NovelToon NovelToon
Kembalinya Ratu Gangster

Kembalinya Ratu Gangster

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Pembaca Pikiran / Diam-Diam Cinta / Putri asli/palsu / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Mengubah Takdir
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: Miss_Dew

Nalea, putri bungsu keluarga Hersa, ternyata tertukar. Ia dibesarkan di lingkungan yang keras dan kelam. Setelah 20 tahun, Nalea bersumpah untuk meninggalkan kehidupan lamanya dan berniat menjadi putri keluarga yang baik.

Namun, kepulangan Nalea nyatanya disambut dingin. Di bawah pengaruh sang putri palsu. Keluarga Hersa terus memandang Nalea sebagai anak liar yang tidak berpendidikan. Hingga akhirnya, ia tewas di tangan keluarganya sendiri.

Namun, Tuhan berbelas kasih. Nalea terlahir kembali tepat di hari saat dia menginjakkan kakinya di keluarga Hersa.Suara hatinya mengubah takdir dan membantunya merebut satu persatu yang seharusnya menjadi miliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Dew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

“Hah! Hah! Hah! Aw, sakit!”

Nalea tersentak bangun dari tidurnya yang singkat. Kepalanya pening, dan rasa sakit di kakinya masih terasa menusuk. Namun, ada yang berbeda.

Ia mengangkat tangan kirinya. Bagian yang semalam melepuh karena siraman teh panas kini terbungkus perban putih bersih, melingkari telapak hingga pergelangan tangannya. Aroma antiseptik tercium samar.

"Perban?" gumam Nalea, matanya menyapu sekeliling gudang.

Dia ingat semua. Pukulan Azlan dan Zavian, air dingin Lidya, dan yang terakhir, teh panas Sisilia. Saking lelahnya, dia tertidur lelap setelah pertengkaran terakhir.

"Siapa yang…?"

Nalea memikirkan Lidya? Tidak mungkin. Wanita itu terlalu membencinya. Ivander atau Mutiara? Lebih tidak mungkin lagi. Mereka bahkan tidak peduli dengan luka di kakinya.

Pikiran Nalea tertuju pada dua sosok kakaknya, Zavian dan Azlan.

"Mungkin… salah satu dari mereka?" Nalea bertanya pada dirinya sendiri, suaranya nyaris tak terdengar. Ia teringat tatapan goyah Azlan saat memukulnya. Atau Kak Vian yang terlalu gengsi untuk menunjukkan kepeduliannya?

Meskipun logika Ratu Gangster-nya meragukan, jauh di dalam hatinya, Nalea merasakan gejolak aneh, setitik harapan bahwa kedua kakaknya diam-diam masih memiliki sedikit rasa sayang.

Walaupun tubuhnya terasa remuk redam dan langkahnya pincang, Nalea memaksakan diri untuk bangun. Rasa sakit tidak bisa menghentikannya. Ia mengambil handuk bersih, bergegas membersihkan diri dengan air dingin di kamar mandi kecil di sudut gudang. Dia harus terlihat pantas untuk menghadapi hari yang panjang ini.

“Hah, apa seperti ini penampilan seorang nona bangsawan? Wajah pucat, baju sopan?” gumamnya saat melihat penampilannya di cermin, tak ada riasan gelap yang mempertegas gurat di wajahnya. Tak ada lagi celana sobek atau jaket kulit sebagai ciri khasnya sebagai pimpinan gangster.

Suasana ruang makan keluarga Hersa pagi itu tampak hangat, kontras dengan hati Nalea yang dingin. Keluarga Hersa sudah berkumpul di meja panjang yang mewah. Sisilia duduk di antara Mutiara dan Azlan, wajahnya dihiasi plester kecil di pelipis, menarik perhatian semua orang.

“Kak Azlan, jadi tidak jadi kita liburan ke Milan?” tanya Sisilia manja, memainkan garpu perak. “Kata Mamah, tas keluaran terbaru di sana sangat bagus. Lilin di rumah ini juga harus diganti dengan lilin buatan Italia.”

Azlan tertawa kecil, mengelus rambut Sisilia. “Tentu saja, Putri. Kakak akan atur. Setelah Kak Vian menyelesaikan masalah di perusahaan.”

Zavian, yang duduk di ujung meja, menatap Sisilia dengan pandangan serius. “Liburan, Sisil? Baru bulan lalu kamu membeli tas Hermes edisi terbatas. Kondisi perusahaan sedang turun, Papa sedang pusing. Bersabar sebentar, ya?”

“Ah, Kak Vian selalu begitu!” Sisilia merengut. “Memangnya membeli tas mahal bisa membuat perusahaan bangkrut?”

“Bukan masalah bangkrutnya, Sisil,” potong Zavian tegas. “Ini masalah empati. Kamu tidak lihat betapa lelahnya Papa?”

