NovelToon NovelToon
Terjebak Menikah Karena Wasiat

Terjebak Menikah Karena Wasiat

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: PenaJenaira

Kalisha Maheswari diwajibkan menikah karena mendapat wasiat dari mendiang Kakek Neneknya. Dirinya harus menikah dengan laki laki yang sombong dan angkuh.
Bukan tanpa sebab, laki laki itu juga memaksanya untuk menerima pernikahannya karena ingin menyelamatkan harta mendiang kakeknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaJenaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nasi Goreng

Suasana canggung kembali datang. Setelah pembahasan masalah pekerjaan Khalisa, mereka saling diam dalam pikirannya masing-masing.

"Coba pikirkan cara untuk mengajaknya bicara, Ed," Edward terus berfikir keras.

Sepertinya Tuhan masih menakdirkan mereka saling bercakap untuk menumbuhkan rasa di antara mereka.

"Apa keinginanmu untuk membuatkan aku nasi goreng itu masih berlaku malam ini?" Tanya Edward dengan penuh keraguan.

"Memangnya kenapa mas? Kamu mau?" Tanya Khalisa dengan senyum tipisnya.

"Aku ingin mencobanya. Tapi, aku harus ikut kamu memasaknya," Jawab Edward yang membuat Khalisa sedikit heran sepersekian detik.

"Baiklah, Ayo. Kamu harus coba nasi goreng ala aku," Ucap Khalisa yang tiba-tiba menarik tangan suaminya menuju dapur.

Mereka berdua berjalan menuruni anak tangga dengan posisi yang sama. Mereka berjalan seperti pasangan yang saling mencintai. Keduanya saling melempar senyum bahagia.

Pak Yahya yang sedari tadi di dapur merasa kaget dengan kedatangan Edward dan Khalisa. Dengan secepat kilat, Edward memberi kode kepada pak Yahya untuk memberikan akses dapur kepada Khalisa. Pak Yahya mengerti kemudian meninggalkan dapur dengan senang hati.

"Nona seperti nya anda sudah benar benar menguasai pikiran tuan Edward. Anda memang gadis yang hebat."  Batin pak Yahya dalam hati dengan senyum kecil.

Khalisa mulai menyiapkan beberapa bahan untuk membuat nasi goreng khas resep Mbah Sri. Sementara Edward mematung melihat Khalisa yang sibuk menyiapkan bahannya.

"Kamu seperti seorang chef saja," celetuk Edward yang membuat Khalisa sedikit memasang mimik wajah menyombongkan diri.

Khalisa mulai mengambil pisau dengan ukuran sedang.

"Tidak, ini berbahaya. Gunakan ini," ucap Edward dengan memberi pisau berukuran kecil.

Khalisa menghela nafasnya dengan kasar. Namun ia mencoba mengikuti kemauan suaminya itu.

Khalisa mulai memotong beberapa bahan sebagai bumbunya. Kelihaian memotong bahan mampu membuat Edward sedikit terkejut namun khawatir.

"Bisa tidak, kalau tidak pakai gaya?," tanya Edward yang sedikit panik.

Lagi-lagi Khalisa menghela nafasnya kasar.

"Perhatikan pandangan, awas pisaunya!" Ucapnya lagi.

Khalisa sedikit menggoda suaminya itu dengan memotong bahan tanpa melihat ke arahnya. Ia dengan santai menjulurkan lidahnya mengejek Edward.

" Hei, Fokuslah! Tolong perhatikan pandanganmu! awas pelan pelan!" Ucap Edward lagi yang membuat Khalisa tertawa.

"Nih orang malah tertawa," balas Edward dengan sedikit kesal.

Kembali Khalisa memotong bahan-bahan bumbunya. Kali ini Khalisa kembali ke mode serius. Namun sepertinya rasa khawatir Edward masih tidak hilang. Ia terus-terusan mengucapkan hal yang sama sedari tadi.

"Iih mas!! Cerewet banget sih!" Gerutu Khalisa.

"Aku nggak mau ya, kamu kenapa- kenapa," Jawab Edward sedikit tegas.

"Mas aku tidak apa. Sekarang biarkan aku memasak. Aku janji semuanya akan aman. Aku tidak akan terluka dan jari-jariku akan tetap lentik," Ucap Khalisa yang tak kalah tegas.

Edward terdiam tak berkutik lagi. Namun sepertinya peringatan Khalisa tak diindahkan oleh Edward. Di setiap langkahnya, ia terus mengkhawatirkan istrinya itu.

Setelah lima belas menit bergelut dengan alat masak, akhirnya nasi goreng pun jadi. Bau semerbak nasi goreng ala Khalisa mulai menyeruak di sekitar dapur. Khalisa memberikan sepiring nasi goreng spesial untuk suaminya.

"Wow! Ini enak banget Ki!" Ucap Edward yang mencicipi nasi goreng itu.

