NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Winarsih

Misteri Kematian Winarsih

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Matabatin / Cinta Beda Dunia / Penyeberangan Dunia Lain / Hantu / Tamat
Popularitas:52.1k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Kematian Winarsih sungguh sangat tragis, siapa sebenarnya dalang di balik pembunuhan wanita itu?

Gas baca!
Jangan lupa follow Mak Othor, biar tak ketinggalan updatenya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKW Bab 4

Tidak ada yang menyangka jika Winarsih akan dibunuh dengan cara yang kejam, tidak ada yang tahu bagaimana cara pembunuhan Winarsih terjadi. Orang sekampung halamannya juga merasa heran kenapa wanita itu bisa ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

Pasalnya wanita itu merupakan sosok wanita yang begitu baik, Winarsih terkenal sering berbagi dengan anak yatim piatu. Winarsih bahkan sering berbagi dengan tetangganya yang kurang mampu, wanita itu sering memberikan utangan uang kepada warga yang kekurangan.

Rasanya tidak mungkin kalau ada orang yang ingin membunuh Winarsih, karena wanita sebaik winarsih tidak pantas dibunuh.

Tentu yang lebih mengabaikan lagi adalah keadaan bayi Winarsih. Bayi yang keluar dari perut Winarsih tidak bergerak sama sekali, tetapi janin itu masih anteng dalam pelindungnya.

"Gas! Sebenarnya ada apa?"

"Nggak tau, aku gak tau. Pas pulang udah kaya gini, istriku udah kaya gitu."

Bagas menangis sesenggukan, para warga yang iba langsung memanggil pemandi jenazah. Mereka juga memanggil pak ustadz guna mendoakan Winarsih dan juga mendoakan bayi yang keluar dari perut wanita itu.

"Mau lapor polisi gak?"

Bagas kebingungan, kalau melaporkan kepada polisi laporannya tentang apa. Pasalnya rumahnya memang terlihat begitu berantakan, Winarsih juga ditemukan dalam keadaan yang mengenaskan.

Namun, setelah dia meminta warga untuk memeriksa keadaan rumahnya, ternyata tidak ada barang yang hilang satu pun. Seperti ada yang mengincar kematian Winarsih, tetapi saat pak ustadz memeriksa jenazah wanita itu, pak ustadz berkata kalau yang membunuh winarsih bukanlah manusia.

"Jadinya mau gimana? Mau langsung dimandikan atau bagaimana?"

Salah satu warga yang ada di sana nampak bertanya, pak ustadz berkata kalau Winarsih lebih baik segera dimakamkan. Kasihan wanita itu, sudah meninggal dengan mengenaskan tapi harus masih ditonton warga.

"Aku terserah Pak Ustadz aja," ujar Bagas pada akhirnya.

Ditinggalkan oleh orang yang begitu dia cintai tentunya membuat hati dan perasaannya hancur, saat ini pikirannya benar-benar ngeblank. Dia tidak tahu harus berbuat apa dan tidak tahu harus memikirkan apa.

Pak Ustadz akhirnya meminta sang pemandi jenazah untuk segera memandikan Winarsih dan juga bayinya, tetapi ketika pemandi jenazah itu membuka pelindung bayinya, ternyata bayi itu masih bergerak.

"Bawa ke bida dulu, Gas. Ini anaknya masih hidup, atau panggil Emak Ijah aja. Dia pasti bisa urus bayi ini, anaknya cantik Gas, perempuan."

"Masya Allah, bentar Mak."

Padahal tadinya Bagas terlihat begitu lemas, karena separuh jiwanya sudah pergi. Namun, mendengar bayinya masih bergerak Bagas dengan cepat berlari menuju rumah Emak Ijah yang tak jauh dari sana. Emak Ijah adalah seorang dukun beranak yang sudah tua tapi masih sangat berguna jasanya.

"Mana bayinya?" tanya Emak Ijah setelah dia sampai di kediaman Bagas.

"Itu, Mak."

Bagas menunjuk bayi mungil berwarna merah yang digendong oleh salah satu warga, bayi itu sudah terbungkus dengan kain secara asal. Ari-arinya saja belum dipotong.

"Astagfirullah! Cepat bawa kemari sebelum terlambat," ujar Emak Ijah yang melihat bayi mungil itu tampak mengenaskan.

Tubuh bayi berjenis kelamin wanita itu sudah nampak membiru, matanya terpejam seakan tak ingin melihat dunia. Warga yang mendengar kata Emak Ijah langsung menghampiri wanita itu dan memberikan bayi mungil itu kepada Emak Ijah.

"Masya Allah, kamu cantik sekali. Sayang kamu dilahirkan ke dunia dengan cara yang unik, kamu nanti akan mendapatkan kebahagiaan nantinya."

Emak Ijah sampai menangis ketika menggendong bayi mungil itu, karena detak jantungnya begitu lemah. Wanita itu duduk dan langsung memotong ari-arinya, setelahnya dia membersihkan bayi itu dan mengoleskan minyak yang dia bawa.

Dia membaca doa agar bayi itu selamat, sehat dan bisa bernapas dengan baik. Dia meminta kepada Sang Pencipta agar anak itu diselamatkan.

