Kirana berusaha menjaga keluarga, sementara Riana menyimpan rahasia. Cinta terlarang menguji mereka. Antara keluarga dan hati, pilihan sulit menanti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Gemini 75, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melukis Kepercayaan, Selangkah Demi Selangkah
Malam itu, di depan pintu apartemen The Kalindra, air mata menggenang di pelupuk mata Riana. Kata-kata Andre, "Aku mencintaimu, Riana. Aku akan selalu ada di sini untukmu, apapun yang terjadi," terasa seperti oase di tengah gurun keraguannya. Ia ingin membalas ucapan itu, tetapi lidahnya kelu.
"Aku... aku tidak tahu harus berkata apa," lirih Riana, suaranya bergetar.
Andre tersenyum lembut dan mengusap air mata di pipi Riana. "Kamu tidak perlu mengatakan apa-apa. Aku tahu kamu masih membutuhkan waktu. Aku akan sabar menunggumu," balas Andre dengan penuh pengertian.
Riana memeluk Andre erat-erat. Ia merasa aman dan nyaman dalam pelukannya. Ia tahu bahwa Andre adalah orang yang baik dan tulus. Tetapi, ia juga tahu bahwa luka-luka masa lalunya tidak akan sembuh dalam semalam. Ia masih membutuhkan waktu untuk benar-benar percaya pada Andre dan pada dirinya sendiri.
Hari-hari berikutnya, Andre terus berusaha membuktikan cintanya kepada Riana. Ia selalu ada untuknya, mendengarkan keluh kesahnya, memberikan dukungan, dan menghiburnya saat ia merasa sedih. Ia juga selalu jujur dan terbuka kepada Riana, tidak menyembunyikan apa pun darinya.
Suatu hari, Riana mendapatkan tawaran proyek desain interior yang sangat menarik. Proyek itu adalah mendesain ulang sebuah rumah sakit anak-anak. Riana merasa sangat antusias dengan tawaran itu, tetapi ia juga merasa ragu. Ia takut tidak mampu menangani proyek sebesar itu.
Andre melihat keraguan Riana dan memberikan semangat kepadanya. "Aku tahu kamu bisa melakukannya, Riana. Kamu adalah desainer yang berbakat dan kreatif. Kamu memiliki visi yang unik dan kemampuan untuk menciptakan ruang yang indah dan fungsional. Aku yakin kamu akan berhasil," kata Andre dengan penuh keyakinan.
Kata-kata Andre membuat Riana merasa lebih percaya diri. Ia memutuskan untuk menerima tawaran proyek itu. Ia bekerja keras untuk merancang desain yang terbaik untuk rumah sakit anak-anak itu. Ia ingin menciptakan ruang yang nyaman, ceria, dan aman bagi anak-anak yang sakit.
Andre selalu mendukung Riana dalam pekerjaannya. Ia membantu Riana mencari inspirasi, memberikan masukan, dan menemaninya saat ia harus bekerja lembur. Ia juga selalu mengingatkan Riana untuk menjaga kesehatannya dan beristirahat yang cukup.
Namun, di tengah kesibukannya dengan pekerjaan, Riana masih sering merasa cemas dan insecure. Ia takut Andre akan bosan dengannya atau menemukan wanita lain yang lebih baik darinya. Ia juga takut Andre akan meninggalkannya seperti pria-pria sebelumnya.
Suatu malam, Riana tidak bisa tidur karena pikirannya terus melayang pada Andre. Ia memutuskan untuk menelpon Andre dan menceritakan semua kecemasannya.
Andre mendengarkan dengan sabar dan memberikan jawaban yang menenangkan. "Riana, aku tahu kamu masih merasa takut. Aku tahu kamu pernah terluka sebelumnya. Tapi, aku ingin kamu tahu bahwa aku tidak akan pernah menyakitimu. Aku mencintaimu dengan sepenuh hati, dan aku akan selalu ada di sini untukmu, apapun yang terjadi," kata Andre dengan suara yang tulus.
"Tapi, bagaimana jika aku tidak cukup baik untukmu? Bagaimana jika aku mengecewakanmu?" tanya Riana dengan suara yang lirih.
"Kamu sudah lebih dari cukup, Riana. Kamu adalah wanita yang luar biasa. Kamu cantik, cerdas, baik hati, dan berbakat. Aku tidak pernah merasa kecewa denganmu. Aku justru merasa beruntung bisa mengenalmu dan mencintaimu," jawab Andre.
Kata-kata Andre membuat Riana merasa lega dan bahagia. Ia menyadari bahwa ia tidak perlu merasa takut atau insecure. Ia sudah memiliki Andre, seorang pria yang mencintainya apa adanya dan akan selalu ada untuknya.
Beberapa minggu kemudian, proyek desain rumah sakit anak-anak itu selesai. Riana merasa sangat bangga dengan hasil kerjanya. Ia telah berhasil menciptakan ruang yang indah dan fungsional yang akan memberikan kebahagiaan dan kenyamanan bagi anak-anak yang sakit.
Saat peresmian rumah sakit anak-anak itu, Riana mengundang Andre untuk hadir. Andre datang dengan senyum lebar dan memberikan selamat kepada Riana.
"Kamu hebat, Riana. Aku bangga padamu," bisik Andre di telinga Riana.
Riana tersenyum bahagia dan memeluk Andre erat-erat. Ia tahu bahwa ia tidak akan bisa mencapai kesuksesan ini tanpa dukungan dan cinta dari Andre.
Malam itu, setelah peresmian rumah sakit anak-anak itu, Andre mengajak Riana untuk makan malam di sebuah restoran mewah. Di tengah makan malam, Andre tiba-tiba berlutut dan mengeluarkan sebuah cincin berlian.
"Riana, maukah kamu menikah denganku?" tanya Andre dengan suara yang bergetar.
Riana terkejut dan terharu. Air mata mengalir di pipinya. Ia menatap mata Andre yang penuh cinta dan keyakinan.
"Ya, Andre. Aku mau," jawab Riana dengan suara yang lantang.
Andre tersenyum bahagia dan memasangkan cincin itu di jari manis Riana. Mereka berdua berpelukan erat-erat, saling mencintai dan menghargai.
Malam itu, Riana merasa bahwa ia telah menemukan kebahagiaan yang sejati. Ia telah menemukan cinta yang tulus dan setia yang akan menemaninya sepanjang hidupnya.
"Malam itu, Riana merasa bahwa ia telah menemukan kebahagiaan yang sejati. Ia telah menemukan cinta yang tulus dan setia yang akan menemaninya sepanjang hidupnya. Ia tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang dan penuh tantangan, tetapi ia yakin bahwa bersama Andre, ia bisa menghadapi apa pun.
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*