NovelToon NovelToon
Cinta Di Balik Kilauan Berlian

Cinta Di Balik Kilauan Berlian

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: Noveria

Xaviera wanita berusia 25 tahun, seorang anak dan cucu dari keluarga konglomerat. Namun kehidupan sehari-harinya yang berkilau bagaikan berlian berbanding terbalik dengan kisah asmaranya.

Perjodohan silih berganti datang, Setiap pria tidak ada yang benar-benar tulus mencintainya. Menjadi selingkuhan bahkan istri kedua bukanlah keinginannya, melainkan suatu kesialan yang harus di hadapi. Sebuah sumpah dari mantan kekasihnya di masa lalu, membuatnya terjerat dalam siksaan.


Suatu hari, pertemuan dengan mantan kekasihnya, Rumie membuatnya mati-matian mengejarnya kembali demi ucapan permintaan maaf dan berharap kesialan itu hilang dalam hidupnya.

Akankah Xaviera bisa mendapatkan maaf yang tulus dari Rumie?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noveria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31

Rasa takut dan penasaran, membuat Xaviera tak tenang. Setelah Jones pergi ke kantor, Xaviera mondar-mandir di dalam kamar kamar. Jari-jarinya maju mundur di layar ponsel.

“Harusnya aku tadi angkat dulu telepon, Rumie,” gumamnya.

“Ah, sialan! Aku harus apa, nih?”

“Ini gara-gara Jones mengajakku ke pesta waktu itu.”

Xaviera berjalan ke arah balkon, kemudian menekan nomor Rumie. Mencoba menghadapi apapun yang ingin Rumie katakan.

Nomor ditekan berulang kali, tetapi panggilan itu dialihkan. Membuat Xaviera semakin cemas.

“Wanita itu tidak mungkin tahu, kan? Jika aku wanita simpanan, Jones.” Xaviera merasa tak tenang, setelah Rezty memberikan sindiran di pesta dan tamparan pagi tadi, seolah ada sesuatu yang Rezty ketahui darinya.

Sementara di kantor, kedua pria yang saat ini tergila-gila dengan Xaviera sedang bertatap muka.

“Kapan tiba di Berlin?” Jones menyambut kedatangan Rumie.

“Kemarin,” jawab Rumie singkat. Wajah ramahnya berubah kali ini.

“Oke, apa ada yang bisa aku bantu?” Jones tersenyum, dan bersikap santai..

Rumie menghela nafas dan kemudian menunjukkan foto Xaviera pada Jones.

“Kau pernah katakan jika dia spesial saat pertama kali kita bertemu, apakah spesial itu lebih dari teman?” tanya Rumie, berusaha tidak berbasa-basi.

Jones tersenyum dingin, kemudian menarik foto itu. Lalu, merobek foto yang disana terpampang wajah Rumie dan Xaviera berfoto bersama.

“Kau sudah tahu?” Jones bangkit, membuang foto itu ke tong sampah.

“Apa maksudmu? Kau benar memiliki hubungan rahasia dengan Xaviera?” Rumie ikut bangkit, dan menatap wajah Jones dengan tajam.

Rumie kesal, merasa Jones dan Xaviera telah membodohinya selama ini.

Jones melempar kartu alamat, “Alamat rumah kami, kamu bisa berkunjung.” Jones tidak memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Rumie, melainkan menginginkan Rumie mencari jawabannya sendiri.

Rumie mengambil kartu alamat itu, kemudian membacanya singkat. Tanpa banyak bicara lagi, dia keluar dari ruangan Jones dan menuju alamat rumah yang tertulis di kartu.

Selama perjalanan, tumpukan rasa sakit di dada membuatnya sesak. Antara percaya dan tidak dengan ucapan Ibu dan pria yang sudah dianggapnya sebagai kakak.

Tiba di rumah yang dimaksud, seorang penjaga keamanan berdiri di depan gerbang. Rumie menunjukan kartu alamat itu, “Aku sudah ada janji dengan pemilik rumah ini.”

Seketika pintu gerbang terbuka lebar, membiarkan mobil Rumie memasuki halaman rumah.

Rumie menatap setiap sudut rumah dari mobilnya, Namun dia masih enggan untuk keluar dari mobil.

