NovelToon NovelToon
My Poor Husband

My Poor Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Sudah Terbit / Tamat
Popularitas:31.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Tiba-tiba saja nenek menyuruhku menikah dengan pria kurang mapan. Aku adalah seorang wanita yang memiliki karier mapan!! Apa yang harus aku lakukan? Kenapa nenek memilih laki-laki dibawah standarku? Apa sebenarnya tujuan nenek?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 30 - Penyesalan

Tia terbangun oleh pancaran matahari yang menelusup melalui celah-celah jendela diruangan mereka. Tubuhnya sakit semua, tapi dia merasa hangat. Dengan perlahan-lahan Tia membuka matanya dan...

DEG!!

Jantungnya seolah-olah akan keluar dari rongga dadanya. Dia tertidur di atas tubuh suaminya seperti bayi yang baru lahir. Polos dan lugu. Berulang kali dia menampar pipinya, namun pemandangan yang dilihatnya masih tetap sama.

“Akhppp!!” Tia menjerit dengan kondisi tangan membungkam mulutnya. Dengan segera dia beranjak dari tubuh Rizal. Berusaha sejauh mungkin menjauh dari tubuh pria itu. Ketika berusaha untuk berjalan menjauh, dia merasakan perih yang amat sangat di daerah itu. Dengan panik Tia melihat area itu. Apa yang ditakutinya menjadi kenyataan. Terdapat bercak-bercak darah yang mulai mengering di sana. Benarkah dia sudah tidak perawan??!! Apakah tadi malam benar-benar nyata? Bukan sekedar mimpi saja.

Tia buru-buru ke kamar mandi, menangis sepuasnya. Dia merasa menjadi wanita yang paling kotor, hina dan tak tahu malu di dunia ini. Kalau benar apa yang dialaminya tadi malam bukan hanya sekedar mimpi, Rizal sama sekali tidak bersalah. Dirinya lah yang bersalah!! Dirinya yang melompat ke ranjang Rizal dan menggodanya dengan tubuhnya yang polos!! Benar-benar menjadi wanita murahan!!

Tia merasa sama sekali tidak punya muka. Dia tidak tahu harus memasang tampang seperti apa ketika bertatapan dengan Rizal. Dia memutuskan untuk pergi secepat mungkin dari tempat itu sebelum Rizal bangun.

Setelah membersihkan dirinya beberapa kali dikamar mandi, Tia mulai mengemasi barang-barangnya. Sebelum meninggalkan kamar, sekilas dia menatap wajah suaminya. Hatinya tiba-tiba merasakan sakit. Tia cepat-cepat berpaling dan dengan hati-hati dia keluar dari kamar itu.

Di lobby dia mulai memesan taksi online dan menuju terminal kota Malang. Jam menunjukkan pukul sembilan pagi ketika dia berhasil mendapatkan bus. Dia sengaja mematikan handphonenya karena dia tidak ingin Rizal menghubunginya.

Di dalam bus Tia terus-menerus menangis. Dia masih tidak percaya dengan tingkah lakunya sendiri. Dengan sukarela dia menawarkan tubuhnya pada laki-laki itu. Entah kenapa setelah makan dan minum makanan yang diberikan waitres, dia merasa tubuhnya sangat panas dan gerah. Sekujur tubuhnya menjadi sangat sensitif. Sedikit sentuhan pada tubuhnya akan membangkitkan api di dalam dirinya. Oleh karena itu dia meminta Rizal untuk mengantarnya ke kamar, dia ingin segera mengguyur tubuhnya dengan air dingin.

Untuk beberapa saat, guyuran air dingin sedikit membantunya. Namun itu tidak bisa bertahan lama. Selang satu jam setelah dia mandi dan Rizal sudah tertidur, dia kembali kepanasan. Api kembali meletup-letup dalam dirinya. Tanpa sadar dia membuka bajunya, menyalakan AC dengan suhu minimum untuk mengatasi rasa panasnya. Namun semua itu sama sekali tidak membantu. Pada akhirnya dia mendekati suaminya dan semuanya pun terjadi.

Tia menutup mukanya dengan malu. Sungguh aku wanita murahan, tidak tahu diri!! Tia memaki-maki dirinya sendiri sambil menoyor-noyor kepalanya.

Apa yang harus dilakukannya sekarang? Bagaimana dia harus bersikap sekarang? Dia tidak ingin bertemu laki-laki itu. Kemana dia harus pergi untuk menghindarinya? Sangat tidak mungkin bila dia harus pulang ke rumah mereka, haruskah dia pulang ke rumah Nenek? Tapi nanti laki-laki itu juga akan mengejarnya. Haruskah ke rumah Lia atau Tina? Lia tinggal dengan keluarganya, jadi tidak mungkin bila dia harus menumpang di rumah Lia. Pilihan satu-satunya jatuh ke Tina. Ya, Tina anak kos-kosan. Untuk sementara waktu dia bisa numpang di rumah Tina. Tapi kepribadian Tina sangat ingin tahu urusan orang lain, kalau dia numpang tinggal disana pasti anak itu akan mengorek-ngorek rahasianya dan pada akhirnya akan terkuaklah semua rahasianya, huftt... Mungkin tempat terakhir yang bisa ditujunya memang hanya rumah Nenek!

***

Sementara itu, di hotel Rizal kebingungan mencari istrinya. Dia mencari baju dan koper istrinya, namun tidak bisa ditemukannya. Hal ini menandakan bahwa istrinya itu telah meninggalkan hotel. Dengan wajah khawatir, gelisah dan bingung Rizal segera menghampiri resepsionis, bertanya tentang keberadaan istrinya. Resepsionis membenarkan bahwa ada wanita dengan ciri-ciri tersebut sudah meninggalkan hotel. Dengan panik Rizal menghubungi nomor Tia, namun nomor istrinya tersebut selalu diluar jangkauan. Dalam kebingungannya itu, terdengar suara wanita bertanya.

