NovelToon NovelToon
Pernikahan Murid SMA

Pernikahan Murid SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Nikahmuda
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Taurus girls

Ini hanya cerita karangan semata. Semoga bermanfaat.

Ini kisah cinta Viola Armada dan Yuko Eraser. Di lengkapi dengan misteri di balik kematian Lazio Eraser, Daddy nya Yuko Eraser.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

04

"Serius, tadi itu seram banget, Yuk. Aku baru kali ini mengalami kejadian kayak gitu."

"Kok bisa begitu, ya? Aneh," Yuko merasa tak percaya pada apa yang baru saja Viola ceritakan. Tetapi dia juga tidak menyangkalnya bahwa sejak berapa hari ini dirinya juga mengalami hal aneh. Termasuk tadi didalam kelas.

"Ih, Yuko. Aku nggak mau kayak gitu lagi. Mending aku pindah ke Indo saja deh, disini serem," Viola bergelayut disatu lengan Yuko dengan ekspresi takut.

Posisi mereka berdua ditaman sekolah. Duduk dibangku yang tersedia menikmati istirahat pertama yang tak lama.

Yuko menoleh cepat kearah Viola. Dia tidak setuju dengan apa yang dikatakan Viola barusan. "Enggak Vio, kamu harus tetap disini. Aku enggak mau berjauhan sama kamu. Aku enggak bisa sehari saja enggak melihat kamu."

Tatapan Yuko begitu dalam dan membuat hati Viola bergetar. Ini pertama kalinya Viola melihat tatapan cowok yang sebegitunya padanya. Namun Viola segera menepis perasaan yang muncul tiba-tiba dihatinya. Viola tidak mau banyak berharap. Takut saja jika fakta tidak sesuai harapan.

"Kamu masih ada teman yang lainnya, Yuko."

"Mereka berbeda, Vio,"

"Hah?"

Yuko meneguk ludah, tangan Yuko yang digenggam Viola terangkat, lalu merangkul bahu Viola. "Kamu itu berbeda dari yang lain, Viola. Kamu itu... imut." katanya.

"Banyak yang lebih imut disini, kamu bisa melihat mereka kok."

Yuko menggeleng. Kini kedua tangannya bergerak untuk membingkai wajah Viola. Membuat tatapan Viola dan tatapannya bertemu. "Kalau aku maunya kamu, bagaimana?"

Viola terdiam dan meneguk ludah. Jantungnya berdebar hebat. Apalagi melihat wajah Yuko dengan jarak sedekat ini membuat Viola bisa melihat detail wajah Yuko yang ganteng. Lebih ganteng dari biasanya.

"Selama kita mengenal, apa kamu enggak merasakan apa yang selama ini aku tunjukan ke kamu? Bukti aku belum cukup, Vio?"

"B-bukti apa? Aku tidak tahu,"

Sebenarnya selama mengenal Yuko, Viola merasakan bahwa perlakuan Yuko padanya berbeda. Perlakuan yang jika diperhatikan bukan hanya sekedar teman, tapi lebih dari itu. Tetapi, Viola lagi-lagi takut perasaannya salah. Viola tidak mau banyak berharap.

Yuko mendesah pelan. Ternyata bukti yang dia tunjukan untuk Viola selama ini belum cukup untuk membuat cewek ini memahami perasaannya. Mungkin dirinya harus bekerja lebih keras lagi supaya Viola merasakannya dan merasakan hal yang sama sepertinya.

"Bukan apa-apa. Jangan dipikirkan,"

Viola menunduk dan melepas kedua tangan Yuko yang membingkai wajahnya. Dia beranjak dan berlari tanpa pamit, membuat Yuko melotot kaget.

"Viola! Kamu mau kemana? Vio!" teriak Yuko.

"Aku ketoilet bentar, Yuk! Kebelet banget soalnya!" jawab Viola dengan berteriak juga. Lalu buru-buru menuju toilet.

Bukan kebelet sebenarnya tetapi Viola sengaja ingin menghindari situasi seperti tadi. Situasi yang membuatnya berasa dispesialkan. Situasi yang membuatnya merasa berharga.

Begitu tiba dan masuk kedalam toilet, Viola mengunci pintu dan bersandar didinding sisi pintu. Kedua tangan menekan dadanya yang debarnya menggila. "Aku enggak boleh suka sama Yuko. Dia enggak suka sama aku. Aku dan Yuko murni berteman saja." lirihnya berusaha menetralisir detak jantungnya.

"Viola, kamu disini untuk menimba ilmu bukan untuk mencari pasangan, paham?" peringatnya pada diri sendiri.

Gubrak

"Apa itu?!"

Viola berseru kaget. Dia menatap sekeliling karena mendengar suara seperti benda jatuh dari bilik lain. Didalam toilet sini memang didesain ada beberapa bilik cewek.

"Apa ada orang disini?"

"Aku,"

"Oh, oke. Aku pikir siapa soalnya aku sempat kaget tadi." kata Viola sedikit keras supaya orang dibilik itu mendengarnya.

