Askana Arga mencintai wanita sejak masa Smp, tapi sayangnya wanita itu membuat Arga patah hati.
Setelah mengetahui wanita itu menerima pernyataan cinta lelaki lain, Arga memutuskan pergi dari sisi wanita itu, tetapi takdir begitu mempermainkan perasaan Arga.
Berpisah selama tiga tahun, berjumpa kembali dengan kondisi yang tambah menyakiti hati Askana Arga. Bagaimana tidak, saat kembali berjumpa dengan pujaan hati Pricilla Anima dia tak sendiri lagi tapi bersama balita dan memanggil dengan sebutan mama.
Apakah itu anak Pricilla atau bukan, yuk ikuti kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arbai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Satu bulan telah berlalu.
Weekend.
Di ruang kerja, Arga sedang melampiaskan kemarahannya, menghantam tembok dengan tangannya, hingga jari jemarinya mengeluarkan darah. Entah apa yang membuat nya marah, padahal tadi pagi ia bersemangat meminta ciuman selamat pagi kepada Ricill, istrinya.
Kreeek.
Ricill membuka pintu ingin masuk. Ricill gemetar saat memegang handle pintu, ia merasa ada hal penting dan menakutkan hingga Arga memanggilnya kemari, dari sorot tajam Arga menandakan itu sebuah lampu kuning untuknya agar berhati-hati.
Tubuhnya yang belum masuk sempurna di ruangan itu seketika di tarik kasar oleh Arga, dan mengambil alih memegang handle pintu dan.
Braaak.
Pintunya tertutup secara kasar, Ricill mundur menjauhi Arga, karena baru pertama kali melihat Arga seperti ini.
"Duduk!" perintah Arga.
Ricill mengangguk dan segera duduk di sofa ruangan itu, Ricill meremas kedua telapak tangannya, ia bingung apa yang terjadi hingga harus di hadapkan hal seperti ini.
"Katakan!" Arga duduk di depan Ricill dan mulai membuka suara tapi Ricill makin bingung .
Harus mengatakan apa, aku tak tahu maksudmu. Hanya berbicara di dalam hati, membuka mulut saja ia ketakutan.
"Jelaskan padaku Ricill!" suara Arga mulai meninggi, tapi Ricill tetap bungkam.
"Hoooh, tidak mau bicara rupanya." Arga menyunggingkan bibirnya.
"Katakan Ricill! katakan sejujurnya, agar aku tidak kecewa padamu!" Arga emosi hingga kembali menghantam meja di depannya.
Ricill gemetar ketakutan, bahkan ia hanya menggigit bibirnya, Ricill tidak tahu apa salahnya, jadi ia tak tahu apa yang harus dia katakan dan jelaskan kepada Arga.
"Katakan padaku Ricill!" suara Arga mungkin sudah terdengar luar ruangan saking kerasnya.
"Apa yang harus aku katakan?" jawab Ricill tak kalah lantang.
"Kesalahanku?" Ricill memberanikan diri menatap Arga.
"Memang apa salahku! sedari tadi kau hanya membentakku, tidak menjelaskan dimana letak salahku itu?" Ricill berteriak teriak memukul mukul dadanya.
"Ini salahmu!" Arga mengambil sebuah obat dari saku jasnya, Ricill mengenali obat itu, pil kontrasepsi.
"A-aku bisa jelaskan kak" Ricill mendekati Arga.
"Katakan!" perintah Arga enggan melihat wajah Ricill
"Itu memang aku yang punya, tapi aku belum pernah meminumnya." jelas Ricill.
"Ciiih, tapi kau berencana meminumnya tanpa sepengetahuan ku kan?" Arga kembali menampilkan senyum tak senang nya.
Ricill terdiam, ia memang berencana meminumnya tapi sampai saat ini ia belum berani menyentuhnya.
"Segitu buruknya aku dimatamu? hingga kau tidak ingin memiliki anak dariku." ujar Arga denga nada parau
"Aku memberikan segalanya untukmu, tapi kamu?" imbuhnya
"Maafkan aku, tapi aku benar benar belum meminumnya." Ricill menjatuhkan diri berlutut ke Arga.
Tanpa menjawab Arga keluar dari ruangan itu meninggalkan Ricill yang sedang berlutut,Ricill menangis sendiri diruangan itu.
Aku baru berencana meminumnya, dia sudah semarah itu.
*****
Arga mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, bahkan beberapa pengendara menyumpahi nya karena mengambil jalan pengendara lain.
Arga mencari hotel untuk ia huni berapa hari kedepan, karna rasa kecewanya itu, ia ingin menghindari Ricill berapa hari. Arga tak berpikir jernih dampak yang lebih besar lagi kedepannya.
Sementara Ricill sibuk memeriksa setiap kamar tamu mencari Arga, namun nihil.
Kak Arga meninggalkan ku
Ricill membatin dan berlalu masuk ke kamarnya dan menumpahkan air matanya, Amoy yang sedang berada di rumah utama dan bibi Yumi sedang pulang kampung, membuat Ricill benar benar sendiri di rumah ini.
