Season 2 lanjutan dari sekuel putri Perawan milik daddy
harus baca season 1 dulu baru season 2 yaaa
Aksi balas dendam sempurna para Daddy karena kesalahpahaman di masa lalu, akan kah berakhir penuh cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dalam persiapan
Saat semua orang Tiba di markas the red mafia, tampak susunan senjata api memenuhi satu ruangan di bawah sana.Dan 3 perempuan termasuk winda tampak sedang mempersiapkan diri mereka.
"Hera, kau akan memancing masuk di awal bersama salah satu anggota red mafia"
"Dengan senang hati"
Hera mengedip kan bola matanya sambil mengunyah permen karet milik nya, lantas melewati masuk ke sebuah ruangan untuk berganti pakaian.
"Eve kau tahu tugas mu"
"Of course baby, mari mengambil berlian Afrika. nya"
Eve terkekeh sambil sibuk memasang beberapa senjata ke tubuhnya, Seorang pria mencoba membenahi posisi senjata eve.
Beberapa senjata mulai di selipkan disekitaran betis dan paha, earphone bluetooth tampak sudah terpasang di masing-masing telinga.
Eden mulai memakai rompi anti peluru yang ada di hadapannya, kemudian dia menggunakan sarung tangan berwarna hitam itu secara perlahan, lantas menyelipkan senjata di sepatu dan pinggang nya. Kemudian dia mencoba memeriksa senjata terakhir yang ada di tangan nya.
"Aku tahu kau seorang penembak jitu dan juga pembalap yang cukup dapat di andalkan"
Abigail menepuk pundak Eden.
laki-laki itu terkekeh.
"Aku selalu kalah dari mu dan uncle bahrat untuk urusan balapan liar"
lanjut Abigail.
Eden menaikkan ujung bibirnya.
"Tapi tetap uncle bahrat lebih baik dari pada diri ku"
ucap Eden sambil melirik ke arah bahrat.
Disisi lain tampak Winda mengambil satu senjata dan mencoba mengukur jarak tembak nya.
"Yeah, i love it"
ucap Winda cepat kemudian menurunkan senjata nya.
Murat mulai memasukkan peluru ke dalam senjatanya, sambil sesekali dia menyesap minumannya, menoleh ke arah Abigail dan aland yang tengah sibuk mencari senjata terbaik mereka.
"Oh shi..t"
Umpat Abigail.
"What?"
"Aku suka gaya perempuan yang bernama Hera itu, God meng gai..rahkan"
Murat menaikkan alisnya.
"Aku fikir kau tidak tertarik pada perempuan?"
Seketika Abigail memicingkan mata nya.
"Kau fikir aku seorang homo..sek..sual..isme?"
Bayangkan bagaimana ekspresi Abigail.
Murat dan Aland terkekeh.
"Ini sangat tidak lucu, kau tahu aku normal, bahkan aku bisa membuat perempuan itu hamil malam ini juga"
Murat menaikkan ujung bibirnya.
"Oke aku baru yakin setelah kau mendapatkan seorang gadis, mengajak nya berkencan dan menikahi nya"
"Bintang ku sedang tidak bersinar terang"
umpat Abigail sambil menyelipkan senjata di belakang pinggang nya.
"Kau yang terlalu pemilih"
ucap Murat cepat.
Abigail diam sejenak,dia mencoba untuk berfikir.
"Hmm aku fikir mungkin"
Murat terkekeh.
"Oh God untung semua keluarga Al Jaber suka melakukan latihan menembak sejak kecil, aku tidak bisa membayangkan ketika diri ku menjadi Edo"
Aland terkekeh saat ingat cerita bahrat soal Edo.
"Dia hanya belum terbiasa"
Setelah berkata begitu, seseorang tampak membantu memasang jas anti peluru ke tubuh Murat dan Aland secara bergantian.
"Aku tidak begitu yakin"
ejek Abigail.
"Dia terbiasa menghadapi darah dan luka, hanya belum terbiasa menghadapi peluru saja, jika di latih"
Murat mencoba mengarahkan senjata nya ke arah kepala Abigail.
"Bammmm"
Ucap Murat kemudian.
"Dia akan menjadi kecanduan"
Abigail tampak menaikkan bahu nya.
"Yeah, may be"
Di sudut kursi,Bahrat terlihat tengah menyesap minuman nya sedikit demi sedikit, dia tidak butuh terlalu banyak senjata dan amunisi, sebab dia jelas bertugas membawa semua orang selama dijalanan, mereka yakin akan ada aksi heroin dalam pengejaran, dan Bahrat jelas harus memantau pergerakan semua orang dari mobil Van belakang bersama beberapa tim lain nya.
Beberapa anggota red mafia tampak sibuk mempersiapkan diri mereka masing-masing dengan cara yang begitu santai.
Winda duduk dengan santai di samping bahrat.
"Aku cukup salut saat tahu apa pekerjaan mu yang sebenarnya, Winda"
Bahrat bicara sambil menoleh ke arah Winda.
"Meskipun tidak tahu pekerjaan persis mu apa, tapi saat tahu seorang gadis yang selalu hilir mudik dengan malu-malu bersama Selena saat masih sekolah dulu di rumah keluarga Al Jaber membuat aku cukup terkejut"
Winda tertawa kecil.
"Cover luar mu benar-benar menutupi Sisi pemberani dan mencengangkan dari seorang Winda"
"Bahkan kau dan eve berani terjun di dunia mafia dan memegang senjata cukup membuat terkejut keluarga Al Jaber"
lanjut bahrat.
"Orang-orang punya cara mereka sendiri-sendiri untuk bertahan hidup, tapi orang-orang juga punya pekerjaan yang mereka anggap begitu mereka cintai, aku dan eve mencintai pekerjaan yang penuh dengan tantangan uncle, awalnya memang cukup terkejut tapi lama-lama ini menjadi sesuatu yang membuat kami begitu mencintai pekerjaan kami"
Ucap Winda cepat.
Tiba-tiba dari arah dalam muncul Hera dan seorang laki-laki di samping nya.
"Siap ber aksi sayang?"
Hera bertanya sambil menatap ke arah semua orang
Bern tampak mengokang salah satu senjata di tangan nya.
"Tentu saja, Mari mulai meraih kesenangan bersama"
tanda tanda langsung ijab sahhh inii
gk kebayang kalau aku naik mobil sekencang itu
hahahaq
kakak tetep ngasih tau readers yg gk mau ngulang langsung ke part 32
menurut ku ini bagus