Jordan memperlihatkan tangannya yang luka tergores dan memar.
"Masih parah waktu kamu latihan di Dojo Jakarta waktu lebaran. Babak belur kan kamu sama Dendeng," kekeh Bayu.
"Itu kan karena Dendeng ngeyel Opa."
Ajeng menggelengkan kepalanya. "Aku lihat Addie dulu."
"Bay, aku rasa kita keluar dulu. Kita ke tempat makan dulu saja sambil membahas soal ...." suara Shane terhenti saat melihat Helen datang membawakan makanan.
"Whoah! Full team!" Helen langsung menyapa semua orang dan Shane meminta wanita itu menemani Apsarini dan Ajeng. Helen merasa senang karena makanannya pun ada yang makan meskipun para pria pergi untuk urusan bisnis.
"Kita kemana?" tanya Jordan.
"Bar milik paman Oliver McCloud. Kan belum buka," ucap Shane.
Oliver McCloud adalah buyut dari Louis McCloud ( baca Elang Untuk Rain ). Berbeda dengan ayahnya, Oliver memilih keluar dari bisnis keluarga dan membuka bisnis sendiri di Dublin.
"Oliver benar-benar anggota McCloud yang low profile," ucap Bayu.
"Tapi tetap saja kalau keluar McCloud nya ... Ya you know lah!" kekeh Shane sambil menghubungi saudara jauh mereka. "Ollie!"
***
McCloud Club Dublin
"Kalau aku tidak dengar Jordan dan istrinya kecelakaan, aku tidak percaya kamu menghubungi aku minta ruang pertemuan," senyum Oliver yang wajahnya sangat garis McCloud dengan rambut coklat tua, mata abu-abu yang sorotannya dingin.
Mereka pun saling berpelukan dan berjalan masuk ke dalam ruangan yang dipakai Oliver untuk meeting.
"Beer everyone?" goda Oliver.
"Really? Sepagi ini? Kopi saja lah Ollie!" jawab Bayu sebal. Yang benar saja minum bir belum ada jam sepuluh pagi!
Ollie terbahak. "Sorry. Oke ... Kopi dan camilan." Pria itu meminta salah seorang pegawainya yang sedang persiapan makanan untuk membuatkan camilan dan kopi.
"Oke. Ini bagaimana ceritanya Jordan dan ... Siapa nama istrimu?" Oliver menoleh ke Jordan.
"Addie."
"Addie ... apakah dari Adelaide?" tanya Oliver.
"Ya Oom."
"Bagaimana kamu tahu?" tanya Shane.
"Ini." Oliver mengambil pamflet yang tersimpan di laci lemari dalam ruangan itu. "Ada yang mencarinya secara konvensional." Pria itu meletakkan selembar kertas yang bertuliskan 'Missing Adelaide' lengkap dengan foto Addie disana.
"Kapan kamu dapat ini?" tanya Bayu.
"Sebulan atau dua bulan yang lalu. Aku tidak ingat."
"Jordan menikah hampir dua bulan ... Jadi kemungkinan dipasang setelah Addie terjun ke laut," gumam Shane.
"Apa yang terjadi sebenarnya Shane? Bayu?" tanya Oliver bingung. "Aku belum mendapatkan gosip tentang kalian dan baru dapat bahwa kamu kecelakaan." Oliver menatap Jordan serius.
"Kamu dapat info dari siapa?" tanya Bayu.
"Paddy."
Shane dan Jordan tidaklah heran. Jaringan ala leprechaun di kalangan orang-orang Irlandia tertentu, lebih cepat dari berita di ponsel.
Leprechaun adalah makhluk gaib dari cerita rakyat Irlandia, digambarkan sebagai pria kecil, tua, dan seringkali nakal, yang dikenal sebagai pembuat sepatu dan penjaga harta karun, terutama pot berisi emas di ujung pelangi.
"Bagaimana Paddy memberitahukan kamu?" tanya Shane.
"Lads, Paddy adalah pengunjung bar rutin disini setiap Minggu. Dia tahu aku bersaudara jauh dengan kalian jadi dia memberitahukan aku. Tahu sendiri kan bagaimana kekerabatan kita di bar?" senyum Oliver. "Sekarang ceritakan apa yang sebenarnya terjadi?"
***
Ruang Rawat Addie
Apsarini, Ajeng dan Helen menunggu sampai Addie sadar sembari makan pagi dari makanan yang dibawakan pembantu Jordan itu.
"Ini enak!" ucap Ajeng saat mencoba boxty.
Boxty
Boxty sendiri adalah pancake lezat khas Irlandia yang patut kamu coba yaitu boxty. Hidangan ini terbuat kentang yang diparut hingga halus lalu dicampurkan dengan beberapa bahan-bahan lainnya seperti tepung terigu, buttermilk dan telur. Setelah itu, adonan dimasak di atas wajan panas hingga warna kulit luarnya berubah menjadi kecokelatan.
Boxty memiliki dua cara penyajian yaitu dapat disantap secara langsung atau dihidangkan mirip tortilla dengan dilipat lalu bagian tengahnya diisi potongan daging dan sayuran. Jika di timur tengah seperti kebab.
Sumber IDNTimes
"Terima kasih Ajeng," senyum Helen. "Kamu mau resepnya?"
"Ih kirain nggak dikasih...."
Helen dan Apsarini tertawa.
"Mbak Ajeng memang hobi memasak ya?" senyum Apsarini.
"Sama kan sama kamu tho?" balas Ajeng.
"Aku kaget lho pas dengar Addie kena tembak dari Niel yang datang untuk gantian berjaga dengan Olan," ucap Helen.
"Aku tidak tahu apakah mas Bayu dan Shane tidak mengajak perang terbuka dengan Andrew McCarthy," gumam Ajeng.
"Menurutmu apa para klan O'Grady akan mengajak ribut klan McCarthy?" tanya Apsarini.
"Mereka membuat Addie hampir mati dua kali bukan? Tidak ada tiga kali!" jawab Ajeng geram.
Suara erangan Addie membuat ketiga wanita yang sebaya itu menoleh. Apsarini bergegas menghampiri Addie.
"Jo ... Jordan," bisik Addie.
"Sayang, ini mommy. Jordan sedang pergi bersama Daddy dan Oom Bayu. Mommy disini bersama Tante Ajeng dan Helen. Kamu butuh apa?" tanya Apsarini yang berdiri di sebelah Addie sambil mengelus rambut menantunya.
"Ha ... Us ... mommy."
Apsarini mengambil botol air mineral baru dan membukanya. Ibu tiga anak itu memasukkan sedotan dan memberikan ke Addie.
"Tunggu ... Apa Addie sudah kentut?" tanya Ajeng membuat semua orang menoleh ke wanita itu.
"Kayaknya ... Sudah."
Tiba-tiba suara kentut terdengar.
"Sorry," senyum Addie kikuk.
***
Yuhuuuu up Pagi Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu
benar bu Ajeng, sebelum minum harus dipastikan dulu kalo pasien yang habis operasi terutama daerah perut harus kentut dulu kali nggak bakalan kembung dan malah berbahaya buat si pasien
Pada turun gunung ini 6th generation 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
bkalan rusuh Dublin nih ... mrk tdk tau berhadapan dg keluarga yg aduhai gitu lho 🤭