NovelToon NovelToon
Terjebak Di Pernikahan Kakakku

Terjebak Di Pernikahan Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat
Popularitas:39.7k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Air Chery

Bayangkan! Kamu datang ke pernikahan kakakmu, cuma niat jadi tamu biasa. Duduk manis, pakai kebaya cantik, siap jadi saksi bahagia.

Tapi hidup memang suka bercanda. Dalam hitungan menit, semuanya berantakan. Mempelai wanita kabur, dan entah bagaimana, kamu malah berdiri di pelaminan dengan gaun pengantin yang bahkan bukan punyamu. Dan suaminya? Pria yang tadinya kamu kira bakal jadi kakak ipar.

Katanya ini demi menyelamatkan nama baik keluarga. Katanya ini hanya sementara.
Nyatanya? Kamu harus tinggal satu atap dengan pria yang wajahnya terlalu serius, terlalu menuntut, dan terlalu sulit ditebak.

Setiap hari jadi ujian kesabaran. Dari makan bersama yang canggung dan selera yang berbeda, perkerjaan yang jadi saling berhubungan, dan semua keabsurd- an hubungan yang tak pernah mereka bayangkan sekalipun.

Awalnya kamu yakin pernikahan ini bencana. Tapi seiring waktu, satu hal jadi semakin sulit disangkal. Ah, rumit. Tapi…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Air Chery, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhirnya Wawancara

Bening keluar dari mobil. Berdiri menatap kantor perusahaan pencakar langit di depannya. Ia membulatkan matanya menatap kemegahan bangunan itu.

Dia membetulkan rambut, bahkan mengambil cermin kecil di tasnya lagi dan menatap wajahnya di pantulan cermin. Ia tersenyum kecil, melihat riasannya masih sempurna. Walau dadanya berdegup tidak karuan, semangatnya justru berkobar lebih kuat.

Bening memantapkan tubuhnya dengan tegap. Memandang bangunan tinggi itu sekali lagi. Sungguh tak menyangka, ia bahkan menjadi istri pemilik perusahaan sebesar ini.

“Wuhaaaa!! Jadi ingat kata orang, uang suami adalah uang istri juga, itu artinya uang gue banyak,” kata Bening bermonolog lalu tersenyum sendiri.

Bening melanjutkan langkahnya, mulai memasuki kedalaman kantor yang kemewahannya semakin terasa. Ia menggigit bibir bawah, memperhatikan semua orang yang terlihat formal, bahkan sangat formal di sana.

Di kejauhan, Shaka melihat kedatangan Bening. Ia sudah menunggu istri Boss itu cukup lama. Bukan Segara yang menyuruhnya, ini inisiatif sendiri yang sudah mendapat izin Segara. Ia takut Bening mengalami hal tidak menyenangkan di wawancara pertamanya.

Shaka cukup prihatin dengan keadaan Bening, yang ia pikir, Segara pasti memperlakukannya mungkin tidak seperti suami pada umumnya. Pasti. Itulah pikirnya. Jadi, paling tidak ia harus membantunya dengan cara seperti ini.

“Nona Bening, anda hanya punya waktu sedikit lagi. Ada masalah di perjalanan?” kata Shaka menghampiri.

“Pak Shaka, maafkan saya, ada masalah yang terjadi di kantor saya.”

“Baiklah, kalau begitu mari saya antar ke ruangan Pak Segara.”

“Baiklah,” balas Bening.

Mereka memasuki lift. Shaka menekan tombol lantai 8. Bening merasakan bagian basah bajunya mulai terasa dingin karena AC. Perlahan rasa dingin itu menjalar ke seluruh tubuhnya. Kakinya bahkan mulai ngilu, mungkin akibat penyempitan pembuluh darah dan kekakuan otot.

“Nona Bening, semangat bertugas!” kata Shaka setelah beberapa detik mereka hanya berdiam diri.

“Terima kasih, Pak Shaka. Saya pasti semangat,” balas Bening.

“Ini ruangannya,” kata Shaka. Bening merasakan jantung berdebar.

‘Hei jantung, kenapa lo deg-degan, sih! Orang yang akan lo hadapi adalah suami sendiri. Santai aja, dong!’ batin Bening.

Bening menelan salivanya, melihat sosok laki-laki yang duduk serius sambil menatap berkas di tangan. Sungguh tampan, seperti tokoh drama Korea.

Jantungnya kembali bereaksi lebih kencang. Tak bisa ia kendalikan lagi. Debaran itu menjalar sempurna. Bening menghela napas, masih berusaha meredakan ketegangannya.

“Pak Segara, Nona Laut Bening dari Citra Media sudah di sini,” kata Shaka, membuat Segara menghentikan aktivitasnya.

“Selamat siang, Pak Segara,” sapa Bening.

Segara menatap Bening dengan intens. Riasan dan baju yang dikenakan Bening tampak berbeda dari biasanya, membuat laki-laki itu terpana.

