Kecewa! Itulah yang dirasakan oleh Arabella setelah mengetahui tunangannya ternyata suami dari wanita lain. Selama dua bulan mereka bertunangan Arabella baru mengetahui ternyata pria itu sama sekali tidak mencintainya melainkan hanya demi sebuah bisnis. Namun, sebuah insiden penculikan menyebabkan Arabella bertemu dengan seorang mafia yang tidak lain adalah kakak dari istri mantan tunangannya. Untuk membuat rumah tangga adiknya tetap utuh! Mogan Rijkaard sengaja menikahi Arabella dan berbohong pada dunia jika Arabella ibu kandung dari putranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idatul_munar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Telat Pulang
“Eugmmm,”
Elif tersadar dari pingsannya, gadis itu, menetralkan pikirannya lalu bangun duduk dan menatap ke sekeliling tempat itu ternyata dirinya masih berada di dalam gudang.
“Jam berapa ini,”gumamnya sambil mencari jam tangannya.
Dirinya tersontak karena melihat jarum jamnya sudah menuju di angka 9 malam.
Betapa kagetnya Elif seharusnya dia sudah pulang kerumah dari sebelum magrib tertapi sekarang sudah hampir tengah malam.
Di bangunkan pelan tubuhnya dengan perlahan walaupun seluruh tubuhnya begitu sakit akan tertapi dia masih sanggup menahan.
“Aku harus cepat pulang, pasti daddy akan marah,”
Namun disaat membuka pintu, malahan pintu tersebut terkunci dari luar, Elif begitu sangat kesel ulah dari tiga musuhnya.
Dia pun mencari cara untuk keluar dari gudang tersebut. Kebetulan tidak jauh dari pintu terdapat sebuah jendela.
Elif menghampiri jendela tersebut walaupun tidak mengyakinkan akan tertapi remaja itu tetap nekat supaya dirinya bisa pulang kerumah.
“aaaggggg,”
Brukk
Elif terspontan tubuhnya jatuh keluar jendela, dia berhasil keluar walaupun tubuhnya harus ambruk ke tanah.
Gadis itu cepat cepat pergi dari tempat tersebut sebelum mogan marah besar mencarinya nanti.
***
Arabella begitu khawatir karena tidak mendapatkan gadis yang dia tunggu belum pulang kerumah.
“Apa gurunya memberi hukuman terlalu berat,” gumam arabella sambil menggigit satu kukunya.
Bagaimana dia tidak khawatir biasa gadis itu akan pulang sebelum magrib dan paling telat setelah magrib.
“Apa aku harus hubungi daddyNya!”pikir wanita itu.
Namun hal itu di urutnya sebentar dia masih berharap remaja itu pulang sebelum mogan sampai ke rumah.
“Nyonya! Kita hubungi saja tuan! Saya khawatir dengan nona Elif,”ujar Ratih yang baru saja kembali dari dapur.
Wanita paruh baya itu membawa secangkir teh hangat kepada nyonya mudanya itu.
“Tunggu dulu! Mungkin sebentar lagi dia pul…”
Belum habis terucap di bibirnya dia malah melihat orang yang di tunggu tunggu sedang masuk ke dalam rumah.
Arabella menghampirinya.”Ada apa denganmu? Kenapa bisa telat pulang?”tanya arabellla.
“Tante itu kenapa sih? Jangan sok peduli padaku, itu tidak menguntungkan juga bagi tante,”
Ujarnya dengan perasaan kesal, dia sebenarnya ingin cepat cepat masuk kamar sebelum daddyNya lihat.
Bi Ratih juga ada di sana, hanya untuk menonton saja tampa berniat membuka suara.
“Tante! Khawatir sama kamu, apa gurumu memberi hukuman terlalu berat?”tanya Arabella.
Elif tidak peduli dia berniat untuk cepat ke kamarnya namun penggalangan tangannya tidak sengaja di tangkap oleh Arabella.
“Aawww,” rengek gadis itu.
Tentu membuat terkejut Arabella, wanita dengan cepat mengecek pergelangan tangan tersebut yang terdapat mamar.
“kenapa dengan tanganmu?”
Dengan cepat di tarik oleh Elif tangannya lalu di sembunyi di balik pakaiannya.
“Coba tante lihat! tanganmu memar bisa impeksi nanti,”ujar arabella saat dirinya sempat melihat bekas memar tersebut.
“Tanganku baik-baik saja,”jelas remaja itu yang tidak ingin memperpanjang masalah tersebut.
Namun belum sempat mereka selesai, tiba tiba mogan pulang kerumah. Pria itu mendapatkan mereka di ruang tengah.
