NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Adik Ipar

Menikahi Calon Adik Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

Menikah dengan Om-om? Itulah yang terjadi pada Naifa, gadis berusia 18 tahun yang harus bersedia menggantikan kakaknya menjadi pengantin wanita di hari pernikahan yang sudah diatur. Namun, yang lebih mengejutkan jika suaminya adalah pria yang sudah menolongnya. Akankah benih cinta tumbuh dalam pernikahan mereka? Mampukah mereka menghadapi ujian demi mempertahankan pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Resepsi Pernikahan

"Hah.. hah.. hah... "

Seorang gadis berlari di tengah hutan belantara, terlihat sosok seram tengah mengejarnya menuju sebuah rumah besar yang terlihat seperti villa.

"Janin, aku mau janinmu."

"Ah, Citra jangan Citra."

Naifa terbangun dari mimpi buruknya, kejadian di villa selalu teringat di pikirannya. Wajah Citra yang tengah kerasukan saat itu benar-benar menyeramkan.

"Sayang, kenapa? Mimpi lagi?" Tanya Bian yang terlihat khawatir dengan keadaan istrinya. Naifa menganggukan kepalanya, sudah 3 malam setelah kepulangannya dari acara makrab selalu dihantui oleh mimpi itu.

Bian segera memeluknya, agar istrinya bisa tidur dengan tenang. Perlahan, Naifa memejamkan matanya dan terlelap.

Pagi harinya, Bian mengatakan rencana menggelar resepsi pernikahan mereka dengan mewah. Naifa yang mendengarnya merasa jika itu terlalu menghamburkan uang.

"Ga apa-apa sayang, kamu gak perlu fikirkan mengenai biaya. Itu semua kan urusan saya. Coba sekarang sebut nama suami kamu dengan lengkap."

"Fabian Permana Sidiq."

"Nah itu tahu kan, kenapa kamu seolah meragukan keuangan saya. Kalau saya gak ada uang, kan bisa pakai uang papa."

Naifa memicingkan mata pada suaminya yang sombong, walau yang Bian katakan memang kenyataan. Bahkan keuangan Fabian pun tak bisa di remehkan, kekayaannya bisa di bilang hampir setara dengan papanya.

"Tapi di hotel itu terlalu berlebihan gak sih. Paling enak tuh konsep pesta kebun."

"Terserah mau istri apa, yang jelas saya hanya ingin membuat seluruh orang tahu kalau Naifa Humaira itu istri saya."

Ada alasan lain di balik Bian yang ingin segera melaksanakan resepsi. Selain karena Naifa yang masih hamil muda, tapi karena berita yang di kabarkan oleh adiknya saat itu.

"Kak, ternyata kakak ipar populer yah di sekolahnya." Zayyan yang saat itu mengajak bicara kakaknya saat keluarganya menjenguk Naifa.

"Tiba-tiba bicara seperti itu, memangnya kamu tahu dari mana?"

"Waktu itu, sengaja ketemu teman yang jadi guru di SMA. Ternyata ketemu juga sama kakak ipar yang alumni sekolah itu. Teman aku ngajak kakak ipar makan siang, sama dia di tolak. Tapi sama temannya langsung di terima. Nah yang paling kagetnya, teman aku muji kakak ipar. Makin cantik katanya," Zayyan sengaja menceritakan hal ini pada kakaknya, dia ingin tahu bagaimana responnya.

Sesuai dugaan, Bian pasti emosi dan langsung bertekad untuk membuat resepsi pernikahan. Ingin sekali pria itu menunjukkan pada semua orang jika Naifa adalah istrinya.

"Undang temanmu nanti, siapa nama dia?" tanya Bian seolah menantang.

"Wisnu."

Jawaban adiknya membuat Bian semakin tak tenang, karena pria itu pernah mendekati bahkan menyatakan cinta pada sang istri walaupun di tolak.

Dari cerita Zayyan bisa diketahui jika pria bermasker yang menemani Wisnu kemarin saat di rumah makan adalah dirinya, adik ipar Naifa. Pantas saja, gadis itu merasa tak asing dengan raut wajahnya yang hampir mirip dengan Bian walau tertutup.

