Arabella Anjani adalah seorang gadis yang tinggal di desa,dia anak dari pasangan suami istri yang hidupnya sangat sederhana.Ayah nya seorang petani,sedangkan Ibu nya Hanyalah ibu Rumahtangga.
Ara selalu mendapatkan hinaan dari Teman teman nya karena miskin.dan kedua orantua nya pun sama,selalu di kucilkan oleh keluarganya.Tapi Ara tidak tinggal diam,setelah tamat SMA,dia Nekad bekerja di kota.Untuk membantu perekonomian orangtua nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elisabeth Elkazan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Hari Pertama Masuk Kerja Setelah Libur Lebaran
Kini Mereka sudah sampai toko,Carly memarkirkan mobilnya di depan toko.karena Juli dan Iksan belum datang,jadi Carly sendiri yang membuka pintunya.
Saat pintu terbuka Carly menyuruh Ara masuk duluan.karena Carly masih mau membuka rolling door nya.
"Maaf Mas Bos,kami telat."Ucap Iksan yang baru saja datang bersama Juli.Mereka berdua langsung menyalami Carly,Karena hampir dua minggu nggak ketemu.
"Iya nggak apa apa.oh ya San,tolong kamu bukain rolling door nya ya..!"Pinta Carly pada Iksan.
Iksan mengangguk dan langsung menghampiri Carly,sedangkan Juli langsung masuk kedalam toko.Iksan langsung membuka rolling door nya,dan setelah membuka nya Iksan dan Carly pun masuk kedalam toko.
"Hai Ra,Apa kabar.?"tanya Iksan,lalu menyalami Ara.
"Alhamdulillah kabar baik mas,Mas sendiri apa kabar.?"tanya balik Ara pada Iksan.
"Alhamdulillah baik juga "jawab Iksan.
setelah ngobrol sebentar,dan saling tanya kabar.Ara,Iksan dan Juli mengerjakan tugas masing masing.Ara memeriksa stok barang di rak yang berjejer rapi.sementara Iksan memeriksa di bagian gudang.
Baru saja toko di buka,sudah ada pelanggan yang datang.ada rombongan ibu ibu yang masuk kedalam toko,mereka melihat lihat barang barang yang terpajang rapi.
"Mbak,maaf saya mau tanya.kalau tempat sampah yang ukuran nya lebih kecil lagi ada nggak.?"tanya Ibu itu kepada Ara.Ara langsung menghampiri ibu itu,dan melihat barang yang dimaksud ibu itu.
"Yang persis seperti ini,apa model lain lagi bu.?"tanya balik Ara.
"Yang seperti ini saja mbak,tapi agak kecil lagi."jawab ibu itu.
"Tunggu sebentar ya Bu,saya lihat di gudang dulu."ucap Ara lalu berjalan menuju gudang.karena biasanya kalau di rak nggak ada,pasti masih ada di gudang.
"baik mbak."ujar Ibu tersebut.
"Mas ada nggak stok tempat sampah yang lebih kecil.?"Ara menanyakan pada Iksan.karena Iksan lebih tau stok barang yang ada di gudang.
"Bentar Ra,aku carikan dulu.kayaknya masih ada."ucap Iksan lalu mencari nya.
"Alhamdulillah masih ada Ra,tapi warnanya udah nggak komplit."Iksan memberikan barang itu pada Ara.lalu Ara keluar untuk memberikan nya pada pelanggan tadi.saat Ara hendak menghampiri ibu itu,ternyata ibu itu sedang mengobrol sama bapak bapak yang ada di sebelah nya.
Dan Ara merasa tidak asing dengan bapak bapak itu,sepertinya Ara pernah melihatnya.tapi lupa namanya siapa,dan pernah melihatnya dimana.
setelah tadi sempat menghentikan langkahnya,kini Ara menghampiri ibu itu.
"Maaf Bu,ini yang lebih kecil lagi,tapi warnanya tinggal ini lagi.warna yang lainnya sudah habis stok."ucap Ara lalu memberikan nya pada Ibu tersebut.ibu itu menerima nya dengan ramah dan sopan.
"Terimakasih ya Mbak,saya ambil warna yang ini saja.saya ambilnya tiga ya mbak."ibu itu mengambil warna hijau,merah tua,dan biru.lalu sisanya diberikan kembali pada Ara.
