"Devan, ini aku bawain makanan loh buat kamu...sengaja aku masakkin buat kamu tadi pagi."
Pyarr!!!
Dengan tak merasa kasihan sedikitpun, cowok tampan membuang begitu saja kotak bekal yang ada diatas mejanya. Hal itu membuat beberapa teman sekelasnya menoleh dan menatapnya termasuk cewek yang memberikan bekal itu.
"Devan kok dibuang sihh? Aku sengaja bikinin ini buat kamu loh, kamu ngga suka nasi goreng ya? Atau mau aku bikinin yang lainnya aja besok pagi??"
"Stop ganggu gue dan ngga usah nampakin wajah lo didepan gue! Gue muak sama lo! Dan lo perlu inget kalau gue ngga peduli sama perasaan sampah lo sialan!"
Gadis cantik yang dijuluki primadona sekolah ini seharusnya gampang mencari pacar. Fisiknya yang cantik dengan tubuh yang ideal, nyatanya tak membuat Devan tertarik dengan Kalaluna sampai ada anak baru yang tiba-tiba dekat dengan Devan dan Kalaluna kesal. Tapi, ternyata ada seorang cowok yang tertarik dengan Kalaluna dan membuat hidup Kalaluna berubah saat mengenalnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Dilangit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
"Jadi, kenapa kayaknya lo ngga suka banget sama Febby?"tanya Kalaluna penasaran.
"Simple aja sih, dia anak dari orang yang udah bikin keluarga gue hancur," jawab Viona.
"Maksudnya?"tanya Maurin.
"Jangan bilang kalau nyokapnya Febby udah bikin rebut bokap lo dari nyokap lo dan bikin keluarga lo hancur?"tanya Tiffany.
Viona tersenyum tipis lalu menganggukkan kepalanya, "Bener banget. Makanya gue mau bikin dia hancur juga dengan kesalahan dia sendiri."
"Pantes aja lo kasih tau ini semua ke gue secara cuma-cuma karena lo emang mau hancurin dia. Em masuk akal sih." Kalaluna mengangguk-anggukkan kepalanya paham dengan apa yang direncanakan oleh Viona.
Keempat cewek cantik itu saat ini sedang berada disebuah cafe yang letaknya tak jauh dari sekolah. Sengaja karena Kalaluna ingin mengobrol dengan Viona dulu, mau bagaimanapun Viona lah yang sudah menolongnya dari fitnah yang ada di sekolah tadi.
Meskipun Viona terlihat sedikit tomboy dan garang, namun cewek ini cantik dan memiliki aura tersendiri. Kalaluna merasa juga kalau Viona ini asik dan yang terpenting tak bermuka dua. Sama sekali tak ada imbalan yang Viona inginkan, hanya cukup dengan melihat Febby di keluarkan dari sekolah itu sudah cukup.
"Apa iya kalau yang Febby bilang tadi bener? Yang bilang kalau ternyata Pretya lah yang nyuruh dia buat ngelakuin ini ke Luna?"tanya Maurin.
Tiffany menganggukkan kepalanya lalu menggeleng, "Hmm, bisa iya, bisa juga ngga sih. Kalau iya, udah pasti masuk akal karena Pretya emang ngga pernah suka sama Lun, tapi sayangnya kalau Febby ngga punya bukti kalau Pretya yang nyuruh."
"Tapi, kalau bukan Pretya yang nyuruh, terus apa motifnya Febby buat bikin nama baik Luna jadi jelek? Sedangkan kita semua juga tau kalau Luna daj Pretya sering banget bermasalah,"sahut Viona.
"Fany bener dan Viona bener juga. Kalau Pretya yang nyuruh dia, sayangnya Febby ngga punya bukti. Kalau bukan Pretya dalang dibalik semua ini, apa motif dia bikin gue hancur?"tanya Kalaluna.
"Kita perlu selidiki ini sih, setelah Febby keluar dari sekolah, kita bisa cari tau tentang Pretya lagi. Siapa tau emang dia dalang dibalik semua ini."
Kalaluna tersenyum sinis, "Kalau emang dia yang ngelakuin ini dan ada bukti yang jelas, gue bakal bikin Devan liat siapa cewek sok polos yang selama ini dirinya bela mati-matian."
"Hahaha udah pasti sih Devan bakalan syok nantinya."
"Dan disaat itu Devan pasti bakal nyesel se nyesel-nyeselnya udah sia-siain cewek setulus Lun,"ucap Maurin.
"Seru juga kayaknya, gue bantu deh biar cepet kelar,"sahut Viona.
"Sipp biar makin rame."
Keempatnya kembali memakan pesanan yang ada diatas meja sembari mengobrol dan sesekali tertawa. Tak lama, mungkin hannya satu jam saja dan keempatnya memutuskan untuk kembali ke sekolah karena harus mengantar Viona yang qkan ekskul basket disana.
Ckitttttt......
Maurin yang membawa mobil pun terpaksa menghentikan mobilnya secara mendadak karena ada beberapa motor dan cowok-cowok disana yang menghadangnya.
"Eh siapa mereka?"tanya Tiffany.
"Gatau, turun aja yuk bareng-bareng biar ngga takut,"ajak Kalaluna.
"Oke."
semuanya mengangguk lalu memutuskan turun dari mobil Maurin untuk menyusul Kalaluna yang sudah lebih dulu turun.
"Siapa kalian?"tanya Kalaluna yang sudah berhadapan dengan beberapa cowok didepannya.
Mungkin ada sekitar 7 orang cowok yang menghadang mobil Maurin dengan menggunakan motor mereka. Ketujuh cowok itu tersenyum miring melihat keempat cewek cantik yang ada didepannya.
"Oh jadi ini yang namannya Kalaluna? Cantik juga, menarik,"celetuk salah satu cowok sambil membaca nametag di dada Kalaluna.
"Ceweknya Kaivan dia,"sahut yang lainnya.
Cowok didepan Kalaluna menganggukkan kepalanya lalu kembali tersenyum, "Telfon cowok lo, suruh kesini kalau mau ceweknya selamat."
Terimakasih.
Cuman ini bau² nya Keivan mungkin bkln dibikin jadi punya sifat manja gitu kan? Misal kayak pas disekolah terkenal brandal, eh pas dirumah taunya manja bgt sama ortunya! Sumpah yg kayak gini tuh udh sering bet loh gw nemuin, dan semoga aja ini beda...