viola Saraswati seorang wanita yang sangat mencintai suaminya yang bernama Abimanyu dirgantara.
dulunya Abimanyu sangat perhatian dan sangat mencintainya Kini dia berubah menjadi dingin dan tidak ingin disentuh oleh biola.
pria itu semakin hari semakin dingin ia menghabiskan waktu di luar dengan para wanita bayaran.
apa viola harus bertahan di tengah dinginnya pernikahan mereka atau memilih pergi dan melupakan segala sakit yang dia derita. viola dilema antara bertahan atau pergi meninggalkan Abimanyu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Nila purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menginap di rumah mama
Kakaknya menatap heran pada Viola, ia segera mengambil makanan apa yang diinginkan adiknya.
"Kamu mau makan apa, kakak ambilkan"
"Aku ingin lobster kayanya enak"tunjuk Viola dengan mata berbinar. setelah mengambil dia langsung menaruh piring itu di depan Viola
"Terima kasih kakak "ucap Viola sambil mengecup singkat pipi kakaknya
Kakaknya mengangguk lalu ,ia mengambil makanannya menu yang sama dengan adiknya.
"Akhirnya kau menyukai menyukai makanan favoritku "ucap kakanya sambil menatap Viola
"Ini sangat enak",ucap Viola saat makan
"Ngomong-ngomong Abimanyu di mana ?", ucap kakak
"Ia sedang bekerja, Kenapa kau pulang sangat cepat hari ini ?"
"Tentu saja untuk menemui adikku, tersayang. karena kau sangat jarang untuk datang ke sini", ucap Viola hanya tertawa
"Aku sangat sibuk"jawabnya
"Sering-seringlah datang ke sini, Jangan terlalu sibuk dengan urusanmu ", ucap mama
"Aku tidak janji, Mam . Apakah mama kenyang hanya makan salad sedikit "
"Tentu saja tidak . Tapi mama hanya tidak ingin gemuk jika mama memakan makanan itu maka berat badan mama menjadi gemuk. Mama tidak ingin badan mama gemuk "
Viola menghela nafas,"jangan terus diet Mam entar bisa sakit ", ucap Viola yang sangat khawatir dengan keadaan kesehatan mamanya .
"Mam, juga melakukan ini demi Deddy mu. karena dirimu sering meninggalkan Mama sendiri dan pergi seenaknya "
"Mam, takut kalau Deddy mu selingkuh di luar sana. jadi Mama harus tetap menjaga postur tubuh agar tetap langsing dan awet muda"mendengar hal itu Viola dan kakaknya saling pandangan . Wajah keduanya sedang menahan tawa karena mamanya terlalu bucin pada suaminya.
"Mam, Dad itu di sana sedang bekerja. bukan berselingkuh dengan wanita lain"mereka berdua tertawa sangat keras hingga Viola tersedak makanan
"Sayang, Jangan tertawa jika sedang makan"peringat mama
"Maaf, Mam"
"Sudah sudah berhenti berbicara. sekarang kalian lanjutkan makannya "ucap mama membuat kedua anaknya terdiam
"Aku ingin lobster lagi itu sangat enak "ucap Viola
"Sayang kau tidak ingin salad " tawar Mama
" Tidak mau ,Mam . Aku sangat suka dengan lobster ini membuatku mau makan lagi ", Viola melanjutkan makan nya dengan mata berbinar. Viola menggeleng-gelengkan kepalanya saat menikmati makanan itu
Setelah makan Mereka pergi ke ruang keluarga. Namun Joni dia masuk ke dalam kamarnya. Mama dan Viola berbincang-bincang sambil melihat TV . tak lama kemudian badan Viola pada gatal-gatal.
"Sayang apa yang terjadi denganmu ?"tanya Mama sambil menatap heran Viola yang sedang duduk di ruang keluarga tangannya terus saja menggaruk
" Mam", gumam Viola dengan suara serak, tangannya terus saja menggaruk karena kulitnya terasa gatal
"Ya Allah ,Apa yang terjadi padamu ,sayang" ucap Mam yang masih menatap Viola sambil menggaruk-garuk kini lehernya terdapat bintik merah
Viola menggeleng dengan bibir bergetar .
" Mam", lirih Viola tanpa suara
" Sebentar , Mam akan memanggil dokter ", lalu berlari menaiki tangga. ia segera menuju kamar untuk mengambil ponsel
Viola menggigit bibirnya dan tangannya terus menggaruk-garuk kulitnya yang semakin gatal.
" Vio "ucap Joni yang barusan bangun tidur ia berjalan mendekati adiknya. pria itu terlihat santai ia menggaruk pelan tengkuknya
"what happen, vio ?", tanyanya ketika mulai menyadari apa yang terjadi pada adiknya
"Aku tidak tahu, badanku pada gatal semua", gumam Viola dengan suara sangat kecil bahkan Joni tidak bisa mendengarnya
"Kau bilang apa, aku tidak bisa mendengarnya?", tanyanya
Viola yang tak sanggup berbicara karena menahan gatal yang sangat runyam. Viola menunjukkan tangannya kepada Joni yang memerah.
