Gadis berusia dua puluh tahun harus merelakan impian pernikahannya dengan sang kekasih demi memenuhi keinginan terakhir sang ayah. Ia di jodohkan dengan bujang lapuk berusia empat puluh tahun yang hidup dalam kemiskinan.
Namun siapa sangka, setelah enam bulan pernikahan Zahira mengetahui identitas asli sang suami yang ternyata seorang milyarder.
Banyak yang menghujatnya karena menganggapnya tidak pantas bersanding dengan sang suami hingga membuatnya tertekan. Akan kah Zahira tetap mempertahankan pernikahan ini atau ia memilih untuk meninggalkan sang suami?
Dukung kisahnya di sini!
Terima kasih buat kalian yang mau suport author.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HUBUNGAN TUAN SENO & DELLA 21+
Mengandung adegan ++ yang tidak suka skip saja
Happy Reading.
**
" Aku akan membeberkan rahasia kita kepada Aarav dan ibunya, kakek." Jari lentik Della mengelus pipi keriput pria berusia delapan puluh tahun itu. Namun meskipun usianya sudah lansia, tuan Seno masih terlihat gagah.
" Kau berani mengancamku?" Tuan Seno menatap Della dengan tatapan tajam.
" Kenapa tidak sayang?" Bisik Della. Sejujurnya ia merasa jijik dengan panggilannya sendiri, namun ia harus menjinakkan pria yang sudah lama menjadi pemilik tubuhnya.
" Aku tidak menyangka kau benar benar wanita ular. Setelah kau mencampakkan cucuku karena dia pura pura bangkrut, sekarang kau ingin mengambil keuntungan dariku." Ujar tuan Seno.
" Bukan aku saja yang di untungkan di sini. Tapi kau juga, kau mendapatkan servis gratis dariku." Sahut Della. Wanita berumur tiga puluh delapan tahun itu memang sedikit punya kelainan tentang $#x$. Masa lalunya membuatnya ketagihan akan hal itu. Itu sebabnya, ia pun menerima barang milik kakek tua seperti tuan Seno.
" Siapa bilang gratisan? Aku bahkan membayar mahal untuk semua itu." Ujar tuan Seno.
" Ya wajarlah kalau kamu memberiku hadiah tuan Seno. Di luaran sana kau tidak akan bisa mendapatkan wanita muda sepertiku yang mau dengan senang hati melayanimu. Bahkan kau bisa memanggilku setiap saat kamu mau." Ujar Della mengalungkan kedua tangannya ke leher tuan Seno.
" Kenapa kau kembali ke sini? Apa pria yang memeliharamu sudah bosan denganmu?" Tanya tuan Seno. Ia tahu semua perbuatan Delal setelah melihat bukti yang Aarav kirimkan tadi.
" Sama seperti Aarav, dia jatuh miskin. Tapi dia jatuh miskin beneran bukan pura pura. Terus mau gimana lagi? Masa' aku harus hidup susah dengannya. Ya aku lebih memilih pulang ke sini mengejar cinta Aarav kembali. Tapi tak ku sangka, Aarav malah menghilang." Jelas Della. " Beruntung aku ketemu denganmu tuan Seno." Imbuh Della mengecup bibir tuan Seno.
" Kalau kamu mau denganku, kenapa tidak menikah denganku saja? Kenapa kamu malah memilih menjadi simpananku dan terus mendesakku untuk menikahkan kamu dengan Aarav. Bukan kah seharusnya sama saja? Kamu mau menikah denganku atau Aarav sama sama bisa hidup mewah." Ujar tuan Seno.
" Karena kamu sudah menulis wasiat untuk Aarav. Kamu akan memberikan semua hartamu kepada Aarav kalau kamu tiada. Terus kalau aku menikah denganku, aku akan jadi janda miskin donk. Kecuali kalau kamu mau mengubah wasiat itu dan akan memberikan semua hartamu padaku, aku akan mempertimbangkannya sayang." Ujar Della.
" Wasiat itu sudah di sahkan, dan aku tidak akan mengubah apapun. Ini sebagai penebus dosaku pada Aarav dan Hesti." Sahut tuan Seno.
" Kalau begitu, buat aku menikah dengan Aarav agar kelak harta itu jatuh ke tanganku. Dengan begitu, semua rahasia kita selama ini juga bisa tertutupi." Ujar Della. " Tapi sebaliknya kalau aku tidak bisa menikah dengan Aarav, maka selain rahasia hubungan kita, maka rahasia yang kamu simpan selama ini juga akan aku bongkar." Ancam Della.
" Kau jangan macam macam Della. Aku akan turuti semua keinginanmu." Ucap tuan Seno.
" Baiklah sayang jangan emosi nanti makin tua." Della kembali mencium bibir tuan Seno. " Tapi meskipun tua, aku tetap suka. Kamu masih begitu perkasa sayang."
Della melumat bibir tuan Seno tanpa jijik. Tangannya mulai bergerilya menyusuri tubuh renta itu sampai...
