NovelToon NovelToon
Perjuangan Gadis SMA

Perjuangan Gadis SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Teen School/College / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hanafi Diningrat

Najwa, siswi baru SMA 1 Tangerang, menghadapi hari pertamanya dengan penuh tekanan. Dari masalah keluarga yang keras hingga bullying di sekolah, dia harus bertahan di tengah hinaan teman-temannya. Meski hidupnya serba kekurangan, Najwa menemukan pelarian dan rasa percaya diri lewat pelajaran favoritnya, matematika. Dengan tekad kuat untuk meraih nilai bagus demi masa depan, dia menapaki hari-hari sulit dengan semangat pantang menyerah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanafi Diningrat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembeli yang mengerikan

Najwa terbangun dengan kepala yang sangat pusing dan mulut yang terasa sangat pahit. Pandangannya masih kabur, tapi dia bisa merasakan bahwa dia tidak lagi berada di dalam van yang bergerak. Suara-suara asing terdengar dari arah yang tidak bisa dia tentukan dengan pasti.

"Akhirnya bangun juga." Suara Bos Heri terdengar dari sebelah kanannya.

Najwa mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi menyadari bahwa dia masih terikat dengan sangat kencang di sebuah kursi kayu. Kali ini ikatannya bahkan lebih ketat dari sebelumnya, sampai tangannya mulai kesemutan karena sirkulasi darah yang terhambat.

"Sinta? SINTA?" Najwa berteriak panik sambil menoleh ke segala arah mencari sahabatnya.

"Tenang saja, sahabat cantikmu ada di sebelah kiri. Masih pingsan karena dosisnya lebih besar." Bos Heri tertawa sambil menyalakan cerutu baru.

Najwa menoleh ke kiri dan melihat Sinta yang masih tidak sadarkan diri, terikat di kursi yang sama dengan posisi kepala menunduk. Napasnya teratur tapi sangat pelan, menandakan bahwa obat bius masih bekerja dalam tubuhnya.

"SINTA! BANGUN!" Najwa berteriak sekeras mungkin sambil berusaha menggerakkan kursinya mendekati sahabatnya.

"Percuma berteriak. Dia tidak akan bangun dalam beberapa jam ke depan." Bos Heri berdiri dan berjalan mengelilingi kedua gadis yang sudah berada dalam kekuasaannya. "Selamat datang di safe house terakhir kalian di Indonesia."

Najwa mulai mengamati ruangan tempat mereka berada. Sebuah gudang besar dengan dinding beton yang tebal, tidak ada jendela, hanya diterangi oleh beberapa lampu neon yang berkedip-kedip. Baunya pengap dengan campuran aroma lembab dan sesuatu yang busuk yang tidak bisa dia identifikasi.

"Kalian beruntung, tahu." Bos Heri duduk di kursi di hadapan Najwa sambil menyilangkan kakinya dengan santai. "Biasanya korban trafficking tidak pernah tahu siapa pembeli mereka. Tapi untuk kalian, khususnya kamu Najwa, aku akan memberikan privilege khusus."

"APA MAKSUD KAMU?" Najwa berteriak dengan suara yang sudah mulai serak.

"Aku sudah mencarikan pembeli yang sangat spesial untuk kalian berdua. Seseorang yang punya reputasi... unik di bidangnya."

Bos Heri mengambil tablet dari meja di sampingnya dan menunjukkan sebuah profil yang membuat Najwa merasa mual seketika. Foto seorang pria paruh baya dengan mata yang kosong dan senyum menyeramkan yang bahkan lewat foto saja sudah membuat bulu kuduk berdiri.

"Mr. Chen Wei Long. Businessman kaya raya asal Hong Kong yang punya hobi sangat khusus." Bos Heri menyeringai sambil membolak-balik foto-foto di tablet. "Dia suka mengoleksi gadis-gadis muda untuk dijadikan... mainan pribadinya."

"BRENGSEK! AKU NGGAK AKAN PERNAH KASIH KAMU MENANG!"

"Oh, tapi kamu sudah kalah, Najwa sayang." Bos Heri mendekatkan wajahnya hingga hanya beberapa centimeter dari wajah Najwa. "Mr. Chen sudah mentransfer deposit 500 ribu dollar untuk kalian berdua. Dia sangat excited mendapatkan gadis yang sudah menghancurkan cabang trafficking."

