Mengisahkan Roberto, mantan seorang agen rahasia dengan kemampuan pencuri ulung, bergerak dengan diam-diam di dalam rumah besar yang megah dan terbengkalai untuk mencari beberapa barang berharga. Dengan mata yang tajam dan refleks yang cepat, ia dapat menghindari setiap perangkap dan jebakan dengan sangat mudah. Senjata andalannya, sebuah pisau lipat yang tajam, tersembunyi di dalam sakunya, siap digunakan kapan saja. Namun, misi kali ini tidak seperti biasanya. Ketika ia memasuki sebuah ruangan yang gelap, ia menemukan seorang anak perempuan berusia 6 tahun yang diikat dengan rantai di kakinya, mata yang besar dan takut memandang ke arahnya.
Apa yang akan dilakukan Roberto? Apakah ia akan menjalankan misi nya atau membantu anak itu? Dalam dunia yang penuh dengan bahaya dan ketidakpastian, Roberto harus membuat keputusan yang tepat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Noval, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 Penyerangan Tim Bravo Bagian 3
Setelah Ethan dan Lucas berhasil mendapatkan senjata, mereka langsung bergerak menuju tempat makhluk itu berada. Ethan membawa sebuah dagger yang tajam dan ramping, yang dapat digunakan untuk menyerang musuh pada jarak dekat dengan presisi dan kecepatan tinggi. Sementara itu, Lucas membawa senapan sniper Dragunov SVD yang dilengkapi dengan bidikan teleskopik dan peredam suara, yang dapat menembakkan peluru dengan akurasi tinggi pada jarak jauh.
Sebelum masuk kedalam ruangan tersebut, Ethan dan Lucas berhenti sejenak di depan pintu, memeriksa sekitar untuk memastikan tidak ada bahaya yang mengintai. Mereka berdua saling menatap, dan Ethan mengangguk sedikit sebagai tanda bahwa mereka siap untuk masuk.
"Baiklah Lucas, ayo kita masuk. Apa kau siap?" kata Ethan dengan suara yang rendah dan waspada.
"Aku siap," jawab Lucas dengan suara yang sama, sambil memeriksa sniper dan amunisi nya untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik.
Ethan mengangguk lagi, lalu mereka berdua bergerak maju, memasuki ruangan makhluk itu dengan hati-hati dan siap untuk menghadapi apa pun yang ada di dalamnya.
Saat mereka masuk, mereka melihat makhluk itu berdiri di tengah ruangan, dengan seorang pria berpakaian Jas putih dan topeng Berlambangkan Light, Ethan dan Lucas menyadari bahwa pria itu adalah Light Yagami. Light Yagami memiliki wajah yang tenang dan mata yang tajam, dan tampaknya ia sedang melakukan sesuatu terhadap makhluk itu dengan sangat saksama.
"Ah, Ternyata kalian berdua," kata Light Yagami dengan suara yang dingin. "Aku sudah menduga kalau kalian pasti datang."
Lucas langsung mengarahkan sniper nya ke arah Light Yagami, kemudian Ethan berkata "Apa kau yang melakukan semua ini, Light Yagami. Kau yang menciptakan makhluk ini dan menggunakannya untuk membunuh semua orang kan!"
Light Yagami tersenyum sedikit, dan tertawa dengan suara yang memenuhi seluruh ruangan.
"Aku hanya melakukan apa yang ku pikir perlu dilakukan," kata Light Yagami dengan suara yang tenang. "Dan kalian semua tidak ada urusan nya dengan apa yang kulakukan."
Tiba-tiba, Light Yagami menepuk tangannya, seketika makhluk itu langsung bergerak dan menyerang Ethan dan Lucas. Lucas langsung menembakkan sniper nya ke arah makhluk itu, sementara Ethan menyerang makhluk itu dengan dagger nya.
"Lucas, aku serahkan Light Yagami padamu! Aku akan menahan makhluk itu," teriak Ethan sambil terus menyerang makhluk itu.
Lucas mengangguk dan mengarahkan sniper nya ke arah Light Yagami. "Oke." kata Lucas dengan suara yang dingin.
Light Yagami tersenyum lagi, dan tampaknya dia tidak khawatir tentang keadaan dirinya. "Ho, kau ingin bermain tembak-tembakan denganku? Kalau begitu aku akan meladeni mu!" kata Light Yagami dengan suara yang tenang.
Light Yagami langsung mengeluarkan Pistol nya dan menembak kearah Lucas, dengan refleks yang cepat, Lucas langsung menghindari tembakan tersebut dan membalas nya.
Sementara itu, Ethan terus menyerang makhluk itu dengan dagger nya, berusaha untuk mengincar leher bagian belakang nya. Namun makhluk itu sangat kuat dan cepat, tapi Ethan berhasil menghindari serangan-serangan nya dan membalas dengan serangan-serangan yang lebih kuat.
"Sial! Makhluk ini sangat menyebalkan," kata Ethan dalam hati sambil terus menyerang makhluk itu dengan dagger nya. "Aku harus mencari cara untuk menghindari keempat tangannya itu! Jika tidak, aku bisa terkena pukulannya."
Ethan memperhatikan gerakan makhluk itu dengan seksama, mencari celah untuk menyerang. Namun, Makhluk itu sangat cepat dan kuat, tapi Ethan tidak menyerah. Dia terus mencari kesempatan untuk mengalahkan makhluk itu.
Tiba-tiba, makhluk itu mengayunkan salah satu tangannya ke arah Ethan. Ethan tidak sempat menghindari serangan itu dan terpental kearah dinding dengan kuat.
"Kalau aku tidak mengenakkan pakaian ini, tubuhku pasti sudah hancur karena serangan tadi," kata Ethan sambil berusaha bangkit dari serangan tadi. "Sepertinya, aku harus menggunakan kekuatan ku saat ini!"
Ethan langsung mengaktifkan kekuatan topeng Night nya. Setelah diaktifkan, ia langsung merasakan seluruh kemampuan dan kekuatan nya meningkat pesat.
"Aku hanya bisa menggunakan kekuatan ku selama 10 menit," kata Ethan dalam hati. "Aku harus bisa mengalahkan makhluk itu dengan cepat!"
Dengan kekuatan topeng Night nya, Ethan langsung menerjang makhluk itu dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa. Namun, makhluk itu sangat kuat dan kulitnya sangat keras, membuat Ethan kesulitan untuk melukai makhluk itu.
Makhluk itu merasa kesal dan langsung menyerang Ethan dengan keempat tangannya, dengan refleks yang sangat cepat Ethan berhasil menghindari serangan-serangan itu. Ethan berusaha menyerang balik dengan dagger nya, tapi makhluk itu tidak terlalu terpengaruh.
"Sial! Makhluk ini terlalu kuat!" kata Ethan dalam hati. "Kalau seperti ini terus aku bisa kalah!"
Ethan terus menyerang makhluk itu dengan kekuatan topeng Night nya, tapi makhluk itu tidak menunjukkan tanda-tanda kelemahan. Ethan mulai merasa kelelahan, dan dia tahu bahwa dia harus mengalahkan makhluk itu sebelum kekuatan topeng Night nya habis.
"Aku harus berpikir lebih cepat!" kata Ethan dalam hati sambil terengah-engah. "Aku tidak bisa terus-menerus menyerang makhluk ini tanpa strategi!"
Ethan memperhatikan gerakan makhluk itu dengan seksama, mencari celah untuk menyerang. Namun, makhluk itu sangat cepat dan kuat, dan Ethan tidak bisa menemukan celah untuk menyerang.