Zayyan tak bercerita banyak, apalagi jika dia mengatakan seluruh obrolan Wisnu tentang Naifa pada kakaknya. Bisa-bisa Bian akan lebih emosi dan mengajak pria itu berduel.

"Sebenarnya, aku tuh ada niat buat persunting Naifa. Tapi nanti setelah jadi PNS, dan Alhamdulillah minggu kemarin aku lulus tes CPNS. Kayanya tahun depan aku bakal ngelamar dia."

Begitulah percakapan Wisnu pada Zayyan yang dia tak tahu jika temannya adalah adik ipar Naifa. Zayyan sebenarnya kasihan pada temannya, namun soal jodoh itu urusan Tuhan.

Kembali pada Bian yang sedang mencari tempat resepsi yang di inginkan Naifa. Konsep pesta kebun di pilih oleh gadis cantik itu. Apapun yang Naifa inginkan, Bian pasti akan mengusahakan untuk mewujudkannya.

***

"Jadi pesta kebun nih konsepnya, wihh mantap," ucap Hanni yang tengah membaca surat undangan temannya. Sementara Selly dan Citra masih tak menyangka jika Naifa sudah menikah.

"Selamat yah Nai, ga nyangka ternyata suami kamu itu kak Bian. Padahal kan kita mau ajak pedekate," candaan Selly kali ini terdengar lucu. Naifa sudah tak cemburu lagi pada teman barunya itu.

"Ifa, bagaimana kabarnya?" Tanya seorang pemuda tampan yang tiba-tiba menanyakan kabar gadis itu.

"Alhamdulillah, baik." Jawaban singkat Naifa membuat Ryan menjadi canggung, namun dia penasaran dengan kertas yang di pegang Hanni.

"Itu apa Han, kertasnya bagus. Menarik perhatian, boleh lihat kan."

Hanni memberikan surat undangan itu dengan penuh keraguan. Karena sebentar lagi dia akan melihat wajah terkejut kakak tingkat yang ada dihadapannya.

"Naifa Humaira Wahid dan Fabian Permana Sidiq. Hah, selama ini aku sudah menduganya. Ifa, selamat yah."

Ryan pergi meninggalkan ke empat sekawan itu dengan wajah memerah. Matanya terlihat berkaca-kaca seperti hendak menangis. Begitu pula Naifa, dia merasa bersalah karena tak pernah jujur dengan statusnya selama ini.

Naifa memang sangat menyukai Ryan pada awalnya. Namun sekarang dirinya sudah mengandung benih cinta dari Fabian, suami sahnya. Bahkan hatinya kini menjadi milik Fabian.

Seminggu kemudian, resepsi pun akhirnya di gelar sesuai request Naifa. Pesta kebun yang cukup sederhana, hanya di iringi oleh musik jazz. Namun tetap memanjakan para tamu dengan pemandangan indah dan menu makanan yang di suguhkan. Beberapa tamu penting datang, termasuk relasi Bian dari Jepang.

Sofia menatap pasangan pengantin itu dengan perasaan yang terluka. Dirinya tak bisa menikmati pesta, karena dirinya seolah berada di dalam neraka. Panas hatinya membakar seluruh tubuhnya.

Wisnu, yang menjadi tamu undangan Zayyan harus bisa menerima kenyataan jika Naifa sudah menjadi istri orang lain. Dia berusaha melapangkan hatinya, dan menghapus rencana untuk mempersunting Naifa.

Sementara, pasangan pengantin itu diliputi rasa bahagia. Sekarang Bian tak khawatir lagi karena orang-orang sudah mengetahui bahwa Naifa adalah istrinya. Kebahagiaannya makin lengkap karena Naifa tengah mengandung anaknya.

"Hoek... hoek... "

Pusing dan mual menyerang Naifa ketika melihat para tamu yang cukup banyak. Perutnya tiba-tiba tak bisa di ajak kompromi. Atau bayi yang di kandungnya ingin sang ibu beristirahat.