“Ada apa ini?”tanyanya sambil menatap kedua perempuan yang beda usia Itu.
Elif tidak bisa berkata apa apa, gadis itu diam dan menunduk lalu melirik ke arah wanita di depannya itu untuk memberi isyarat tidak memberitahu daddyNya.
Mereka saling bungkam tidak ada yang niat membuka suara.
“Kenapa masih dengan seragam, apa kamu baru pulang?”tanya mogan pada putrinya yang sedang menunduk.
Nasi sudah menjadi bubur, seharinya tadi dia tidak harus menghiraukan wanita itu dulu sebelum seragamnya dia lepaskan.
“Daddy tanya apa kamu baru pulang?”
“Iy-iya Dad,”
Mogan memijik pelipis dahinya sebentar, pria itu merasa sedikit letih. Apa dia harus membuat pelajaran lagi untuk putrinya itu.
“Apa kamu ingin daddy hukum hah? Daddy tau apa yang terjadi disekolah, kamu mau daddy mengusirmu dari rumah ini hah,”
Bentak mogan tentu membuat semua orang yang ada di situ begitu takut, pria itu tidak main main dengan ucapannya.
“Tidak Dad! Elif tidak melakukan itu hiks,”gadis itu mulai terisak dengan tetesan air mata.
Arabella yang tadi diam pun begitu tak tega melihatnya.
“Saharusnya kamu dengar dulu dia,”ucapnya pada mogan.
Tentu mogan tidak suka wanita itu ikut campur urusannya.
“Kau tidak perlu ikut campur,”
“Tapi..,,”
“Apa? Kau ingin membunuh diri lagi seperti kemarin untuknya,”
“Aku hanya ingin memberi solusi tuan mogan yang terhormat,”
“Tapi sulusimu tidak menguntungkan,”
Bukanya selesai mereka malah ribut sendiri, tentu arabella begitu sangat kesal dengan pria menyebalkan baginya itu.
“Masuk kamar,”perintahnya pada remaja disampingnya itu.
Karena lelah pria Itu tidak ingin memperpanjang masalah tersebut, hal itu tentu membuat dua wanita beda usia itu lega.
Elif cepat cepat masuk kedalam kamarnya sebelum daddyNya berubah pikiran, pria itu begitu mengerikan baginya. Walaupun begitu dia tetap menyayanginya.
“Hangatkan air mandi untukku,”perintah mogan pada wanita yang sudah sah menjadi istrinya.
“Aku bukan pembantumu,”ujar arabella.
“Kau ingin membantahku, apa mau aku lanjut kembali seperti malam itu,”
Seketika membuat bulu kuduk arabella berdiri, dia bukan takut tapi sangat benci jika terjadi lagi.
“Kau memang pria banjingan, aku akan membunuhmu jika kau berani,”
“Bunuh aku sayang! Apa kita lakukan saja sekarang,”
Mogan mengedip sebelah matanya lalu menampakkan senyum iblisnya siap menggoda wanita berstatus istrinya.
“Kau! Awas saja. aku tidak akan sudi disentuh oleh pria mesum sepertimu,”
Walaupun kesal arabella terpaksa harus melakukan apa yang di inginkan oleh pria itu.
Mogan tertawa puas setelah menggoda wanita itu, menggagu dirinya sangat menghibur bagi mogan yang sedang kelelahan.
Setelah selesai menghangat air mandi untuk mogan, arabella berencana ingin menemui Elif.
Gadis itu begitu terlihat tidak baik, entah apa yang terjadi pikir arabella kenapa bisa tangannya mamar sampai segitu.
Tok tok
Pintu terbuka tidak lama saat wanita itu mengetuknya, terlihat Elif membuka pintu setelah pakaiannya terganti.
“Apa tante boleh masuk?”tanya arabella dengan senyuman lembutnya.
Elif berpikir sebentar lalu dia membuka pintu lebar.
“Masuklah,”ujarnya.
Arabella masuk dengan senyumannya yang tak pernah luntur, di tangannya sudah ada kotak p3k dia berencana ingin memeriksa keadaan gadis itu.
“Kenapa bisa tanganmu begitu?”tanyanys hati hati supaya Elif nyaman dengannya.
“Ini, Aku tidak sengaja tertimpa dengan barang di gudang,”bohongnya.
Bukannya percaya Arabella malah menangkap mamar di tempat lain tepat di bagian lehernya yang tadi ke tutup dengan seragam.
“YaAmpun,, kamu kenapa bisa terluka seperti ini,”
Bersambung.
*
*
*
Maaf gays telat lagi… tapi tenang saja tetap Update…
Jangan lupa lake gays biar aku semangat dabel updatenya ….