NovelToon NovelToon
Si Manis Kesayangan Cowo Tantrum

Si Manis Kesayangan Cowo Tantrum

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Enemy to Lovers / Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:518
Nilai: 5
Nama Author: love_chan

Laura gadis berparas cantik, manis dan polos namun sayangnya dia sangat tak percaya diri dengan wajah nya itu. karena memiliki mata biru laut yang indah.
selama ini laura selalu berpikir hidupnya sangat kosong dan hampa meski ayah nya selalu memberikan cinta padanya, namun yang dia inginkan kasih sayang seorang ibu yang sudah lama dia tak merasakan.
tiba-tiba hidupnya berubah seperti tersambar petir setelah bertemu dengan laki-laki tampan. namun sifatnya yang membuat laura sangat kesal.
"ck, dasar jelek! minggir lo" ucapnya dengan mendorong tubuh laura yang mungil.
"yang seharusnya minggir itu lo, gak punya mata emangnya? padahal lo sendiri berdiri ditengah jalan dasar bigfoot!" sahut laura yang sedang membawa tumpukan penuh buku ditangannya.
kayden merigoh ponselnya disaku ia menekan aplikasi browser dan mencari nama bigfoot yang disebutkan laura.
telinga kayden memerah dia menatap tajam kearah laura. "hahaha, lo bilang gue apa tadi?"
"gue bilang bigfoot, lo tuli emang!" cetus laura

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon love_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan singkat

Angin malam yang begitu dingin dan langit penuh dengan bintang, begitu banyak orang bersuka ria berkumpul dengan keluarganya.

Laura menikmati malam ini dengan semangkuk mie ayam dan beberapa camilan yang ia beli.

Ia menikmati setiap suapan mie ayam yang dia beli, terdengar suara seseorang yang tak pernah dia dengar.

Dengan ia sepontan menoleh kearah sumber suara itu, mata laura berkaca-kaca sosok seseorang yang selalu ia rindukan setiap tidur.

"Calvin jangan jauh-jauh main nya sayang.." ucap wanita paru bayah itu.

Wanita paru bayah itu menghampiri anak kecil yang asyik bermain. "Mama udah bilang jangan jauh-jauh mainnya dong."

"Cavin cuka belmain dicini ma." Ucap calvin dengan antusias.

Wanita paru bayah itu mengusap lembut pucuk rambut putra nya. "Iya mama tau, tapi kita pulang yuk udah malam besok kamu harus sekolah."

Calvin menggelengkan kepala. "Nda mau, cavin mau dicini mama.." tolaknya.

Sang ibu terus membujuk putranya untuk pulang karena jam sudah menunjukan waktu 21:00 malam.

Calvin menangis keras anak kecil itu tak ingin pulang dan berlari kearah laura yang sedari tadi memperhatikan mereka.

Calvin terjatuh didepan laura, audrey segera berlari melihat putra nya terjatuh.

Laura membantu calvin untuk bangun dan mengusap air matanya. "Jangan nangis ya kamu anak yang kuat."

"Hikss, cakit mama..."

Audrey langsung memeluk calvin dengan erat, ia mengusap punggung kecil calvin dan meniup tangan kecil calvin dengan lembut.

Laura hanya memperhatikan itu dengan mata berkaca-kaca, dulu ketika ia jatuh pasti audrey akan melakukan hal sama padanya.

"Aduh anak mama masa nangis sih, kamu kan captain amerika yang kuat." Ucap lembut audrey.

"Maaf ini barang si adik." Laura memberikan mainan calvin yang terjatuh.

Audrey mengulurkan tangannya betapa terkejut dihadapan dia saat ini, putri yang ia tinggal dan masih membutuhkan sosok seorang ibu.

"Oh terimakasih." Ucap audrey.

Audrey menggendong calvin hendak pergi laura langsung memanggil audrey dengan sebutan 'mama'.

"Mama.." panggilnya dengan berat.

Audrey tak menoleh sama sekali yang membuat laura semakin sedih. "Ma ini aura.."

Audrey enggan menatap putrinya, ia memilih pergi dari sana tanpa mengatakan apapun. Laura hanya menatap sedih kepergian audrey yang selalu dirindukan selama ini.

Laura menahan tangisnya dan memilih pergi dari taman, ia terus menahan rasa sakit dan sedih ketika sang ibu tak mengenali nya.

Dan pada akhirnya tangis laura pecah didekat halte bus, laura berjongkok dan memegang dadanya terasa sangat sesak.

"Mama kenapa gak kenal sama gue? Selama ini gue berharap bisa ketemu sama mama." Lirih laura.

Laura terus menangis tak bisa ditahan lagi, selama ini dia selalu menahan semuanya bersikap dewasa. Namun, ia masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu meski charles sudah memberikan segalanya.

Bagi yura kasih sayang seorang ibu dan seorang ayah sangatlah berbeda, tapi dia tak pernah mengeluh terkadang berharap dalam tidurnya bisa melihat sang ibu lagi.

