bahagia ketika mendapatkan Uang banyak, pura-pura polos dan menyamar menjadi manusia biasa, tinggal di jalan yang sangat sepi di bawah kaki gunung.
namun siapa sangka di balik semua itu ternyata semuanya hanyalah Acting semata yang sedang di lakukannya karena dia merasa gabut, sebab berdiri sendiri di puncak kekuatan tanpa adanya musuh yang bisa menandinginya. semua yang dia lakukan hanyalah Acting.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menuju pantai licin Lebakharjo
Waktu berjalan dengan sangat cepat, ketika pagi hari datang Arjuna keluar dari tokonya sambil membawa selang dan ember. Arjuna sangat bersemangat untuk menjalani rutinitas barunya, yaitu mencuci mobil!
Dengan semangat Arjuna mencuci mobilnya dan seluruh interior yang ara di dalam mobil ini.
Tidak ada hal aneh apapun yang Arjuna temukan saat dia mencuci mobil ini.
***
Ketika waktu menunjukan siang hari, Bambang terlihat mengendarai motornya untuk menuju ke toko barang antik yang ara di jalan locari.
"Hah ada mobil? Apa Tuan Arjuna ada tamu?" Bambang langsung penasaran mobil mewah milik siapa.
Tentu saja bambang tidak tertarik dengan mobil ini, karena bisa di bilang dia juga memiliki mobil seperti ini di rumahnya. Namun bambang sedikit penasaran mobil siapa ini, apakah Tuan Arjuna ada tamu? Bambang kemudian memarkirkan motornya di dekat mobil tersebut.
"Bah..!!!"
"Astaga.." bambang langsung melompat mundur ketika melihat kepala wanita menggelinding dari bawah mobil.
Bambang langsung berjalan menuju ke arah pintu, mengetuknya dan masuk ke dalam. Dia mendapati Arjuna duduk di sofanya dengan ekspresi wajah cerah.
"Ah pak bambang! Kebetulan sekali anda datang! Bagaimana pendapatmu tentang mobil baruku?!" Tanya Arjuna antusias.
Bambang sedikit kaget ketika mendengar hal ini, dia pikir ada tanu tenyata itu mobil Tuan Arjuna sendiri, "pantas saja mobil itu sangat mengerikan!" Batin bambang.
"Ayo aku tunjukan mobil baruku, aku benar-benar sangat beruntung seharusnya harga pasaran mobil itu sangat mahal, tapi aku secara tidak sengaja mendapatkannya dengan harga murah!" Tentu saja sebagai seorang pemuda biasa yang baru saja mendapatkan mobil mewah dengan harga murah, Arjuna gatel untuk tidak menceritakan mobil mewahnya ini.
Bambang hanya menurut ketika dia berkeliling sekitar kota malang menggunakan mobil baru Arjuna.
Dalam hati bambang benar-benar kagum dan terenyuh ketika melihat Arjuna, Tuan Arjuna adalah sosok Tuan Tiada Tanding dengan kekuatannya untuk mendpaatkan harta dan kesenangan duniawi itu sangat mudah, apabila Tuan Arjuna ingin dia bisa saja memenuhi tokonya dengan puluhan mobil mewah.
Namun tidak! Tuan Arjuna benar benar menikmati hidup sederhananya, seolah dia memang pria biasa yang sangat senang karena baru saja membeli mobil mewah dengan harga murah.
Akting dari Tuan Arjuna memang sangat mengerikan dan tiada duannya.
Bambang menarik nafas panjang, apabila di ibaratkan Tuan Arjuna ini adalah seorang konglomerat kaya yang menikmati hidangan tahu gejrot di pinggir jalan, atau seorang triniuller yang merasa bahagia menikmati kopi di pinggiran jalan.
Bambang mengetahui betul bahwa Tuan Arjuna adalah Tuan Tiada Tanding, pastinya Tuan Arjuna merasa kesepian karena berdiri sendiri di puncak kekuatan, tidak ada musuh yang bisa dia lawan. Pastinya tuan Arjuna sangat kesepian karena tidak ada yang bisa menandinginya.
Sehingga saat ini dia mencari kebahagiaan dengan menjadi manusia biasa, seorang manusia pada umumnya yang bahagia ketika baru mendapatkan mobil mewah.
Bambang hanya bisa menganggukan kepalanya dengan antusias ketika mendengar ucapan Tuan Arjuna ini.