Bian pun membawa sang istri ke kamar di villa yang di sewanya. Jauh berbeda dengan villa yang dipesan saat istrinya makrab. Villa ini mengadaptasi bangunan Jepang namun dengan taman yang cukup luas. Naifa merasa di manjakan oleh kamar yang begitu luas dan kaca besar yang menunjukkan pemandangan.

"Kak Bian, aku disini sendiri saja. Kakak harus menyambut para tamu kan?"

"Biar umi yang temenin kamu yah, saya akan panggil dulu beliau."

Bian segera keluar memanggil umi yang sedang mencicipi makanan.

"Umi, maaf saya minta tolong. Naifa sepertinya tak kuat ada disini, jadi saya bawa ke kamar. Tolong umi buat temani Naifa, saya harus menyambut tamu disini." Seperti biasa, Bian dengan kesopanannya meminta tolong pada mertuanya. Umi pun dengan senang hati menjaga putri bungsunya.

"Nai, kamu mual lagi? Mungkin belum makan, umi bawa makanan dulu yah." Ucap umi yang khawatir melihat putrinya.

"Enggak umi, aku sudah makan tadi. Kayaknya ini karena lihat orang banyak."

"Begini kalau masih kecil sudah hamil, pasti banyak keluhannya. Umi gak nyangka saja kalau kamu langsung hamil. Tokcer juga suamimu," canda Midah sambil memijat pundak putri bungsunya.

"Umi, ihh kenapa bicaranya kayak gitu," timpal Naifa sambil menahan malu mendengarkan ucapan ibunya.

1
Adinda
edward sama Sofia saja
tse
wah kesalahan fatal yang kamu buat bian...wanita hamil horor loh kalo udah bad mood....
gara2 temen kamu sampai meuakan istrimu....aduh2...siap2 aja kamu menyesal. ..
Adinda
dosen jodohin Saja sama sofia
Adinda
jodoh jehan sepertinya Hanni
tse
3 buaya sedang mereberutkan 1 kelinci manis....
Bina gelisa karna 2 buaya ganguin Naifa
sedangkan Naifa gelisah karna sofia belum tau kalo Naif sudah memikah sama Bian...
piye iki... makin seru
tse
wow...ternyata sofia itu karyawannya Bian...tapi masa dia ga ngenalin mukanya ya...apa bener2 jauh perbedaannya dulu dan sekarang ya sampai sofia ataupun Bina ga saling kenal...
kira2 apa yang akn di lakukan sofia ya kalo tau Naifa yang menggnatikan posisi dia jadi istrinya Bian....
masa pelakornya kaka kandung sediri
Fitri Widia: soalnya dulu Sofia ga merhatiin wajah Bian remaja, katanya jelek cuma karena Bian gendut.
wait and see ya. terimakasih supportnya 🥰
total 1 replies
tse
oh berarti sofia ga tau ya kalo ifa yang gantiin dia menikah sama Bian...
gimana jadinya yah...
tse
wah Bian keluar tanduknya tuh fia masa kamu ga liat sih....
maklum sih masih bocil....
kalea rizuky
makanya suami di jaga jangan kek bocah lu kudu lah ngerti suami dewasa ya sikapnya dewasa dikit neng qm. bukan anak smp
kalea rizuky
terlalu kekanakan
kalea rizuky
panas/Angry//Drool/
Fitri Widia
Mohon dukung karya pertama saya, beri saran dan koreksi agar saya lebih baik lagi dalam menulis karya ini. Terima kasih 😘💕
Miu Nih.: siap mah kalo dukung. yg penting jangan patah semangat yaa... buat aja novel sesuai karakter/ ciri kita masing2... nanti sambil jalan bakal berkembang lebih maju...

cemungudt author baru ❤🌹
Fitri Widia: Terima kasih sarannya, jujur saya masih amatir. Mohon dukung yah supaya saya bisa menyajikan cerita yang lebih baik lagi. Kalau konflik pasti ada sih, tapi rahasia 🤫
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!