"You must marry me!!!"
Itulah ucapan yang tiba tiba dikatakan oleh seorang wanita bernama Morning Dew Jensen pada seorang cassanova bernama Lucian Kingsford.
Pernah menjalani ONS, membuat Dew hamil anak dari Lucian Kingsford. Tapi Dew tak mengatakan hal tentang kehamilannya pada Lucian dan baru muncul setelah 8 tahun kemudian ketika anak mereka sudah beranjak besar.
Demi anak, akhirnya mereka pun terpaksa menikah meskipun tak ada rasa di antara mereka. Apakah akan tumbuh benih benih cinta pada mereka setelah menikah.
Yuk simak kisahnya...
FOLLOW instagram @ZARIN.VIOLETTA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
LUCIAN 32
Setelah itu Lucian dan Dew kembali ke dalam mobil dan kembali ke mansion mereka.
Lucian melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Di tengah perjalanan, ada mobil yang tiba tiba memotong jalan dan membuat mobil Lucian tertabrak mobil yang memotong jalan itu.
BRAAKK!!
Lucian mengumpat keras dan tampak sangat marah. Dew hanya terdiam karena terkejut dengan tabrakan yang menyebabkan bamper mobil mewah Lucian rusak dan terlepas karena tabrakan itu cukup keras hingga airbag mengembang.
Dew yang melihat pertikaian itu langsung keluar dari mobil. Lucian tampak memukul pemuda tanggung yang sedang mengomel dan dalam keadaan mabuk.
Belum sempat mencegahnya, Lucian sudah memberi bogem mentah ke arah pemuda itu. Beberapa teman pemuda itu tampak keluar dari mobil.
Keadaan mereka sama saja dengan pemuda yang sedang mabuk tadi. Dew tak bisa melerai perkelahian ini karena Lucian sudah memukul satu persatu 3 pria lainnya.
“Luc!!” panggil Dew panik.
Lucian tak menggubris panggilan Dew dan salah satu pria tampak mendatangi Dew ketika pria itu terjatuh di atas jalanan aspal.
Lucian yang melihat hal itu langsung menarik tangan Dew dan menendang keras perut pria itu.
BUG
Lucian melepaskan tangan Dew dan menghampiri pria itu lalu menginjak injak tubuhnya karena mungkin Lucian sedang sangat kesal saat ini.
Tak lama kemudian ada bunyi sirine mobil patroli polisi. Dew menarik tangan Lucian agar pria itu menghentikan tindakan brutalnya.
Polisi tampak mendatangi mereka dan Dew langsung maju menghadapi dua orang polisi itu karena Lucian tampak masih emosi.
"Menabrak mobil kami dan mereka semua dalam kondisi mabuk. Lalu mereka mulai menyerang kami dan kami melawannya," ucap Dew tanpa rem.
"Bisakah anda ke kantor polisi untuk menjelaskan hal ini lebih detail?" ucap polisi.
"Ada CCTV di sana. Kalian hanya perlu melihat hal itu dan kami tak perlu menjelaskannya," kata Lucian sembari menunjuk ke sudut jalan.
Lalu Lucian menarik tangan Dew dan naik ke dalam mobilnya sendiri.
"Kami tak meminta ganti rugi tapi penjarakan semua berandal itu," ucap Lucian yang kemudian masuk ke dalam mobilnya.
"Tapi, Tuan ..."
"Catat saja plat nomer mobilku lalu hubungi pengacaraku," sahut Lucian dari jendela mobilnya dan kemudian memundurkan mobilnya lalu kembali melaju meskipun bamper mobilnya lumayan rusak.
Dew melihat wajah Lucian yang masih menyiratkan emosi. Karena insiden tadi, membuat mereka sampai tengah malam di mansion.
Dew memilih diam dan tak bicara karena tampaknya suasana hati Lucian sedikit memburuk karena insiden itu.
Setibanya di mansion, Dew dan Lucian turun dari mobil. Tak ada obrolan dan mereka berjalan masuuk ke dalam mansion.
"Aku akan ke ruang kerjaku sebentar untuk bicara dengan pengacaraku," kata Lucian.
"Hmm," sahut Dew dan mereka berjalan berpencar.
Baru kali itu ia melihat Lucian yang terbakar emosi dan membuatnya se-brutal itu meskipun sebenarnya pemuda pemuda tadi yang memulai menyulut emosinya.
Dew kemudian melepas pakaiannya dan naik ke atas ranjang. Lama Dew menunggu Lucian hingga akhirnya wanita itu tertidur pulas karena satu jam lamanya, Lucian tak kunjung masuk ke dalam kamar.
Beberapa menit setelah Dew tertidur, Lucian masuk ke dalam kamar. Pria itu melihat Dew sudah tertidur pulas dan pria itu tak ingin mengganggu tidur sang istri yang tampaknya sudah sangat lelah itu.
Lucian membuka pakaiannya lalu tidur di sebelah Dew. Lucian menatap wajah yang tertidur itu dan kemudian mengecup keningnya.
"Good night," bisik Lucian dan pria itu pun ikut memejamkan matanya.
Dew membuka matanya dan kemudian mengusap lembut pipi Lucian dengan tangannya. Lucian kembali membuka matanya.
"Aku menunggumu," ucap Dew berbisik lalu mengecup lembut bibir Lucian.
Tak membuang waktu, akhirnya Lucian membalas kecupan itu dengan ciuman yang juga lembut tanpa terburu -buru.
(Nungguin yaaakk??? Eaaakk..wkwkwk.. Sabar yaakkk ...)