"Iya Bu,Terimakasih.nanti langsung ke kasir saja.kalau masih ada lagi silahkan di pilih pilih dulu,insyaallah disini komplit Bu."Ucap Ara dengan ramah,lalu pamit untuk melayani pembeli yang lainnya.ibu itu kembali memilih barang barang di rak lainnya.
Ara merasa bahagia diawal kerja,setelah libur panjang.pembelinya begitu ramah,benar benar suatu kebahagiaan.karena biasanya ada saja pembeli yang rempongnya minta ampun.dan lebih parah nya lagi cuma nanya nanya dan berantakin barang doang,lalu tidak membelinya.kadang ada yang bilang barang nya jelek semua sebelum keluar dati toko.
Tapi Ara tetap sabar kalau menghadapi pembeli seperti itu,walaupun nanti ngedumel dibelakang sendiri.hehehee.
***********************************
Setelah setengah hari melayani pembeli,akhirnya jam istirahat pun tiba.Juli mengajak Ara untuk membeli makan siang.sebelum bosnya menyuruh membeli soto ayam kayak biasanya.
Karena merasa bosan,kalau tiap hari makan soto terus.Juli mengajak Ara ke warteg yang tak jauh dari toko.
sesampai nya di warteg,Ara tak sengaja melihat Nila makan di sana bersama ketiga teman ceweknya.tapi pakaian nya masih tetap seksi,yang memperlihatkan paha dan juga tonjolan dadanya.
Ara pura pura nggak melihatnya,Ara nggak mau jadi masalah seperti kemarin.apalagi Bu Rini pasti mengadu pada Nila soal masalah kemarin.
Karena Lebaran Nila tidak pulang kampung,alasannya kerjaan nya banyak,dan bosnya sedang ke luar negeri.
"Ra,Kamu mau makan pakai lauk apa."Tanya Juli membuyarkan lamunan Ara.karena Ara sedang memikirkan Nila dan laki laki yang tadi di toko.
"Oh...i...itu mbak,sama sup bakso aja."jawab Ara yang hanya minta sup bakso saja.karena Ara membawa rendang oleh oleh dati ibunya kemarin sebelum berangkat.serta sambal goreng bawang dari bulek Sari.
"Udah cuma itu aja Ra,nggak ada lagi.?"tanya Juli memastikan.
Saat Ara hendak keluar dari warteg itu,tiba tiba ada yang memanggil nya dengan kasar.
"Wooooiii....kamu Aar kan.?"
Ara dan Juli langsung menghentikan langkah mereka,lalu menoleh ke sumber suara.Ara sudah tau kalau yang memanggil nya itu pasti Nila,karena Cuma Nila yang mengenalnya selain Juli.
"Iya Mbak,saya Ara.ada apa ya mbak.?"tanya Ara pura pura tidak mengenal Nila.
Nila langsung menghampiri Ara,lalu menjambak rambut Ara dengan brutal.sementara Juli kebingungan harus bagaimana,karena mereka berempat.sementara warung begitu sepi,akhirnya Juli dibantu ibu pemilik warung untuk memisahkan mereka.
"Sebentar bu,saya telpon suami saya di toko dulu."Ucap Juli dan langsung menghubungi Iksan.setelah menghubungi Iksan,Juli kembali melerai mereka.
Kini sudah ada beberapa orang disitu.dan Ara juga sudah terlepas dari jambakan Nila.
"Ehh...Ra,kamu kan yang sudah ngadu ke ibu ku.kalau aku suka jalan sama laki laki tua."bentak Nila sambil meronta ingin menerkam Ara.kedua tangan Nila di pegangi oleh temannya.
"Maaf mbak,saya tidak tahu menahu soal foto mbak Nila yang jalan sama laki laki.karena saya juga ini baru ketemu sama mbak Nila."jawab Ara sambil menahan sakit di kepalanya akibat di jambak dan di cakar sama Nila.
Saat mereka sedang berdebat,dan Nila juga berusaha untuk melukai Ara lagi.Iksan dan Carly datang menghampiri Ara dan Juli.
"Ada apa ini Ra,siap yang sudah melukai kamu seperti ini.?"tanya Carly yang merasa khawatir sama Ara.
Ara masih diam dan belum berani menjawab pertanyaan Carly.Karena Ara takut Carly marah kalau Ara sudah membuat keributan di warung tersebut.
