NovelToon NovelToon
Hasrat Satu Malam With Calon Ipar

Hasrat Satu Malam With Calon Ipar

Status: tamat
Genre:Badboy / Nikahkontrak / Nikahmuda / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Romansa / Tamat
Popularitas:20.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: DF_14

Haikal Sebastian Keano, tidak menyangka bahwa wanita yang telah melakukan cinta satu malam dengannya adalah calon istri kakaknya, Ghisell Carissa Adelardo. Karena yang mereka lakukan disaat mereka sedang sama-sama mabuk.

Padahal sang kaka, Rafael, begitu sangat mencintai Ghisell, dan Ghisell juga mencintai Rafael, apalagi sebentar lagi mereka akan menikah.

Lalu bagaimana kisah mereka nanti?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga Puluh Dua

"Tadi siang aku ketemu adiknya Rafael, kita ada meeting. Rupanya dia yang akan mengurus pernikahan anak kita dari A sampai Z." Cerita Ghea kepada suaminya. Malam ini dia sedang makan malamnya bersama suami tercinta di rumah.

Gibran begitu sangat menikmati makan malamnya. Masakan sang istri memang tidak diragukan lagi, selalu memanjakan lidah. "Waw Rafael beruntung dong punya adik yang baik. Hmm... Galvin di suruh pulang, gak bisa katanya, dia sangat sibuk."

"Ya udah gak apa-apa, Ghisell malah yang nyuruh gak usah memaksakan Galvin pulang ke Indonesia."

Gibran menatap lembut istrinya, dia tidak menyangka rumah tangganya bisa sebahagia ini walaupun banyak sekali rintangan yang mereka hadapi, dia mendaratkan kecupan di bibir manis istrinya, "Mumpung Ghisell belum pulang."

Ghea tersipu malu, "Ish... disini ada Bik Angel. Ingat umur!"

"Kan ada di dapur. Lagian ranjang kita masih kuat dan panas." Gibran terkekeh.

Wajah Ghea jadi merah merona, dia memang tidak merasa menua karena suaminya selalu mencintainya dengan begitu besar, selalu memperhatikannya dan masih mesra dari dulu. Dia berharap rumah tangga Ghisell dan Rafael mengalami hal yang sama, dia ingin anaknya menikah dengan pria yang tepat dan begitu sangat mencintainya.

"Sepertinya Ghisell mirip sama kamu ya sayang, agak jutek."

"Ghisell bersikap jutek kalau lagi kesal sama sama seseorang, aslinya dia manja dan lucu. Gak kerasa anak kita udah tumbuh dewasa, sebentar lagi kita akan jadi nenek dan kakek." Ghea mengatakannya dengan tersenyum penuh rasa bahagia.

"Kok merasa tua banget ya kita, padahal aku masih mau nambah anak lagi, adek buat Ghisell dan Galvin." Gibran mengatakannya sambil terkekeh.

Pembicaraan mereka terhenti saat melihat Ghisell pulang ke rumah.

"Ghisell, kamu udah makan sayang?" tanya Ghea dengan lembut.

Ghisell tidak ingin terlihat sedih di depan mama dan papanya. "Udah, Ma. Ghisell mau langsung tidur dulu ya. Capek banget." Ghisell segera menaiki anak tangga menuju lantai atas.

"Ghisell kenapa ya? Apa dia lagi ada masalah?" gumam Ghea.

"Mungkin Ghisell lagi kecapean dan ingin beristiahat dulu." Gibran menanggapi perkataan istrinya.

Setelah sampai kamar, Ghisell duduk di atas ranjang sambil memeluk kedua lututnya. Dia menangis lagi. Mengapa dunia ini begitu kejam padanya? Dia harus menjalani hidup yang tidak sesuai dengan keinganan dan harapannya.

Mobil Haikal ada di basement apartemen tempat Raymond tinggal, karena itu tadi mereka menggunakan mobil Ghisell. Dan Haikal yang menyetirnya sampai ke depan rumah Ghisell. Ghisell tak berbicara sepatah katapun, begitu keluar dari dalam mobil, dia langsung masuk ke dalam rumah.

