NovelToon NovelToon
Mentari Untuk Langit

Mentari Untuk Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Menikah dengan Musuhku / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam pengganti / Romansa / Balas Dendam
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: shadirazahran23

Niat awal Langit ingin membalas dendam pada Mentari karena telah membuat kekasihnya meninggal.Namun siapa sangka ia malah terjebak perasannya sendiri.

Seperti apa perjalanan kisah cinta Mentari dan Langit? Baca sampai tuntas ya.Jangan lupa follow akun IG @author_receh serta akun tiktok @shadirazahran23 untuk update info novel lainnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shadirazahran23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Langit menatap Mentari yang duduk lemah di atas ranjang, tatapannya tajam dan dingin.

“Kenapa kamu ada di sini?” ucapnya datar, tanpa sedikit pun empati.

“Lho, kalian sudah saling kenal?” tanya Ny.Mutia dengan nada terkejut.

“Mama ngapain ada di sini sama wanita itu?” Langit menoleh ke ibunya, sorot matanya masih penuh kecurigaan.

“Dia yang nolong Mama, Lang. Kalau nggak ada dia, mungkin Mama sekarang sudah tinggal nama,” ucap Ny. Mutia pelan, masih syok mengingat kejadian tadi.

Langit tertawa kecil,bukan karena lucu, tapi karena meremehkan.

“Dia yang nolong? Atau dia pura-pura nolong? Aku nggak percaya.”

“Lho, kok begitu? Benaran lho, dia nolong Mama,” Ny.Mutia mencoba meyakinkan.

Langit kembali terkekeh, kali ini lebih sinis.

“Mah, zaman sekarang susah cari orang jujur. Penampilan aja bisa nipu. Aku nggak mau Mama ketipu. Bisa jadi mobil itu disuruh sama dia buat nyelakain Mama.”

Ny.Mutia terkejut. Ia menatap wajah Mentari, berusaha mencari kebenaran.

Mentari hanya menunduk… pasrah.

Membela diri pun rasanya percuma. Tenaganya hampir habis.

“Masa sih, Lang?” suara Ny.Mutia mulai ragu, terpengaruh ucapan putranya.

“Coba Mama pikir. Habis ini dia bakal minta imbalan besar. Bilang Mama harus bayar biaya rumah sakit segala macam.”

“Iya juga…” Ny.Mutia menghela napas berat. “Kalau apa yang Langit bilang benar… kamu keterlaluan sekali, Nak.”

“Maaf, Tante… saya tidak seperti itu,” ucap Mentari lirih, nyaris tak terdengar.

“Sudahlah, Mah. Jangan pedulikan dia. Mama nggak apa-apa kan?” Langit memeriksa keadaan ibunya.

“Mama nggak apa-apa, Lang.”

“Ya sudah. Asistenku bakal antar Mama pulang. Aku masih harus ke ruangan Minara.”

Ny. Mutia mengangguk. Sebelum pergi, ia sempat menatap Mentari sebentar,tatapan campuran antara ragu dan iba. Lalu ia keluar.

Begitu pintu menutup, Langit kembali menatap Mentari…

Tatapan itu penuh dendam dan prasangka gelap.

“Kau mungkin bisa nipu ibuku,” ucapnya pelan, penuh tekanan, “tapi kau nggak akan pernah bisa nipu aku.”

Mentari akhirnya mengangkat wajah. Meski tubuhnya lemah, suaranya tetap tenang.

“Aku… tidak tahu salahku apa. Kalau memang aku pernah berbuat salah… tolong katakan.”

Hingga detik ini, ia tidak mengerti kenapa pria asing itu begitu membencinya,seolah ia telah melakukan dosa besar yang tak ia sadari.

Langit perlahan mendekati ranjang itu. Setiap langkahnya terdengar jelas terukur, dingin, mengancam. Mentari spontan merapatkan punggungnya ke sandaran, merasakan bulu kuduknya meremang.