"Tanganmu kenapa, Vio?", Joni membulat matanya saat melihat tangan viola pada merah
" Tunggu aku, akan memanggil dokter untukmu "Joni hendak melangkah namun Viola dengan cepat menahan pergelangan tangannya
" Mom, sedang memanggil dokter ", ucap Viola
****
"Gimana dokter ,keadaan anakku " ucapnya
"Apa yang terjadi pada anakku", Mom kembali berbicara dengan raut wajah yang sangat khawatir . Matanya terus saja memperhatikan dokter yang sedang memeriksa Viola
"Vio mengalami alergi, mungkin dari makanan, yang ia baru saja makan . apa yang baru saja dia makan tadi ?"
Mom, melirik ke arah viola sejenak dan kembali menatap sang dokter .
"Dari tadi tidak memakan apa pun kecuali saat makan siang tadi ", Mom mulai teringat dengan apa yang di makan oleh Viola . Mom langsung menatap ke arah Viola
"Kau baru pertama kali memakan lobster itu, apa jangan-jangan kau alergi karena makanan dari lobster?", tebak Mom
Joni yang dari tadi menyaksikan mulai teringat saat Viola makan
"Aku juga berpikir begitu ", jawabnya
"Bisa saja makanan yang lain , kali ini hindari makanan yang membuatmu alergi", tegur doktor sambil menata Viola yang mengangguk
"Aku sudah memberikan resep obat penyembuh alergi. semoga kau lekas sembuh"
"Kalau begitu aku permisi dulu", ucap dokter"
"Baiklah dokter , Aku akan mengantarmu"
"Joni sebaiknya kita keluar saja, biarkan vio beristirahat
Joni mengangguk, dan segera keluar dari kamar untuk membeli obat sesuai resep dokter.
Dokter meraih tasnya yang berisi peralatan medis. sebelum dokter itu keluar dari sana
dokter itu menatap Viola sambil tersenyum.
"Jaga terus kesehatanmu dan seringlah memakan makanan yang bergizi agar bayinya yang ada dalam kandunganmu tetap sehat"….
Deg
Viola menegang dan langsung menutup mulutnya yang terbuka matanya terpaku menatap ke arah dokter.
" A- apa maksud ,dokter ?"ucap Viola kembali bertanya. Bahkan Viola mengubah posisinya menjadi duduk. Namun belum sempat menjawab pertanyaan Viola dokter itu sudah keluar dari kamar
Viola mengerjakan matanya, saat mendengar perkataan dokter yang masih dipikirannya. Viola masih tidak percaya dengan kenyataan bahwa dia sedang mengandung.
"Pantas saja akhir-akhir ini aku sedikit berubah sering pusing dan mual bahkan jika menghirup aroma sedap ia tidak suka "gumam Viola
Viola mengelus perutnya yang masih rata sambil tersenyum .
" My baby", gumamnya
Viola terus memikirkan Bagaimana kalau Abimanyu jika tau hal ini ? biola bahkan sudah tidak sabar untuk menemui suaminya
Mom membuka pintu kamar Viola .
"Sayang ,kau sedang memikirkan apa ? kenapa kau terus tersenyum seperti itu " Mom
Viola yang sedang melamun, langsung menatap Mom ,dengan kepala menggeleng.
"Baiklah , sayang jika kau tidak ingin bercerita, sekarang beristirahatlah", mom mendekat ke arah Viola dan meraih selimut untuk menutupi tubuh Viola yang kini posisinya tidur. Mom menunduk dan mengecup kening Viola.
"Tidurlah sayang", viola mengangguk dan segera memejamkan matanya sambil tersenyum.
Mom yang melihatnya menggeleng heran dengan kelakuan putrinya. Setelah itu dia keluar dari kamar putrinya.
*****
" Hoam..."Viola menguap sambil menutup mulutnya
Viola tersenyum matanya menatap ke atas langit-langit kamar, tangannya mengelus perutnya yang masih rata . Viola bahkan sudah tidak sabar ingin memberitahu kabar bahagia pada Abimanyu
Matanya menatap ke arah jam dinding, yang menunjukkan pukul 10.00 malam . Mata Viola melebar saat melihat jam dinding, ia segera turun dari tempat tidur untuk memeriksa keadaan di luar.
Bahunya merosot ketika menyadari jika Abimanyu belum pulang, namun Viola berusaha bersikap positif, mungkin Abimanyu lembur malam ini. Tadi siang Viola sudah memberitahu pada Abimanyu untuk menginap di rumah .