Hai ...readers cerita ini sequel dari dua novel author ya MENGEJAR CINTA ISTRI TETANGGA dan AKU YANG KAU LAMAR DIA YANG KAU NIKAHI.
" Kita putus ..." ucap seorang wanita cantik yang berpostur tinggi.
Zayn terpaku mendengar perkataan kekasihnya.
ia menatap kekasihnya yang bernama lily dengan tatapan tak percaya, tanpa ada hujan badai tiba-tiba kekasihnya meminta putus di mana ia ingin memberikan sebuah hadiah ulang tahun untuk nya.
" kenapa kita putus, apa ada kesalahan yang aku lakukan ?" tanya zayn masih diam di tempatnya.
" Kamu selalu mengabaikan ulangtahunku " ucap lily.
Zayn mengeryitkan dahinya.
" dan aku sudah muak dengan hubungan kita, dan aku malu " ucap kembali lily dan kemudian pergi meninggalkan zayn yang masih berdiri terpaku menatap punggung kekasihnya yang semakin menjauh.
Zayn berdiri di tepi pagar pembatas sebuah rooftop gedung apartemen, matanya menerawang ke arah bawah.
" tinggi sekali gedung ini..." ucap zayn.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2. Putus
" Apa yang kalian lakukan " ucap Zayn datar, wajahnya terlihat tenang, tak ada raut marah ataupun sedih.
Lily tersentak saat menoleh ke arah suara, saat melihat siapa yang ada si situ, ia terkejut dan sontak menyentak tangan azka yang memegang tangannya.
" Zayn..." ucap Lily pelan,
Tangan Lily di tahan oleh Aska saat Lily hendak mendekati Zayn. kemudian ia menghentikan langkahnya.
Lily akhirnya berdiri di samping Aska dan menatap Zayn yang berjalan mendekati mereka berdua.
" Apa maksudnya ini ?" tanya Zayn dengan tatapan datar tapi matanya penuh luka.
Lily dan Aska terdiam di hadapan Zayn, tangan mereka masih terpaut, Zayn menatap tangan mereka, tatapannya sendu, tangannya mengepal keras, hatinya sakit, ingin sekali Zayn menghajar Aska, tapi ia berusaha berfikir tenang.
Aska adalah teman satu club sepakbola di kampusnya, walaupun bukan teman dekat tapi mereka sering jalan bareng bersama yang lainnya.
Aska juga ketua BEM (badan eksekutif mahasiswa ) di kampus, sedangkan lily adalah Anggota dari BEM juga.
" Kita putus..." Ucap Lily saat Zayn menatap dirinya, yang seolah oleh tatapannya meminta penjelasan.
" Apa ada kesalahanku yang membuatmu tidak nyaman saat bersamaku?" tanya Zayn dengan tenang, tapi pandangannya tak lepas dari wajah cantik Lily.
" Kamu terlalu sibuk dengan keluargamu dan jualanmu, aku bosan setiap aku ulang tahun, kamu selalu bersama keluargamu, aku juga ingin bersamamu saat hari ulang tahunku " ucap Lily.
" Bukankah dari awal kamu sudah tahu ulang tahun mamaku sama dengan ulang tahunmu " ucap Zayn.
" Apa tidak bisa sekali saja kamu meluangkan waktu sehari saja bersamaku saat aku ulang tahun, sehari saja, bukankah kamu setiap hari sudah bersama mamamu " ucap Lily.
Zayn menghela nafasnya dan menatap sendu Lily, Zayn selalu melewatkan hari ulang tahun Lily, tapi besoknya dia selalu merayakannya berdua sampai malam, jalan seharian, makan berdua, nonton bersama atau pergi ke pantai berdua, dan tak lupa Zayn selalu memberi hadiah pada Lily.
ini Adalah tahun ke tiga mereka menjalin hubungan.
Memang beberapa minggu ini sikap Lily sedikit berubah, susah di temui karena alasan sedang mengerjakan skripsi, saat di hubungi juga jarang di angkat, tapi Lily langsung mengirim pesan kalau dirinya sedang sibuk belajar, dengan alasan ia tak ingin kehilangan beasiswa nya.
Zayn memaklumi semuanya, karena Zayn tahu Lily bisa kuliah di Universitas Manggala karena beasiswa, maka dari itu saat Lily mengatakan kalau dia sibuk belajar Zayn tak pernah mempermasalahkan bahkan Zayn sering mengirim makanan atau cemilan lewat aplikasi untuk menemani belajar kekasihnya itu.
" Apa hanya itu alasan kamu memutuskan aku ?" ucap Zayn masih dengan tatapan sendu.
" hubungan kita sangat membosankan Zayn, kita hanya stuck di situ-situ saja, tak ada perkembangan dalam hubungan kita, setiap hari kamu hanya sibuk berdagang dengan motor bututmu itu " ucap Lily.
" Apa kamu malu punya kekasih penjual kripik pisang yang hanya memiliki motor butut ini " ucap Zayn.
