NovelToon NovelToon
Kembalinya Ratu Ilmu Hitam

Kembalinya Ratu Ilmu Hitam

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Tamat
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mom young

Ratih yang tidak terima karena anaknya meningal atas kekerasan kembali menuntut balas pada mereka.

Ia menuntut keadilan pada hukum namun tidak di dengar alhasil ia Kembali menganut ilmu hitam, saat para warga kembali mengolok-olok dirinya. Ditambah kematian Rarasati anaknya.

"Hutang nyawa harus dibayar nyawa.." Teriak Ratih dalam kemarahan itu...

Kisah lanjutan Santet Pitung Dino...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom young, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Keadilan Bungkam

Saat beberapa menit kemudain, Sati akhirnya sadar ia memangil nama Ratih lirih.

"Ibu..." ucap Sati lirih.

Ratih dan Bude Sukma, langsung beranjak dari sana.

"Kamu sudah bangun Nduk?" Ratih berusaha tersenyum, memandang wajah Sati yang pucat, bahkan tubuhnya tiba-tiba saja demam.

"Ibu... Maafkan Sati, Sati tidak bisa jaga diri." Lirih Sati, Air matanya jatuh berlinang.

Ratih langsung memeluk Sati, dan berusaha menenangkannya.

"Kamu tidak perlu meminta maaf, Nduk. Kamu tidak melakukan apa-apa yang salah. Mereka yang melakukan kejahatan itu, dan mereka yang harus bertanggung jawab," kata Ratih, sambil mengusap air mata Sati

Bude Sukma juga memeluk Sati, dan berusaha menenangkannya.

"Kamu kuat, Sati. Kamu bisa melewati ini. Kami semua ada di sini untuk kamu," kata Bude Sukma, sambil mengusap rambut Sati.

Sati menangis di pelukan ibunya dan Bude Sukma, merasa sedikit lega karena ada orang-orang yang peduli dengan dia.

"Ibu, saat kejadian, aku melihat wajah mereka, mereka semua pria dewasa bu, tapi mereka sepertinya bukan orang sini Bu." Sati menceritakan kejadian itu, sambil berusaha menahan sakit di seluruh tubuhnya, karena mereka berlima dengan kejamnya merudal paksa tubuh mungil sati dibagian anu's-nya juga.

Mereka semua bukan hanya keji, namun juga biadab! Ratih dan Bude Sukma, hampir menangis mendengar cerita Sati, namun mereka berdua langsung mendongak, menatap keatas agar air matanya tidak tumpah.

"Sudah jangan di fikirkan Nduk, nanti Bude buatkan ramuan biar bisa rapat lagi, agar nanti saat kamu menikah suami kamu kembali merasakan kamu perawan." Ucap Bude Sukma penuh kepalsuan, hatinya seolah ikut tersayat belati. Namun ia berusaha tetap terseyum demi sang keponakan. Karena biar bagaimanapun mengembalikan keperawanan, adalah kemustahilan, kecuali selebriti yang melakukan Operasi itu.

"Sungguh Bude?" Sati berbinar, ia terharu, sekaligus sedih.

Tangan Ratih mengepal kuat, emosi di dadanya membara ingin rasanya ia mencekik kelima leher pria bejad itu!

"Mba, aku titip sati sebentar Mba..." Ratih beranjak dari sana.

"Kamu mau kemana? ini sudah malam." Bude Sukma terhenyak, melihat wajah Ratih yang mengandung amarah.

"Aku mau minta keadilan Mba, ini semua tidak bisa dibiarkan." Ratih nampak terlihat begitu emosional.

Ia langsung keluar dari rumahnya, menarik obor di pagar depan rumah, untuk ia gunakan sebagai penerangan dijalan. "Mereka semua harus musnah dari muka bumi ini! harus musnah!" Nafas Ratih naik turun tidak beraturan, karena marah, langkahnya secepat angin, bahkan sekarang ia sudah tiba di rumah pak lurah.