Najwa merasakan air matanya mulai mengalir, tapi dia berusaha keras untuk tidak menunjukkan ketakutan di wajahnya. Dia tahu bahwa Bos Heri sangat menikmati penderitaan korbannya, dan dia tidak mau memberikan kepuasan itu.

"Tahu nggak kenapa dia mau bayar mahal banget untuk kalian?" Bos Heri kembali ke kursinya sambil memainkan pisau lipat kecil di tangannya. "Karena dia suka yang melawan. Katanya gadis-gadis yang pemberani itu lebih... challenging."

"Kamu akan masuk neraka karena ini."

"Mungkin. Tapi sebelum itu, aku akan menikmati uang hasil penjualan kalian." Bos Heri melihat jam tangannya. "Mr. Chen akan tiba dalam satu jam. Dia ingin 'memeriksa barang' sebelum pembayaran penuh."

Najwa merasa perutnya mual mendengar cara Bos Heri menyebut mereka sebagai 'barang'. Dia mulai berusaha melepaskan ikatan tangannya lagi, meski tahu itu hampir mustahil.

"Oh iya, ada satu hal lagi yang menarik." Bos Heri berdiri lagi dan berjalan ke arah meja di pojok ruangan. "Mr. Chen bilang dia punya fasilitas khusus di mansion-nya di Hong Kong. Ruang bawah tanah yang kedap suara, dilengkapi dengan... berbagai peralatan."

"DIAM! AKU NGGAK MAU DENGAR!"

"Dia juga bilang kalau dia sudah punya delapan gadis lain di sana. Tapi mereka semua sudah... rusak." Bos Heri kembali sambil membawa sebuah botol air. "Makanya dia butuh yang baru. Yang masih segar dan penuh semangat."

Najwa tidak bisa menahan tangisnya lagi. Bukan karena takut untuk dirinya sendiri, tapi karena membayangkan apa yang akan terjadi pada Sinta yang masih tidak sadarkan diri dan tidak tahu apa-apa tentang situasi mengerikan ini.

"Kenapa kamu nangis? Aku kan belum cerita yang paling seram." Bos Heri tertawa sambil membuka tutup botol air. "Mr. Chen bilang record-nya untuk 'bermain' dengan satu gadis adalah enam bulan. Setelah itu... well, mereka sudah tidak berguna lagi."

"BRENGSEK! LEPAS KAMI SEKARANG JUGA!"

"Tidak bisa, sayang. Business is business." Bos Heri minum air sambil memandangi Najwa dengan pandangan puas. "Lagipula, ini baru permulaan. Setelah Mr. Chen selesai dengan kalian, dia akan menjual kalian lagi ke pembeli lain yang lebih... ekstrim."

Suara mobil terdengar dari luar gudang. Bos Heri langsung berdiri dan melihat ke arah pintu dengan excited.

"Sepertinya tamu kita sudah datang." Dia merapikan rambutnya di depan cermin kecil. "Najwa, aku harap kamu bisa memberikan kesan pertama yang baik untuk calon pemilik barumu."

"AKU AKAN LAWAN DIA SAMPAI MATI!"

"Oh, aku yakin kamu akan melawan. Dan aku yakin Mr. Chen akan sangat menyukainya." Bos Heri berjalan ke arah pintu. "Riski! Bawa masuk tamu kita!"

Pintu gudang terbuka dengan suara berderit yang mengerikan. Langkah kaki berat terdengar mendekat, disertai dengan suara tongkat yang mengetuk lantai beton secara ritmis.

Najwa merasakan hawa dingin yang aneh masuk bersamaan dengan kedatangan orang itu. Bahkan sebelum melihat wujudnya, dia sudah bisa merasakan aura kejahatan yang sangat kuat.

"Welcome, Mr. Chen! Selamat datang di Indonesia!" Bos Heri menyambut dengan antusias sambil membungkukkan badannya.

Suara tawa pelan dan serak terdengar dari arah pintu. "Heri... lama tidak bertemu. Kamu terlihat... stressed."

Suara itu membuat Najwa merinding total. Aksen Inggris yang kental bercampur dengan sesuatu yang sangat mengerikan, seperti suara yang keluar dari tenggorokan yang rusak.