Tak ada jawaban dari Lily, Zayn tersenyum tipis, ia tahu alasan ulang tahun hanyalah alasan bohong, ia tahu Lily pasti malu dengan statusnya yang banyak orang ketahui kalau dia adalah hanya seorang penjual kripik pisang.
" Diam mu adalah jawaban bagiku ly...aku pikir kamu lain dari wanita-wanita lainnya, yang tak silau oleh harta, tapi nyatanya kamu sama saja seperti mereka, hari ini sebenarnya aku ingin membawamu ke rumah untuk bertemu keluargaku, " Ucap Zayn, yang memang benar, hari ini ia akan mengenalkan Lily pada keluarganya sebelum kelulusan nanti.
" Lepaskan dia, biar aku yang membahagiakan dia, wanita butuh seseorang yang bisa memberikan yang terbaik, bukan hanya cinta semata, dia terlalu berharga untuk di ajak hidup miskin " ucap Aska tiba-tiba Dengan nada yang sombong.
Zayn beralih menatap ke arah Aska dan tersenyum sinis dan kemudian Zayn beralih menatap ke arah Lily yang masih terdiam.
" Apa menurutmu yang terbaik itu orang yang kaya Ly, apa orang yang kaya yang bisa memberikan kebahagiaan buat mu ?" tanya Zayn.
Lily masih diam, tapi pegangan tangannya semakin erat memegang tangan Aska dan Zayn tahu itu, Zayn tersenyum tipis hatinya penuh luka saat melihat genggaman mereka, diamnya Lyli dan pegangan tangan itu adalah jawaban untuk Zayn.
Zayn mengeha nafasnya dan kemudian kepalanya terangkat ke arah Aska.
" Akan aku lepaskan, ambilah dan bahagiakan dia " ucapnya Zayn pada Aska.
sejenak Zayn menatap Lily dan kemudian ia tersenyum tipis, tak ada kemarahan di wajah Zayn, tapi ada luka di matanya, luka yang begitu dalam hingga untuk marah pun ia tak sanggup, ia tak ingin menunjukkan kesedihan atau keterpurukannya di depan ke dua penghianat itu.
Zayn berusaha kuat dan tegar menghadapi masalah ini.
Zayn menghela nafasnya tanpa berkata-kata lagi dia langsung berbalik dan meninggalkan Keduanya, langkahnya gontai dan terlihat senyum getir menghiasi bibirnya.
Zayn berjalan menuju tempat parkir motor, ia langsung mengambil kunci motornya yang ada di saku celana.
Tangan Zayn berhenti sebentar di dalam saku dan perlahan ia mengeluarkan kotak kecil yang akan di berikan pada Lily tadi, ia membuka kotak itu dan menatap sendu isi kotak itu.
" Tempatmu ternyata bukan di jarinya dan tempatku juga bukan di hatinya " kata Zayn dengan tersenyum kecut kemudian ia menutup kotak itu dan memasukkan ke dalam tas ranselnya, dan ia langsung melajukan motornya meninggalkan kampus.
****
Kemal terus menatap ke arah pintu masuk ruangan, sebentar lagi mata kuliah akan di mulai, tapi Zayn belum juga terlihat.
" kenapa lama sekali, apa dia Mojok dulu " gumam kemal.
Tak lama terlihat maulana masuk ke ruang, ia langsung mendekati kemal yang nampak gelisah.
Maulana melihat ke sekeliling ruangan.
" Di mana Zayn, kenapa dagangannya ada bersamamu " tanya maulana yang tak melihat Zayn di ruangan, sedangkan dagangannya ada di situ.
" Tadi aku ketemu di parkiran dia nitip ini, katanya sih mau nemuin Lily di fakultasnya dulu " sahut kemal.
" sudah lama ta?" tanya maulana.
" hampir satu jam sih, tumben ia belum balik ke sini " kata Kemal.
" What...shit..." seru Maulana keras, hingga kemal tersentak kaget.
" Eh..ma'ul, kalau mau teriak, kasih aba-aba dulu, kalau aku mati karena kaget kan nggak lucu , emang ada apa sih " ucap Kemal dengan kesal.
" ini bahaya mal, jangan-jangan dia..." ucap Maulana .
" Dia kenapa...?" tanya kemal penasaran karena Maulana menjeda perkataannya.
" tadi aku melihat Lily dan Aska keluar dari fakultas desain berjalan sambil bergandengan menuju kantin" ucap Maulana
Brak..Kemal terkejut dan langsung berdiri sehingga tas yang ada di depannya terjatuh ke lantai.
keduanya saling bertatapan dan sesaat kemudian keduanya berlari ke luar ruangan.
" Sial jangan-jangan dia melihat Aska dan Lily, gawat...kita harus selamatkan dia, jangan sampai dia bunuh diri..." ucap Maulana sambil berlari ke arah parkiran dan di ikuti oleh Kemal.
#####
Assalamualaikum readers HAPPY READING jangan lupa jejak cintanya.
segera up ya kak