"Makasih mas. Aku belajar dari Mbah Sri dulu," Tutur Khalisa dengan bangga.

Edward melahap habis hingga tak tersisa sedikitpun dari atas piring.

"Kalau aku nilai ya, nasi goreng buatan kamu ini kayak berbeda loh. Ada rasa tertentu yang bisa membuat yang makan ini tidak mau berhenti." Puji Edward yang membuat Khalisa tersenyum puas.

"Bisa aja mas. Terima kasih ya," balas Khalisa.

Dari kejauhan, Vony melihat kemesraan sang putra dan Khalisa. Ada sedikit perasaan sakit hati yang tiba-tiba muncul dari benak Vony.

"Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi. Setiap hari mereka semakin mesra saja." Ucap sinis Vony dengan lirih.

Dendam telah berhasil masuk ke relung hati Vony. Semakin besar dan semakin besar. Dirinya bahkan mengutuk pernikahan anak kandungnya, Edward.

Di kamar, mereka tetap dengan mode canggung. Keduanya memikirkan hal yang sama yaitu bagaimana cara berinteraksi satu sama lain. Lagi-lagi Tuhan memberikan jalan bagi mereka. Sebuah ide gila muncul dibenak Edward.

"Hei. Apa aku boleh menyingkirkan guling sekat ini?" Tanya Edward dengan gelagapan.

"Eum.. iya boleh mas." Ucap Khalisa yang membuat Edward dengan semangat melempar jauh guling tersebut.

"Mas, tidak perlu di lempar juga." Ujar Khalisa dengan mengembuskan nafasnya.

"Tidak apa. Aku hanya terlalu senang." Jawab Edward yang tak bisa menyembunyikan mimik wajahnya.

"Ayo tidur mas. Aku sudah mengantuk." Ucap Khalisa yang merebahkan dirinya diatas kasur.

Tak lama Edward juga ikut merebahkan dirinya. Namun kali ini posisi tidurnya miring menghadap Khalisa.

"Mas, jangan menatapku!" Ucap Khalisa yang mulai agak kesal.

"Biarkan saja. Memangnya tidak boleh aku menatap istriku sendiri?" jawab berani Edward.

Khalisa sudah gak bekutik. Edward pun bergeser sedikit demi sedikit ke arah Khalisa.

"Mau apa mas?" Tanya Khalisa yang keheranan.

"Ranjang ini terlalu sempit." Ucap Edward yang berbohong.

"Sempit gimana mas? Orang luas gini kok!" Jawab Edward yang berbohong

"Tidur mas. Aku besok harus bekerja." Ucap Khalisa yang merasa Edward tidak peka.

Tak butuh waktu lama Khalisa sudah tertidur pulas. Edward memandang wajah Khalisa yang ayu. ingin rasanya ingin memeluk erat istrinya itu, namun apa daya. Kesan pertamaa pertemuan mereka saja tidak baik baik.

1
Jemiiima__
kalo Khalisa ganti baju, kau yang ketar ketir wehh 🤪
Jemiiima__
buset dikasih kelas table manner khusus lagi 😭 km calon nyonya besarrr Khalisa
Jemiiima__
itu keknya cuma ed aja deh yg begitu 😂
Oksy_K
halah ngomong di awal doang, awas aja klo kesemsem yahh
Oksy_K
banyak kali keluhanmu😂 mobil heli mobil heli kayak gmpang bgt😂
Oksy_K
belajar dri pengalaman ya, klo ada heli knpa nggk😂
CumaHalu
weh, dapat tatapan nyai lampir😂
CumaHalu
cukup "ayo turun", karena turun dan dan ke bawah artinya sama saja thor...😁
TokoFebri: hahaha. siap. otw perbaiki 🤣
total 1 replies
CumaHalu
ya kalo tidur kan ga mungkin sadar Ward, kalo kamunya yang meluk Kalisa gimana hayooo.....
Anggrek Handayani
Mungkinkah Khalisa bisa menghafal nama itu dalam satu hari?
Anggrek Handayani
Mungkin Bu Vony telah melakukan rencananya. Jadi terpaksa Edward harus menikah dengan Khalisa.
🔵 Muliana
ya sudah, suruh radit untuk menikah dengannya. karena edward udah punya khalisa
🔵 Muliana
Wah selamat Khalisa dan Edward. Jangan lupa, porotin semua uangnya ya Lisa 🤭
Irfan Sofyan
apa mungkin si gadis itu cucu si kakek ini?
Irfan Sofyan
nanti kalau ke mode teman lagi, kau jitak aja pala si edward ian 😁
Kutipan Halu
wkwkwk akal2 edward itu biar kegodaa
Kutipan Halu
yaaa si edward ngk pekaa bantuin atuhh mass
Kutipan Halu
syokkk bgt si edward🤭🤭
Kutipan Halu
ngk papa khalisa awal dari cinta ituuu
Kutipan Halu
langsungbtau jalan pikirannya 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!