NovelToon NovelToon
Dikala Cinta Menyapa

Dikala Cinta Menyapa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Romantis
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Phoenixsoen

Hari ini adalah hari pernikahanku, ya aku akan menikah dengan pemuda yang baru kukenal sebulan lalu. Seorang pemuda tanpa identitas yang kutemui dijalan saat hendak pulang dari desa sebelah setelah mengantar pesanan ayam kepada pelanggan di desa sebelah. Aku menolongnya karena kasihan melihat kondisinya yang berantakan dengan pakaian yang compang camping dan di penuhi luka di tubuhnya. Aku menikahinya karena terpaksa atas permintaan ibu tiriku agar aku tidak menjadi duri dalam pernikahan saudari tiriku Ayana dan kekasihnya Hendrik, meski berat untukku menikahinya tapi aku terpaksa menyetujuinya agar aku tidak diusir dari rumah ayahku yang kutinggali sejak kecil dan agar aku bisa merawat ayahku yang sakit. Akankah pernikahan ini berakhir bahagia ataukah akan menjadi neraka kedua untukku?! Ayah sanggupkah aku menjalani semua ini!? Semoga keputusan ini bukanlah keputusan yang salah untuk kebahagian semua orang. Semoga suamiku akan menjadi suami yang baik untukku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Setelah Shania tertangkap polisi mulai menyelidiki kasusnya dan mengumpulkan semua bukti-bukti kejahatannya.

"Bu Shania, Anda sudah tidak bisa mengelak lagi dari tuduhan ini karena semua bukti-bukti yang mendukung kejahatan Anda sudah kami kantongi. Maka jika Anda tidak mau mengakui kejahatan Anda itu hanya akan memberatkan Anda di pengadilan nanti" desak Lingga.

"Tolong panggilkan anak saya dan pengacara saya baru saya akan bicara" tegas Shania.

"Baiklah jika itu yang Anda mahu kami akan segera memanggil keluarga Anda ke kantor" ucap Lingga lagi.

Lingga pun keluar dari ruang interogasi. Dia memerintahkan bawahannya untuk menghubungi keluarga Shania.

"Barada Doni, segera hubungi keluarga tersangka untuk segera datang ke markas" perintah Lingga.

"Siap pak, segera laksanakan" ucap Doni tegas.

Doni pun segera melaksanakan perintah Lingga dan menghubungi Ayana. Ayana yang belum mengetahui kondisi rumah Yoona memutuskan untuk pulang ke rumah Yoona karena Hendrik bersikeras untuk memintanya untuk ke rumah Yoona. Setelah sampai di rumah Yoona, Ayana kaget karena melihat semua penjaga suruhan mamanya terkapar di lantai.

Ayana pun masuk kedalam dan mencari keberadaan mamanya dan juga Yoona serta penghuni lainnya. Namun setelah di cari ke seluruh sudut rumah Ayana tidak kunjung menemukan mereka dan hal itu lantas membuatnya kesal dan marah.

"Kemana sih sebenarnya mereka?! Kenapa pada menghilang semua mama, si Yoona, si gembel dan para pembantu semua lenyap seolah seperti di telan bumi" gerutu Ayana. Hendrik yang melihat keadaan rumah yang kacau mengira telah terjadi perampokan.

"Apa yang sebenarnya terjadi?! Dimana semua orang?! Dan kenapa rumah berantakan seperti ini seperti habis di rampok? Dan kenapa juga para bodyguard ini terkapar semua?" Hendrik merasa heran.

"Entahlah aku juga gak tahu, mama juga hilang seolah di telan bumi" kesal Ayana.

Di saat mereka kebingungan tiba-tiba ponsel Ayana berdering, Ayana melihat nomor yang tidak di kenal menelponnya dia pun mengangkat telponnya berharap itu dari mamanya.

"Selamat siang, apa benar ini dengan saudari Ayana, putri dari Bu Shania?" Tanya Doni.

"Iya saya sendiri, ini dengan siapa?" Ayana balik tanya.

"Kami dari kepolisian metro kota ingin mengabarkan Anda bahwa ibu Anda di tangkap atas tuduhan percobaan pembunuhan terhadap Pak Seok Jin. Kami meminta Anda untuk segera datang ke kantor polisi untuk di mintai keterangan sebagai saksi" tegas Doni.

"Apa!! Mama saya di tangkap Pak?! Siapa yang melaporkan mama saya?" Tanya Ayana dengan kaget.

"Untuk lebih jelasnya silakan Anda datang ke kantor kami. Terima kasih, selamat siang" Doni menutup telpon.

Ayana yang merasa bingung dengan situasi ini tidak tahu harus berbuat apa. Dia tidak mengerti mengapa dalam semalam keadaannya bisa berubah drastis. Sedangkan Hendrik yang berniat ingin bertemu lagi dengan Yoona rencananya malah gagal dan malah melihat semua kekacauan ini. Hendrik pun merasa kesal karena dia tidak bisa bertemu lagi dengan Yoona. Sementara Ayana merasa gelisah karena mengetahui mama sudah di tangkap, dia merasa bahwa dia juga akan di seret ke penjara karena telah membantu kejahatan mamanya.