Tiba tiba bambang berucap kepada Arjuna, "pak Arjuna, bagaimana kalau kita jalan jalan ke pantai menggunakan mobil baru anda? Kebetulan saya memiliki kenalan yang mempunyai villa kecil di lebakharjo! Ayo kita memancing disana.."
"Jalan-jalan ke pantai menggunakan mobil?" Wajah Arjuna langsung di selimuti dengan ekspresi semangat, bagi seseorang yang baru saja mendapatkan mobil jalan-jalan menggunakan mobil merupakan hal yang sangat bagus sekali.
Arjuna tanpa pikir panjang langsung menganggukan kepalanya, "bagus pak Bambang, ide anda bagus sekali! Mari kita ke Lebakharjo! Dan tolong siapkan tempatnya, pak!" Ucap Arjuna yang menyerahkan pengaturan tempat kepada bambang.
"Tenang saja pak, tempatnya sangat bagus cocok untuk tempat kita menginap!"
Arjuna kemudian berhenti di salah satu tempat warung kopi pinggir jalan. Untuk membicarakan tentang acara jalan-jalan mereka esok hari. Setelah obrolan itu Bambang lekas pulang, tentu saja dia harus mempersiapkan alat mancing untuk mengimbang akting Tuan Arjuna.
Namun dalam perjalanan pulang Bambang menepi sebentar di pinggiran jalan, dia kemudian membuat sebuah panggilan telephone, "agus!" Panggil bambang kepada orang yang berada di sebrang telephone.
"Hei bambang! Tumben sekali kamu menelphonku!" Jawab agus.
Apabila di amati dari nada bicaranya Agus dan Bambang ini sepertinya teman akrab.
"Apakah aku bisa menggunakan villa milikmu yang ada di lebakharjo itu?" Tanya bambang.
"Tentu saja bisa! Memangnya kapan akan kamu gunakan?" Tanya agus kepada bambang.
"Besok pagi akan aku gunakan..." jawab bambang.
"Apakah kamu sudah gila, mbang?" Ucap agus, "kenapa mendadak sekali!"
Bambang berucap, "aku membawa seorang tamu penting dan kami sepakat untuk mancing di sana. Oleh karena itu aku mohon kepadamu siapkan villa iti sesegera mungkin!"
Dari sebrang telephone agus terdengar menghela nafas panjang, "sebenarnya ada permasalahn besar mbang, anak buahku mendeteksi ada beberapa aktivitas tidak wajar di sekitar lebakharjo, anak buahku mengatakan bahwa ada banyak sekali orang sakti yang muncul di sekitar lebakharjo, aku sendiri tidak berani mencari tahu mereka berasal dari keluarga mana, organisasi mana, atau apa. Aku sendiri tidak berani macam-macam dengan mereka. Aku takut kamu akan mati, apabila secara tidak sengaja berpapasan dengan mereka.." meskipun suara agus sangat kasar dan keras namun ia sebenarnya tidak ingin bambang kenapa-napa.
Tentu saja Bambang takut dengan cerita Agus. Kalau dia sendiri mungkin tidak berani, namun masalahnya kali ini dia akan berdama Tuan Tiada Tanding.
Di hadapan kekuatan absolut milik Tuan Arjuna tidak ada yang tidak akan tunduk.
Mendenger Bambang terkekeh agus langsung bertanya, "kamu terkekeh? Apakah kamu benar benar ingin menuju villaku?"
Bambang menjawab, "tentu saja! Lebih baik sekarang kamu beri tahu anak buahmu, segera siapkan villa itu untukkku!"
Agus berucap, "baiklah kalau begitu, namun kamu harus ingat kalau kamu mati berarti di luar tanggung jawabku!" Ucap Agus.
Setelah Agus mengucapkan hal itu panggilan berakhir.
***
Waktu berjalan dengan sangat cepat, pada saat ini pagi hari telah tiba.
Kali ini Bambang datang ke jalan locari sambil membawa sebuah tas pancing yang cukup besar. Berisi alat alat mancing yang cukup lengkap dan mahal.
Ketika bambang sampai di depan toko barang antik Arjuna, terlihat Momon dan Suwarno yang sedang mengelap mobil Arjuna.
Sementara Arjuna sedang duduk di depan toko sambil ngopi, melihat Bambang datang Arjuna menjadi sangat antusias, "apakah kamu sudah siap pak Bambang? Ayo kita berangkat kesana! Masukan motormu ke dalam garasiku!" Ucap Arjuna yang langsung memasuki kemudi mobil.
apa udahan ceritanya...?