“Ya, siang,” kata Segara akhirnya, setelah beberapa detik hanya memandang istrinya.

“Silakan, Nona Bening. Saya akan keluar,” kata Shaka.

“Terima kasih,” balas Bening.

Bening berjalan mendekati meja Segara. Ia menarik kursi dan duduk hati-hati. Matanya membulat saat melihat kotak bekal berisi masakannya ada di meja Segara dan tampaknya sudah dimakan suaminya. Bening bisa melihatnya dari balik tutup tempat bekal yang transparan.

Bening mengulum senyum. Entah mengapa ada rasa senang melihat kotak bekal itu. Ia merasa lebih dekat sekarang, dan seharusnya bisa mengendalikan wawancara dengan baik.

“Pak Segara, kita langsung mulai saja,” kata Bening sambil mengeluarkan peralatan kerjanya.

“Untuk wawancara, kamu seharusnya memulai obrolan awalan agar komunikasi ke depannya lebih baik,” ujar Segara.

“Maaf, Pak Segara, dan terima kasih atas masukan. Kalau begitu, kita bisa mulai dengan obrolan santai.”

“Perkenalkan diri masing-masing saja,” kata Segara. Bening menatapnya heran.

‘Sialan! Dia mau memperlambat waktu gue dengan main-main ini! Gue bini lo, ngapain harus perkenalan diri lagi. Gue juga nggak butuh perkenalan dari lo! Mana dingin banget lagi. Dasar cowok!’ batin Bening.

“Baiklah, saya Laut Bening Xhabiru, 22 tahun, jurnalis Citra Media. Saya merasa terhormat dapat mewawancarai Anda hari ini,” kata Bening terpaksa memulai.

“Aku Bumi Segara, 30 tahun, CEO Karya Finansia.”

“Pak Segara, Anda masih muda dan yang muda memang menjanjikan,” kata Bening sambil tersenyum terpaksa.

“Tentu,” balas Segara.

‘Sombong sekali!’ batin Bening.

“Melihat kepercayaan diri Anda saat ini, menggambarkan Karya Finansia semakin menjulang berkat kepemimpinan Anda. Masa depan perusahaan juga menjanjikan. Tema wawancara kali ini fokus pada rencana pengembangan dan persiapan yang diperlukan Karya Finansia di masa depan, serta perannya di bawah perusahaan induk. Dari itu, hal pertama tentu saya akan menanyakan visi dan misi Anda selanjutnya.”

“Visi dan misi berfokus menjadi yang terdepan dalam industri investasi, memberikan solusi berkualitas, menjadi perusahaan investasi yang aktif dan selektif, serta memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Perusahaan juga menekankan …,” jelas Segara.

Segara menatap Bening saat berbicara, tak sadar ia sudah tersenyum kecil. Ia mengagumi kemampuan Bening.

Sementara Bening pun demikian. Semakin ia mendengar jawaban Segara, semakin kagum. Semua argumen mengenai perusahaan menunjukkan betapa bertalenta laki-laki itu di bidangnya.

‘Pantas saja ia bisa menjadi CEO yang mampu mengembangkan perusahaannya,’ batin Bening.

...🍋‍🟩🍋‍🟩🍋‍🟩...

1
🩷nining
kelakuan bening ada2 aja😄
Devi Novita
😂😂😂😂
🩷nining
bening 😍😍😍 pinter wawancaranya...
🩷nining
cie yg kerja sambil honeymoon....ehem2 deh😄
🩷nining
ahaaaa.....bersambung kaya sinetron🤭
🩷nining
bening....segara....enak kan klo pacaran sudah halal🤭
Mundri Astuti
yg satu polos, satu lagi lempeng 🤣
🩷nining: bening...malu2 mau🤣🤣
total 1 replies
Ibuk Oppo
makasih kakak uda dikasih double up. /Smile/
🩷nining
wuih...segara bisa romantis juga....lanjut ka putri
Ibuk Oppo
segara makan bakso sambil terinspirasi dari drakor bon appetit your majesty
🩷nining
ini suami istri msh aja pada malu2...hem
🩷nining
shaka haluuuuu🤣
🩷nining
cie yg di panggil istri...seneng banget akhirnya mulai go publik.....peped terus bening nya pa segara.....jangan sampe lepas🤣
Ibuk Oppo
lanjut kakak
Ibuk Oppo
ceritanya menarik simpel gk ribet
🩷nining
suka banget sama karakter bening..

lanjut kak putri
Ibuk Oppo
kak jangan sampe ada ulat bulu yg ganggu keduanya. kak. di tunggu lanjutannya
Ibuk Oppo
gk sbr liat reaksi segara pas tau bening yg wawancara
🩷nining
lanjut kak putri
Ibuk Oppo
wkwkwkwk. apa yg dilakuin segara y kok bisa tahan sama obat kakek
🩷nining: obat nya,cuma jamu pegel linu🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!