“Kamu mau tahu salahmu apa?” ucap Langit pelan, tapi nadanya seperti pisau yang siap menusuk.

“Masih ingat peristiwa enam tahun lalu? Peristiwa… di mana seorang gadis tewas karena kecerobohanmu?”

Mentari membelalakkan mata. Nafasnya tercekat. Kata-kata itu menghantam seperti petir yang membelah langit.

Waktu seolah berhenti.

Lalu bergerak mundur ke enam tahun silam.

Kilatan ingatan itu muncul begitu jelas. Jeritan. Cahaya lampu. Tubuh seorang gadis yang tergeletak tak bernyawa tepat di hadapannya.

Akhirnya, vonis itu dijatuhkan. Ia ditetapkan sebagai tersangka dan harus mendekam di penjara selama lima tahun. Luka yang tak pernah benar-benar sembuh.

“Kau ingat?” Langit kembali bersuara, kali ini lebih dekat. Ia membungkuk, wajahnya hanya berjarak beberapa sentimeter dari Mentari.

Mentari tak sanggup menatapnya. Air matanya jatuh tanpa suara, mengalir perlahan di pipinya. Ia tidak berani mengatakan apa pun. Kata-kata terasa terlalu berat untuk keluar dari bibirnya.

Sedikit demi sedikit, ia mulai mengerti.

Mungkin… memang karena itulah Langit sangat membencinya.

"Apa hubunganmu dengannya… sampai kamu begitu membenciku?”

Akhirnya itu kata-kata yang berhasil keluar dari mulut Mentari, meski suaranya bergetar ketakutan.

Langit menatapnya tajam, rahangnya mengeras. “Dia itu kekasihku,” jawabnya dengan suara pecah. “Wanita yang sangat aku cintai… dan dengan tega kamu membunuhnya!”

Nada suaranya mendadak naik, berubah menjadi teriakan penuh rasa sakit dan amarah.

“Kenapa?! Hah?! Kenapa kamu membunuh kekasihku?!!! KENAPA?!”

Semua kendali dalam dirinya seolah hilang. Dalam sekejap, tangan Langit terulur dan langsung mencengkeram leher Mentari. Cekikannya kuat,begitu kuat hingga wajahnya sendiri memerah karena tenaga yang ia keluarkan.

Mentari terbelalak, panik. Kedua tangannya meronta, mencoba melepaskan diri dari cekikan itu. Tenggorokannya perih, udara tak bisa masuk. Pandangannya mulai kabur. Jika ini terus berlanjut… ia bisa mati.

“Le…pas…” bisik Mentari, nyaris tanpa suara.

Detik berikutnya, pintu kamar terbuka keras.

Dua orang suster berlari masuk setelah mendengar keributan.

“Pak! Lepaskan! LEPASKAN!” teriak mereka.

Mereka berusaha menarik Langit menjauh, berjuang menahan tubuhnya yang sedang dikuasai amarah membabi buta. Cengkeraman itu akhirnya terlepas, membuat Mentari langsung terbatuk keras, memegangi lehernya yang memerah.

Para suster panik, satu menahan Langit yang masih hendak menerjang maju, sementara yang lain memeriksa keadaan Mentari.

Langit masih berusaha melawan, matanya basah antara marah dan hancur.

“Kamu harusnya mati! Harusnya KAMU yang mati, bukan dia!” teriaknya, memekakkan telinga.

Mentari hanya terisak pelan, tubuhnya gemetar.

Untuk pertama kalinya… ia benar-benar melihat kebencian yang ingin menghabisinya.

Pihak keamanan akhirnya datang dan langsung menarik Langit keluar dari ruang rawat itu. Mereka cukup kewalahan menahan tubuhnya yang besar dan kuat, apalagi dengan teriakan Langit yang terus memekakkan telinga.

“Pembunuh! Dia pembunuh! Jangan biarkan dia hidup!!”

