NovelToon NovelToon
Skandal Madu Presdir

Skandal Madu Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Balas Dendam / Selingkuh / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:26.2k
Nilai: 5
Nama Author: ntaamelia

Menjadi istri kedua hanya untuk melahirkan seorang penerus tidak pernah ada dalam daftar hidup Sheana, tapi karena utang budi orang tuanya, ia terpaksa menerima kontrak pernikahan itu.


Hidup di balik layar, dengan kebebasan yang terbatas. Hingga sosok baru hadir dalam ruang sunyinya. Menciptakan skandal demi menuai kepuasan diri.

Bagaimana kehidupan Sheana berjalan setelah ini? Akankah ia bahagia dengan kubangan terlarang yang ia ciptakan? Atau justru semakin merana, karena seperti apa kata pepatah, sebaik apapun menyimpan bangkai, maka akan tercium juga.

"Tidak ada keraguan yang membuatku ingin terus jatuh padamu, sebab jiwa dan ragaku terpenjara di tempat ini. Jika bukan kamu, lantas siapa yang bisa mengisi sunyi dan senyapnya duniaku? Di sisimu, bersama hangat dan harumnya aroma tubuh, kita jatuh bersama dalam jurang yang tak tahu seberapa jauh kedalamannya." —Sheana Ludwiq

Jangan lupa follow akun ngothor yak ...
Ig @nitamelia05
FB @Nita Amelia
Tiktok @Ratu Anu👑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22. Ramuan Dari Mertua

Siang ini tiba-tiba Felicia datang ke rumah yang ditempati Sheana. Semua pelayan langsung menyambutnya dengan kepala yang tertunduk, sementara Felicia meminta pada sang asisten untuk pergi ke meja makan. Dia sengaja ingin makan siang di rumah ini.

"Kapan makanan ini siap?" tanya Felicia, melihat beberapa masakan yang masih bertengger di atas kompor.

"Sebentar lagi, Nyonya. 15 menit lagi, Nyonya Sheana juga akan berada di meja makan ini. Atau mau saya panggilkan sekarang?" jawab Batari memberi penawaran kepada Felicia.

"Tidak perlu, biarkan saja dia datang sesuai waktu yang sudah ditentukan," jawab Felicia dengan cepat. Dia menaruh paper bag mini yang dia dapatkan dari ibu mertuanya, karena dia ingin memberikannya pada Sheana.

Tak berselang lama, setelah makanan dihidangkan di atas meja, Sheana benar-benar datang. Dia tampak terperangah dengan keberadaan istri pertama suaminya. Gugup, tangannya sedikit gemetar dan menerka-nerka apa yang akan dilakukan wanita itu kepadanya.

Felicia melirik sekilas, kemudian menarik sudut bibirnya sinis. "Duduklah ... Kenapa masih sungkan begitu padaku? Padahal kamu sudah sering berdebat denganku." Ujarnya.

Sheana menghela nafas panjang, dia memang harus menerima semua konsekuensinya, termasuk berhadapan dengan wanita yang ternyata sudah seperti peri jahat!

Sheana duduk berseberangan dengan Felicia, membuat mereka saling berhadapan. Tatapan Felicia tak pernah redup, seakan menunjukkan permusuhan yang sangat nyata.

Namun, Sheana menyikapinya biasa saja. Dia mengambil makanan dan makan seperti biasa. Tak ada suara, sampai Felicia melemparkan paper bag tadi ke arah Sheana secara sembarangan. Dia tidak peduli meski makanan Sheana saat ini telah berhamburan di meja.

"Itu ramuan dari mertuamu," ujar Felicia dengan angkuh.

"Ramuan? Dari mertua?" cicit Sheana.

"Iya, karena Ruben adalah suami kita berdua. Jadi, mertuaku juga mertuamu kan? Dia bilang ramuan itu bisa menyuburkan rahim, jadi aku memberikannya padamu," papar Felicia, sesuai dengan informasi yang telah dia dapat dari Sandra. Entah benar tidaknya, dia ingin membuktikannya sendiri pada Sheana.