"Hikss, hikss, setiap malam emang gue selalu minta sama tuhan supaya ketemu sama mama. Tapi, ini terasa sakit saat mama pura-pura tak kenal sama gue." Ucap perih laura.

Laura menatap langit malam yang indah namun keindahan itu hanya sementara, sebuah motor sport hitam berhenti didekat sepeda milik laura.

Pengendara motor tersebut turun dari motor dan berjalan menghampiri laura. "Ngapain disini?" Tanya nya.

Laura mendongakan wajahnya mata yang sembab karena menangis, ia tak merespon pengendara motor tersebut dan beranjak bangun.

Pemuda itu menahan tangan laura yang hendak pergi, laura menoleh dan menepisnya dengan kasar.

"Jangan sentuh gue, dasar mesum!" Cetus laura.

Pemuda itu menaikan sebelah alis dibalik helm full nya itu. "Lo bilang apa tadi?"

Laura berdengus kesal mengapa harus bertemu dengan orang aneh malam ini. Laura menatap tajam pada pemuda itu, dan mendorong nya agar tak menghalangi jalan nya.

Tanpa mengatakan apapun laura pergi dengan sepedanya, pemuda itu mengepalkan tangan merasa kesal dengan tingkah menyebalkan laura.

*****

Sementara ditempat lain terdengar suara alunan musik DJ yang penuh gairah, warna lampu berkelap kelip mengikuti suara musik dengan penuh semangat. Dimeja lain tampak dua pemuda tampan menikmati malam yang menyenangkan.

"Gimana udah ada kabar dari kayden?" Tanya alton meneguk segelas minuman yang mereka pesan.

Daniel menggelengkan kepala. "Belum, tante agatha juga gak ada balasannya."

"Bukannya dia ada pemotretan hari ini, Terus lo udah bilang sama jimmy?"

Daniel menganggukan kepala dengan malas. "Gue udah bilang sama si jimmy kalau kayden lagi sakit."

Mata alton tertuju pada seseorang yang sangat dia kenali. "Eh itu si keane bukan?" Tunjuk alton.

Daniel melihat kearah yang alton tunjuk. "Bukan."

Alton merasa bingung dan yang jelas itu keane ketua osis di Astoria Heights Academy.

"Itu si ketua osis kita dan, liat dia masuk ke ruang VIP gak nyangka gue. Disekolah sok taat peraturan tapi diluar gak beda jauh sama kita." Celetuk alton yang merasa jijik, selama ini dia tak menyukai keane yang menurut nya selalu pakai topeng.

Daniel tak perduli dengan perkataan alton, selama orang itu tak mengusiknya maka daniel takkan mengganggunya.

Tak lama keane keluar bersama seorang gadis dan merangkul nya begitu mesra, alton yang melihat itu semakin muak dan jijik.

"Ck, bisa-bisanya dia bawa cewe polos kaya gitu kesini." Gerutu alton.

Alton memang pria brengsek namun dia tak pernah merusak gadis polos, dia hanya melakukan denga gadis yang sudah dirusak oleh pria lain.

"Lo kenapa kaya gak suka banget sama si keane?" Tanya daniel.

Alton menggedikan bahunya dan sambil meneguk minuman nya. "Entahlah, menurut gue dia itu orang yang hidupnya selalu pakai topeng kemana-mana."

Daniel mengerti dengan maksud alton meski sahabatnya brengsek dengan wanita, tapi dia selalu menjadi dirinya sendiri tanpa harus memakai topeng.

"Itu bukan keane, tapi kembarannya." Celetuk daniel.

Keane menaikan sebelah alisnya. "Tau dsri mana lo?"

Daniel malas menjelaskan karena saat kelas 1 dipertengahan semester, keane adalah murid pindahan dari US.

"Gue dulu satu kelas sama dia dan tuh anak murid pindahan, terus gue pernah dengar dari mulutnya sendiri kalau dia punya kembaran yang jauh berbeda dengan nya."

Alton sebenarnya masih percaya dengan perkataan daniel, tak mungkin saudara kembar sampai semirip itu dan pastinya ada perbedaan mau itu mata hidung atau bibir.

"Menurut gue itu si keane bukan kembarannya, emang didunia ini ada kembari identik tapi pasti ada perbedaan nya sedikit dan." Sahut alton yang menolak percaya.

~o0o~

Beberapa menit perjalanan pulang akhirnya laura sampai dirumah, ia langsung memarkiran sepeda dan melangkan kaki masuk kedalam rumah.

Ia melihat disekeliling rumah tampaknya charles belum pulang dari kedai, dengan langkah cepat laura masuk kedalam kamar dan mengunci pintu.

Laura masih teringat bagaimana ekspresi sang ibu ketika melihatnya tadi, dan betapa bahagia nya dia memiliki seorang putra.

1
Ersa yuni Alfiani
fresh untuk dibaca
sunshine wings
🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️😅😅😅😅😅
sunshine wings
Kayden imaginasinya gilaaa.. 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
Apa tak lebih kurangnya sakit mental ya begitu? 🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️
sunshine wings: ❤️❤️❤️❤️❤️
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!