"Sedikit masalah dengan pemerintah, Mr. Chen. Tapi sekarang sudah teratasi." Bos Heri tertawa gugup.

"Good. Sekarang tunjukkan barang yang sudah aku beli."

Langkah kaki mendekat ke arah Najwa. Dia bisa mencium bau parfum mahal yang bercampur dengan aroma obat-obatan dan sesuatu yang sangat tidak menyenangkan.

"Mr. Chen, ini dia Najwa. Gadis yang sudah menghancurkan operasi trafficking kami." Bos Heri memperkenalkan sambil menunjuk Najwa.

Najwa masih menunduk, tidak berani mengangkat kepalanya. Tapi dia bisa merasakan tatapan mata yang sangat intens memandanginya dari atas.

"Hmm... interesting." Suara Mr. Chen terdengar sangat dekat. "Angkat kepalamu, little girl."

Najwa tetap menunduk, tidak mau memberikan kepuasan kepada orang itu.

"Aku bilang ANGKAT KEPALAMU!" Suara Mr. Chen tiba-tiba menjadi sangat keras dan mengerikan.

Sebuah tongkat mengenai dagu Najwa dan memaksanya mengangkat kepala. Saat mata mereka bertemu, Najwa merasakan ketakutan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya dalam hidupnya.

Mr. Chen Wei Long berdiri di hadapannya dengan tinggi sekitar 170 cm, berusia sekitar 50-an tahun, dengan wajah yang sudah keriput tapi mata yang masih sangat tajam dan dingin. Yang paling mengerikan adalah senyumnya - senyum yang sama sekali tidak mencapai matanya, membuat wajahnya terlihat seperti topeng menyeramkan.

"Perfect..." Mr. Chen bergumam sambil memandangi wajah Najwa dari berbagai angle. "Mata yang masih berani, wajah yang masih segar, dan aura pemberontakan yang masih kuat. Aku akan sangat menikmati proses... menjinakkanmu."

Sinta mulai mengerang pelan, tanda bahwa dia akan segera sadar dari pengaruh obat bius.

"And this one?" Mr. Chen menunjuk Sinta dengan tongkatnya.

"Itu sahabat terbaiknya. Bonus untuk Mr. Chen karena sudah menjadi customer setia." Bos Heri menjawab dengan bangga.

Mr. Chen berjalan ke arah Sinta dan mengamatinya dengan cara yang sama menjijikkan. "Two for the price of one... I like it."

Sinta perlahan membuka matanya dan langsung panik melihat situasi di sekelilingnya. "Najwa? Najwa, kita di mana?"

"SINTA! JANGAN LIAT DIA!" Najwa berteriak sambil berusaha mengalihkan perhatian Mr. Chen dari sahabatnya.

Tapi sudah terlambat. Mr. Chen sudah berdiri tepat di hadapan Sinta dengan senyum yang semakin lebar dan menyeramkan.

"Hello, beautiful..." Mr. Chen berbisik dengan suara yang membuat kedua gadis itu bergidik ngeri.

1
kalea rizuky
Sinta ne sok tau
kalea rizuky
Sinta ne g tau ya di posisi nazwa
kalea rizuky
nah gt donk bales pake otak jangan teriak teriak
kalea rizuky
pantes like dikit MC terlalu goblok. Thor lain kali. bkin cerita yg valid donk
kalea rizuky
tolol mending gk usah sekolah
kalea rizuky
bisanya nangis mending g usa sekolah pergi dr situ jual rmh trs krja
kalea rizuky
ne cwek oon mending penjarain bapak lu yg durhala
kalea rizuky
bodoh mending pergi lahh atau racun aja bapak loe biar mampus
parti camb
saran aja kata gue diganti dgn kata "saya/aku
😘Rahma_wjy😉 IG @rwati964021
saran aja nih untuk author, harus nya klo sma polisi, atau sma orng lain yg gk d knal or orng yg lbih tua bilang nya saya, jngn gue. klo gue itu untuk k sesama teman... ttp smangat ya💪💪
Rarara: iya kak,lupa ganti itu
total 1 replies
😘Rahma_wjy😉 IG @rwati964021
devinisi bpk nyusahin anak... bkn nya anak d nafkahin mlh ank d sruh krja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!