Meski telah menikah puluhan tahun Dara tidak mampu merebut hati sang suami Hadi Prayoga.
karena mereka menikah karena perjodohan yang diatur oleh keluarga mereka atas usulan dari Dara.
Dara mencintai Hadi sejak pertemuan pertama mereka yang membuat Dara meminta pada orang tuanya untuk mengatur perjodohan mereka.
waktu perjalan selama 14 tahun pernikahan mereka sudah dikaruniai anak yang menginjak usia remaja. tapi cinta yang Dara harapkan tak kunjung datang.
Dara terus mengejar cinta suaminya hingga melupakan kewajibannya sebagai orang ibu yang membuat anak Dara, Davin membencinya.
Bagaimana kisah rumah tangga antara Dara dan Hadi apakah ada keajaiban sehingga Hadi dapat mencintai istrinya? atau Dara menyerah karena Hadi tak dapat membuka hatinya untuk Dara?
saksikan kelanjutan ceritanya dan mohon support untuk karya pertamaku Terima Kasih 🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biokunai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31.
"Ada apa ini? Rio kenapa menangis sayang?" Tanya mama Alina pada ketiga cucunya.
"Liam, kapan kamu datang nak?"Alina memeluk anaknya keget putranya bungsunya sudah pulang.
"Baru saja." Jawab Liam membalas pelukan mamanya.
"Tadinya mama dan anak-anak mau jemput kamu, ternyata kamunya sudah keburu pulang." Ucap mama Alina yang memang sudah berniat menjemput anaknya. Tapi kerena masalah Jihan dan Dara dia jadi lupa dengan rencana awalnya.
"Tak apa ma, yang penting aku sudah pulang."Jawab Liam tak mau membuat mamanya kecewa karena rencananya gagal.
"Ya sudah kalau seperti itu kamu masuk dan istirahat. Pasti lelah kan perjalanan jauh." Saran mama Alina yang dijawab anggukan oleh Liam karena dia memang merasa lelah.
"Anak-anak biarkan papa istirahat dulu nanti main lagi." Ucap Alina pada ketiga cucunya yang bergelayut manja dipelukan ayahnya.
Awalnya mereka menolak tapi karena bujuk dan rayu dari Alina mereka akhirnya menurut juga dan melepaskan Liam.
Tapi saat Liam hendak menuju ke kamarnya dilantai dua. Atensi mereka teralihkan dengan kedatangan seorang wanita yang masuk ke dalam rumah dengan hebohnya memanggil Liam.
"Ka Liam, kenapa ninggalin aku sih?" Sungut Vina pada Liam saat masuk ke rumah membuat Alina dan anak-anak Liam terkejut mendengar suara Vina yang besar.
"Kalau masuk rumah itu ucapkan salam, bukanya teriak-teriak seperti di hutan!!" Sindir Alina tak suka dengan sikap Vina yang tidak sopan.
"Maaf tante, lagian aku kesal dengan kak Liam yang meninggalkan aku sendiri di bandara." Ucap Vina tidak mau disalahkan.
"Memangnya ngapain kamu di bandara?" Tanya Alina ketus pada Vina, dia penasaran apa Vina menjemput Liam di bandara. Tapi dia tau dari mana kalau hari ini Liam pulang. Sedang dia dan istrinya saja baru tau setelah mengorek informasi dari asistennya Liam.
"Aku juga pulang bareng kak Liam, tante. Tadinya aku mau ajak kak Liam lebih lama di london buat jalan-jalan tapi kak Liam menolak dan memilih pulang hari ini!!" Ucap Vina dengan wajah cemberut masih kesal pada Liam yang tak menuruti keinginannya dan meninggalkan dia di bandara dan pulang sendiri.
Alina mendengar ucapan tak tau diri dari Vina mengerenyitkan dahi dan menatap Liam yang terdiam di tangga.
Alina menuntut penjelasan dari putranya tentang Vina yang ikut dalam perjalanan bisnisnya ke luar negeri.
"Aku juga tidak tau dari mana dia tau aku ada disana." Ucap Liam singkat dan menatap tajam pada Vina.
