NovelToon NovelToon
Ditikung Kaka Tiri Dipinang Pengusaha

Ditikung Kaka Tiri Dipinang Pengusaha

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / CEO
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nur silawati

Alina terpaku saat melihat janur kuning disebuah gedung nama Kaka sepupu atau kaka tirinya terpajang dipapan janur kuning.
wanita mana yang tidak sakit hati dikhianati oleh Kaka tiri..Dan calon suaminya.
Ira Kaka tiri atu sepupu Alina.adalah anak bawan ibu tirinya,ayahnya Alina menikahi Hamidah ibunya Ira setelah satu tahun ibunya Alina menikah.
Hamidah adalah adik kandung Halimah yang kebetulan seorang janda. keluarga meminta Subandi ayah Alina turun ranjang.semua dilakukan demi anak-anak mereka.
" astaghfirullah..! sejak kapan Mas Ardi dan Ira pacaran?? kenapa begitu tega mayakiti ku."
kakinya kaku seperti tertanam ditanah tidak bisa digerakkan saat melihat papan nama itu...Wita sang sahabat menenangkan hati Alina.
" tarik nafas dan beristighfar, tenang kan hatimu." ucap Wita.
ikuti kisahnya dinovel yang berjudul.
ditikung Kaka tiri dipinang pengusaha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur silawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Derita Zahra.

" Ra, tadi Ada cewek menelepon mencari kamu Namanya Titin . Katanya pacar Fajar?galak banget lagi itu cewek.sekedar saran saja sih lebih baik mundur Ra. Belum apa-apa sudah sengketa saja."ucap Alena.

"Masa sih ka,kok tahu ya nomor telepon kantor?Sudah seperti pelakor saja aku.Fajarnya tidak mau aku putuskan ka.Sepertinya aku harus selingkuh supaya bisa lepas dari fajar." Jawab gadis imut itu.Hati Zahra mendadak gelisah tak menentu mendengar pacar Fajar melabrak diri. setahu Zahra Fajar dan cewek bernama Titin Itu sudah putus lama.

"Sudah abaikan saja Ra, ngapain lu pakai acara mau selingkuh, hanya untuk memutuskan Fajar.semua itu tergantung sikap lu, jika lu tegas dari awal tidak mungkin masalah akan panjang seperti ini." Sarkas Diana.Ia memang kurang menyukai Zahra. Karena Diana merasa Zahra terlalu kegenitan dan terlalu percaya diri..

" Ya Allah Mbak Diana,gue itu sudah tegas mba. Sudah gue blokir nomernya..Ehh pagi-pagi dia sudah dirumah gue Minta di buka blokirannya.gue bisa apa??"jawab Zahra. Diana tersenyum sini, Ia tidak percaya jika Zahra sudah memblokir nomer telpon Fajar.

suasana kantor jadi hening semua sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Alena pun sama ia sedang  fokus menginput update orderan dari customer.Yang setiap hari berubah-ubah..

Ting.. Ting..

"Assalamualaikum Mba Lina. Ini ibunya Fajar. Minta tolong Mba panggil kan Zahra, Sekarang saya tunggu di toilet ya Mba. Terima kasih Mbak Lina"

Deg!

Alina terlonjak kaget membaca pesan tersebut.Ia paling malas berurusan dengan hal-hal seperti ini.

Alena menghampiri meja kerja Zahra sambil membawa ponselnya.Lalu ia memperlihatkan isi pesan Ibunya Fajar yang meminta Zahra menemuinya sekarang juga.

Seketika muka Zahra berubah pucat pasi, dan semua itu tak luput dari perhatian Diana.

"Gue takut kak. Kira-kira nyokapnya Fajar mau ngomong apa ya kak?"ucap Zahra dengan bibir gemetar.