Tepat saat ketegangan tipis itu menyelimuti meja, Nalea muncul di ambang pintu, berjalan perlahan dengan langkah yang jelas pincang. Ia mengenakan blus sederhana, berusaha terlihat serapi mungkin.

“Wah, lihat siapa yang datang,” sindir Azlan, matanya langsung tertuju pada Nalea. Nada suaranya sinis, seolah Nalea adalah tamu tak diundang. “Hanya tuan putri saja yang berani bangun siang dan membiarkan anggota keluarga yang lain menunggu.”

Nalea menunduk, jantungnya berdebar kencang. Ia menguatkan diri.

“Maafkan aku, Kak Azlan, Papa, Mamah. Aku terlambat bangun,” Nalea berkata pelan. “Tubuhku sedikit tidak sehat.”

“Tidak sehat? Kamu hanya pura-pura sakit agar tidak dihukum lebih keras,” sembur Mutiara, Mamah Nalea, tanpa menoleh.

Nalea mengabaikan sengatan di hatinya. Ia melangkah ke kursi kosong yang terletak paling jauh.

Sebelum duduk, Nalea memberanikan diri. “Aku ingin mengucapkan terima kasih.”

Semua mata menatapnya.

“Terima kasih karena semalam, salah satu dari kalian telah mengobati luka bakar di tanganku. Aku tidak tahu siapa, tapi… terima kasih.” Nalea menundukkan kepala.

Azlan dan Zavian saling berpandangan dengan kening berkerut.

“Aku tidak menyentuh tangannya.” Zavian Seolah memberikan kode kepada Azlan melalui raut wajahnya.

“Aku juga tidak,” balasnya dengan tatapan wajah yang sama, ekspresinya sedikit mengandung rasa bersalah yang tersembunyi. Mereka sama sekali tidak ingat bahwa Nalea terluka. Fokus mereka hanya pada memar di kepala Sisilia.

Nalea mengangkat wajahnya, terkejut.

Ivander, Papa Nalea, akhirnya angkat bicara, nadanya terdengar lelah. “Sudahlah, Nalea. Duduk dan makan. Jangan membuat drama di pagi hari.” Ivander menatap Nalea dengan keraguan. Sejak Sisilia terluka, ia merasa dilema.

“Baik, Papa.” Nalea menarik kursi.

Sisilia tersenyum kecut, namun dengan cepat mengubah ekspresinya menjadi ramah dan ceria. “Duduk sini, Lea! Duduk di dekatku!”

Nalea terkejut. Sisilia sengaja menarik kursi di sebelahnya. Nalea tahu itu hanyalah akting.

“Terima kasih, Sisil,” jawab Nalea, berusaha terdengar natural.

Sisilia berbisik, cukup keras hanya untuk didengar Nalea. "Aku tahu kamu jijik padaku. Tapi di depan Papa dan Mamah, kita harus terlihat seperti saudara yang saling menyayangi, bukan?"

Nalea menahan napas, dadanya sesak oleh kebencian. Dia tahu Sisilia adalah manipulator ulung.

Nalea mulai menyantap makanannya. Setelah berminggu-minggu makan sendirian di gudang, kadang di dapur atau halaman belakang, bisa duduk di meja yang sama dengan keluarga kandungnya, walau penuh ketegangan rasanya… aneh.

Matanya mulai berkaca-kaca. Air mata yang selama ini dia tahan sejak semalam, kini mengalir tanpa bisa dicegah. Itu bukan air mata kesedihan, melainkan keharuan kecil yang menyakitkan.

Melihat Nalea menangis, Azlan langsung bereaksi keras.

“Astaga, Nalea! Kenapa kamu cengeng sekali?” Azlan meletakkan garpunya dengan kasar. “Berhenti menangis seperti anak kecil! Kamu disuruh makan, bukan mencuri! Bersikap dewasa sedikit!”

Nalea buru-buru menyeka air matanya. "Maaf, Kak."

Mutiara Meisya Hadi menatap jijik pada Nalea.

“Zavian, Mamah sudah memutuskan. Mamah akan mengganti guru privat untuk Nalea. Mamah tidak mau keturunan Hersa ada yang bodoh dan cengeng. Kita tidak bisa membiarkannya kembali ke lingkungan lamanya.”

Zavian mengangguk setuju. “Baik, Mah. Aku akan carikan guru privat yang disiplin.”

Sisilia, di samping Nalea, tersenyum, namun dalam hatinya, ia membara. Sial!

"Aku sudah coba mengancam guru privat sebelumnya agar dia berhenti mengajar Nalea dan membuat gadis liat itu terlihat bodoh di mata Mamah! Kenapa Mamah malah mencarikan pengganti? Mereka tidak boleh menganggap Nalea pintar!" batin Sisilia geram.