Suara itu menggema di sepanjang koridor rumah sakit, membuat beberapa pengunjung menoleh dengan wajah ngeri. Mentari hanya bisa terdiam di ranjang, tubuhnya masih bergetar, sementara suster mencoba menenangkannya.

"Kamu tidak apa-apa kan?" ucap perawat.

Mentari yang masih ketakutan hanya menggeleng lirih.

"Berbaringlah biar aku periksa keadaanmu."Ucap Perawat itu lagi dan wanita itu hanya menurut saja.meski tidak bisa di pungkiri ia amat ketakutan.

Beberapa jam kemudian…

Dengan langkah pelan dan berat, Langit berdiri di depan sebuah makam bernama Arsila Putri. Angin sore berhembus lembut, menggoyangkan dedaunan dan rumput di sekitar pemakaman itu. Di tangannya, ia membawa buket mawar putih,bunga kesukaan gadis itu. Gadis yang… seharusnya kini berusia dua puluh tujuh tahun.

Ia berlutut perlahan, meletakkan mawar-mawar itu di atas nisan marmer yang sudah mulai sedikit pudar warnanya.

“Sayang… aku datang,” ucapnya lirih, hampir seperti bisikan yang tertahan di dadanya.

Tangannya dengan lembut mengusap pahatan nama gadis itu. Kepedihan yang sudah bertahun-tahun ia pendam kembali mengalir menyeruak, seolah luka itu baru saja terjadi kemarin.

“Maafkan aku…” suaranya bergetar. “Andai saja dulu aku menjaga kamu dengan baik… mungkin sekarang kita masih bersama.”

Matanya memerah. Rahangnya menegang menahan isak.

“Aku sangat menyesal, Sila,” lanjutnya, suara itu penuh retakan dan sesal yang tidak pernah benar-benar hilang.

Di hadapan batu nisan itu, Langit bukan lagi pria dingin dan keras kepala yang dilihat orang.

Ia hanyalah seorang lelaki yang kehilangan cintanya… dan tidak tahu bagaimana caranya memaafkan dunia terutama seseorang yang ia anggap sebagai penyebabnya.

Bersambung...