"Kakak tidak tahu Ra. Kamu temui saja sana, ikutin saja kemauannya. Bukannya ini kedua kalinya Ya, ibunya Fajar menemui lu? Gue kan sudah kasih peringatan lebih baik mundur. Hubungan Kalau di awal sudah tidak ada Restu orang tua tidak bakalan langgeng. Lu tidak usah jauh-jauh melihat. Lihat aja gue yang memaksakan hubungan yang sudah tidak sehat endingnya seperti ini terluka."Zahra hanya mengangguk. Gadis imut itu melangkahkan kakinya menuruni tangga dan menemui Ibu pacarnya. yang memang sama-sama bekerja satu pabrik.

Sampai di sana Bu Wina menatap tajam Zahra.

"Terima kasih kamu sudah datang menemui saya. Ini kedua kalinya, saya kasih peringatan ke kamu supaya menjauhi Fajar Anak Saya. Tapi kamu masih saja tidak mendengarkan peringatan saya. Sepertinya kamu menantang saya,Sampai kapanpun saya tidak akan memberikan Restu pada mu."ucap Bu Wina tegas. Wanita 45 tahun itu, benar-benar menahan emosi dan kesal terhadap gadis imut yang ada di depannya.

"Saya sudah memblokir nomor Fajar Bu Sesuai dengan perintah ibu. Tapi Fajar tantrum pagi-pagi dia sudah sampai di rumahku. Minta dibuka blokiran. Kenapa Ibu tidak memaksa anak ibu menjauhi saya. Dan kenapa ibu selalu menekan saya dan mengintimidasi saya."Zahra yang awalnya sopan menjawab pertanyaan Bu Wina. Karena bu  Wina selalu menyerang dan memojokkan Zahra. Benteng kesabaran Gadis itu runtuh juga.

Segitu terhinanya dirinya. Tidak pantas mencintai laki-laki yang beda usia. Memang benar adanya Zahra sudah melakukan apa yang diinginkan oleh Bu Wina. Yaitu menjauhi Fajar.

"Kenapa kamu jadi mengajari saya. Semua itu tergantung kamu, Jika kamu tegas dan tidak meladeni anak saya. Semua masalah ini tidak akan panjang seperti ini. Fajar itu masih punya pacar.dan saya sudah merestuinya masa kamu nggak ngerti juga sih. Sudah saya kasih peringat secara baik-baik tapi kamu masih menantang saya. Emangnya saya tidak tahu tiap harinya kamu pulang malam ngedate bersama anak saya. Ingat ya Zahra tidak ada restu untuk kalian."sekuat tenaga Zahra tidak menumpahkan air mata. Dia begitu membenci wanita yang ada di hadapannya ini.

"Kamu sudah saya bantu masuk kerja ke  tapi kamu menusuk saya dari belakang.. tolong dong mengerti saya sudah baik lho sama kamu. Fajar itu masih labil, dan dia masih muda sementara kamu sudah cukup umur buat menikah. Saya tidak mau kamu memaksa anak saya menikahi kamu tahun ini. Kamu jujur kamu diberikan cincin kan, sama Fajar?"Zahra mengangguk hatinya sangat sakit sekali. Zahra kesal dengan dirinya sendiri kenapa begitu bodoh masih saja meneruskan hubungan dengan laki-laki yang bernama Fajar.

Tidak ada seorangpun yang mengerti perasaan Zahra saat ini. Sulit dia menjelaskan situasi hubungannya dengan Fajar.

"Baik bu. Saya pasti menghindari anak ibu. Tolong kasih tahu ke anak ibu juga, jangan pernah menyambangi rumah saya.Jangan Ibu menekan saya saja. Anak ibu juga ikut andil dalam masalah ini. Ibu memaksa saya untuk menjauhi anak ibu sementara saya harus merahasiakan ke Fajar jika Ibu mengintimidasi saya. Kalau bukan intimidasi apa bu namanya? Berkali-kali Ibu mengancam saya dan mengasih peringatan. Tapi Ibu tidak pernah menegur anak ibu dan memberikan peringatan kepada anak ibu."ucap Zahra, benteng pertahanannya runtuh. Akhirnya Gadis itu menangis sesegukan. Hatinya sangat sakit dihina seperti itu, bukan kemauannya sama sekali untuk mempertahankan Fajar di sampingnya.