Ricill menangis begitu pilu, ia baru saja merasa lega karena hujatan dan tekanan dari luar sudah berkurang, tapi kali ini sakitnya, sakit sekali. Hanya karena keraguan nya dengan perasaan Arga hingga ia nekat berencana meminum pil kontrasepsi itu.
Beberapa jam kemudian Ricill turun ke basement mengambil salah satu mobil Arga, dan mengendarainya keluar, awalnya hanya ingin sekedar keluar mencari jajanan dan membagikan ke pejalan kaki, tapi setelah melakukan itu Ricill masih merasa sedih, tiba tiba ingin makan sesuatu yang pedasnya level tinggi, jadi ia memilih masuk ke salah satu super market di dekat hotel.
Ketika Ricill masuk, karyawan menyambutnya. Ia mulai mencari sesuatu yang dia inginkan butuh beberapa menit menjatuhkan pilihan karena ada 3 varian yang membuatnya bingung harus mengambil yang mana.
Ricill menuju meja kasir untuk membayarnya, setelah ingin keluar dari supermarket itu, ia tersentak melihat Arga masuk ke supermarket dan membuat hati Ricill teriris Arga tak sendiri, tapi bersama wanita yang memegang ujung jaket Arga.
Ricill segera pergi dari situ, ia berlari masuk ke mobil dan mengendarainya dengan kecepatan tinggi.
Tuuut tuuut. Nada sambung
"Halo, ada apa?" Reza menjawab telepon dari sana
"Kakak sibuk?"
"Aku sedang berada di luar kota, ada_"
Ricill mematikan telepon itu ketika mendengar Reza tak berada di kota ini, dan beralih ingin menelpon Cheryl, tapi tak tersambung, Ricill kesal melempar ponselnya sembarang arah.
Arga yang sedari tadi mengejar mobil yang di kendarai Ricill kewalahan mengimbangi laju kecepatannya.
"Apakah dia cosplay jadi pembalap?" Arga menggerutu kesal karena ia semakin tertinggal di belakang.
"Sial!" memukul stir nya kesal karena ia kehilangan jejak Ricill.
Arga segera membuka ponselnya dan memeriksa gps mobil yang di kendarai Ricill, di situ ia menemukan titik lokasi Ricill, perkiraan Arga sepertinya Ricill menuju rumah utama. Arga melajukan mobilnya menuju ke rumah utama.
Sementara Ricill meraih kembali ponselnya dan menelpon suster Amoy.
"Halo nona." sapa suster Amoy di seberang sana.
"Hmmm, sus ajak Amoy ke toko biru depan komplek aku ingin mengajaknya berbelanja!" Ricill to the point.
"Nona dimana sekarang?" suster itu cukup bingung
"Segera kesini aku menunggumu!" perintah nya tanpa menjawab pertanyaan suster itu.
"Baik nona."
"Ricill di toko depan?" tanya ibu Auris, ketika mendengar perbincangan suster di telepon tadi.
"Iya nyonya, nona Ricill mengajak Amoy keluar berbelanja di toko itu." kata suster
"Pergilah jangan membuatnya menunggu, pasti Ricill sudah rindu dengan anaknya." jawabnya tanpa menaruh rasa curiga sedikitpun.
Suster itu segera membawa Amoy dengan berkendara sepeda listrik, hanya butuh 3 menit sampai.
"Nona." panggil suster itu saat sudah melihat Ricill
"Suster, kembalilah kerumah utama duluan, nanti aku menyusul."
"Tapi nona akan kesusahan membawa belanjaan nanti." katanya
" Aku ingin berdua dengan anakku sus."
Keinginan Ricill tidak bisa suster gugat, terkadang seorang ibu hanya ingin berdua dengan anaknya, jadi suster merasa itu normal saja, seperti ibu Auris suster itu tak menaruh curiga.
Setelah peninggalan suster Amoy, Ricill masuk ke salah satu taksi yang sudah 5 menit ia pesan melalui ponselnya, saat taksi berjalan meninggalkan toko biru itu, mobil di kendarai Arga muncul memasuki komplek.
"Huuh." Ricill bernafas lega saat taksi sudah meninggalkan komplek itu.
"Kita mau kemana mama." Amoy baru bersuara karna merasa bingung.
"Tidurlah." menepuk nepuk paha anaknya
Aku pergi, sebelum kau menyuruhku pergi. terimakasih sudah membantuku banyak selama ini, aku tidak mampu harus menahan terus perasaan ini, aku mencintaimu tapi aku merasa kau hanya menganggap ku pemuas nafsumu saja.
Air mata Ricill menjadi saksi kepiluan nya malam ini.
TBC
Haiiiii. kita sudah masuk di konflik yaaa.
Tetap ikuti kisah kesalahpahaman pasangan ini🥱
Susah jika belum mencoba berenang, sudah takut tenggelam, begitu kali yaa perumpamaan untuk Arga dan Ricill😁
Jangan lupa tinggalkan jejak yaaaaah. mohon banget, jejak kalian adalah semangatku🙏
tetap semangat kakak kita sama-sama belajar