" Rupanya milikmu sudah tegang kakek. Mau kau yang memimpin permainannya atau aku?" Tanya Della dengan nada seksi.
" Aku."
Tiba tiba tuan Seno mendorong Della ke sofa panjang yang ada di sana. Tubuhnya langsung menindih tubuh Della. Ia mencium bibir Della dengan lembut, nafas keduanya terdengar begitu memburu. Ciumannya turun ke leher Della, terus turun hingga ke tulang belikatnya. Entah siapa yang mulai kini tubuh keduanya sama sama polos tanpa sehelai benang pun yang menutupinya.
" Nikmati permainanku Della. Kau benar benar candu bagiku. Mungkin aku tidak bisa hidup tanpamu. Bersamamu membuatku serasa muda kembali."
Tuan Seno segera memulai permainannya. Ia menancapkan pedang pusaka ke dalam tempatnya. Tempat yang ia rasa selalu sempit dan begitu menjepit. Suara de$@h@n lolos dari bibir keduanya. Mereka saling menikmati indahnya berbagai suka cita. Meskipun usia tuan Seno sudah tua, namun semangatnya empat lamanya begitu menggebu. Ia terus menggerakkan tubuhnya di atas wanita muda secantik Della.
Della tersenyum smirk. " Kalau bukan karena aku tidak mau hidup susah, aku tidak sudi membiarkan tubuhku di jamah oleh pria tua sepertinya meskipun aku begitu menikmatinya. Semua gara gara laki laki brengsek itu, aku kira dia sekaya Aarav ternyata hanya modal pusaka saja."
Sepuluh tahun lalu, Della meninggalkan Aarav yang bangkrut. Ia menjalin hubungan dengan seorang pria bernama Dodi. Awalnya Dodi begitu royal dengan Della. Ia membelikan apapun yang Della minta, hingga Della mau ikut dengannya ke kota xx. Sampai di kota itu, kehidupan Della berubah total. Yang awalnya ia hanya melayani sang kekasih tercinta, tiba tiba ia harus melayani banyak pria setiap harinya. Rupanya Dodi menjualnya kepada setiap pria hidung belang yang haus akan kenikmatan. Hidup Della cukup menderita di sana. Ia bertahan hingga lima tahun lamanya sampai akhirnya ia kabur dan kembali ke kota ini.
Sampai di kota ini, ia berusaha mencari Aarav namun yang ia temui hanya kakeknya, tuan Seno. Saat itu kondisi tuan Seno baru saja mandi, ia hanya menggunakan jubah mandi untuk menemui Della. Della yang sudah kecanduan dengan yang namanya berhubungan badan, ia merasa tergoda dengan tubuh kekar milik kakek tua itu hingga ia berusaha mencari cara untuk tetap tinggal di rumah itu.
Setiap malam ia menggoda tuan Seno hingga terjadilah hubungan terlarang itu. Tuan Seno yang sudah sekian lama tidak merasakan nikmatnya surga dunia, merasa ketagihan hingga mereka mengulangi hal yang sama untuk kesekian kalinya. Bahkan sudah hampir lima tahun hubungan mereka berjalan.
Saat dekat dengan tuan Seno, Della tidak memikirkan Aarav. Karena baginya Aarav pergi setelah mengalami kebangkrutan. Namun siapa sangka, saat ia mendengar kabar Aarav kembali, rupanya Aarav hanya pura pura. Ia ingin kembali mendekati Aarav namun kabar ia sudah menikah dari tuan Seno membuatnya marah. Itu sebabnya ia mencari waktu untuk membuntuti Aarav. Saat di mall itulah waktu yang tepat untuk Della menemui Hira. Ia memulai rencananya dari sana.
" Uh sayang kamu benar benar hebat bisa membuatku meleleh berkali kali." Ucapan tuan Seno membuyarkan lamunan Della.
" Lanjutkan kakek! Aku suka." Desis Della menahan sensasi yang luar biasa.
" Tentu sayang, aku tidak cukup satu kali saja. Aku mau tiga kali seperti biasanya." Ujar tuan Seno.
" Kalau begitu lakukan seperti biasa kakek."
Sungguh dua orang yang tidak bermoral. Mereka menghabiskan waktu berdua saling mengejar kepuasan yang tiada tara. Berbagai posisi mereka praktekan hingga keduanya sama sama telah mencapai puncak nirwana.
Brugh...
Tubuh keduanya ambruk di atas sofa.
" Terima kasih sayang, kau memang segalanya buatku." Ucap tuan Seno.
" Kakek yang terbaik untukku. Jangan lupakan janji kakek!" Ujar Della.
" Akan aku usahakan." Sahut tuan Seno. " Tapi, apa setelah kamu berhasil menikahi Aarav kita masih bisa seperti ini?" Tanya tuan Seno menatap Della.
" Tentu, bukan kah kalau siang Aarav bekerja? Jadi kita bisa bebas melakukannya."
Tiba tiba Della menindih tubuh tuan Seno. " Kita mulai lagi. Kita habiskan hari ini di sini."
TBC....