"Siapa yang mengintimidasi kamu? Saya kan hanya memberikan peringatan dan minta tolong kepada kamu. Untuk menjauhi Fajar wajar dong saya seorang ibu. Saya hanya ingin yang terbaik untuk anak saya. Yang pasti kamu bukan perempuan yang terbaik untuk Fajar. Keluarga besar saya menentang hubungan kalian sampai di sini Kamu paham kan."perempuan 45 tahun itu emang sangat egois. Dia tidak ingin anaknya mengetahui jika dia menentang hubungan Zahra dan Fajar. Sangking egoisnya dia ingin Zahra yang  menjauhi Fajar.

ingin selalu baik di mata anaknya, makanya ia melarang Zahra memberitahu pacar Jika ia mengancam dan mengintimidasi Zahra untuk menjauhi anaknya.

Wina sangat geram dengan Zahra. Yang diam-diam minta dinikahi oleh Fajar itu informasi yang dia terima dari temannya.

"Saya janji tidak akan meladeni fajar lagi. Tapi saya tidak menjamin anak ibu tantrum."ucap Zahra lirih.

"Urusan anak saya tantrum itu urusan saya. Biarkan saya ngurus anak saya. Yang terpenting kamu komitmen menjauhi anak saya. Apa kamu tidak sadar perbedaan kalian terlalu jauh 5 tahun selisih usia kalian. Anak saya masih belasan tahun, sementara kamu sudah mau 25 tahun Mikir dong."sakit hati Zahra tak terobati. Dadanya rasanya mau pecah mendengar semua ucapan wanita yang ada di depannya.

"Ibu sudah kan bicaranya. saya mau kembali bekerja,mohon maaf jika ada kata-kata saya menyinggung perasaan ibu. Dan terima kasih sudah mengajak saya bekerja di pabrik ini. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala membalas kebaikan ibu. Dan saya pastikan tidak akan jalan bareng Fajar lagi."ucap Zahra sambil terisak. Dia meninggalkan toilet yang kebetulan memang sedang sepi-sepinya. Lalu dia naik ke ke lantai dua Di mana tempat staf bekerja.

Alina hanya melirik saja saat Zahra naik ke office , tidak ada keinginan untuk mendekati Zahra. Menurut Alina Zahara terlalu nekat meneruskan hubungan yang nyata-nyata sudah ditentang oleh keluarga besar cowoknya.

1
Nur Hafidah
semangat alina buktikan kamu memang bisa dibanggakan
Nur Hafidah
semoga berjodah ya alina sama evan
Nur Hafidah
mundur saja zahra,cari yang lain yang direstui oleh semua keluarganya
Nur Hafidah
Berarati alina orang kaya ding ya,ai arsi matanya sliwer keknya,malah nikahin si ira
Nur Hafidah
semoga berjodoh ya evan
Nur Hafidah
hamidah tidak rahu malu
Sella Rahmantoni
semoga suka dengan ceritanya, dan semoga menjadi inspirasi untuk para pembaca.
Sella Rahmantoni
selamat membaca semoga suka dengan ceritanya🙏
Nur Hafidah
jangan-jangan itu jodoh lina
Sella Rahmantoni: Terima kasih sudah membaca ceritaku kakak
total 1 replies
pEyt
Aku jadi bisa melupakan masalah sehari-hari setelah baca cerita ini, terima kasih author!
Sella Rahmantoni: terima kasih sudah membaca kaka
total 1 replies
Anrai Dela Cruz
Buat gak bisa berhenti baca!
Sella Rahmantoni: terima kasih kaka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!