"Viola, kamu masih didalam!" Suara Yuko terdengar dari luar dan itu membuat Viola terkejut.

"I-iya! Masih Yuk, bentar!" jawabnya, lalu buru-buru menuju salah satu bilik untuk mencuci tangan dan wajah.

Namun, Viola menemukan hal yang aneh sebelum benar-benar masuk kedalam salah satu bilik. Semua bilik terlihat pintunya terbuka dan terlihat tidak ada siapa pun didalam sana, lalu siapakah tadi yang bicara dengannya?

Viola meneguk ludah, tiba-tiba bulu kuduknya berdiri. Tengkuk terasa dingin seperti ada yang meniupnya dari belakang. Perlahan Viola berbalik badan.

"Aaaa.....!!"

Viola berteriak histeris, dia pun berlari menuju pintu keluar, dan Viola yang keluar dengan napas tersengal membuat Yuko penasaran dan terkejut setengah ma.ti. Apa lagi tadi Yuko juga mendengar teriakan Viola dari dalam toilet.

"Viola kamu kenapa?" Yuko panik dan khawatir.

"Yuko, ada se.tan didalam. Wajahnya serem banget, wajahnya penuh darah! Aku takut Yuk, takut,"

Seluruh tubuh Viola gemetar sampai dia terjatuh berlutut karena tak bisa menopang tubuhnya sendiri. Seluruh persendiannya terasa lemas tak bertenaga.

"Viola ayo aku bantu, kita ke UKS sekarang. Tenangkan dirimu,"

Yuko membopong Viola ala bridelll menuju UKS, membuat anak-anak yang melihatnya berbisik-bisik saat itu juga. Tapi Yuko tak peduli.

"Viola kenapa? Dia kayak ketakutan gitu?" begitu lah kira-kira bisikan dari anak-anak lain.

UKS.

"Yuko, aku enggak mau disini. Aku mau pulang ke Indo," Viola berontak didalam pelukan Yuko yang berusaha menenangkannya. Membuat penjaga UKS mendekat dan bertanya mengapa teman ceweknya terlihat begitu ketakutan.

"Ada penampakan seram dibilik katanya, Bu." jawab Yuko karena Viola masih saja merengek ketakutan.

"Penampakan? Hahaha... Sepertinya temanmu ini kebanyakan nonton film makanya begitu. Huh, dasar anak muda!" kata Bu penjaga UKS, dan dia berlalu meninggalkan Yuko menuju ketempat duduknya.

Yuko berdecih melihat respon Bu Nina yang justru tertawa, Bu Nina sangat menyepelekan. "Sudah Vio, disini ada aku dan enggak akan ada apa-apa lagi. Kamu tenang, oke?" bujuknya.

...----------------...

Yuko memberhentikan motor sport digarasi rumahnya. Dia turun dari motor sambil memikirkan apa yang terjadi pada Viola disekolah. Sampai Yuko tak sadar jika ada bayangan hitam mengikutinya dibelakang.

Yuko masuk kedalam rumah dan melewati Yuka yang duduk di ruang tamu sendirian, sedang bermain ponsel. Namun, baru saja beberapa langkah melewati Yuka. Yuko merasa tasnya yang tersampir di bahu di tarik dari belakang.

"Yuka apaan sih,"

Yuko berbalik badan, dan dia melotot saat tidak mendapati siapapun di belakangnya, bahkan Yuka yang tadi berada di sofa sedang bermain ponsel tidak ada.

"Yuka! Yuk!" panggilnya dengan perasaan berdebar.

Prankkk

"Yuka!" panggil Yuko lagi saat mendengar suara benda jatuh dan pecah dari lantai atas. Di mana kamarnya dan kamar Yuka berada.

"Yuka!" Yuko bergegas menuju lantai atas dan di sana tidak ada siapapun. Yuko membuka pintu kamarnya, kosong. Lalu membuka pintu kamar Yuka.

"Aaaa...!"

Yuko berteriak saat wajah penuh darah muncul tiba-tiba tepat di depan wajahnya.

Jauhi dia

1
Muhammad khusna ghoiriza
nggak jahat tapi hebat
Muhammad khusna ghoiriza
Semangat kak
Cakrawala: iya. kamu juga.
total 1 replies
Muhammad khusna ghoiriza
lanjutankan
Baby Mochii Vell Cacaa 🐤
Halloooooooooooo
anggita
like👍 2☝☝iklan 🌹bunga.
Abu Yub
Semangat/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Abu Yub
lanjut dek/Pray/
Cakrawala: oke..............
total 1 replies
Abu Yub
ngak kok
Abu Yub
oke
Abu Yub
mata merah karena benar dia hantu
Abu Yub
tak ada kata maaf
Abu Yub
berlutut
Abu Yub
Hantu kok nangis
Abu Yub
Jeritan terdengar
Abu Yub
Mengelengkan kepanya
Abu Yub
Aku
Abu Yub
Jadi
Abu Yub
Bengis jadi ganas
Abu Yub
Oh, aku dady mu iya
Rizauanteng
ayoooo semangatt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!