Melihat beberapa panggilan di telepon dari Xaviera, membuatnya menelpon balik.

“Hallo, kamu dimana?” tanya Rumie.

“Hai, aku sedang dirumah. Maaf tadi aku meninggalkan restoran. Karena tadi aku ada kepentingan,” jawab Xaviera, berbohong.

“Kamu dirumah? Aku ingin kita bertemu,” pinta Rumie.

“Bertemu, dimana?” Xaviera dibalik telepon, sedang bersiap keluar kamar.

“Dimanapun terserah kamu,” jawab Rumie.

“Oke, aku akan mengirimkan alamat restorannya,” sahut Xaviera.

“Oke, aku tunggu.” Rumie menutup telponnya. Kemudian keluar dari mobil.

Rumie berjalan mendekat ke arah pintu utama. Sedang Xaviera saat ini tengah bersiap, dia mengambil kunci mobilnya dan siap keluar dari pintu.

Pintu utama, dibuka oleh pelayan. Satu langkah Xaviera keluar rumah, membuatnya terkejut, hingga menjatuhkan kunci mobilnya ke lantai.

Sementara, Rumie dengan tatapan tak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini. Membuatnya diam membeku.

“Ru … Rumie,” ucap Xaviera terbata-bata. Dia melangkah mendekati Rumie.

Namun, Rumie langsung berbalik. Dengan langkah cepat, Rumie menuruni tangga dan kembali ke mobilnya.

Sedang Xaviera berlari mengejar langkah Rumie.

“Rumie!” teriak Xaviera dengan keras.

Rumie tidak menoleh dan masuk kedalam mobilnya. Dia melajukan mobilnya pergi keluar dari gerbang tanpa sepatah katapun.

“Rumie!” teriak Xaviera, nafasnya tersengal-sengal mengejar mobil itu. Namun, saat di depan gerbang. Penjaga keamanan, mendekat dan menahan Nona mudanya untuk berlari.

“Kenapa kau biarkan dia pergi? Kenapa tidak menutup gerbang?!” Xaviera memaki penjaga keamanan.

“Maaf, Nona. Aku tidak tahu,” jawab penjaga gerbang, menundukkan kepalanya.

“Sialan!” gerutu Xaviera. Lalu, menendang kaki penjaga keamanan rumahnya.

Xaviera mengambil ponselnya di tas, lalu mencoba menghubungi ponsel Rumie. Tetapi, panggilannya tidak mendapatkan jawaban.

“Rumie, angkat!” keluh Xaviera.

Saat ini, Rumie yang berada di dalam mobil. Menahan amarahnya, sekuat tenaga. Setelah mengetahui, wanita yang dia cintai ternyata menyimpan kebohongan yang sangat menjijikkan.

Ponselnya terus berdering, akan tetapi Rumie mengabaikannya.

“Ternyata aku yang bodoh, sialan!” teriak Rumie.

“Ini pasti tidak mungkin! Xaviera tidak akan membodohiku sejauh ini.” Rumie masih meyakinkan diri, jika Xaviera tidak akan sejahat itu padanya.

Rumie menginjak pedal gas lebih dalam, mobilnya melesat dengan kecepatan tinggi.

Amarahnya seperti membuncah, ia mendahului beberapa mobil dengan gesit, tanpa peduli pada aturan lalu lintas. Saat lampu merah menyala, ia tetap melaju, mengabaikan peringatan untuk berhenti.

Tiba-tiba, sirine mobil patroli polisi meraung dari belakang, mengejarnya dengan kilatan lampu biru yang memantul di kaca spion.

Rumie yang dalam kondisi kesal, tidak memperdulikan apapun di sekeliling bahkan belakangnya.

Tiba-tiba, truk makanan berbelok tajam ke arah Rumie, membuatnya terkejut dan menginjak rem dengan keras.

Namun, jarak yang terlalu dekat dan kecepatan yang masih tinggi membuat pengereman tidak efektif.

Mobil Rumie meluncur tak terkendali dan menabrak bagian belakang truk makanan dengan keras. Suara benturan keras terdengar, diikuti dengan hancurnya kaca dan logam yang terlipat. Rumie terhentak ke depan, nafasnya tercekat saat ia menyadari bahwa kecelakaan tidak dapat dihindari lagi.