"Pak keluarlah, saya mohon bapak keluar!" Ratih, menggedor pintu rumah Pak lurah, kebetulan di desa itu rumah pak lurah lah, yang paling bagus.

"Ada-apa Ratih? malam-malam begini kamu datang kerumah saya?" Mata Pak lurah, menengok kekana dan kiri, ia langsung meminta Ratih masuk.

"Ayo cepat masuk, ada apa?" Pak lurah langsung menutup pintu, kebetulan Bu lurah sedang pergi menengok keponakannya yang baru saja lahiran, di desa, sebelah.

"Jangan sentuh Saya!" Ratih mendelik, menatap wajah Pak lurah, tajam.

"Jangan jual mahal begitu kamu, saya tahu kamu datang kesini mau menuntut keadilan untuk anak kamu bukan?" Pak lurah tersenyum puas.

Ratih memutar bola matanya malas, "Saya tidak mau berkelit-belit Pak! Malam ini juga saya minta desa ini harus ada yang jaga, dan saya minta tidak boleh ada orang asing masuk desa ini. Karena anak saya bilang, yang memperkosanya adalah lima orang dewasa asing." Ratih menekan ucapanya, bahkan ia sampai engan duduk, di Sofa empuk milik Pak lurah.

Mata pak lurah terbelalak, ia pura-pura kaget, padahal ia sendiri tahu, tapi malah bungkam. "Kamu mau saya melakukannya?" Pak lurah terseyum lebar, menatap Ratih penuh makna.

"Memang, itu bukanya sudah kewajiban bapak sebagai seorang lurah bukan. Untuk melindungi masyarakatnya!"

Pak lurah terseyum menyeringai, ia berjalan mendekat kearah Ratih, entah apa yang akan ia lakukan, tatapnya liar memandang hasrat, burung perkututnya yang bersembunyi di balik sarung langsung membual, ia mengelusnya tampa merasa malu.

"Aku bisa saja melakukan itu, asalkan, kamu bisa memuaskanku malam ini, aku tahu kau pasti sangat kesepian bukan, selama ini?" Pak lurah menjilat atas bibirnya.

Ratih bergidik ngeri, tidak menyangka tua bangka itu masih memiliki nafsu birahi, umurnya sudah sekitar enam puluh tahun, namun ia begitu berag tua.

"Kurang ajar...!" Ratih menampar keras pipi lurah itu.

Ia langsung meludah ke ubin, yang dimana rumah Pak lurah, sudah mengunakan keramik. "Bajingan kau Pak!" Ratih hilang rasa hormat.

Bukanya marah, Pak lurah masih bergairah, ia malah mengusap pipinya yang pedih karena di gampar Ratih.

"Ayolah Sayang, layani aku malam ini." Pak Lurah, mengecup telapak tanganya, yang bekas ia usapkan pada pipi yang di gampar Ratih.

"Jangan coba-coba mendekat, Jahanam! atau saya akan berteriak." Ancam Ratih menunjuk lurus jari tangannya.

Pak Lurah, memandang Ratih dengan tatapan bergairah, ia langsung mencopot sarungnya, dan memeluk Ratih erat, Ratih meronta kuat merasakan ada sesuatu yang mengajal di bagian luar kain jariknya.

"Layani aku, aku akan memberikan mu uang, jadi kamu tidak perlu susah payah untuk jadi kuli di sawah, Mukti lagi." Deru nafas Pak lurah memburu.

"Kurang ajar! lepaskan..." Ratih langsung mendorong paksa tubuh tua, Pak lurah,

Hinga Pak lurah berhasil jatuh ke lantai, ia nyengir, mungkin saja bokongnya sakit.

Sialnya, dalam waktu yang bersamaan, Bu lurah pulang, ia membuka pintu terkejut melihat pemandangan di depanya.

"Bapak ... apa yang sedang Bapak lakukan!" Pekik Bu lurah histeris, melihat suaminya tampa bawahan, ia juga menatap Ratih tajam.

"Bapak main gila lagi! jangan harap ibu akan memafkan bapak!" Bu lurah, langsung menarik kemeja Pak lurah.