"Hem..."Alina menghembuskan nafasnya ke udara mengurangi beban saat mendengar kenyataan itu.
"Aku meminta bantuan dari eyang untuk cari tau kemana kak Liam pergi. Lagian ngga masalah kan kalau aku nyusul kakak aku sendiri lagian aku kan adik kakak." Ucap Vina yang tak mau disalahkan saat melihat tatapan Liam yang mengintimidasinya.
Alina makin jengkel mendengar ocehan Vina yang tak mau disalahkan dan memanfaatkan diana untuk menuruti keinginannya.
"Jelas kamu salah!! karena Liam pergi bukan untuk liburan tapi untuk bekerja. Lagian kamu bukan anak kecil lagi jadi tidak pantas menempelin Liam terus kemana-mana. Apalagi status Liam yang sudah berkeluarga, apa pandangan orang melihat kedekatan kalian!!" Mama Alina tak tahan mengontrol emosi dan ucapannya saat berhadapan dengan Vina yang dari tadi egois dan mau benar sendiri.
"Tante berlebihan aku cuma menyusul kak Liam, lagian kami tidur di kamar terpisah. Dan aku hanya mengajak kak Liam jalan saat kak Liam sudah selesai mengerjakan pekerjaannya." Jawab Vina tak mau kalah.
"Vina jaga ucapanmu di depan mamaku." Bentak Liam karena muak mendengar Vina terus membantah ucapan mamanya.
"T-Tapi kan kak..."
"Eh.. Ada tamu?!"Ucapan Vina terpotong karena Dara datang dan menyapa mereka.
"Liam rupanya kamu sudah pulang?"Ucap Dara saat melihat adik iparnya.
"Iya ka,-" Ucap Liam singkat menjawab pertanyaan Dara.
"Ohh.. Ada Vina juga rupanya."
"Sudah lama tak bertemu sejak terakhir kali, kamu apa kabar, Vin?" Sapa Dara pada Vina mencoba ramah sebagai tuan rumah dan mencoba mencairkan suasana yang sepertinya tengah tegang.
"Aku baik."Jawab Vina jutek karena masih teringat kejadian terakhir kali dia bertemu dan Dara mengusirnya dengan cara yang sangat memalukan saat itu. Jadilah Vina membenci Dara dan menganggap Dara adalah musuhnya.
"Syukurlah." Dara tersenyum ramah.
"Kenapa ada tamu engga disuruh duduk?" Tanya Dara mengarahkan Vina menuju sofa ruang tamu yang diikuti Alina tanpa protes.
Karena bagaimanapun sikap Dara sudah benar yang menjamu tamu dengan baik walaupun ia jengkel dengan Vina yang sedari tadi sudah bersikap tidak sopan padanya.
Tapi Alina masih segera mengendalikan diri dan kembali bersikap layaknya tuan rumah yang menjamu tamunya.
Liam yang melihat mamanya dan kakak iparnya menuju ruang tamu dengan Vina. Ia manfaatkan kesempatan itu untuk lepas dari Vina untuk menuju kamarnya karena ia sangat lelah dan butuh istirahat.
Dari pintu lorong Jihan menyaksikan semua percakapan antara suaminya, Vina dan mama mertunya sejak awal tanpa berniat mendekat dan bergabung untuk menyambut kedatangan suaminya.
"Mas Liam.."
"Mas Liam sudah kembali, bagaimana ini? Aku belum siap untuk bertemu dengannya."
...----------------...
.
.
.
Lanjut? Jangan lupa berikan vote, like, point, dan komennya dulu, ya.
.
.
.
Tbc.
mlh perusahaan bpk nya hancur.
wanita kl bucin mang cenderung bodoh.
beda dng selingkuhan bucin tp pinter tak tik.
baru kl ini pemeran utamane goblok bnget.
Sekarang ya nikmati saja kekalahanmu. mau Berubah mnyesal wes terlambat anak dah besar dan gk pernh di perhatikan ya sdh wasalam.
aku lbih suka wanita pinter tau lakinya gk bner bangkit bawa anaknya trus bls dendam dng elegant.
anak egois semoga di masa depan lo punya anak anak lo juga masa depan nya lebih mengerikan dari pada ibu lo