NovelToon NovelToon
Dendam & Cinta Tuan Muda

Dendam & Cinta Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam
Popularitas:333.7k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Jiro Adrian pernah mencintai wanita begitu dalam namun di hianati, beberapa tahun kemudian setelah bertunangan dengan wanita lain tiba-tiba masa lalunya hadir dan kembali mengacak-acak hatinya.

Pria itu menyayangi tunangannya tapi juga tak bisa melepaskan wanita masa lalunya karena ingin membalas rasa sakit hatinya dahulu.

Lalu siapa yang akan ia pilih, tunangannya yang telah membantunya kembali bangkit atau justru masa lalunya yang banyak menyimpan rahasia yang tak pernah ia duga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~31

"Tuan Jiro?"

Melihat bosnya membuka pintu mobilnya, David pun mengajak Hanna untuk menemuinya.

"Selamat malam tuan Jiro, apa ada yang bisa saya bantu?" sapa pria itu kemudian.

Jiro hanya menatap pria itu sekilas kemudian beralih menatap kearah Hanna. "Aku ingin bicara dengan pelayan pribadiku David, bisakah kamu tinggalkan kami berdua!" perintahnya kemudian.

David nampak bingung namun ketika melihat wajah dingin pria itu, ia pun terpaksa mengangguk kecil dan berlalu pergi dari sana. Ia yakin bosnya itu takkan menyakiti Hanna karena ia tahu pria itu sebenarnya sangat baik bahkan sangat mensejahterakan para pekerjanya dan mungkin memang sedang membutuhkan bantuan wanita itu saja pikirnya.

Setelah David pergi, Jiro kembali membuka suaranya. "Ck, jiwa liarmu benar-benar sudah tak tertolong lagi rupanya. Bukankah sebelumnya aku melarangmu untuk pergi ke bar itu lagi?" ucapnya dengan sinis menatap wanita di hadapannya itu.

Hanna nampak memejamkan matanya sejenak kemudian kembali menatap pria itu. "Tidak ada yang bisa melarangku pergi ke kemana pun yang ku mau, lagipula jam kerjaku di rumahmu juga sudah selesai." tegasnya menanggapi tanpa rasa takut.

Mendengar itu pun Jiro nampak mengeraskan rahangnya dan tanpa sadar mengepalkan tangannya, ia tidak suka dibantah.

"Kalau begitu mulai hari ini kamu bekerja dan tinggal di apartemenku!" perintahnya kemudian.

"A-apa?" tentu saja Hanna tak percaya mendengarnya.

"Apa kamu sudah gila? kamu sudah membuatku menderita selama bekerja denganmu dan kini kamu ingin menguasai waktuku juga?" imbuhnya dengan kesal menatap pria itu.

"Tentu saja, karena aku tidak ingin kamu kabur sebelum membayar semua ganti rugi itu." tegas Jiro tanpa perasaan.

Hanna pun langsung menggeleng kecil sembari tersenyum sinis. "Aku pasti akan membayar secepatnya," janjinya meskipun tak secepat itu karena mencari uang 150 juta tak semudah membalikkan telapak tangan.

"Dengan menjual tubuhmu pada para pria hidung belang di bar?" tuding Jiro dengan pandangan menghina dan tentu saja itu membuat Hanna tanpa sadar langsung melayangkan tamparannya dengan keras hingga nampak meninggalkan jejak kemerahan di pipi pria itu, ia memang miskin bukan berarti ia akan menjual dirinya.

"Aku sangat membencimu," ucapnya dengan penuh amarah lantas berlalu pergi dari hadapan pria itu namun Jiro tiba-tiba menarik tubuhnya dan memepetnya di badan mobilnya lalu di bungkamnya bibir wanita itu dengan ciumannya.

Hanna yang terkejut pun langsung memberontak namun tenaganya yang tak seberapa membuat wanita itu pada akhirnya pasrah ketika pria itu semakin memperdalam ciumannya bahkan kini kedua kakinya terasa lemas akibat serangan pria itu yang menggebu-gebu.

Beberapa saat kemudian Jiro melepaskan pagutannya dan segera menjauhkan dirinya ketika menyadari perbuatannya tersebut.

"Segera kemasi barang-barangmu dan ku tunggu besok pagi di apartemen!" ucapnya lirih lantas segera masuk kedalam mobilnya dan berlalu pergi meninggalkan wanita yang kini masih berdiri di tempatnya tersebut.

Hanna nampak tak percaya sekaligus marah karena nyatanya ia masih mencintai pria itu hingga membuatnya tak memiliki daya untuk melawannya dan kini hanya airmata yang mengalir di pipinya menjadi saksi betapa rapuhnya hatinya saat ini.

Saat mengusap airmatanya Hanna tak sengaja menatap David yang juga sedang menatapnya dari kejauhan namun saat akan ia panggil tiba-tiba pria itu langsung pergi, sepertinya pria itu melihat semuanya dan kini rasanya ia tak punya muka lagi untuk berhadapan dengannya karena nyatanya wanita yang ia anggap berbeda rupanya sama saja seperti yang lainnya.

Keesokan harinya....

Pagi itu Hanna rasanya malas sekali untuk pergi ke apartemen Jiro apalagi harus membawa semua pakaiannya, ia terpaksa pindah kesana sampai semua hutangnya lunas dan setelah itu mungkin akan menetap dikotanya saja.

"Apa kamu yakin ingin tinggal disana? Bagaimana jika tuan Jiro menyakitimu Hanna?" Sarah nampak khawatir melepaskan kepergian wanita itu.