Ratih memanfaatkan keadaan itu, ia langsung kabur berlari dari rumah Pak lurah, saat Bu lurah membawa Pak lurah masuk keruang tengah, terdengar mereka sedang cekcok besar

Nafas Ratih tersengal-sengal, karena rumah Pak lurah sebenarnya lumayan jauh, namun tadi karena gugup Ratih berlari sekuat tenaga, niat hati ia mau meminta keadilan untuk putrinya, tapi ia malah mau di lecehkan oleh aki tua bangka itu.

Ratih berjalan tampa alas kaki, ia memasuki halaman rumahnya, Ratih langsung membenarkan rambutnya yang berantakan, ia juga langsung mencuci wajahnya pada air padasan (Air Gentong)

"Ratih bagimana, apakah Pak lurah mau mendengarkan mu?" Lirih Bude Sukma, ia keluar ke balai utama, saat melihat Ratih datang, ia sengaja bicara lirih karena Sati baru saja pulas.

Ratih menggeleng. "Mboten Mba, lurah edan, aku malah hendak dilecehkan." Ratih menarik nafas berat, sambil meneguk air pada gelas plastik.

1
Malihatu Rahma
okkkk
Ayu Rahma
emang selalu best
Mutia Rmdhani
bagusss
FiaNasa
sudah tamat ya,,terimakasih critanya thor,,trimakasih juga atas wejangannya,,tetap semangat authorkuh..akan slalu ditunggu kisah² lainnya
Seroja_layu: matur suwunnn... pembaca setia 💋💋
total 1 replies
vj'z tri
astaghfirullah lu bikin w kaget Thor lagi serius baca juga 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
bawa persiapan apa untuk nyelamatkan Ratih 🥹🥹🥹🥹jangan bilang hanya bawa diri 🥹🥹🥹
Seroja_layu
sesuai mimpi Raden Rai
FiaNasa
akankah Ratih tetap terjun dr sana
Muhammad Isha
iklan buatmu
FiaNasa
akankah Ratih masih bisa diselamatkan
FiaNasa
waduh...piye Iki
vj'z tri
merinding aku loh 🫣🫣🫣🫣
FiaNasa
tolong jaga Ratih ya tuan Zacky,,tungguin saja di kamarnya takut nanti malah Ratih hilang mendadak kan
FiaNasa: selalu pokoknya
total 2 replies
FiaNasa
kasihan udah lelah berjalan begitu sampai malah kenyataan pahit yg didapat...apakah Mbah tamayat meninggal kah,,
ayo tuan Zacky kau harus bisa.menjaga Ratih jgn sampai siluman alas siro mengambil Ratih jadi budknya
FiaNasa
ih si paman Rai..pagi² udah ketuk² rumah orang aja,,emang kamu apanya Ratih sih sampai segitu khawatirnya,,ini pasti ada udang dibalik bakwan😅😅
FiaNasa: 🐘 belike;;aq kelihatan gak ya 😅😅
total 2 replies
Muhammad Isha
iklan buatmu
FiaNasa
sungguh licik ternyata Raden Rai ini,,ayo Zacky bawa Ratih keluar dr Des itu sejauh mungkin.
FiaNasa: siapa tau Zacky bisa menemani 🤔🤔
total 2 replies
vj'z tri
oon banget sih sembarangan nyuruh masuk ke kamar heran loh bude ini bikin aku emosi 🤧🤧🤧
vj'z tri: lah tapi kan bisa di bilang masih bocan nanti balik lagi gitu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
FiaNasa
Raden Rai terobsesi dg Ratih
FiaNasa: 😅😅semangat 💪💪💪💪💪💪💪pasti slalu ada ide
total 2 replies
FiaNasa
aq juga bingung gimana caranya bantu kamu ratih
FiaNasa: boleh dilanjut,,tapi klau othor menetaskan karya² lainnya juga oke kok,,akan slalu ditunggu,pokoknya semangat 💪💪
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!