1
Kar Genjreng
apakah ada Abi Lo ko ga mati atau di tangkap gembong,,,terus mentari belum hamil lagi sudah satu tahun atau sedang hamilkah,,,,jadi Baskoro tidak mau punya menantu mantan napi,,,tapi kan itu jebakan Batman pak,,,dan terpenting putramu mencintai nya,,,, terlepas dari itu bukan mentari yang menabraknya tetapi
mentari menjadi tumbal kekasihnya
shadirazahran23: penasaran kan?
total 1 replies
Kar Genjreng
iya sayang tak tunggu bikin jantung langit
hampir runtuh,,,jadi Abi pura pura koma
kayanya pakai seragam polisi nya makanya di kira penjaganya dan pasti
pergi pelan pelan mungkin juga ada teman nya yang membantu nya,,,apa pakai ilmu
menghilang 😄 kocak si baru akan bahagia kupikir tidak selamat tapi biar selamat tetapi namanya tupai melompat
suatu hari akan terjatuh jadi biarlah
kena tuai dulu,,, jahat
Kar Genjreng
sekarang hidup nya di ujung berung ga
sangka kan ternyata yang katanya orang
tua tidak menjerumuskan anak anak nya
nah sekarang entu malah benar benar di
dorong ke jurang kesakitan senang sesaat
kesakitan seumur hidup,,,, manusia emng
ga ada yang sempurna tetapi harus kita
ingat kepada sang pencipta karena beliau
yang punya segalanya,,,,nasib sudah di
tanggung badan mana ada kata ampun
sudah dah kehendak ilahi takdir,,🥺
Kar Genjreng
Bu bedesss ahinya menginap di hotel prodeo 😭 sebenarnya Abi di kendalikan oleh mamanya padasar nya mungkin
orang baik cuma ambisi mama nya dan
Abi mencintai gadis miskin mentari bubedesss ga terima harus selevel
dan kini justru tidak dapat kan apapun
karir ancur hidupnya masih kembang kempis,,,,antara hidup dan mati hanya
keajaiban tetapi hidup nanti akan di
masukan ke hotel juga wahhh ngenes
Kar Genjreng
yang pait jangan buat langit dan mentari y sayang Thor mesakne mentari sudah
lama menerima perasaan pait dan getir
jadi buat bubedesss dan Abi saja yang pait gantian Langit pun sudah berbesar hati merawat Mina yang lemah,
Kar Genjreng
selamat ya Langit dan mentari sekarang
sudah menjadi pasangan suami istri jadi
mentari tidak harus takut atau was was
lagi karena sudah ada bodyguard sekali
Gus Suami Langi sang pangeran berkuda
telah menjemput mu di kala hati terluka
dan mulai saat ini jangan lagi resah di
kemudian hari akan selalu bersama hingga menua bersama menjadi pasangan
yang solid dan penuh kebahagiaan dan
kini sudah ada pendamping ada anak yang
harus di jaga,,, semoga benih nya langsung jadi tumbuh 🤣❤️lope lope sekebon bunga' 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
shadirazahran23
yang manis manis dulu ya sebelum yang pahit
Kar Genjreng
wah makasih banget weekend update tiga kali tapi di tambah lgi ga nolak 🤣🤣
Kar Genjreng
harus setuju' agar Milenia punya orang tua lengkap dan nanti bisa punya adek satu darah dengan mentari biarpun Mina beda ayah tapi Langit yang membesarkan ,,semoga bubedesss
belum menemukan nya. ternyata sudah tau milina di besarkan Pangit,
Wiwi Sukaesih
up LG Thor tnggung 🤭
shadirazahran23
Lagi mode kerasukan up sampai 3 kali 🤣
Kar Genjreng
yesss ahirnya langit sudah tau semuanya
dan mentari akan hidup bersama Anak dan ayahnya yang mengadopsi putrinya
semoga cepat ya Lang. ,,,mumpung
nenek lampir bubedesss belum menemukan. cucunya yang sudah di buang,,, ayo mentari sebentar lagi ada
yang akan selalu mendampingi mu
dan ada malaikat yang butuh kasih sayang
kalian berdua dan yang mau di laporkan
koma over dosis dan bubedesss juga
jadi penjaga bahaya,
Eswida Primaningrum
terharu
Wiwi Sukaesih
langit gercep...👍
Wiwi Sukaesih: jauhin Abi dan Nene lampir Thor....sgra menuju halal
total 3 replies
Kar Genjreng
selamat biar merasakan sakit berkepanjangan,,,jangan mati.ahhhh biar
hidup segan mati pun mau,,,dan bubedesss merasakan penyesalan
panjang jadi sama sama tersiksa dengan
masa lalunya,
Wiwi Sukaesih
cerita bagus ..
Wiwi Sukaesih
up LG Thor ...♥️
Kar Genjreng
belum bisa di buka
Kar Genjreng
😭sedih tapi senang sedih karena ternyata putrinya mentari yang sedang di tolong ,,,senangnya ternya putri mentari di adopsi oleh langit,,,Ak maksud mungkin di masa itu pangit marah sama mentari di
kira mentarilah yang sudah membunuh sila ternya Abi ,,,dan mentari yang di jadi
kan kambing hitam oleh Abi demi jabatan
agar tidak gugur,,,,maka itu langit kerja
sama dengan makdes,,,, untuk mengambil
putrinya mentari tak lai tak bukan adalah
cucunya sendiri ,,,, sekarang langit yang
beruntung bisa dapat. mentari dan putrinya biarpun lain Ayah' ga masalah
to 👍👍 semangat
Kar Genjreng: iya makanya di ketemukan dengan langit mentari,,❤️
total 2 replies
Wiwi Sukaesih
up LG Thor 😍....
shadirazahran23: jan 7 meluncur kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!