Hanna tersenyum menatapnya. "Aku akan baik-baik saja Sarah, percayalah." ucapnya seraya menggenggam tangan wanita itu.

"Aku akan selalu ada untukmu Hanna, kapan pun itu jangan sungkan untuk menghubungiku." wanita itu pun langsung memeluknya, meskipun kebersamaan mereka singkat namun sangat berarti bagi keduanya yang notabennya sama-sama seorang perantauan.

Hanna pun segera pergi dengan membawa koper kecilnya, tak banyak barang yang ia punya kecuali pakaian kerja dan beberapa lembar baju rumahan. Toh ditempatnya yang baru ia juga hanya akan memakai pakaian pelayan satiap hari.

Setelah hampir satu jam menempuh perjalanan, kini wanita itu pun sampai ditempat tujuan. Semoga saja bosnya sudah pergi ke kantor karena rasanya ia masih belum memiliki muka untuk berhadapan dengannya setelah kejadian semalam.

Sentuhan pria itu rasanya masih sama seperti dulu namun itu justru melukai harga dirinya dan ia takkan membiarkan itu kembali terjadi.

"Kamu terlambat lebih dari 60 menit,"

Jiro segera melipat surat kabar ditangannya tersebut ketika Hanna baru datang, pria yang terlihat rapi dengan setelan kerjanya itu nampak menatap tajam wanita itu.

"Aku perlu merapikan barang-barangku dahulu," ucap Hanna beralasan padahal ia sebelumnya malas sekali untuk datang.

"Aku akan segera merapikan gudang," imbuhnya seraya berlalu dari hadapan pria itu. Tentu saja ia akan tinggal di gudang yang terletak disebelah dapur dan tempat untuk mencuci.

"Kamarmu diatas dan jangan pernah memindahkan apapun yang ada di gudang!" tegas Jiro hingga membuat langkah wanita itu langsung terhenti, memang ada apa dengan gudang? kenapa terdengar lebih istimewa daripada kamar kosong dilantai atas?

"Tidak apa-apa aku tidur di gudang saja, nanti bagaimana jika Sofie datang dia pasti akan berpikiran macam-macam kalau aku tidur diatas." Hanna langsung mengingatkan pria itu karena ia tidak ingin mencari keributan.

"Aku tidak suka dibantah, jika tidak silakan keluar dari rumah ini dan lunasi semua hutangmu beserta bunganya!" tegas pria itu lagi.

Mendengar itu pun Hanna langsung terkejut dan sontak melangkah mendekati pria itu. "Apa aku tidak salah dengar? Kamu memberikan bunga pada uang ganti rugi itu?" ucapnya ingin memastikan, pria itu benar-benar lebih kejam dari seorang rentenir pikirnya.

"Kenapa? tak ada yang ingin rugi dengan bisnisnya begitu juga denganku, jadi lain kali berhati-hatilah!" Jiro menatap sinis wanita itu lantas berlalu pergi namun baru beberapa langkah pria itu kembali berbalik badan menatapnya.

"Oh ya untuk kejadian semalam, anggap saja tak pernah terjadi. Aku hanya penasaran dan rupanya kamu tak pernah berubah tetap saja murahan seperti dulu," imbuhnya menatap remeh wanita itu lantas segera pergi meninggalkan apartemennya tersebut.

Hanna nampak mengepalkan tangannya, entah kenapa rasanya ingin sekali membakar seluruh isi apartemen pria itu sekarang juga seiring dengan emosinya yang hampir meledak.

1
Ass Yfa
apaaan seh Jiro..bikin kesel mulu
Retno Harningsih
lanjut
Rahmawati
Jiro sll dateng mengganggu hanna dan David,, cemburu bilang bosss
Tuti Tyastuti
wahhh jiro memangaatkan kesempatan nih😂
j4v4n3s w0m3n
jiro.jiro
GiZaNy
au aahhhh Jirooo... benci tapi cinta... tapi gengsi... masih ada rasa bisa2nya menjudes2 gitu ke Hanna... gemes nihh yang baca... 🤣🤣
.
cium cium cium.. ☺☺😘😘
Aan
Jiro itu cuma ngetes perasaannya saja tapi bbrp kebablasan juga kan
dan saat iini..... serah Qinan deh....
Aan
dan..... dan...... lalu....
apa sih Othor mesti gitu dech bikin otak aku traveling kesana kesini.... next thor 😍
Rokhyati Mamih
hanna pingin cepet lunas hutang jadi mau aja naik semua wahana , padahal hutang juga setingan Ji ro lu pat / siji, loro, telu, papat 😃😃😃
Syarifah Komsiyah
jiro memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan 🤣🤣
Reni Anjarwani
lanjut
Cicih Sophiana
Jiro seperti Gerald lah...
💜⃞⃟𝓛 EmohDimaruˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
cie jiro sengaja pura2 tidur
yumna
gpp han d blg matre mata dwitan...bos km kan rada han....🤭🤭🤭🤭
nuraeinieni
bilang aja kamu cemburu jiro,,hana dekat dgn david
syisya
dan entah siapa yg memulainya kini bibir mereka sudah saling menempel beradu dengan mesra tanpa sadar hhhh
⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢
alah jeroan bilang aja kmu sengja munafik banget kmu,,
dyah EkaPratiwi
jiro ini ya kalau masih suka bilang ah munafik ini jiro
Fitria Syafei
Waduh sekarang terbalik ya Hanna yg takut 🫢 Kk yg baik hati kereen 😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!