"Wanita g\*la itu yang sudah menyerang Ara duluan mas bos."timpal Juli menunjuk ke arah Nila.
Carly langsung melihat ke arah Nila yang masih dipegang oleh temanya.Carly langsung menghampiri Nila dengan raut wajah yang menyeramkan.
"Apa maksud kamu menyerang karyawan saya.?Salah apa dia sama kamu.?"tanya Carly dengan tegas.
"Ohhh.jadi Ara adalah karyawan anda.bilangin tu sama karyawan anda,biar jaga mulutnya.jangan suka ngadu yang tidak tidak pada ibu saya di kampung."jawab Nila dengan suara lantang,sambil menunjuk nunjuk Ara.
Mendengar jawaban dari Nila,Carly langsung paham."pasti ini anak dari Bu Rini yang kemarin membuat kerusuhan di rumah Ara."gumam Carly dalam hati.
"Kamu anak Bu Rini kan.?tetangga nya Ara.?"tanya Carly yang membuat Nila terkejut.
"Kok anda kenal sama ibu saya.?"Bukannya menjawab,Nila malah balik tanya sama Carly.
"Iya,saya kenal sama ibu kamu.karena ibu kamu juga biang kerusuhan di kampung Ara.terutama dengan keluarga Ara.kamu nggak terima,kalau ibu kamu mengetahui kelakuan kamu di kota.asal kamu tau ya,bukan Ara yang memberitahukan pada Ibu kamu.tapi orang lain yang sudah memberitahu pada ibu kamu.kalau kami jalan sama laki laki berumur,bahkan ada yang sudah aki aki kan.?"
Mendengar perkataan Carly,membuat Nila terkejut.tapi bukan Nila namanya,kalau dia akan merasa bersalah dan minta maaf.
Karena Nila sama seperti ibu nya,yang maunya menang sendiri.dan tentunya bermulut pedas bagai cabai rawit.
"Jangan sembarangan ngomong anda.dan jangan sok tau jadi orang."ucap Nila dengan suara lantang.
"Saya nggak sembarang omong kok,dan saya juga nggak sok tau.saya benaran kemarin melihatnya sendiri saat ibu kamu membuat ulah di rumah Ara."ucap Carly dengan sinis.
"Oh ya,sekali lagi kamu harus minta maaf pada Ara,karena kamu sudah Melukainya.kalau kamu tidak minta maaf,maka masalah ini akan saya bawa ke jalur hukum.karena kamu telah menganiaya orang lain."ucap Carly mengancam Nila.
Tapi Nila malah tertawa terbahak bahak mendengar ancaman dari Carly.
"Hahahaha....nggak Sudi aku,ogah banget harus minta maaf sama dia.lagian Ara juga sudah mencakar tangan ku."
"Okeh...kalau maunya kamu begitu,saya tinggal lapor saja.kebetulan di seberang sana ada kantor polisi.dan disini ada banyak saksi kalau kamu yang sudah menyerang duluan."Ucap Carly lalu mengambil ponselnya,berniat ingin menghubungi kantor polisi.
"Tu...tunggu,jangan laporkan saya ke kantor polisi,saya nggak mau di penjara.baik saya akan minta maaf pada Ara."Nila langsung menghampiri Ara dan minta maaf pada Ara,tapi entahlah itu tulus apa secara terpaksa.
"dan satu lagi,jangan pernah kamu mengganggu ataupun menyakiti Ara lagi.kalau itu sampai terjadi lagi,saya pastikan kamu akan mendekam di penjara."Ucap Carly dengan tegas.
"Iya.."Jawab Nila singkat,lalu pergi begitu saja tanpa berpamitan dulu atau meminta maaf pada yang lainnya karena sudah membuat keributan.
"benar benar sama persis dengan ibunya."gumam Carly,lalu menggelengkan kepalanya.
setelah itu Ara dan Carly meminta maaf pada ibu pemilik warung tersebut,karena sudah membuat keributan.
Ara,Juli,Iksan dan Carly kembali ke toko.tanpa di sadari Carly memegangi pundak Ara sampai di toko.Hal itu membuat Juli dan Iksan saling pandang penuh kecurigaan.
Juli dan Iksan juga Baru tau,kalau Mas bosnya itu sudah berkunjung ke rumah Ara.