Nalea, di sisi lain, merasakan secercah harapan. Belajar. Berarti ada kesempatan baginya untuk membuktikan bahwa dia pantas, bahwa dia tidak bodoh.

Nalea menatap Sisilia. Meskipun dia tidak bisa melihat isi hati Sisilia, dia merasakan aura kebencian yang kuat dari gadis itu. Tekadnya semakin kuat.

“Lihat saja, Sisilia.” Raut wajahnya mengatakan demikian.

Nalea mengambil roti di depannya. Tidak peduli dengan sindiran, ia harus tetap makan untuk mengumpulkan tenaga. Jika dia ingin mengambil kembali hidupnya, dia tidak boleh mati kelaparan di hadapan musuhnya.

1
❤️⃟Wᵃf Bayu
ratu gangster nggak butuh perlindungan dari kakak kayak zavian
𝄞❤️⃟Wᵃf𝐕⃝⃟🏴‍☠ꪑỉƙꪮ🗡ᄂ⃟ᙚ࿐
seorang Devano takut sama ulat bulu? yang benar sajalah Dev🤣
Grace saja tidak percaya dengan perkataan Madam Lea.. malah mahu mengibul Grace si asisten pribadi yang jenius
❤️⃟Wᵃf Bayu
yang transfer tiga hari yang lalu siapa????
иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
penyesalan yang sangat sangat terlambat, setelah Sisil & Lydia terang-terangan dengan menunjukkan sifat aslinya, baru deh seluruh keluarga hersa menyesal telah memperlakukan Lea dengan buruk🙄
иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
dititik inilah keluarga hersa mulai menyesal telah menyayangi rubah dan induknya🙄 pada akhirnya seluruh keluarga hersa menjadi korban keserakahan &kekejaman sisil & Lydia 🙄
❤️⃟Wᵃf dsinta🦚➢‮
nah benerkan apa yang di katakan nalea semua sekarang kamu harus waspada
иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
ivander kau terlalu sombong, dan merendahkan Lea, padahal situasi sedang mengancammu, akan kebangkrutan dan jatuh miskin, tapi kau menolak bantuan Lea 🙄
❤️⃟Wᵃf dsinta🦚➢‮
sokorrr sekarang kamu gak bisa meminta uang seenaknya pada keluarga bersama sisill
иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
akhirnya zavian peduli dengan Lea, walaupun masih dingin setidaknya ada harapan kalo kakaknya itu punya hati
❤️⃟Wᵃf Bayu
Iseng kok sampai berdiri setengah jam, masuk akal nggak?
иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
dasar gak sadar diri situ yg putri palsu malah ngatain Lea yg anak liar. sumpah Gedeg Banget dengar aktingnya sisil🙄
🍌 ᷢ ͩ❤️⃟Wᵃfនӈᷭɜͧiͤււͤaᷠᶫᵌᵌ
Semoga saja Mama Nalea bisa sembuh lagi dan bisa menyayangi Nalea sebagai mestinya seorang ibu terhadap anaknya
🍌 ᷢ ͩ❤️⃟Wᵃfនӈᷭɜͧiͤււͤaᷠᶫᵌᵌ
heh dasar anak gak tau diri gak bersyukur banget di besarin di keluarga kaya malah seenaknya sendiri, coba ikut ibu mu sendiri mungkin kehidupanmu gak bakal kek sekarang
❤️⃟Wᵃf dsinta🦚➢‮
kan emang kenyataan nya kamu anak pembantu sisilia
🍌 ᷢ ͩ❤️⃟Wᵃfនӈᷭɜͧiͤււͤaᷠᶫᵌᵌ
bagus Nalea harus tegas sama pembantu kek gitu biar dia gak semena2 udah di tolong kok seenaknya
иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
nandes Balong😭😭 kata-kata mu Sisil sungguh kejam dan sadis😭😭
mana ada darah manusia lebih rendah derajatnya daripada seekor anjingg🥹🥹🤬🤬🤬
❤️⃟Wᵃf dsinta🦚➢‮
ya karena nalea sara adalah wanita kesayangan dan yang di cintai kayzo
❤️⃟Wᵃf Bayu
Dari dulu aku heran, bagaimana Sisil bisa dianggap sebagai nona muda di keluarga Harsa, sementara ibunya bekerja sebagai pembantu di sana.
🍌 ᷢ ͩ❤️⃟Wᵃfនӈᷭɜͧiͤււͤaᷠᶫᵌᵌ
Sepertinya kayzo lebih mementingkan Nalea dari pada kedudukannya, bagus setidaknya masih ada orang yang tulus sama Nalea
иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
Untung ya di saat terlemahnya Lea masih ada Rey yg sangat peduli dengan Lea 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!