Haikal memutuskan berjalan kaki tanpa arah dan tujuan untuk menenangkan diri, dia masih menyusun kata yang tepat untuk apa yang akan dia bicarakan kepada keluarganya. Walau dia tau konsekueni apa yang harus dia terima nanti.

Dia beberap kali mengirim pesan pada Ghisell.

[Aku minta maaf, maaf membuat kamu berada dalam kesulitan.]

[Aku tau malam ini kamu sangat sedih, aku ingin sekali menemani kamu, tapi belum bisa. Tapi aku harap kamu bisa menjaga kesehatan kamu. Kamu boleh benci aku sesuka hatimu, tapi aku janji aku tidak akan menyerah untuk mengembalikan kebahagiaan kamu]

Walaupun dia sadar ternyata Ghisell masih memblokir nomornya.

Langkah Haikal terhenti saat melewati sebuah klub, dia melihat Rafael sedang diboyong oleh seorang wanita, dia tau wajah wanita itu karena wanita itu sepeti parasit buat Rafael.

"Kak Rafael?"

Rafael mabuk berat, dia terus meracau tidak jelas. Padahal niatnya hanya minum satu dua gelas saja. Namun dia malah kebablasan, apalagi Chika terus memberinya minuman yang begitu banyak.

"Ghisell, aku mencintaimu, tapi kenapa... kenapa aku merasa sakit setiap melihatmu."

Ghika membawa Rafael masuk ke sebuha hotel, dia berkata di dalam hatinya apakah aku harus memanfaatkan situasi seperti ini agar Rafael tidak jadi menikah dengan wanita yang sudah merebutmu dariku?

Begitu memasuki hotel, Rafael memperhatikan dengan seksama suasana di hotel itu.

"Ahh... dimana ini? Aku dimana?" Rafael tidak bisa berpikir jernih. Dia menggelengkan kepalanya karena merasa sangat pusing.

Chika memegang wajah Rafael, "Aku ingin malam ini kamu menjadi milikku. Selamanya menjadi milikku."

Rafael terkekeh, "Padahal selama ini aku selalu menahan diri untuk tidak menyetuhmu. Baiklah kalau itu mau, aku juga menginginkanmu Ghisell sayang."

"Baiklah, ayo kita masuk ke kamar." Chika membuka pintu kamar hotel. Dia tidak peduli jika dia dianggap Ghisell. Yang penting Rafael akan menjadi miliknya.

Namun dia terkejut tiba-tiba ada yang menahannya. Rupanya dia Haikal.

"Kenapa kamu bawa kakakku kesini?" bentak Haikal.

Chika jadi gelagapan dibuatnya, "A-aku, aku hanya ingin mengantarkannya saja."

"Kamu pikir aku tidak tau, selama ini kamu naksir kakakku kan?" Haikal waktu itu mendengar pembicaraan kedua orang tuanya yang memperingati Rafael untuk tidak terlalu dekat dengan Chika karena sebentar lagi Rafael akan menikah dengan Ghisell.

Haikal menarik badan Rafael, "Biar aku saja yang urus dia." ketusnya.

Chika menatap Hiakal dengan penuh rasa kecewa, dia memilih pergi dengan mendengus kesal karena rencananya telah gagal.

...****************...

"Ya ampun, ada apa dengan kakakmu ini? Kenapa dia malah mabuk seperti itu?" tanya Karin, dia mengekori Haikal yang menggendong kakaknya di punggungnya.

Karin membukakan pintu kamar, lalu Haikal masuk ke dalam dan merebahkan tubuh Rafael di atas kasur sana.

Haikal tidak menjawab pertanyaan mamanya, karena dia tidak tau apa penyebab kakaknya mabuk sepeti ini. Walaupun dia menduga ada hubungannya dengan Ghisell. Membuatnya merasa bersalah.