"Iya, nanti saya minum," ujar Sheana langsung patuh.

"Tentu saja, itu perintah! Aku tidak memberimu toleransi untuk tidak meminumnya!" balas Felicia, selalu menciptakan ketegangan di antara mereka berdua. Dan semua itu berimbas pada para pelayan yang merasa serba salah.

"Berikan pada saya, biar nanti pelayan yang siapkan," timpal Batari seraya menengadahkan tangannya pada Sheana.

"Kurang enak apalagi coba? Ramuannya tidak perlu beli, dan kamu juga tinggal minum. Bukankah aku sangat perhatian!?" cibir Felicia, haus akan pujian dan sebuah validasi.

"Terima kasih, Nyonya Felicia, karena Anda sudah baik sekali," balas Sheana sambil tersenyum paksa. Dalam hati dia merasa kesal dengan sikap Felicia, tapi di samping dia juga miris karena Felicia tidak tahu jika suaminya telah melanggar perjanjian di antara mereka.

'Aku berharap dia tidak hanya menyalahkanku kelak. Karena suaminya sama-sama busuk!' batin Sheana.

Felicia terkekeh kecil. "Akhirnya kamu tahu diri juga ...." Felicia menatap Batari dan beberapa pelayan yang ada di sana. "Aku sudah kenyang. Terima kasih atas makan siangnya ya. Aku ingin lanjut bersenang-senang."

Dia melirik Sheana sekilas, kemudian pergi tanpa bicara sepatah katapun. Dia ingin menunjukkan bagaimana bahagianya kehidupan menjadi istri pertama yang bebas tanpa hambatan.

"Mau langsung saya buatkan, Nyonya?" tanya Batari, membuyarkan lamunan Sheana.

"Nanti saja, Bi, saya mau lanjut makan dulu," jawab Sheana, karena dia memang masih lapar. Kehadiran Felicia hanya merusak selera saja.

*

*

*

Sheana kembali mendapat izin untuk menemui ibunya di panti jompo. Saat dia datang dan menanyakan pada suster yang menjaga, mereka bilang bahwa tidak ada satu pun anggota keluarga yang suka menjenguk Fadyaa. Lantas ke mana Darius dan Aretha? Apakah mereka sangat sibuk sampai tak mengingat wanita paruh baya itu.

"Ibu Fadyaa juga sempat meminta untuk pulang, Bu, tapi pihak keluarga tidak ada memberi izin. Apakah kalian tinggal terpisah?" jelas suster Anna, yang suka bolak-balik ruangan Fadyaa setiap hari.

Sheana memejamkan matanya sesaat. Tak habis pikir dengan keluarganya yang tak bisa diajak kerjasama. Padahal dia sudah berusaha sebaik mungkin untuk menerima jalan ini, tapi Darius dan Aretha tak tahu terima kasih.

"Iya, Sus, kami memang sudah pisah tempat tinggal beberapa bulan lalu. Ya sudah kalau begitu, saya ingin bertemu dengan ibu saya terlebih dahulu, terima kasih infonya ya," balas Sheana, dia pun pergi ke ruangan di mana Fadyaa dirawat selama ini. Sepanjang hari wanita itu hanya terbaring lemah di atas ranjang, karena masih belum bisa menggerakkan seluruh anggota tubuhnya.

"Bu, aku datang," sapa Sheana saat baru masuk. Dia duduk di sisi Fadyaa, dan wanita itu langsung menoleh. Matanya yang kuyu, menatap dengan sendu.

"Shean ...." Panggilan itu sedikit tidak jelas, karena Fadyaa juga kesulitan untuk bicara.

"Maaf ya kalau Sheana baru datang. Akhir-akhir Shean sangat sibuk, Bu," ujar Sheana sambil menggenggam tangan ibunya. Sejauh ini ia belum bilang tentang pernikahannya dengan Ruben, takut hal tersebut malah membuat sang ibu semakin drop.