Mobil patroli yang mengejar Rumie dari belakang akhirnya berhenti di tempat kejadian perkara (TKP) dan petugas polisi segera turun untuk membantu.

Mereka dengan sigap mengevakuasi Rumie dari mobil yang rusak dan memeriksa kondisinya.

Petugas polisi juga menghubungi layanan darurat untuk membantu mengevakuasi korban dan mengamankan TKP.

Truk makanan yang terlibat dalam kecelakaan juga diperiksa untuk memastikan tidak ada korban jiwa atau cedera serius pada pengemudi atau penumpang.

Polisi segera mencari informasi kontak keluarga dari ponsel, tas dan dompet Rumie. Ambulans telah datang, Rumie dibawa dengan brankar oleh kedua perawat.

Sementara di hotel, Rezty mendapatkan panggilan.

Seorang polisi memberikan kabar jika seorang pria bernama Rumie Anderson mengalami kecelakaan.

Rezty terkejut dan panik saat menerima panggilan dari polisi yang memberitakan kecelakaan yang dialami oleh Rumie Anderson.

Kabar itu membuatnya kehilangan kendali diri, tubuhnya gemetar hebat, dan nafasnya menjadi tidak teratur.

Sekretaris pribadinya yang berdiri di sampingnya terlihat bingung dan khawatir.

“Can you tell me more about what happened? Is he okay?” Rezty bertanya dengan suara yang tidak stabil.

“What’s happened to him? Tell me the truth!” Rezty yang panik, berteriak dengan sisa tenaganya. Mencari tahu kondisi putranya, Rumie.

Wah, Rumie kecelakaan lagi? Akankah kali ini dia selamat dari maut?

Jangan lupa dukung karyaku dengan vote, subscribe, like, coment dan giftnya 💗💗 terimakasih 🙏

1
Annisa Chairil
sepertinya tidak semudah itu Marimar!
Asya
Semua komentar sdh mewakiliQ
Asya
Karmamu itu
Penapianoh📝
peperangan yg mengasikkan mau d mulai kah 😳🤣
Penapianoh📝
heh akhirnya nyadar jg si xaviera😳
Penapianoh📝
nyatanya sdh nyuri satu kecupan semalam 🤣🤣
🌹Widianingsih,💐♥️
yang tegar Bu, berdoa saja semoga dokter salah diagnosa
🌹Widianingsih,💐♥️
semoga ada keajaiban 😇🤲
Author Sylvia
rumie kamu nggak usah ingat sama Xaviera ya, mending cari yang lain.
Author Sylvia
hadirkan wanita baik untuk rumie
@dadan_kusuma89
Aduh Viiiir....Vir, repot ini kalau dua-duanya berat untuk dilepas. Kamu perlu guru spiritual ini, untuk ngajarin caranya ikhlas😁
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻
rumie nih kek kyk ydh kehabisan stok cewe di dunia aj ya, ngejar2 sapir smpe kek gtu
Drezzlle: /CoolGuy/ Rumie: Aku tidak sejahat itu Jia yu. Aku hanya ingin Ayahku tidak bisa seutuhnya hidup tanpaku. Jadi aku tidak akan di buang
total 3 replies
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻
pasti ini jebaknnya zara klo nggk bpnya zara
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻
Hadeh semakin kesini semakin kesono, jd kejar-kejaran,
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻
pasti meleset krn ad orgnya rumie yg mnjaga sapir
suryani duriah
kisah cinta yg benar2 rumit🤭😁
Drezzlle: Yang nulis ikut pusing mikirin mereka maunya apa /Facepalm/
total 1 replies
Nurika Hikmawati
*ngambil popcorn duduk di pojokan. seru nih, wkwkwkwk
Drezzlle: Xaviera; suka banget liat gue berantem Mulu /CoolGuy/
total 1 replies
Nurika Hikmawati
Nah, kan, kena lagi
Nurika Hikmawati
tampar lagi si xaviera Bu! 😈
Nurika Hikmawati
Emang perlu ditegesin itu Xaviera, biar gak seenaknya mulu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!