"Papa mana , Ma?"

"Papa lagi di ruang kerja, papamu gak tau kakakmu mabuk seperti ini, papamu pasti sangat marah." Karin mengatakannya sambil menyelimuti tubuh Rafael yang sudah terlelap.

"Ada yang ingin aku bicarakan sama mama dan papa." Haikal mengatakannya dengan sungguh-sungguh.

Malam ini, saat waktu berdentang tepat jam 9 malam, saat itu Bara dan Karin ada di ruang tengah karena Haikal ingin mengajak mereka berbicara.

Haikal bersimpuh dihadapan mama dan papanya yang sedang duduk di kursi. Dengan sedikit menundukan kepala.

"Haikal, kamu ini kenapa sayang? Cepat duduk di kursi!" Karin kaget tiba-tiba Hailkal bersimpuh dihadapan mereka.

Bara hanya terdiam, mengerutkan dahinya, jika Haikal bersikap seperti itu artinya dia telah melakukan kesalahan secara fatal.

"Haikal minta maaf , maafkan Haikal. Karena tidak bisa menjaga keharmonisan di rumah ini."

"Maksudmu apa sayang?" Karin tidak mengerti.

"Kesalahan apa yang kamu perbuat?" tanya Bara dengan nada tegas.

Haikal menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya dengan pelan, dia begitu sangat gugup, tapi dia harus berani bicara, dia harus siap jika papanya akan memukulnya atau Karin memarahinya "Wanita yang aku ceritakan kepada mama papa, wanita yang tanpa sengaja aku nodai, wanita itu sekarang sedang mengandung anakku."

Bara dan Karin menghela nafas berat, tentu saja merasa terpukul, tapi bagaimanapun namanya seorang anak adalah anugerah, tidak pantas disalahkan kehadirannya.

"Bawa wanita itu ke rumah ini, kalian harus menikah. Kamu harus bertanggung jawab!" Bara mengatakannya dengan sedikit emosi.

"Tapi masalahnya wanita itu..."

"Kenapa dengan wanita itu? Apa dia menolakmu lagi?" Kini giliran sang mama yang angkat bicara.

"Wanita itu Ghisell, calon iparku."

Perkataan Haikal bagaikan petir yang menggelegar, sangat mengejutkan. Begitu menusuk dan menikam sampai ulu hati. Bagaimana bisa Haikal telah membuat calon iparnya hamil padahal pernikahan kakaknya dan Ghisell tinggal menghitung hari.

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya...

Bagi yang belum baca, ini kisah mama papa Ghisell ( Ghea-Gibran)

Dan ini kisah mama papanya Haikal dan Rafael ( Bara-Karin)

1
Tetty Permata Mawiney
hahaha lucu bgt sih luna
Randa Ku Depresi
bnyk iklan nx ampun deh
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
HAIKAL GEISEL😍🔥🔥
Nicko Putra Jelita
cerita nya memang asik
Muna Junaidi
💪🏻💪🏻💪🏻🔥🔥🔥
Kostum Unik
Sok jual mahal bgtu Giselle
Tetti Herman
jodohin aja Ebel sama lemond Thor!!!!
Tetti Herman
nah kan Hamidun
Yulia
keren 👍
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
merpati putih
fantasi nya sangat liar
merpati putih
haredang Thor ☺️😂
Starry💫
Ternyata aku sudah baca novel Mak bapaknya, tapi udah lupa alurnya kek mana, sebab kelamaan hibernasi 😆
mawar putih
dasar pemaksa☺️
mawar putih
nama anaku Haikal 😎🤭
Bunda SalVa
panas panas 😅😅
Bunda SalVa
wahhh Haikal serasa dapat double jackpot 😄😄😄
Bunda SalVa
omah rosa yang terbaik pokoknya 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻😄😄😄
Bunda SalVa
Haikal haikal bener2 usil kamu ya 😄😄
mardiana sari
chika iblis sahabat macam ap itu?😡😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!