"Hah..!! Mama ketangkap..?! Bagaimana bisa mama di tangkap polisi?!.. gawat... aku tidak boleh sampai ke tangkap polisi karena bersekongkol dengan mama" Ayana pun merasa khawatir.

"Ck... dimana semua orang berada...?! Kenapa rumah tampak kacau seperti ini?! Dan ini lagi... kenapa semua orang ini malah tiduran di lantai begini?!" Hendrik pun merasa panik.

"Sayang... mama..." ucap Ayana ragu-ragu.

"Apa..?! Mamamu kenapa..?! Kalo bicara itu yang jelas jangan setengah-setengah" kesal Hendrik.

"Sayang... kamu jangan marah dulu.. dengarkan aku... karena sekarang aku hanya punya kamu seorang." Manja Ayana pada Hendrik. "Tadi aku dapat telpon dari kantor polisi kalo katanya mama di tangkap polisi dan ada di kantor polisi sekarang. Sayang... sekarang aku harus gimana..?! Kamu bantuin aku dong... . Aku bingung nih... harus apa sekarang" keluh Ayana.

"Ya mana ku tau, itu kan masalah kamu sama mamamu?! Kenapa juga aku harus pusing-pusing mikirin masalah kalian" kesal Hendrik.

"Kamu tuh ngomong apa sih, jangan bikin aku tambah pusing deh, kalo bukan minta tolong sama kamu, terus aku harus minta tolong sama siapa lagi?! Kamu kan suami aku sekarang" protes Ayana.

"Aku juga gak tau harus ngapain sekarang?! Udah banyak masalah sekarang malah nambahin masalah lagi" gerutu Hendrik.

"Kamu kok gitu sih yang, kita kan udah jadi keluarga sekarang" ucap Ayana.

Hendrik semakin kesal saja, dia yang sebenarnya hanya ingin numpang hidup dengan menikahi Ayana. Namun sekarang keadaannya sudah berubah, Hendrik jadi harus menanggung beban untuk menafkahi Ayana, karena dengan di tangkapnya Shania berarti semua harta yang di miliki Shania akan di sita oleh polisi sebagai barang bukti, yang artinya Ayana sudah tidak punya apa-apa untuk bisa menghidupi dirinya sendiri.

Karena rumah Yoona akan di selidiki sebagai TKP, maka dengan terpaksa Hendrik harus membawa Ayana ke apartemen sewaannya yang selama ini dia akui sebagai miliknya. Apartemen itu bahkan lebih kecil dari kamar yang biasa Ayana pakai di rumah Yoona.

"Yang, masa kita harus tinggal di tempat kecil ini sih..?! Bukannya kamu bilang kalo kamu punya rumah yang besar?! Ini sih... bahkan lebih besar kamar aku yang di rumah itu dari pada tempat ini" Keluh Ayana.

"Ya mau gimana lagi, sekarang cuma ada tempat ini karena rumah ku lagi renovasi" bohong Hendrik. "Ya... kamu harusnya bersyukurlah masih punya tempat untuk tinggal dari pada kita jadi gembel di jalanan" lanjut Hendrik.

"Ya terus.. sekarang kita harus gimana?! Mama sudah di tangkap polisi dan tadi aku juga di telpon untuk datang kesana" kata Ayana.

"Ya.. kamu urus sendiri dululah, dia kan mama kamu masa aku juga sih yang harus urusin semuanya" jawab Hendrik ketus.

"Masa aku harus sendiri sih yang... aku mana bisa kalo sendiri" ucap Ayana.

"Ya bodo amat... itukan masalah kalian aku gak ikut campur, lagian kan kalian yang merencanakan nya aku gak ikut-ikut deh kalo soal beginian" ucap Hendrik lepas tangan.

Sementara itu Yoon Gi/Alex yang sudah mengetahui jika Shania sudah tertangkap merasa puas dengan hasil kerja keras polisi, dia merasa senang karena upayanya membantu Yoona bisa berhasil. Dia pun segera memberitahu Yoona tentang kabar ini.

"Sayang.. akhirnya mama tiri kamu sudah di amankan di kantor polisi. Sekarang polisi akan memproses kasusnya dan mengumpulkan semua bukti-bukti yang sudah kita kirim. Sekarang kamu bisa bernapas lega karena satu masalah sudah teratasi" ucap Yoon Gi merasa senang.

"Tapi... kita tidak bisa senang dulu, karena bisa saja kalau mama mengelak dan mahu mengakui kejahatannya" ucap Yoona sedih. "Kita harus kumpulkan semua bukti yang tidak bisa di bantah oleh mama agar prosesnya bisa lebih cepat masuk ke pengadilan" lanjut Yoona.

"Kamu tenang saja... dengan semua bukti CCTV yang di kumpulkan aku rasa bukti itu cukup untuk bisa memberatkan mamamu, belum lagi dengan bukti visum yang kita lakukan sebagai bukti pendukung akan sangat cukup untuk menjerat mamamu atas tuduhan itu" ucap Yoon Gi.

"Ya kita berdoa saja semoga mama bisa di adili dengan seadil-adilnya" ucap Yoona.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!