“Mas Rizal kok sendirian? Mbak Tia nya kemana?” Rizal menengadah, dan melihat wajah mbak Siti didepannya.

“Kok Mbak Siti disini?” tanya Rizal keheranan. Dengan rasa bersalah Mbak Siti mengaku.

“Iy...Iya Mas, Mbah nyuruh saya ngawasi samean dan Mbak Tia.” kemudian Mbak Siti menunduk. Rizal mulai sadar dan memahami kondisinya.

“Ohh...” Rizal menghela napas kecewa.

“Adek hilang Mbak. Tadi pagi waktu bangun tidur, dia sudah gak ada di kamar.” Rizal memegang kepalanya, pertanda frustasi.

“Ehh yang bener Mas?? Ehh, saya harus ngabari Mbah dulu Mas...” Mbak Siti bersiap-siap untuk mengambil HP nya, namun segera ditahan sama Rizal.

“Jangan dulu Mbak. Kita cari Adek dulu. Kalau ngabarin nenek sekarang, takutnya nenek terkejut dan khawatir. Mungkin adek sekarang dalam perjalanan pulang ke rumah. Sebaiknya Kita bersiap-siap dulu dan segera check out dari sini. Mbak naik apa kesini?”

“Naik travel Mas...”

“Ya udah, Mbak ikut saya saja. Saya check out dulu dan ambil mobil. Mbak siap-siap. Saya tunggu di lobby.”

Di sepanjang perjalanan pulang, tak henti-hentinya Rizal berusaha menghubungi Tia. Andaikan saja dia tahu bahwa istrinya itu akan menyesali apa yang terjadi pada mereka tadi malam, mungkin dia akan menahan diri untuk tidak menyentuhnya. Sekarang sudah terlambat, wanita itu mulai menjauh lagi darinya, lari darinya dan mungkin akan meninggalkannya? Rizal merasa sangat frustasi. Bertahun-tahun dia menunggu kesempatan untuk membuat wanita itu mencintainya, apakah hasilnya akan seperti ini

Mbak Siti merasa sangat bersalah. Sebenarnya si Mbah memang menyuruhnya untuk membuntuti pasangan yang baru menikah ini, karena Mbah tahu cucunya belum bisa mencintai suaminya. Untuk itu Mbah menyuruhnya untuk membuat kesempatan agar hubungan cucu dan suaminya menjadi lebih baik. Dia berpikir, hubungan suami istri akan membaik bila sudah bersama. Oleh karena itu, melalui kenalannya dia membeli obat itu.

Kemudian dia mengatur rencana untuk membuat Mbak Tia meminum obat itu. Akhirnya dia mendapatkan sebuah ide. Dia memesan makanan melalui room services, setelah meletakkan beberapa tetes obat di jus jeruk kesukaan Mbak Tia, dia menyuruh waitres untuk memberikannya kepada pasangan muda itu. Pada awalnya para waitres yang dimintai tolong selalu menolak, namun pada akhirnya ada waitres yang mau membantunya setelah dia berpura-pura sebagai seorang kakak yang sedang menyelamati adiknya yang baru menikah.

Apakah terjadi sesuatu pada mereka sesuai dengan harapan Mbah? Itu kah sebabnya Mbak Tia pagi-pagi kabur meninggalkan Mas Rizal? Ahhh... Kasian sekali laki-laki ini, sudah lama cintanya bertepuk sebelah tangan, bahkan setelah menikah pun masih bertepuk sebelah tangan. Mbak Siti merasa benar-benar bersalah. Mungkin tidak seharusnya dia memberi obat perangsang pada salah satu dari mereka, dengan begitu hubungan mereka tidak akan memburuk seperti sekarang.

***

NB : Iseng-iseng melipir kemari dan baca komen-komen yang masuk. Hihi, Aku ketawa dong 😂 Iya, emang bener Aku lagi amnesia pas nulis cerita ini. Jadi Aku baru sadar Mutia masih menstruasi ketika cerita ini sudah lolos review. Wah, antara bingung dan malas mau revisi. Ya sudahlah ya, anggep saja hanimun ini terjadi beberapa hari sesudahnya. Ini karya pertama, benar-benar pertama. Sebelumnya belum pernah menulis dimana pun. Jadi maafkan kalau absurd, aneh, bahasanya jelek, ceritanya nggak masuk akal dan segala keanehan lainnya. Terima kasih buat yang bersedia mampir 🙏🤗

1
mama ELA
aku AB apa bisa aku sumbangin darah ku
mama ELA
jadi keinget dulu waktu awal² hamil
mama ELA
kakak aku tinggal di perumahan ini
Siti solikah
bagus
Siti solikah
wah Rizal beneran jadi mantunya pak sutedjo
Siti solikah
kasihan juga sheyla tapi ya ga harus nabrak kan
Siti solikah
semoga lekas sembuh ya tia
Siti solikah
wah pak Sutedjo sudah selingkuh dari istri pertamanya
Siti solikah
pak Sutedjo sangat menyayangi rizal
Siti solikah
sheyla ga punya harga diri
Siti solikah
senangnya
Siti solikah
manisnya
Siti solikah
ayo Tia dia kak izalmu
Siti solikah
dasar sheyla Mak lampir ngamuk
Siti solikah
manisnya rizal
Siti solikah
novelnya sangat sangat sangat bagus dan menarik,baca berkali kali ga pernah bosan
Siti solikah
baca lagi thor
Siti solikah
akhirnya berhasil juga
Siti solikah
akhirnya tamat,aku sering baca novel ini
Siti solikah
ternyata benar tia anaknya pak sutedjo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!