"Hiduplah dengan baik, Nak. Ada ayah kamu yang ingin diberikan kesempatan untuk menjadi orang tua yang baik," ujar Emak Ijah sambil mengusap seluruh tubuh bayi itu.

Bayi itu masih tetap terpejam, bayi itu tetap meringkuk dengan tubuhnya yang membiru. Seperti tak ada kesempatan untuk anak itu hidup. Melihat akan hal itu, Bagas menghampiri Emak Ijah.

Lalu, pria itu mengambil alih putrinya dari gendongan emak Ijah. Dia menangis sambil menatap wajah putrinya itu, dia usap wajah putrinya dengan jari telunjuknya.

"Sayang, jangan tinggalkan Ayah. Bunda sudah pergi terlebih dahulu, kamu tega tinggalkan Ayah sendirian hem?"

Semua orang yang ada di sana nampak begitu terharu, mereka sedih sekali melihat Bagas yang menangis di hadapan putri cantiknya.

"Ayah janji akan membuat kamu bahagia, kalau Ayah ingkar, kamu boleh menegur Ayah dengan cara apa pun."

Bayi itu secara ajaib menggeliat, dia membuka matanya. Menatap Bagas sebentar dan menangis dengan kencang.

"Alhamdulillah," ujar semua orang yang ada di sana setelah mendengar bayi mungil itu menangis.

"Terima kasih, Sayang." Bagas mengecup kening putrinya dengan penuh kasih, lalu dia menolehkan wajahnya ke arah Emak Ijah. "Tolong urus anak saya, Mak. Saya mau urus istri saya dulu," imbuhnya.

"Ya,'' jawab Emak Ijah.

Sebenarnya Bagas ingin menemani putrinya itu, tetapi dia juga ingin melihat istrinya yang saat ini sedang dimandikan. Dia ingin memiliki waktu lebih lama untuk melihat wajah istrinya secara langsung, karena setelah dimakamkan pasti dia tidak akan bisa melihat istrinya secara langsung lagi.

"Sayang, kenapa kamu tega meninggalkan kami? "

Bagas menangis sambil melihat jenazah istrinya, rasanya tak kuasa dia melihat perut istrinya yang seperti itu. Dia sungguh menyesal karena sudah meninggalkan istrinya sendirian.

"Sebenarnya siapa yang sudah melakukan ini? Kenapa ada yang begitu tega melakukan ini?"

"Ehm! Maaf, Nak Bagas. Tapi, sepertinya memang ada yang sengaja ingin mencelakai istri kamu." Sang pemandi jenazah ragu-ragu untuk mengatakan hal itu.

"Masa sih?" tanya Bagas tak percaya.

"Ya, ada yang ingin kedudukan itu."

"Entahlah, tapi ada yang ingin kebahagian untuk wanita lain yang selain istri kamu."

Bagas terdiam, dia bingung harus menanggapinya seperti apa.

1
neni nuraeni
thor lnjut aj dong nanggung ini...pdhl ceritanya bgus bnget
FiaNasa
Oke thor,,slalu ditunggu crtanya ya,semangat thor
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
thor nanggung bngt ini🤣
Cucu Suliani: Ish! Kan' biar penasaran kalau nanti Mak Othor bikin cerita baru lagi🤣
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
FiaNasa
wah cantik malah punya indera ke enam ya,,lanjut dong thor.bon capnya
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
wwiiihhh iseng iseng ngscrol novel yg udah selesai di baca malah berhadiah dapet bon chap🤣 oke aku tunggu update nya lagi😎 terimakasih thor
Komangparwati
wah cantik bsa brkomonikasi dn meliht mhluk gaib seru nieee..
neni nuraeni
wiiiih itu part 2 nya ya thor seru deh baru aja pertma baca udah seru lnjut thor
Shyfa Andira Rahmi
apa Wati anaknya bi Tuti??🤔🤔
Shyfa Andira Rahmi
penyesalan mu tiada guna, n tak akan membuat istrimu kembali😏😏
Shyfa Andira Rahmi
pikirin aja tuuhh nyawerr biduan....
Shyfa Andira Rahmi
kapok luu....sana mending lanjut aja joget2 nya😤
FiaNasa
happy ending,,,trimakasih critanya mak.author...terus semangat,ditunggu kisah2 lainnya
FiaNasa
waduh...size berapa itu 😅😅😅
FiaNasa
kebayang gak ngilunya itu,,habis dijahit dimasukin lagi hiiiii
FiaNasa
coba datangi pak ustad lagi,,biar dikirim doa bersama,,mungkin Winarsih bisa terbebas
FiaNasa
pergilah pada pak ustad lagi mingalah solusi padanya bagas
FiaNasa
pantas saja neng cantik gak pernah mau digendong bi Tuti malah nangis kejer,,ternyata bi Tuti emang jahat
FiaNasa
pasti Wati anak bi Tuti ,,,& bi tutilah yg mungkin jadi dalang pembunuhan Winarsih..mungkin bi Tuti mau nya tempat Winarsih diganti dg anaknya,,yaitu wati
FiaNasa
kenapa sih gak crita saja soal barang² aneh digudang itu,,harusnya crita kan dulu baru ngomong kek gitu,,mendadak ngomong gitu ya mana Bagas percaya,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!