Fadyaa menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyum tipis. Sementara Sheana malah berkaca-kaca, prihatin pada sang ibu yang tak mendapat dukungan sedikitpun dari suaminya. Padahal Fadyaa selalu ada dalam cerita hidup Darius, mau senang maupun susah.

"Ibuw ngen, Shean ...." Kata Fadyaa, sungguh dia teramat merindukan putrinya. Dia juga rindu saat-saat dirinya masih sehat dan bisa membersamai anak-anaknya.

Mendengar itu, jatuh air mata Sheana. Dia tak mampu lagi membendung kesedihan ini. Melihat kondisi sang ibu yang tak jauh lebih baik, membuat hatinya kian teriris.

"Sheana juga kangen Ibu. Semoga Ibu cepet sembuh ya, supaya Ibu bisa pulang dan kita sama-sama lagi kayak dulu," jawab Sheana berusaha tersenyum, kemudian dia menghambur untuk memeluk Fadyaa.

'Percayalah, Bu, Sheana sebenarnya tidak setuju ibu ada di sini, tapi posisi Sheana sekarang sulit.'

Mereka saling melepas kerinduan, hingga suasana di ruangan itu mendadak haru biru. Bahkan Sheana sampai lupa waktu, andai Ruben tak menelponnya, mungkin dia masih di tempat ini untuk menemani Fadyaa.

"Di mana kamu?" tanya Ruben to the point.

"Saya masih di tempat ibu, Tuan," jawab Sheana seraya menjauh dari ibunya.

"Datang ke alamat yang aku kirim sekarang. Aku menunggumu di sana!" titah Ruben, kemudian langsung mematikan panggilan secara sepihak. Sheana mengernyit, apalagi saat melihat alamat yang ditunjukkan adalah sebuah hotel bintang lima.

"Hotel?" gumamnya, mendadak pikiran Sheana melalang buana.

*

*

*

1
Ratna Komala
nah loh candu &bucin nih Ruben 😍😍
Sastri Dalila
👍👍👍
phity
hhh..untuk kebutuhan yg 1itu saat ini ruben psti hx dpt dr seana...secara kan felicia msh pura2 gk bsa jln mngkin slm ini felicia gk kasih jatah sm ruben tp takut ruben ngapa2in sean atw wnita lain lucu ni sm si felicia
Lusiana_Oct13
Hohoho ruben mulai ketagihan
Enung Nurlaela Noenkandenk
si ruben akhirna deudeuieun,kop tah malahan candu moal bisa pajauh nu aya malarindu terus😂
Humaira
kan... kan... kayaknya ruben udah kecanduan ini... 😜💃💃
Ruwi Yah
semoga tebakan readers salah ya kak author ruben kan cuma ngajak ngopi doang
Maya's ❤️
ruben kamu mau ngapain woyyy 🙈🤭
Ita Putri
seruuuu
Ita Putri
hiyaaaa.....ada yang mulai ketagihan ni yeeeee
Threeanie
ciehhh mainnya hotel ngapain Ben ,,dah mulai ketagihan yaa 😂🤭
Yuliana Purnomo
Ruben mabok perawan niih,,,hajar terus biar cepat jadi Ruben junior
Acih Sukarsih
apakah ada yg blm aku baca ataukah di skip
*Septi*
ingin mengulang yg enak-enak tentunya 🫣
*Septi*
nah lho.. mulai deh..
Ny Rudi Harianto
loh....loh.....loh.....
jadi ketagihan sma yg baru kan .... wah ternyata
Ny Rudi Harianto
senyum² karena d perhatikan Luan atau karena d ranjang tadi puas dengan Ruben ya??
Ny Rudi Harianto
wah....terbawa suasana MLM hujan deras si Ruben ini
Dien Elvina
s Ruben sdh kecanduan dgn istri kedua nya 😅 ingin dan ingin lagi..rasanya berbeda dgn istri nya yg pertama yg sdh looss 😅
Maria Kibtiyah
wah mulai ketagihan si ruben
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!